NovelToon NovelToon
KKN DI DESA BERACUN (SANTAU)

KKN DI DESA BERACUN (SANTAU)

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri / Spiritual / Iblis / Mata Batin / Kutukan
Popularitas:29.2k
Nilai: 5
Nama Author: Siti H

Jika ada yang meniru cerita dan penggambaran dalam novel ini, maka dia plagiat!

Kali ini Author mengangkat ilmu hitam dari Suku Melayu, kita akan berkeliling nusantara, Yuk, kepoin semua karya Author...

"Jangan makan dan minum sembarangan, jika kau tak ingin mati secara mengenaskan. Dia menyusup dalam diam, membunuh secara perlahan."

Kisah delapan mahasiswa yang melakukan KKN didesa Pahang. Bahkan desa itu belum pernah mereka dengar sebelumnya.

Beberapa warga mengingatkan, agar mereka jangan makan suguhan sembarangan, jika tak ingin mati.mengenaskan...

Apa yang menjadi misteri dari desa tersebut?

Apakah kedelapan Mahasiswa itu dapat selamat?
ikuti kisah selanjutnya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti H, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pengobatan

'Uhuuuuuk,"

Cairan pekat menyembur dari mulut Kiky. Tikar yang menjadi alas duduk mereka basah oleh cairan berbau anyir tersebut. Wajahnya terlihat langsung memucat, dan rasa gatal itu semakin tak dapat ia tahan, yang mana disertai rasa panas.

"Astaghfirullah," pekik ibundanya. Wanita itu merasa panik. Ada rasa sesak didadanya. Bagaimana mungkin dokter tidak dapat mendeteksi penyakit sang anak, jika bukti otentiknya begitu sangat nyata.

"Puteri ibu sepertinya terkena racun santau," pria berpakaian koko itu menyimpulkan.

"Racun Santau? Apa itu, Pak? Kami baru mendengarnya," ayah Kiky menyela. Sebab ia mengingat saat malam dirumah sakit itu, dimana seseorang datang, dan mengatakan jika puterinya terkena teluh Santau.

Akan tetapi, kalau itu ia tidak begitu percaya terhadap apa yng dikatakan oleh pria tua itu.

"Racun ini akibat termakan sesuatu, dan bisa juga melalui angin. Apakah sebelumnya puteri bapak ada memakan sesuatu yang diberikan oleh orang tak dikenal?" tanya pria berwajah teduh itu.

Sedangkan ibunda Kiky, sibuk membersihkan cairan pekat berbau anyir tersebut.

"Saya ada diberi kakek-kakek makanan dari pulut, dan setelah itu saya muntah darah," sahut Kiky dengan wajah pucatnya.

Deeeeegh

"Apakah kakek berbaju hitam yang didekat rumah kos mu itu?" tanya sang ibunda dengan wajah penuh kekhawatiran. Ia mengingat, jika malam itu bertemu dengan seorang pria sepuh, yang wajahnya sangat tidak bersahabat.

Kiky menganggukkan kepalanya. Ia baru menyadari, jika pria tua itu adalah yang dimaksud para warga. Mereka berpesan padanya dan Fitri saat mengambil air ditepi sungai, agar tidak makan dan minum sembarangan.

"Baiklah, kita akan fokus untuk pengobatannya, dan setelah ini, harap berhati-hati jika berada dimanapun. Kenali seluk beluk daerah, dan semoga ananda segera pulih kembali." pria itu beranjak dari tempatnya. Lalu pergi kearah dapur, untuk mengambil sesuatu.

Tak berselang lama, terlihat sedang sibuk dengan sebuah ramuan ditangannya. Ada kencur dan bangle, serta beberapa tumbuhan rimpang lainnya.

Ia mulai meracik ramuan tersebut, lalu memasaknya, dan mengambil sarinya, kemudian ia masukkan kedalam sebuah botol, dan membawanya keruangan tamu.

"Siapa namamu?" tanyanya dengan sangat berwibawa. Suaranya terdengar sangat menyejukkan hati.

"Nur Fadhilah Rezeky," sahut sang ibunda

"Bintinya?"

"Binti Ahmad," jawab ayah Kiky dengan cepat. Ia tak sabar untuk melihat puterinya kembali sembuh dan beraktifitas seperti biasanya.

Perlahan, pria berwajah teduh itu mulai memejamkan kedua matanya. Lalu membaca dzikir, yang ditandai dengan guliran tasbih ditangannya.

