NovelToon NovelToon
Pernikahan Kontrak Tuan Ceo

Pernikahan Kontrak Tuan Ceo

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Nikah Kontrak
Popularitas:555
Nilai: 5
Nama Author: Nona_Written

Aluna, gadis sebatang kara yang harus terlibat dengan pernikahan kontrak dengan seorang Ceo demi membayar denda atas insiden yang tidak sengaja terjadi.

Dan Haris laki-laki berusia 32 tahun yang juga terpaksa menawarkan pernikahan kontrak pada Alana demi maminya.

bagaimana kelanjutan kisah keduanya ??
ikutin terus perjalanan cinta mereka.

Plagiat ! hus hus ☠️

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nona_Written, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

22

Setelah Aluna berpikir cukup lama akhirnya dia menandatangani surat perjanjian pernikahan kontrak yang Haris berikan, Aluna terpaksa melakukan itu karna memang dia juga ingin hidupnya baik-baik saja nantinya.

"Sudah."Ucap Aluna sambil memberikan kembali kertas itu kepada Haris.

Haris mengambil kertas yang tadi telah Aluna tanda tangani, dia menatap kertas itu, dan ya di sana sudah tersematkan tanda tangan Aluna.

"Ok,"jawab Haris sambil tersenyum kepada Aluna

"Gue akan atur pernikahan kita selanjutnya."Ucap Haris lagi, dia melipat kertas itu dan memasukannya kedalam saku jas yang dia kenakan.

"Jangan terburu-buru."ucap Aluna.

"Why?" Tanya Haris.

"Aku hanya gak mau orang menganggap aku hamil di luar nikah nantinya kalo buru-buru, lagian semua taunya aku ini gak punya pacar, masa tiba- tiba nikah kan aneh."ucap Aluna sambil meminum minuman yang ada di hadapannya.

Haris mengangguk mendengar ucapan Aluna.

"Oh ya, mending pernikahannya sederhana aja gak si, jangan banyak yang tau juga." Usul Aluna.

"Siapa lo ngatur-ngatur?"Tanya Haris.

"Calon istri kontrak om kan."ucap Aluna dengan santainya sambil memakan cemilan di hadapannya.

Haris hanya menatap gadis kecil di hadapannya, dengan hanya melihat wajah dan senyumannya Haris tau jika gadis ini aslinya hanya berpura-pura kuat, dan dia tipe orang yang selalu memendam bebannya sendiri.

"Kita akan menikah dua minggu lagi."Ucap Haris sambil menatap Aluna tanpa ekspresi.

Uhuk uhuk Aluna terbatuk mendengar ucapan Haris.

"Apa?"Ucapnya kaget.

"Mmmmm."Gumam Haris sambil mengangkat sebelah alis nya.

"Kenapa secepat itu om?"tanya Aluna.

"Itu udah menjadi keputusan gue."Ucap Haris santai.

"kenapa gak nanya dulu sama aku."Ucap Aluna frustasi.

"Tidak butuh jawaban lo."Ucap Haris lagi, sambil memakan makanan yang ada di hadapannya.

Aluna tidak lagi menjawab ucapan Haris, dia hanya menatap lelaki tua yang ada di hadapannya itu.

"Usia kita beda 9 tahun loh, apa om gak takut di kira pencabulan tar?"Tanya Aluna.

Haris menatap Aluna dengan tajam.

"Umur hanyalah angka."Ucap Haris dingin.

"Hmmmm, Ok terserah om saja, aku gak mau ikut campur."Ucap Aluna.

"Memang harusnya seperti itu."Ucap Haris.

Aluna segera menghabiskan minumnya.

"Aku mau pulang."Ucap Aluna kepada Haris.

"Yaudah, tinggal pulang."Ucap Haris.

"Aku pulang naik apa, kan motor aku om tinggal di kampus."Ucap Aluna.

"Tunggu gue selesai makan."Ucap Haris, sambil terus memakan makanannya.

Aluna hanya diam memainkan ponselnya, dia sangat bete menunggu Haris makan.

Obrolan grup chat

[Woy Luna lu dimana] Tanya Della

[Iya lo di mana Luna, lo baik-baik saja kan, om tadi siapa]Tanya Tari.

[Kemana ni anak gak nongol-nongol jangan-jangan udah di apa-apain sama om-om tadi] Balas Della dengan emot nangis.

[Ya tuhan selamatkan sahabat kami]Ucap Tari.

Aluna terus saja tertawa membaca pesan yang di kirimkan sahabatnya itu.

[Gue baik-baik aja] Balas Aluna.

[Syukurlah akhirnya lo muncul, sekarang lo dimana, lo gak di apa-apain kan sama om-om tampan tadi] Tanya Tari.

