Alisa di jebak oleh oleh seseorang yang berakhir di penghulu , kata " sah " keluar dari mulut mereka yang menjadi saksi , walau dengan berat hati mereka menerima Alisa sebagai anggota keluarga mereka .bukan bahagia yang di dapat tapi cacian , makian baik dari suami adik ipar maupun dari mertuanya , bahkan setelah melahirkan Alisa di pisahkan dari anak nya , dia harus memanggil anak nya itu " tuan " dan anak nya harus memanggil wanita yang melahirkan nya itu sebagai babu nya , karena mereka menganggap Alisa pembawa malapetaka .
" jangan berharap kamu akan mendapatkan hari hari yang bahagia sebagai istri ku ! tapi sebaliknya neraka lah yang akan kamu dapat , sampai kamu mau menandatangani surat cerai dan perjanjian ini , bahwa setelah cerai kamu dan anak mu putus hubungan darah .
" aku lelah ya Allah "
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon D Baban Abay, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
kenyataan yang menyiksa
Pagi hari di ibukota Jakarta sedang berkabut,serasa ikut berduka , ikut sedih atas apa yang sedang menimpa salah satu makhluk yang masih terbaring tak sadarkan diri sampai sekarang ,
Hujan rintik rintik mulai turun ke bumi , seakan menjadi perwakilan airmata yang tidak bisa di sampaikan oleh alisha .
Sedangkan di mansion lebih tepatnya di gudang malam itu menjadi saksi air mata seorang prima, dengan kedua air matanya yang teus meleleh, prima terus mencerca kepala rumah tangga ,bibi Yani .
" Katakan sebelum aku menjadi liar !
Bibi Yani terus menggeleng,sampai kapan pun dia tidak akan bercerita" sungguh saya tidak tau tuan , karena beberapa hari ini saya sedang sibuk ,sampai tidak sempat datang menjenguk." ucap nya .
Tapi prima menangkap lain ,tubuh bik Yani bergetar , kalau tidak tau kenapa dia ketakutan ? Pikir nya .
Prima melangkah maju ,kemudian mencekik leher bik Yani dengan keras .
Tentu bik Yani melawan , dia meronta ,tapi apalah daya dia hanya wanita yang sudah lanjut usia sedangkan yang dia hadapi kali laki yang masih muda .
" Khkhkh......." bi Yani terus menggeleng.
Prima melepaskan cekikan tersebut ,dan dia merogoh handphone nya " Sarif ! Datang ke rumahnya bik Yani , taruh dokumen penting perusahaan di rumah nya dan kemudian bawa polisi ke rumah nya untuk menggeledah , biarkan keluarganya di penjara semua ,kalau bisa jatuhi mereka dengan hukuman seberat-beratnya."
Tut !
Bik yani tentu nggak terima " tuan ,tuan sungguh sa_"
"Tutup mulutmu orang tua ! Tanpa kamu bercerita pun aku bisa mencarinya sendiri , apa kamu lupa ini adalah rumah ku ! Kekuasaan ku , dan tidak ada yang lebih tau dari pada aku !"
Ucap nya sambil berlalu .
Prima menghapus air mata nya , dia harus bisa menemukan wanita itu , sekalipun dia tidak cinta tetapi ketika dia melihat dan mendengar asal muasal dirinya menikah , maka tidak pas kalau dia melampiaskan kemarahannya kepada wanita housekeeping itu .karna mereka berdua sama sama korban .
Bik Yani terus mengejar prima " tuan muda ,tolong maafkan saya ,saya cuma di suruh oleh nyonya huhu...hu...tolong jangan sakiti keluarga ku ."
Deg !
Prima menghentikan langkah nya ,kemudian dia menoleh ke arah bik Yani " apa kamu bilang ? Coba ulangi lagi !"
Dengan gugup bik Yani pun terpaksa menceritakan kejadian malam itu tanpa ada yang di kurangi .
Prima meremas ke dua tangan nya hingga buku- buku nya pun memutih , urat urat nya pun ikut menonjol .
" begitulah ceritanya tuan muda , jadi tolong lepaskan anak dan cucu ku !" ucap nya lagi.
Prima segera mengambil handphone nya dan kemudian dia menelepon salah satu asisten nya yang tadi " Sarif , jangan hanya kau taruh berkas perusahaan tapi juga taruh beberapa barang berharga lain nya dan pastikan setelah itu semua mereka membusuk di penjara ."
Tut !
" Tidak ! Tuan prima saya sudah menceritakan semua nya ,bukan kah tuan sudah berjanji !" ucap bik Yani .
Prima tersenyum miris " berjanji ? Memang nya kapan aku berjanji pada mu bibi , dan kamu juga akan mendekam di penjara juga !"