Pria itu merasakan, jika teluh itu adalah kerja setan yang bersemayam didalam tubuh korbannya. Sehingga saat dirontgen, sang iblis menutupi serbuk racun yang menempel diorgan pernafasan sang korban.

Hal ini pula yang membuat alat medis tak dapat mendeteksinya. Iblis itu jug yang telah membuat reaksi racun cepat menyerang korbannya.

Pria itu menyudahi ritualnya. Lalu membuka kedua matanya. Ia menatap sang gadis dengan sangat prihatin. "Minumlah, dan nanti panaskan saat tiba dirumah. Ini pengobatan tahap awalnya, untuk menyembuhkan organ tubuh yang tertempeli racun tersebut,"

Sang ibunda mengambil botol tersebut. Lalu menatap puterinya. Ia begitu penuh harap, jika dengan ini, penyakit sang anak akan sembuh.

"Ini gelasnya, jangan lupa baca shalawat nabi tiga kali, lalu Al-Fatiha, dan mohon lah kesembuhan pada-Nya." pria itu menyodorkan sebuah gelas kosong yang terletak diatas meja, tempat ia menaruh tasbihnya.

Sang ibunda menuang sebagian isi ramuan, lalu memberikannya pada Kiky. "Minumlah, ingat pesan tadi, baca Shalawat," ucapnya 0ada sang anak.

Puteri menganggukkan kepalanya. Ia tak banyak bicara, sebab rasanya sangat lelah. Jantungnya terasa sakit, dan terasa sesak jika terlalu banyak beraktifitas.

Gadis itu meneguknya, setelah ia membaca doa terlebih dahulu.

"Masa pemulihan selama tiga bulan. Ada beberpa pantangan yang tidak boleh dilanggar, sebab akan membuat penyakitnya kambuh, dan sulit untuk disembuhkan," pesan pria itu, dengan nada penuh penekanan.

"Apa saja pantangannya, Pak?" tanya ayahnya, dengan tak sabar. Hal itu bertujuan agar puterinya dapat berjaga-jaga, dan tentunya tidak lagi makan sembarangan.

"Jangan memakan nenas, keladi, minuman bersoda, rebung, pucuk daun labu, dan makanan pedas," pesannya pada ketiga orang tersebut, dsn pastinya mereka harus saling menjaga.

"Terimakasih, Pak. Kapan kira-kira kami akan kemari lagi?" tanya sang ibunda, ia harus memastikan, jika puterinya berobat dan sembuh total.

"Kita lihat perkembangannya. Jika tampak membaik, nanti saja saat setelah tiga bulan dari pengobatan. Pastikan ia tidak makan sembarangan, dan me jaga pantangannya," pesan pria itu. Lalu ia mengambil sebuah tasbih, dan memberikannya pada Kiky. "Pakailah ini setiap saat. Ingatlah selalu Rabb-Mu, hanya Dia tempat bergantung,"

Kiky meraihnya. Sebuah tasbih yang berusikan sebelas butir saja, serta terbuat dari bahan plastik, dengan bentuk bunga mawar berwarna putih.

"Terimakasih, Pak," ucapnya, dengan lirih, dan sebuah senyum yang dipaksakan.

****

Dua hari berlalu. Kondisi Kiky mulai membaik. Ia meminta kepada ibundanya, agar diberi inin untuk kembali ke tempat KKN. Ia harus menyelesaikan tugasnya disana, lagi pula ia merasa sudah mulai membaik.

"Tetapi kamu masih dalam pemulihan, Sayang. Masa tiga bulan untuk menyembuhkan luka dalammu. jika kamu dirumah, maka ibu bisa mengontrol makananmu," ujar sang wanita.

Ia seakan tidak rela unruk melepaskan sang anak untuk pergi, ada keraguan dihatinya. Apalagi kembali ke desa itu, tempat dimana ia mendapatkan racun yang membunuh secara perlahan.

"Aku bisa menjaga diri, dan mengingat pesan dari ibu," Kiky berusaha meyakinkan wanita yang sudah melahirkannya itu. Bukan tanpa alasan, naluri seorang ibu lebih kuat tentang puterinya

"Tetapi,"

"Boleh ya, B u... Please." rengeknya, sembari mengatupkan kedua tangan dibawah dagu. Ia terlihat sangat memohon.

Melihat wajah memelas sang anak. Akhirnya wanita itu mengijinkannya. Dengan berbagai syarat yang harus dipenuhi oleh sang anak.

