NovelToon NovelToon
Ugly To Beautiful

Ugly To Beautiful

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Nikahmuda / Teen School/College / Diam-Diam Cinta / Mengubah Takdir / Romansa
Popularitas:884
Nilai: 5
Nama Author: Kyqilla

Ketika banyak yang mulai mempermasalahkan penampilan ku, disitulah perubahan mulai merubah penampilan ku. Ya, gadis cupu ini sudah berubah menjadi cantik, Zevana Willen, kini dia sudah bisa mengepakkan sayapnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kyqilla, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Toilet

Zevana hanya bisa memanyunkan bibirnya sambil menikmati roti panggang buatan Sania, sementara yang lainnya, mereka hanya bisa tersenyum melihat tingkah Zevana pagi ini.

Setelah selesai sarapan Zevana berpamitan lalu dengan segera menuju mobilnya yang sudah terparkir di halaman depan rumah nya.

Zevana menyandarkan kepalanya pada sandaran mobil, ia masih bisa merasakan rasa lelah pada tubuhnya, bahkan kedua matanya masih terasa sangat berat.

“ Kalau bukan karena ulangan hari ini, aku pasti sudah meminta izin…hoammm!!! “ Gumamnya lalu kemudian menguap.

Saat sudah sampai di sekolahnya, Zevana mulai turun dari mobilnya, ia berjalan melewati halaman depan sekolahnya dan saat ia ingin masuk ke dalam koridor sekolah, ia tidak sengaja melihat Zayn yang kini sedang terlihat berbicara dengan sangat serius dengan Ayna.

|| Sepertinya mereka sedang membicarakan hal yang serius? Apa Ayna mencoba mengancam Zayn lagi? || Batin Zevana.

Zevana kembali berjalan dan berpura-pura tidak melihat Zayn dan Ayna yang kebetulan ia lewati saat itu.

Dan saat sudah masuk ke dalam kelasnya, Zevana langsung menghampiri Dandy dan memberitahu Dandy apa yang dilihatnya di koridor sekolah tadi.

“ Dy…apa kamu tahu kalau Zayn sedang berbicara dengan Ayna? “

“ Zayn? Tidak, apa kamu bertemu denganya? “

“ Iya, aku melihatnya sedang berbicara dengan Ayna di koridor sekolah tadi, mereka terlihat sangat serius. Aku khawatir, aku takut kalau Ayna kembali mengancam Zayn.”  Jelas Zevana dengan perasaan khawatirnya.

“ Aku akan melihatnya. “

Dandy beranjak dari duduknya dan ia ingin mencoba untuk melihat Zayn dan Ayna saat ini, namun Zevana menghentikan langkahnya dan meminta Dandy untuk membiarkannya terlebih dulu kali ini.

“ Dandy, jangan…menurutku, biarkan saja, nanti kalau Zayn sudah masuk kelas, dan jika ada yang terlihat tidak beres padanya, baru kamu bertanya padanya. Aku takut kalau kamu langsung menghampirinya seperti ini malah akan memperumit keadaan Zayn. “

“ Kamu benar, baiklah, aku akan menunggunya saja. “

Setelah itu Zevana kembali ke tempat duduknya, ia juga sedikit merasa bersalah pada Zayn, saat itu seharusnya ia menghibur perasaan Zayn bukan malah menambah beban pikirannya dengan mengungkapkan perasaanya seperti itu, tapi Zevana tidak punya pilihan lain karena dia sudah sangat kesal pada saat itu dengan apa yang sudah dilontarkan Zayn tanpa memperdulikan bagaimana perasaannya.

“ Ah entahlah, aku tidak mau memikirkannya. “ Gumam Zevana lalu kemudian meraih buku yang ada di dalam tasnya.

Dan tidak lama setelah itu Zayn masuk ke dalam kelas, wajahnya juga sudah tampak masam, ia terlihat sangat tertekan. Zevana hanya bisa mencuri-curi pandangannya saat Zayn berjalan ke arahnya untuk melihat ekspresi wajah Zayn saat ini.

Dan saat Zayn mulai melihat ke arahnya, Zevana langsung mengalihkan pandangannya dan berpura-pura tidak melihatnya.

|| Wajahnya tampak masam, sepertinya benar dugaanku. || Batinnya.

Brakkk…

Zayn melempar tasnya dengan kasar ke arah meja nya dan kemudian ia duduk di bangkunya. Zevana sampai sedikit terkejut karena tas yang dilempar Zayn tepat ada di belakangnya dan hampir mengenai kepalanya.