[Eh iya, itu om-om walaupun mukanya garang tapi sangat tampan loh, apa  lagi yang tadi gendong lo kaya karung beras, se enteng itu dia gendong lo] Ucap Della dengan emot tertawa terbahak- bahak.

[Gue bayangin gimana perkasaanya dia di ranjang]Ucap Tari.

[Iya woy pesona peria matang gak ada obat.]Ucap Della.

Aluna terlihat geli membaca pesan-pesan dari para sahabatnya itu. Mereka tidak tau aja gimana galak dan menyebalkannya laki-laki yang sedang mereka puji-puji itu.

[Cih tampan apanya]Balas Aluna dengan wajah kesalnya.

[Apa lo gak menyadari ketampanannya sangat paripurna]Ucap Tari.

[Tidak, dia seperti badut joker, serem.]Ucap Aluna.

"Apanya yang tampan coba, menyebalkan sekali mereka ini"Gumam Aluna dengan wajah cemberutnya.

Ternyata sikap dia sedari tadi yang kadang tersenyum kadang kesal tidak luput dari perhatian Haris, sedari tadi Haris menatap Aluna dengan tatapan yang tidak bisa di artikan.

"Mau pulang gak?"tanya Haris.

"Mau lah."Jawab Aluna ketus.

Haris hanya diam, dia bangun dari duduknya dan melangkah meninggalkan Aluna yang masih mengambil tasya.

"Kenapa dia seperti bukan lelaki."Gumam Aluna.

"Gue denger."Ucap Haris sambil terus melangkah meninggalkan Aluna.

Aluna hanya diam dan menatap punggung Haris.

Haris membuka pintu ruangan vip yang tadi dia gunakan untuk mengobrol dengan Aluna, dan dia melihat Reza yang juga sedang duduk di bangku yang tidak jauh dari ruangan itu, Reza sedang menikmati kopi pesanannya sambil menunggu bos sekaligus sepupunya itu.

"Antarkan dia pulang."Ucap Haris kepada Reza.

"Gue aja?"Tanya Reza.

"Terus maksud lo gue nunggu di sini gitu?"tanya Haris.

"Ya kirain kan."Ucap Reza.

Haris menggeplak lengan Reza, sampai Reza sempoyongan dan menabrak Aluna.

"Sorry."Ucap Reza sambil menatap Aluna yang berada di dekapannya, Reza memeluk Aluna karna takut gadis itu terjatuh saat tertabrak oleh dirinya.

"Mmmmm, Laik kali hati-hati."Ucap Aluna kepada Reza.

"Lepasin."Ucap Haris, menarik Aluna dari pelukan Reza.

Aluna kaget saat Haris menariknya dengan tiba- tiba, dan dia menatap Haris yang tingginya jauh di atasnya.

"Lepasin."Ucap Aluna menghempaskan tangannya yang sedang di genggam oleh Haris.

Haris melepaskan genggaman tangannya terhadap Aluna, dia menatap Aluna yang juga menatapnya.

"Jangan dekat dengan dia."Ucap Haris kepada Aluna. "Dan lelaki manapun selama lo jadi milik gue."Lanjutnya.

"Ta-pi."Ucap Aluna,

"Tidak ada bantahan."Potong Haris.

Reza lebih dulu melewati dua manusia yang sedang beradu argument itu.

Kini Haris dan Aluna sedang menunggu Reza yang mengambil mobil di parkiran, mereka hanya diam tanpa berbicara sepatah katapun, Aluna hanya fokus kepada ponselnya saja.

[Gimana sayang, apa kamu mau menerima tawaran tante?]Pesan yang di kirim oleh nyonya Ghania.

[Nanti tante tanyain aja sama anak tante.]Balas Aluna, seakan tidak sopan, tapi Aluna juga punya perasaan dalam hatinya dia sangat kecewa kenapa harus berurusan dengan mereka.

[Kamu sudah bicara dengannya?]Tanya nyonya Ghania.

[Hmmm, iya tante,]Balas Aluna, Lalu dia memasukan ponselnya ke dalam tas, karna Reza telah berada di hadapannya, dan sudah membuka kan pintu mobil untuknya dengan Haris.

Aluna dan juga Haris masuk ke dalam mobil, keduanya duduk di bangku belakang, dan Reza menjadi supir untuk keduanya, di dalam mobil Aluna hanya diam, ia menatap ke luar jendela tanpa memperdulikan Haris yang duduk di sampingnya dan sesekali mencuri pendang padanya, hal itu tidak luput dari perhatian Reza lewat kaca spion mobil depannya.

1
partini
tadi sama ibu nya sekarang sama anaknya
partini
notif nya telatt
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!