Bik Yani terhuyung ke belakang ,setelah dia bisa menguasai diri dia pun berkata " tuan prima , kenapa hanya saya yang di hukum , bukan kah wanita malang itu ada di sini juga karena anda ! Bukan saya yang mengundang, saya hanya menjalankan amanat dari nyonya , lalu kenapa kalian orang kaya membawa bawa keluarga ku dalam masalah ini , seharusnya anda dan nyonya yang harus di hukum ,bukan kami !" ucap nya dengan menggebu Gebu .
Prima mengeratkan kepalan tangan nya ,Muka nya kembali memerah , memang benar apa yang di katakan oleh bik Yani , kalau saja dirinya tidak membawa wanita itu masuk ke kehidupan nya maka semua ini tidak perlu terjadi .
" Biarlah Dosa ku menjadi urusan ku , biarlah penghakiman ku menjadi milik wanita itu , tidak perlu kamu ikut campur ,dan kemasi barang barang mu sekarang juga , kamu di pecat !" ucap nya sambil melotot .
Bik Yani rubuh si tempat , dia menangis ,meraung sendiri , bagaimana semua bisa jadi berantakan begini .
Sedangkan dari kejauhan kang Yudi melihat semua , sebenarnya bukan hanya kang Yudi yang melihat tapi juga para asisten rumah tangga yang lain juga ,mereka mengintip dari jendela kamar masing masing .
" Terimakasih ya Allah akhirnya laki laki itu sadar atas semua dosa dosa nya , tapi walaupun begitu aku tidak akan berbaik hati kepada nya huh !" ucapnya kemudian dia berlalu untuk menuju ke rumah sakit .
Prima melangkah dengan terburu buru ke kamar mamanya .
Brak !
Pintu di buka paksa oleh prima .
Nyonya Laila yang memang tidak bisa tidur pun menoleh .
"Kenapa malam malam begini mendobrak pintu mama prim ! Apa sudah hilang sopan santun yang mama ajarkan ?" tanya nya dengan emosi , tapi lebih emosi lagi prima .
" apa mama yang menyewa preman preman itu untuk membunuh anak ku , dan menyakiti ibu nya ! "
Nyonya Laila tertawa " haha...ha....bagus kan pekerjaan mama , wanita itu memang tidak pantas mengandung keturunanku ! Bisa jadi rahim nya ada virus yang mematikan, bikin repot saja ." ujarnya dengan santai .
Brak !
Pyar !
Semua makeup yang tertata rapi ,berhamburan bahkan tidak sampai di situ ,prima juga membalikan meja rias sehingga suara benda jatuh dengan keras .
Brak ! Bruk !
" Prima ! Apa kamu sudah gila ! Ini kamar mama kalau kamu lupa ! Apa karena wanita itu kau marah di kamar mama ! Tunggu papa mu pulang akan aku pastikan kamu di hukum ." oceh nya .
Prima bukan nya takut Yanga ada da justru dia tertawa " haha....ha.... Papa ! Papa bejat itu yang bisa mama andalkan ? Iya ! Baiklah kalau begitu akan aku tunjuk kan sebuah pertunjukan yang akan merubah otak mama .
Priam pun menyambungkan handphone nya dengan televisi ,dan ,
Klik !
Layar menyala dan video pun di mulai .
" lihat baik baik dengan mata batin mama ,siapa wanita itu dan siapa pemeran laki laki di video itu !"
Video pun berputar , nyonya laila oleng , dia sampai terduduk di bibir kasur , air mata nya meleleh seperti anak sungai Bengawan Solo .
" Tolong hentikan itu , hentikan aku tidak tahan lagi huhu...hu...prima ! Matikan video itu !"
Tapi Yanga ada justru prima terus memutar video itu sampai selesai .
" bagaimana mama ku tersayang ? Apa kamu masih menginginkan wanita zina itu menjadi menantu mu ? Dan juga apakah kamu masih beharap perlindungan dari suami busuk mu itu ! "
Nyonya Laila tersengal ,nafasnya tak beraturan "prima to- tolong jelaskan kalau video itu hanya editan , tidak Mungin kan mereka berani menusuk ku dari belakang? "
" Itu asli ma , aku sendiri yang mendatangi apartemen mereka dan Dandy lah yang merekam , dan wanita housekeeping itu hanya lah korban dari ke biadab - an mereka , kita bersalah ma , kita bersalah pada wanita itu huhu...hu.... bagaimana aku bisa menebus kesalahanku , bahkan sekarang pun aku tak tau keberadaan wanita itu ." ucapnya lemah .
Prima pun ambruk , dia bersandar pada dinding kamar , wajah lelah terlihat sekali , bagaimana tidak , lima hari kehidupan nya di guncang sedemikian dahsyat nya , dunia nya di jungkir balikan oleh takdir .
" Nak , ma- mama ya tuhan....huu...hu ,siapa yang menolong wanita itu prim ! Mereka meninggalkan nya sendiri dalam keadaan terluka parah ."
Bug !
Bug !
Prima melampiaskan kekesalan nya ke lantai , dia terus memukul lantai sampai tak sadar tangan nya berdarah.
Bersambung
semangat
sehhhh laki ko ya idiot
da nunggu2 dr kmren