NovelToon NovelToon
SEKUNTUM BUNGA DI RUANG GELAP

SEKUNTUM BUNGA DI RUANG GELAP

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Balas Dendam / Cinta setelah menikah / Wanita Karir / Romansa
Popularitas:447
Nilai: 5
Nama Author: Efi Lutfiah

Di balik gemerlap lampu malam dan dentuman musik yang memekakkan telinga, seorang gadis muda menyembunyikan luka dan pengorbanannya.
Namanya Cantika, mahasiswi cerdas yang bercita-cita menjadi seorang dosen. Namun takdir membawanya pada jalan penuh air mata. Demi membiayai kuliahnya dan membeli obat untuk sang ibu yang sakit-sakitan, Cantika memilih pekerjaan yang tak pernah ia bayangkan: menjadi LC di sebuah klub malam.

Setiap senyum yang ia paksakan, setiap tawa yang terdengar palsu, adalah doa yang ia bisikkan untuk kesembuhan ibunya.
Namun, di balik kepura-puraan itu, hatinya perlahan terkikis. Antara harga diri, cinta, dan harapan, Aruna terjebak dalam dilema, mampukah ia menemukan jalan keluar, atau justru terperangkap dalam ruang gelap yang semakin menelan cahaya hidupnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Efi Lutfiah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

VIP 3

Rutinitas Cantika setiap hari selalu sama.

Selesai pembelajaran di kampus, ia langsung pulang ke rumah. Tubuhnya butuh istirahat agar malam nanti bisa bekerja dengan kondisi yang lebih segar.

Ting...

Sebuah notifikasi pesan masuk. Cantika segera meraih ponselnya yang tergeletak di atas nakas. Saat melihat nama pengirimnya, jantungnya otomatis berdegup lebih cepat.

Pesan dari: Dokter Arkana.

Dengan cepat ia membuka pesan itu.

Arkana: Tika, kamu tahu seharian ini hati aku nggak tenang.

Kening Cantika mengernyit. Ada sedikit rasa panik muncul di dadanya.

Cantika: Kenapa, dok? Apa dokter baik-baik aja?

Tak sampai semenit, notifikasi kembali berbunyi.

Arkana: Aku nggak tenang karena belum ketemu kamu.

Mata Cantika membulat. Pipinya spontan memanas, jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya. Ada sesuatu yang bergetar lembut di dadanya—perasaan baru yang belum pernah ia rasakan sebelumnya.

Arkana: Kirim foto kamu, ya. Biar hati aku sedikit tenang.

Cantika menatap layar ponselnya lama. Jemarinya sempat ragu menyentuh ikon kamera.

"Kirimin nggak, ya..." batinnya gelisah. Ia takut dianggap sombong jika menolak, tapi juga canggung karena ini pertama kalinya ia dekat dengan seorang laki-laki.

Akhirnya ia memberanikan diri. Ia merapikan rambut, menarik napas, lalu tersenyum kecil sebelum menekan tombol jepret.

Beberapa detik kemudian, pesan itu terkirim.

Di rumah sakit.

Arkana yang tengah menikmati makan siangnya menghentikan sendok di udara. Sebuah senyum perlahan merekah di wajahnya saat melihat foto Cantika. Senyum lembut itu… benar-benar mampu membuat dadanya berdebar.

**

Menjelang malam, Cantika sudah bersiap rapi.

Celana jeans panjang membalut kakinya, dipadukan dengan hoodie abu-abu yang menutupi sebagian wajahnya. Tas kecil tergantung di bahu. Ia menarik napas panjang sebelum melangkah keluar kamar.

Malam ini, ia kembali harus bekerja di klub malam, permintaan mendadak dari Mami Viola yang mengabarkan ada tamu VIP yang ingin ditemani Cantika.

“Bu, aku pamit kerja, ya,” ucap Cantika lembut sambil mencium tangan ibunya.

“Ya, Nak. Hati-hati di jalan,” jawab Bu Hasna dengan senyum tipis yang penuh kekhawatiran.

Cantika hanya mengangguk, lalu melangkah pergi. Di jalan kecil depan rumah, ia menghentikan taksi dan masuk dengan cepat. Lampu mobil itu perlahan menghilang di tikungan, menyisakan kesunyian malam.

Tak lama setelah itu, suara mesin mobil lain terdengar mendekat.

Sebuah mobil hitam berhenti di depan rumah Cantika. Dari sana, dokter Arkana turun dengan wajah sedikit tegang. Ia mengetuk pintu beberapa kali.

Pintu terbuka, menampilkan sosok Bu Hasna yang terkejut melihat tamu tak terduga itu.

“Eh, Dokter Arkana… ada apa, ya?”

“Permisi, Bu. Cantika ada?” tanyanya sopan.

“Cantika baru aja berangkat kerja, Dok.”

Arkana sempat melirik ke arah jalan. “Oh gitu… biasanya Cantika pulang jam berapa, Bu?”

“Kalau dulu waktu masih di restoran, sekitar jam sembilan malam,” jawab Bu Hasna. “Tapi sekarang agak malam, jam satu baru pulang.”