Setelah perdebatan kecil itu, keduanya kembali tersenyum, dan sang ibunda membantu mengemasi perlengkapan puterinya, yang mana akan berangkat esok hari.

Setelah selesai, sang ibunda berpamitan, ia hanya dapat berdoa untuk keselamatan puterinya, agar apa.yang dikerjakannya mendapat sebuah keridha'an dari Sang Pencipta.

Setelah ibunya keluar dati kamar. Ia menghubungi Nomor Darmadi, yang merupakan ketua Tim mereka.

Ia berharap jika mereka masih menerimanya, dan memberikannya kesempatan untuk kembali aktif, setelah lama cuti, mungkin sekitar lima hari lamanya.

[Assalammualaikum, Bang. Ini Kiky. Ijin besok mau datang ke KKN, dan setelah berobat, kondisi Kiky sudah membaik,] tulisnya dalam sebuah pesan teks.

[Waalaikum salam. Iya, Ki. Aman kok. Yang terpenting kamu sudah membaik,] pesan balasan yang dikirimkan ke nomornya. Hal itu membuat ia merasa sangat senang, sebab rekan-rekannya begitu sangat baik, dan memberikannya waktu untuk berobat.

1
Wisell Rahayu
emng bnr katany Andana setan ny miskin..lagi pula ada aja setan makan nasi kerak..sethu ne aku setan itu suka sesajen /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
rajes salam lubis
lanjut
rajes salam lubis
busyet lu dro
rajes salam lubis
lanjutkan
Ayu Putri
kayaknya walopun Darmadi pendiam Dia lebih peka dah thor dibanding yudi
Ayu Putri
aahhh bang Yudi mah GK peka/Hammer//Hammer//Hammer/
@💜⃞⃟𝓛 ❤️⃟Wᵃf༄SN⍟𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌🦈
kok bisa smpe makan nasi
knp bisa seoerti itu sih ya kk siti
ada penjelasnya ga yaaa
@💜⃞⃟𝓛 ❤️⃟Wᵃf༄SN⍟𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌🦈
wahh ngeri yaa kok bisa smpe bunuh org sihh

hiiiiii
Wina Yuliani
dr semua part baru kali ini aku ketawa katiwi sendiri apalagi sama kelakuan andana sama darmadi,
tambahin lagi dong ka interaksi darmadi sama andana entah kenapa jiwa mak comblang ku meronta saat mereka bersama
Siti Yatmi
ada lagi aja..setan doyan nasi sisa..astaganaga ..wk2
@💜⃞⃟𝓛 ❤️⃟Wᵃf༄SN⍟𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌🦈
curhat dlu napa ky jgn di pendam dong kan nyesek
@💜⃞⃟𝓛 ❤️⃟Wᵃf༄SN⍟𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌🦈
kok mlh jd hamtu yg meneror warga sihh
ada apa ini knp bisa jd begitu
Yuli a
seru banget ya persahabatan mereka...🥰🥰
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
🤣🤣🤣
kinoy
etdah..andana tuh pala setan Maen getok aj
⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘAndiniAndana🦉☆⃝𝗧ꋬꋊ
tenang yuk, temenmu baik2 aja, malah lagi malakin bang Darmadi jajan 😚😚 Anggo rebutan nasi sama Andana,, yg ada kena getok 🤣🤣🏃🏻‍♀️🏃🏻‍♀️🏃🏻‍♀️
Yuli a: susah amat... sambel aja nih yang gampang../Facepalm//Facepalm/
total 12 replies
Yuli a
bang Yudi mah... beneran... bikin geregetan... nggak peka banget .. padahal kalau orang jatuh cinta itu keliatan loh....
hemmm ... beneran nih ya... kebangetan...
Yuli a: Iyo loh mbak...

cieeeee .... salah manggil...🤭
total 2 replies
⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘAndiniAndana🦉☆⃝𝗧ꋬꋊ
kok malah kocak siiih gak jadi serem 🤣🤣🤣
⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘAndiniAndana🦉☆⃝𝗧ꋬꋊ
malah kalau dibilang jangan, itu pasti yg dilakukan bang! /Facepalm//Facepalm/
Yuli a: iya.. wkwkwkwkwkwk
total 9 replies
⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘAndiniAndana🦉☆⃝𝗧ꋬꋊ
hantu kismiiiinnn 👻👻👻
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!