Zora terpaksa meninggalkan keluarga setelah dia diceraikan oleh suaminya. Dia disalahkan oleh semua orang karena anak mereka lahir dalam keadaan meninggal. Zora merasakan sakit ganda: kehilangan calon anak mereka dan juga diceraikan setelah melahirkan. Bahkan suaminya mengatakan akan menikahi adik Zora, yang membuat Zora merasa seperti ditikam pisau. Zora menyembuhkan luka-lukanya sendirian dan terpaksa meninggalkan kota kelahirannya
Tapi di kota tempat tinggal Zora dia tidak sengaja mendapat pekerjaan sebagai ibu susu, akankah Zora akan mendapatkan kebahagiaan kembali?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon blcak areng, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
luar kota
Malam hari Zora sudah sampai di kota Jakarta. tujuan saat ini Zora langsung memesan kamar hotel yang akan dia gunakan. karena besok Zora baru akan bertemu dengan sahabatnya yang tinggal di Jakarta
Setelah melaksanakan check in di hotel Zora langsung diantar petugas hotel menuju kamar yang dia sudah pesan. sebenarnya banyak pertanyaan dari sahabat Zora tentang kedatangan Zora ke Jakarta. Bahkan sahabat Zora menanyakan banyak hal tentang kandungan Zora, karena sahabat Zora saat ini belum tahu keadaan Zora
Zora hanya menjawab jangan banyak tanya, besok akan menjawab semuanya. Zora saat ini sudah sampai di dalam kamar yang saat ini diinapinya
Zora terlihat duduk lalu membuka kopernya yang ditaruh di atas tempat tidur. Zora langsung membuka isi semua koper dan ternyata hanya ada baju-baju milik Zora yang Zora beli sendiri
karena selama Zora menikah dengan Ardi, Zora memang dibelikan pakaian mahal dari Ardi. "Bahkan baju-baju bekas aku saja kamu mau ternyata Naomi, kamu memang pelakor yang sesungguhnya Aku bersumpah tidak akan pulang dan mengakui kalian semua Jika aku sukses nanti." ucap Zora
Saat Zora sedang kesal dan marah tiba-tiba dia merasakan dadanya nya sakit, dan Zora melihat jika bagain baju depanya langsung keluar cairan. "Apa saat ini asi aku sudah mulai produksi?," tanya Zora di dalam hatinya
Zora langsung merasa sedih, asi yang harusnya diminum oleh anaknya tapi saat in bahkan tidak bisa. "Apa yang harus aku lakukan apa aku harus periksa atau bagaimana karena ini hal pertama untuk aku." ucap Zora
Zora juga merasakan dadanya semakin kencang seperti ingin mengeluarkan cairan. "Ah ya ampun kenapa sakit sekali dada aku." ucap Zora
Zora yang tidak mau terjadi apa-apa dengan dirinya karena saat ini suara menganggap memang dirinya sebatang kara. akhirnya surat memutuskan mencari tahu di internet. Zora menulis jika ASI keluar setelah melahirkan tapi bayi meninggal
Di internet langsung keluar tulisan Jika bayi meninggal setelah lahir, keluarnya ASI setelah kelahiran adalah hal yang normal karena perubahan hormonal tubuh. Anda bisa menghentikan produksi ASI dengan mengurangi frekuensi memompa secara bertahap, menggunakan bra menyusui yang nyaman, kompres dingin pada payudara, dan menghindari pemijatan payudara untuk mengurangi rangsangan. Konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan resep obat penghenti laktasi jika diperlukan, dan segera periksakan diri jika mengalami demam dan payudara membengkak karena bisa menjadi tanda infeksi.