“ Apa kamu melihatku tadi? “ Tanya Zayn dengan tiba-tiba.

Zevana hanya terdiam dan tidak mau menjawabnya, ia bersikap seolah-olah tidak mendengar pertanyaan Zayn dan sibuk membaca buku yang sedang di genggamnya.

“ Ze? Apa sekarang kamu tuli? “ Tanyanya sambil mendorong bangku Zevana dengan kakinya.

Kemudian Zevana menoleh dan melihat ke arah Zayn dengan tatapan sedikit kesal karena sikap Zayn yang sudah berubah dan terlihat sedikit kasar padanya.

“ Aku tidak tahu kalau kamu sedang bertanya padaku, kamu bahkan tidak memanggil namaku. Dan kenapa kalau aku memang melihatnya?  “ Jawabnya lalu kembali melihat ke arah buku yang tadi sedang di baca nya.

Saat Zayn ingin kembali berbicara pada Zevana, tiba-tiba saja bel masuk berbunyi dan tidak lama setelah itu guru yang mengajar pun tiba.

Setelah melewati jam pelajaran, waktu istirahat akhirnya datang, Dandy dengan segera menghampiri Zayn lalu kemudian ia langsung bertanya pada Zayn mengenai Ayna.

“ Zayn? Apa kamu bertemu dengan Ayna tadi? “ Tanyanya khawatir.

“ Siapa yang memberitahumu? Ah, aku tahu, pasti Ze kan? “

Dandy melihat ke arah Zevana lalu kemudian mengangguk pelan, Zevana yang tidak ingin ikut campur dalam masalah Zayn itu langsung beranjak dari tempat duduknya dan pergi begitu saja meninggalkan Zayn dan Dandy.

“ Kamu mau kemana? “ Tanya Zayn mencoba mencegah Zevana yang ingin keluar dari kelasnya.

Zevana menoleh ke arah Zayn lalu menatapnya dengan tatapan datar. “ Aku mau ke kantin. “ Jawabnya lalu berlalu begitu saja pergi meninggalkan Zayn dan Dandy.

“ Wah…lihat? Dia sangat berani padaku sekarang…padahal aku sedang sangat kesal padanya. “ Ucap Zayn sambil terus menatap punggung Zevana sampai punggungnya tidak terlihat lagi.

“ Zayn? Kamu belum menjawab pertanyaanku, jangan mengalihkannya dengan membahas Zevana. “

“ Aku sedang sangat kesal padanya, dia tanpa seizinku memberitahumu begitu saja. “

“ Lalu? Apa yang kalian bicarakan di koridor sekolah? “

“ Dia memintaku untuk tetap melakukan perjodohan itu, kamu tahu bagaimana Ayna, dia akan menghalalkan segala cara untuk memenuhi keinginannya. “

“ Kali ini apa? Dia mengancammu dengan apa? “

“ Video papa ku, dia punya video papa menampar mama dan memukul kepala sekolah, jika video itu tersebar papa ku pasti akan sangat marah padaku, kemarin saja aku habis kena beberapa pukulan dari papa, aku tidak tahu kalau sampai aku menolak perjodohan ini, mungkin papa akan mengusirku dari rumah. “  Jelas Zayn dengan wajahnya yang sudah sangat begitu kesal dan frustasi.

“ Aku akan menampung mu, kamu tenang saja, kalau papamu mengusirmu, pergilah ke rumahku. “

“ Tapi aku tidak mau selalu merepotkan mu. “

“ Kamu tidak merepotkan ku, kamu bisa datang ke rumahku kapanpun. “

“ Baiklah, akan aku pertimbangkan lagi. “

“ Jangan mempertimbangkannya!! Apa kamu berniat untuk hidup dengan wanita seperti Ayna? Dia sangat licik, dan yang dia incar hanya kekayaanmu saja, dia seperti parasit Zayn. “

“ Andai saja ada solusi dan cara untuk menyingkirkan wanita itu, aku akan menyingkirkannya. “ Keluh Zayn kesal.

Dandy menganggap Zayn sudah seperti saudaranya sendiri, walaupun dia kesal karena insiden Zayn yang menyakiti perasaan Zevana beberapa hari yang lalu, namun Dandy tetap saja tidak bisa mengabaikan sahabatnya itu dan Dandy tidak pernah bisa melihat Zayn dalam situasi yang sulit.

