NovelToon NovelToon
Kutukan Halaman Terakhir

Kutukan Halaman Terakhir

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir / Transmigrasi ke Dalam Novel / Balas dendam pengganti
Popularitas:4.4k
Nilai: 5
Nama Author: dandelions_

Arwah sekarat Raveena bergentayangan di dalam sebuah novel yang pernah ia kutuk karena baginya memiliki ending yang paling buruk. Di novel itu, menjadi sosok Elira Maeven, tokoh utama yang memiliki sifat lugu dan feminin yang menyukai sosok Arsen Vaelric, si pria manipulatif yang berbahaya.

Sialnya, Raveena memasuki tubuhnya usai Elira mengalami adegan mati konyol akibat bunuh diri di bagian ending cerita. Seolah semesta menuntut pertanggungjawaban dari caciannya, ia dipaksa melanjutkan cerita hidup Elira yang mestinya berakhir setelah mati bunuh diri.

Raveena tak bisa keluar dari dunia itu sebelum menyelesaikan skenario takdir Elira yang tak pernah ditulis dan direncanakan oleh penulis novel itu sendiri.

Sampai tiba hari di mana Arsen mulai menyadari, bahwa sikap membosankan Elira yang selalu ia abaikan, kini bukanlah sosok yang sama lagi.

Namun, Arsen justru sangat menyukainya.

Apakah Raveena mampu kembali ke dunia nyatanya?
Atau justru terkurung selamanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dandelions_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 14

Kelopak mata Elira berkedip lemah. Posisinya kini tampak meringkuk di atas tempat tidur. Ia pun mengerjap pelan mengamati sekeliling. Jika diamati, ini seperti sebuah kamar. Meski tak berjendela dan bercahaya lampu temaram.

"Di mana aku?" lirihnya seraya meringis pelan, kepalanya terasa pening dan pusing.

Elira merasa kebas akibat posisinya yang terkunci oleh tali temali. Kaki dan tangannya sama-sama diikat.

"Lepaskan aku Brengsek!" teriaknya sambil memberontak.

Posisi kedua tangan yang terikat di depan memberi Elira ide untuk melepasnya menggunakan gigi. Namun sialnya, ikatan itu menggunakan sampul mati yang cukup kencang.

"Sial. Sial. Sial," gertak Elira kesal. Dadanya berkecamuk dalam. "Aku hanya ingin kembali ke duniaku. Kenapa harus mengalami penculikan konyol seperti ini?!"

Sebuah gunting di atas meja rias membuat mata perempuan itu berbinar. Mungkin Arsen lupa mengamankan itu. Dengan semangat, Elira pun bergerak seperti ulat ke sisi ranjang.

"Sedikit lagi," gumamnya sambil terus meliuk-liuk. "Hah. Melelahkan sekali." Ia pun berhenti sebentar, lalu melanjutkannya kembali hingga sampai ke tepi ranjang.

Kedua kakinya yang terikat mulai menyentuh lantai. Namun saat berdiri, ia oleng hingga terjatuh ke dasar lantai yang dingin dengan posisi menyamping.

"Ergh! Sial!" kesalnya menahan rasa ngilu. Elira pun berusaha terduduk, lalu bersandar ke sisi ranjang dengan ngos-ngosan. "Si brengsek itu ...," geramnya.

Perempuan itu belajar dari kesalahannya. Maka ia tak lagi memaksakan berdiri, tetapi berusaha menggapai gunting itu dengan mengesot.

"Ayo, sedikit ... lagi," ujarnya susah payah. Tangannya terulur ke permukaan yang lebih tinggi dari posisinya sekarang.

Mata bermanik abu itu berbinar. Elira berhasil mendapatkan guntingnya.

Ceklek

Elira terperanjat.

Pintu kamar terbuka. Arsen datang dengan menyeringai. Elira mengeraskan rahang saat lelaki itu mengunci pintu kamar.

"Jangan macam-macam denganku!" peringat Elira bengis. Ia sampai melupakan gunting yang telah susah payah dia dapatkan.

Arsen berjongkok, mengikis jarak dengan wajah menawan Elira. "Aku tahu, kau menganggap Cedric sebagai malaikat pelindungmu," ujar Arsen dengan tatapan dalam.

"Manusia brengsek ini benar-benar memanfaatkanku sebagai balas dendamnya pada Cedric. Dan dia tidak akan pernah berhenti sebelum puas membuat hidup Cedric hancur."

Kedua mata Elira membola seketika. "Dalam novel itu, cerita benar-benar berakhir setelah Elira mati. Oemeran antagonis menang, karena dendamnya telah terbayarkan."

Arsen menyadari, jika Elira tengah memikirkan sesuatu. Kedua mata lelaki itu memicing, seolah tengah menerka apa yang wanita itu pikirkan.

"Jika memang seperti itu akhirnya, maka ...," sunggingan licik tercetak di bibir manisnya. "Cerita ini akan selesai, jika pemeran antagonis ini berhasil disingkirkan."

"Selicik apa pun rencana yang kau pikirkan," ucap Arsen tiba-tiba, membuat pikiran Elira buyar. "Kau tak akan pernah berhasil melakukannya.

Elira mengatupkan bibir seperti menahan tawa, dan hal itu cukup membuat Arsen merasa diremehkan. "Aku yakin akan berhasil, karena aku mendapat banyak dukungan dari orang-orang yang menyayangiku," sarkasnya tepat sasaran.

Arsen tersenyum, tetapi rahangnya mengeras.