Tapi saat Zora terdiam dia tiba-tiba melihat tulisan donor ASI. Donor ASI adalah praktik pemberian ASI dari seorang ibu kepada ibu atau bayi lain yang membutuhkan, dan menjadi solusi untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bayi akan ASI eksklusif. Untuk memastikan keamanan, pendonor ASI harus memenuhi persyaratan kesehatan tertentu, menjalani skrining penyakit menular seperti HIV dan Hepatitis, dan ASI harus di-pasteurisasi sebelum diberikan kepada bayi. Pendonor ASI idealnya adalah ibu dengan produksi ASI berlebih dan bayi berusia kurang dari 6 bulan
"Jujur aku ingin merasakan menjadi seorang ibu seutuhnya, tapi apa aku bisa menyusui anak orang lain sedangkan saat ini aku kehilangan bayi aku." ucap Zora yang tidak bisa menyembunyikan kesedihannya dan meneteskan air matanya
"Tapi jika aku memutuskan mengkonsumsi obat untuk menghentikan ASI itu sama saja aku tidak bisa menjadi manusia yang bermanfaat, sebaiknya aku ke apotek terlebih dahulu untuk membeli pompa asi dan juga plastik pembungkus ASI." ucap Zora pada akhirnya
Sedangkan saat ini Ardi ada di rumah yang dulu di tinggali Zora dan juga Ardi setelah menikah. Ardi saat ini ada di dalam kamar calon anak mereka. "sayang harusnya kamu sudah tidur di ranjang ini dan juga bisa Papa gendong, sayangnya Mama kamu yang tidak becus itu malah membuat kamu meninggal"
"Tapi Tenang saja sayang bahkan Papa sudah membalaskan dendam kamu di depan makam kamu dengan cara menceraikan Mama kamu, sayang tolong tunggu papa di surga nanti ya nak jemput papa nanti." ucap Ardi yang tidak merasa bersalah sama sekali dan malah menyalahkan Zora
"Tuan Ada yang bisa saya bantu lagi?," tanya Bibik ya memang dipanggil Ardi untuk masuk ke dalam kamar calon anak mereka
"bik tolong nanti pagi ke masih semua barang-barang ini, Oh ya foto-foto pernikahan saya dan juga Zora juga tolong dibuang atau disimpan di dalam gudang ya." ucap Ardi lagi
"Tuan Memangnya kenapa foto kalian harus dibuang atau ditaruh di gudang?, memangnya nona Zora tidak akan pulang ke sini lagi?," tanya Bibik yang memang belum tahu jika Ardi sudah menceraikan Zora
"bi saya kasih tahu kamu ya saya sudah menceraikan Zora di depan makam anak saya, kamu tahu bi karena Zora dan kata keteledoran Zora anak kami meninggal." ucap Ardi
"Tuan Kenapa mempunyai pemikiran seperti itu, di sini Nona Zora juga terluka kehilangan bayinya tuan." ucap Bibik
"Bik di sini yang sangat kehilangan itu aku, karena aku yang menunggu kehadiran anak itu dari pertama kita menikah dan Zora susah hamil." kesal Ardi
"Maaf tuan jika ucapan saya menyinggung Anda, tapi yang saya tahu selama ini nona Zora menjaga kandungannya dengan baik, jika Nona suara tidak di rumah ini apa beliau pulang ke rumahnya lagi?," tanya Bibik
"Bahkan keluarga suara juga mengusir dia dari rumah mereka, Oh ya bi satu hal lagi saya akan menikahi Naomi adiknya Zahra sebagai pengganti Zora." ucap Ardi yang membuat Bibik langsung kaget
"Apa Tuan secepat itu Tuan menggantikan posisi nona Zora?," tanya Bibik yang kaget luar biasa
"ini soal kenyamanan karena selama ini saya tidak nyaman menikah dengan Zora, hanya Naomi yang selalu mengerti saya, bahkan Naomi yang tahu apa mau saya daripada suara yang notabennya adalah istri saya"
"udah dulu bi saya mau istirahat Jangan lupa besok pagi ini semua dibereskan, karena Naomi tidak mau tinggal di rumah ini setelah menikah kalau masih ada kamar bayi, ini semua akan menyakiti hati Naomi jika dia tahu saya masih menyimpan semua perabotan calon anak kita." ucap Ardi
Ardi langsung pergi dari kamar milik anaknya dan membuat Bibik langsung kecewa berat. "Kenapa Tuan berubah seperti ini?," ucap Bibik
Dulu Bibik dan juga Zora yang mendekor kamar ini, Bibik bisa melihat senyum tulus dari Zora dan juga melihat antusias dari Zora. Tapi saat ini senyum itu sudah tidak bisa dilihat oleh Bibik lagi
"Maaf nona Zora." ucap Bibik yang tidak bisa menahan air matanya dan menangis