Kening Arkana berkerut. “Jam satu? Memangnya kerja di mana sekarang?”

Bu Hasna tersenyum polos. “Katanya sekarang jadi model, Dok. Soalnya gajinya lumayan besar. Saya pikir ya syukur aja kalau rezekinya bagus.”

“Model, ya…” gumam Arkana pelan, tapi hatinya terasa aneh.

“Kalau kerja model kenapa malam, Bu?” tanyanya, mencoba terdengar santai.

“Oh, katanya biar siang bisa fokus kuliah.”

Arkana hanya mengangguk-angguk. “Baiklah, kalau begitu saya pamit, Bu. Tolong sampaikan ke Cantika kalau saya sempat mampir.”

“Iya, Dok. Nanti saya bilangin.”

Ia berjalan kembali ke mobilnya, namun langkahnya terasa berat. Ada sesuatu yang mengganjal, perasaan resah yang tak bisa dijelaskan.

**

Di ruang kostum yang penuh aroma parfum mahal dan lampu rias menyala terang, Cantika berdiri di depan cermin besar.

Gaun merah pendek membalut tubuh mungilnya dengan sempurna, menonjolkan lekuk anggun dan kaki jenjang yang kini berbalut heels senada.

Riasan tebal di wajahnya membuatnya tampak begitu berbeda, memesona sekaligus menggoda.

Perempuan itu menatap pantulan dirinya sendiri.

Sesaat, Cantika nyaris tak mengenali sosok di dalam cermin.

“Ini... aku?” gumamnya pelan.

Pintu ruang kostum tiba-tiba terbuka.

“Waw… Cantika! Aku nggak percaya ini kamu!” seru Jesika dengan ekspresi kaget bercampur kagum.

Cantika menoleh dan tersenyum kecil. “Jesika…”

Jesika melangkah mendekat, matanya memandangi penampilan Cantika dari ujung kaki hingga ujung rambut.

“Biasanya kamu pakai riasan tipis, loh. Tapi malam ini, gila, kamu kelihatan kayak bintang panggung. Mami Viola pasti senang banget.”

Cantika tertawa pelan, meski di matanya ada sedikit kegugupan yang tersisa.

“Aku cuma nurut aja, katanya harus tampil maksimal buat tamu VIP di ruang nomor tiga.”

Jesika terkekeh, lalu bersandar di meja rias. “Aku dengar, kamu sempat dapat job dari Tuan Albert kemarin, ya?”

Cantika mengangguk pelan. “Iya, tips-nya juga lumayan besar.”

“Bagus!” Jesika menepuk bahunya semangat. “Itu langkah awal yang keren banget, Tika. Kamu tahu nggak, Tuan Albert itu pengusaha sukses nomor satu di negeri ini. Dan yang lebih penting… dia masih single!”

Mata Cantika membulat. “Serius?”

Jesika mengangguk antusias. “Iya! Dan mami Viola sampai bilang, kamu itu beruntung banget. Katanya, Tuan Albert jarang banget dekat sama perempuan. Jadi pas dia booking kamu kemarin buat jadi pacar pura-puranya, itu luar biasa!”

Cantika menunduk malu, pipinya memerah meski tertutup make up. “Tapi aku sempat takut, Jes. Tatapan ibu tirinya tajam banget, kayak bisa nembus ke hati.”

Jesika langsung tertawa keras, sampai hampir terlepas lipstiknya. “Haha! Udahlah, Tika. Jangan dipikirin. Yang penting, kamu dapat tips banyak dan mami Viola makin percaya sama kamu.”

Cantika tersenyum tipis.

Namun di balik senyum itu, ada rasa canggung yang sulit dijelaskan.

Dunia yang kini ia jalani terasa berkilau di luar, tapi dingin dan penuh rahasia di dalam.

“Yaudah, aku ke ruang VIP 3 ya, takut tamunya nungguin,” pamit Cantika yang langsung dibalas anggukan oleh Jesika.

“Semangat.”

Cantika mengangguk, lalu segera melangkahkan kaki jenjangnya. Menyusuri lorong yang sepi, hanya alunan musik dari bawah yang samar terdengar di telinganya.

Ia menghela napas pelan saat sudah berada di depan pintu, lalu dengan sedikit keraguan mendorongnya.

Kreeekkk...

Pintu perlahan terbuka, menampakkan sosok laki-laki berbadan tinggi yang berdiri membelakangi arah datangnya.

“Permisi,” ucap Cantika sopan.

Laki-laki itu menoleh pelan, memperlihatkan wajah tampannya. Seketika, Cantika tertegun, matanya membulat, napasnya tercekat saat menyadari siapa yang ada di sana.

1
menderita karena kmu
Ceritanya seru banget, jangan biarkan aku dilema menanti update 😭
evi evi: haha,,, siap kakak😀🤗
total 1 replies
Rukawasfound
Ceritanya keren, teruslah menulis thor!
evi evi: Terimakasih sudah mampir di cerita ku kk🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!