"Lelaki arogan ini haus dendam akibat kematian keluarganya besarnya. Meski seorang diri, namanya cukup diagungkan di kalangan para mafia. Aku harus tetap berhati-hati padanya."

Arsen tersenyum miring, tatapannya dingin namun penuh perasaan sakit. "Ayahmu adalah pria yang pintar bersandiwara." Elira membuang muka saat tangan besar Arsen mulai mengusap pipinya. "Ia tahu bagaimana terlihat sempurna di matamu."

Napas Arsen beradu hangat dengan lawan bicaranya. Tatapan mereka saling bertumbuk. "Manis ..., penyayang ..., penuh cinta ..., tapi kebenarannya?" Arsen mendekat hingga wajahnya hanya beberapa inci dari Elira. "Dia seorang pengecut yang mengkhianati mereka yang menolongnya."

"Dia berusaha memprovokasiku," selidik Elira. Ia pun tersenyum penuh arti. "Aku tahu semua itu."

Arsen sedikit menjauhkan wajah. Jika diperhatikan, tak sedikit pun wanita itu terlihat penasaran ataupun terkejut.

"Aku tahu tujuanmu ingin balas dendam pada ayahku." Elira menatap tak gentar, membuat Arsen tersenyum miring melihatnya.

Selama ini, Elira tak pernah tahu hal itu. Arsen yakin, jika ini yang membuatnya berubah.

"Oh." Arsen berdiri, berjalan lalu bercermin di depan meja rias. "Jadi ini alasan yang membuatmu galak?" kekehnya, "menggemaskan sekali."

Elira tidak terima jika ia dianggap menggemaskan. Tatapannya menyorot tajam pada lelaki itu.

"Apa yang kau mau dariku?!" geram Elira.

Arsen kembali berjongkok. "Mencuri hatimu?"

"Kau sangat menjijikkan," sepah Elira.

Cup

Arsen mengecup pipinya tanpa permisi.

"PERSETAN DENGANMU ARSEN VAELRIC!"

1
Keizo Aditama
wah apa tuh kacang lupa kulitnya, apakah berhutang Budi sesuatu, jadi penasaran 😁
dandelions_: Ikuti terus kisah mereka ya kak/Smile//Pray/
total 1 replies
Keizo Aditama
mantap kena gamparr
Keizo Aditama
waww, ternyata mereka 👀
Keizo Aditama
kebiasaan tomboy di dunia nyata🤣🤣
dandelions_: tuan putri tiba tiba jadi blangsakan/Chuckle/
total 1 replies
Keizo Aditama
out of the box sekali ceritanya 😭
dandelions_: hihihi /Chuckle/ makasih selalu mampir ya/Pray/
total 1 replies
Keizo Aditama
keren kak, bales komen aku dong please, aku fans sama cerita kakak 🙌
dandelions_: halo, makasih/Cry//Pray/
total 1 replies
KHAI SENPAI
Keren, btw jangan lupa mampir ya THOR!!
☘︎⃟𝐑'Λ_𝐃𝐑Λ𝐆𝐎𝐍🐉⃝Λ𝐋𝐒𖤍
emang sus dia, Elira /Blush//Blush/ paling ga percaya sama orang yang baik tanpa alasan
dandelions_: Air yg tenang itu berbahaya/Blush//Bye-Bye/
total 1 replies
☘︎⃟𝐑'Λ_𝐃𝐑Λ𝐆𝐎𝐍🐉⃝Λ𝐋𝐒𖤍
ada gambaree👀
☘︎⃟𝐑'Λ_𝐃𝐑Λ𝐆𝐎𝐍🐉⃝Λ𝐋𝐒𖤍
/Scowl//Cry/aku tim bapak, dia hanya mau melindungi mu Elira, walaupun kesannya anuu
dandelions_: Kasih sayang bapak/Scowl/
total 1 replies
☘︎⃟𝐑'Λ_𝐃𝐑Λ𝐆𝐎𝐍🐉⃝Λ𝐋𝐒𖤍
/Cry//Cry//Sweat/sama sama keras kepala
༺𝑨𝒕𝒉𝒆𝒏𝒂_𝟐𝟓༻
sok yakin km grace😂
༺𝑨𝒕𝒉𝒆𝒏𝒂_𝟐𝟓༻
bkr aj gedungnya grace, biar angus kek gedung DPr eh—🙊
dandelions_: Eh pelanggaran /Awkward//Blush/
total 1 replies
☘︎⃟𝐑'Λ_𝐃𝐑Λ𝐆𝐎𝐍🐉⃝Λ𝐋𝐒𖤍
ദ്ദി(⎚_⎚) panjang umur
☘︎⃟𝐑'Λ_𝐃𝐑Λ𝐆𝐎𝐍🐉⃝Λ𝐋𝐒𖤍
patah hati yang membuat segalanya jadi rumit 🗿🙏
dandelions_: Hati hati dengan hati/Chuckle/
total 1 replies
☘︎⃟𝐑'Λ_𝐃𝐑Λ𝐆𝐎𝐍🐉⃝Λ𝐋𝐒𖤍
/Doge//Sly/tak percaye, ada udang di balik bakwan ik i/Doge/ sus
dandelions_: /Facepalm/hahaha
total 1 replies
Lady Orlin
benerr nih, go go girls
Lady Orlin
ngakakk 🤣🤣bodoh ampe akhir gk tuh
dandelions_: /Chuckle//Chuckle/
total 1 replies
Lady Orlin
sabar Rav sabar🫠🫠itu cuma novel
Lady Orlin
grace sassy aku syuka/Angry/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!