Lindi si anak kaya raya, yang mempunyai segalah nya,
harus menuruti perintah ayah nya, yang ingin ia menjadi mandiri,
akan kah Lindi menuruti perintah dari sang ayah?
(plis yang mau baca, baca sampe habis yah)
#sorry klo kebanyakan typo
#soalny pemula
silakan baca cerita Lindi si tompel........
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon pocynelv, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 18 Meminta maaf
Hari di mana Lindi bekerja, ternyata bi Surti tak bisa membantu nya sama sekali, yang mengharuskan dia mengerjai semuanya sendiri. dari mulai memasak makanan untuk semua orang, menyapu lantai rumah yang begitu luas, belum lagi Lindi halus menyapu halaman luar rumah.
"la la la, na na na" sesekali Lindi akan bernyanyi di tengah kegiatan nya itu. Lindi yang ternyata sedang menyapu itu hampir saja selesai dengan pekerjaan nya.
Setelah selesai, ternyata satu persatu orang rumah mulai terbangun dari mimpi indah nya, Lindi yang melihat Bu Deria pun menyapa dengan senang.
"pagi buu.." ucap Lindi sambil membungkuk kan sedikit badanya, "pagi nak lindi" balas Bu Deria pula dengan senyuman.
Bu Deria pun pergi ke arah meja makan, di susul Alea, dan Xiver di belakangnya. Alea yang melihat Lindi juga pun menyapa nya dengan senang.
"pagi kak Lindi" ucap Alea sambil berjalan ke arah Lindi, setibanya di hadapan Lindi, Alea pun menarik tangan nya, dan berujar.
"ayo kak Lindi, kakak ikut kami ke meja makan" ucap Alea sambil menarik tangan Lindi yang satunya, di karenakan tangan yang satunya lagi sedang memegang sapu.
"ehh..ngak usah Alea" jawab Lindi tak enak, "ngak papa kak ayo" ucap Alea kembali menarik tangan Lindi.
"tapi aku masih mau menyapu Alea, ini tinggal sedikit lagi" ucap Lindi, beralasan, dan menahan agar tak di bawa Alea, "aduh kak, ayo, sapunya simpan aja dulu di sini" ucap Alea kemudian mengambil sapu yang berada di tangan Lindi, dan meletakkan nya di samping lemari begitu saja.
"eeh, baiklah" ucap Lindi pasrah, Alea pun menarik tangan Lindi dengan perasaan senang, sambil sesekali tersenyum ke arah Lindi, Lindi pun kemudian membalas nya dengan senyuman kecil.
Lindi sebenarnya masih takut akan kejadian di mana Xiver tiba-tiba saja mengajak nya, bukan mengajak sih, tapi Xiver nya menarik tangan Lindi tanpa menunggu persetujuan nya.
Lindi sesekali akan menoleh kebelakang di mana Xiver sedang menatap nya, dengan tatapan yang ntah, Lindi pun tak dapat memahami nya.
Sebelum sampai di meja makan, tiba-tiba Xiver menghentikan langkahnya bersama Alea, "tunggu" ucap Xiver setengah berteriak.
Seketika Alea dan Lindi pun menghentikan langkahnya,"ada apa kak" tanya Alea, "a-aku, a-aku," kok jadi gugup gini sih" batin Xiver merutuki dirinya.
"aku, aku apa kak Xiver, yang jelas dong Alea sudah lapar tau" ucap Alea setengah kesal,"aku hanya ingin berbicara dengan Lindi, kenapa kau juga ikut berhenti" ucap Xiver.
"eh apa yang kakak mau lakukan lagi sama kak Lindi, hah?" tanya Alea menatap nya dengan curiga. "aku tak apa-apa kan dia Alea, aku hanya ingin meminta maaf kepada nya" ucap Xiver bersalah, yang tadi nya dia suka mengunakan kata "gw" sekarang berganti "aku".
"awas aja kalau kakak macam-macam, aku kasih tau sama mommy" ucap Alea sambil menatap Xiver dengan pandangan garang, layak nya singa yang ingin menerkam mangsanya.
"ngak" ucap Xiver sambil menggelengkan kepalanya pelan, "Lindi, gw minta maaf" ucap Xiver kini beralih kepada Lindi yang tengah menatap ke arah nya dengan hati-hati, dan Xiver sudah menggunakan kata-kata "gw" kembali.
Di karenakan, kata "aku" nya hanya tertuju ke sang adik, dan sang mommy, kalau ke dua kakak nya dia kadang mengunakan ke dua nya, dan kata "gw" untuk orang yang belum terlalu ia kenal, jadi dia menggunakan kata-kata itu.
"hmm yah" ucap Lindi tanpa menatap ke arah Xiver, ia malah memalingkan wajahnya ke arah Alea yang tengah menatap nya juga.
"apakah Lo memaafkan kan gw?" tanya Xiver kembali, hati-hati.
"Iyah, gw maafin" ucap Lindi akhirnya, dia pun menatap Xiver dengan sekilas, kemudian kembali menatap ke arah Alea.
"makasih" ucap Xiver pelan, namun dalam hatinya pria itu senang sekaligus tenang karena sudah meminta maaf kepadanya.
"yah sudah ayo ke meja makan, Alea lapar" ucap Alea kembali memegang tangan Lindi kemudian menariknya, Lindi pun mengikuti langkah Alea yang tengah menarik tangannya.
Sesampainya mereka di meja makan, ternyata mommy nya sedang menunggu mereka datang, "maaf mommy lama, kak Xiver sih" ucap Alea sedikit kesal akan sang kakak yang tiba-tiba saja menghentikan langkahnya bersama Lindi.
"tak apa-apa sayang, kemarilah, dan kenapa dengan Xiver?" ucap Bu Deria memangil Alea untuk duduk di sebelah nya, dan bertanya di akhirat kalimat nya.
"itu kak Xiver tadi panggil kak lindi, jadi Alea pun ikut berhenti, dan ternyata kak Xiver mau minta maaf sama kak Lindi, dan akhirnya kak lindi memaafkan kak Xiver" ucap Alea menjelaskan, sambil menarik tangan Lindi untuk mengikuti nya.
"Alhamdulillah dong Alea" ucap Bu Deria
"oh Iyah lupa, Alhamdulillah kak lindi dan kak Xiver udah baikan, dan kan Xiver udah minta maaf sama kak Lindi" ucap Alea sambil tersenyum.
Bu Deria yang melihat tingkah anak nya, itu pun menggelengkan kepalanya pelan.
"yah sudah ayo makan, eh Vano sama Ardi mana?" ucap Bu Deria bertanya pada Alea.
"kami di sini mom" ucap Ardi dan di sebelah nya ada Vano yang tengah menatap ke arah Lindi.
"yah sudah, ayo makan" ucap Bu Deria kembali.
"akhirnya makan juga, eh btw yang masak ini siapa?" tanya Alea. Bu Deria pun kembali menghentikan pergerakannya yang hendak mengambil sendok.
"Iyah, yah yang masak ini siapa, kan bi Surti sering masak ayam goreng sama tumisan sayur, dan lauk lainnya lagi, tapi kali ini ada sambal nya juga yah, tumben bi Surti masak" ucap Xiver.
"Iyah juga yah mommy baru sadar" ucap Bu Deria.
Di tengah kebingungan semua orang, tapi tidak dengan Vano, di karenakan Vano sudah melihatnya sekaligus mengetahui nya siapa yang memasak semua makanan di atas meja.
Kemudian terdengar suara seseorang.
"aku yang masak..
**selamat membaca 🙏**
**Abaikan typo 🙏**