Selama ini Dandy selalu ada untuk Zayn, begitu juga dengan Zayn, Zayn juga akan melakukan hal yang sama jika Dandy berada di posisinya saat ini.

“ Pasti ada cara, kamu tenang saja, aku akan membantumu untuk menyingkirkan parasit itu. “

Zayn pun hanya mengangguk lalu kemudian tersenyum samar ke arah Dandy.

Lalu mereka memutuskan untuk keluar dari kelasnya dan menuju kantin. Saat sudah sampai di kantin, kedua mata dandy berkeliling, ia mencari sosok Zevana tapi tidak menemukannya sama sekali.

“ Dimana Ze? Apa dia tidak ke kantin? “ Tanyanya.

“ Mungkin dia sedang ke toilet. “

“ Ah, mungkin, yasudah, kita pesan makanan dulu saja. “

…..

Di tempat lain.

Zevana sedang berada di dalam toilet saat ini, namun ia tidak sendiri, Zevana bersama dengan Ayna dan juga dua temannya, Steffi dan Ayla.

Saat Zevana keluar dari kelasnya tadi, Ayna langsung menghadangnya, Ayna pagi tadi melihat Zevana yang tanpa sengaja memergoki Zayn dan juga dirinya sedang berbicara di lorong, dan karena hal itu Ayna kembali mengganggu dan mengusik Zevana.

Ayna dan kedua temannya itu langsung menarik tangan Zevana dan membawanya masuk ke dalam toilet, Ayna juga mengunci toilet itu dari dalam, ia juga sudah meminta temannya untuk memasang tulisan di depan toilet jika toilet saat ini sedang rusak, sehingga tidak ada seorang siswa pun yang masuk.

“ Kenapa kamu membawaku kesini? “ Tanya Zevana bingung.

“ Apa kamu melihatku dan Zayn pagi tadi? “

“ Aku melihatnya, tapi itu bukan urusanku. “ Jawabnya dengan tatapan kesalnya.

“ Ah, jadi bukan urusanmu? Tapi kalau perasaanmu pada Zayn, itu akan terus menjadi urusanku, aku dengar kamu memutuskan untuk terus berteman dengannya, apa kamu sengaja? Kamu sengaja ingin mendekatinya dengan wajah baru mu ya? “

“ Tidak…”

“ Benarkah? Tapi aku tidak bisa percaya dengan kata-kata mu. “

Zevana memberanikan dirinya lalu kemudian ia menatap Ayna dengan tatapan penuh dengan rasa kesal dan juga amarah sampai garis matanya memerah karena menahan rasa kesal.

“ Kenapa kamu menggangguku? Aku bahkan tidak mencampuri urusan pribadimu dengan Zayn. “

Setelah mendengar apa yang Zevana katakan, Ayna pun tertawa begitu juga dengan dua temannya yang lain.

“ Ze…Ze…aku hanya butuh satu hal untuk mengganggumu, kamu mau tau alasannya? Alasannya karena aku membencimu, aku benci keberadaanmu, terlebih lagi sepertinya Dandy sangat memperhatikanmu. “ Ucapnya lalu kembali tertawa.

“ Dandy? Ada apa dengannya? Kenapa kamu kau mengaitkannya denganku? “

“ Karena aku tidak suka kamu dekat dengan Dandy ataupun Zayn, kalau kamu mau, menjauhlah, jauhi Dandy dan Zayn, dan setelah itu aku tidak akan mengusikmu lagi. “

Zevana terdiam, ia berpikir cukup keras, kalau dia tiba-tiba saja menjauhi Dandy dan juga Zayn, Dandy pasti akan sangat curiga, terlebih lagi hubungan mereka sudah semakin akrab. Dandy juga sangat baik padanya.

“ Beri aku waktu untuk berpikir. “

“ Waktu? Baiklah, sampai besok, kalau besok kamu masih bergaul dengan mereka, aku tidak segan-segan untuk melakukan hal-hal yang diluar dugaan padamu. “ Ancam Ayna lalu kemudian mendorong tubuh Zevana sampai pinggul Zevana menghantam wastafel.

“ Ahkkkk!!! “ Rintihnya sambil memegangi pinggulnya.

Sedangkan Ayna, ia hanya tersenyum menyeringai lalu kemudian meninggalkan Zevana seorang diri di dalam toilet yang saat ini sudah kembali dibukanya.

Zevana keluar dari toilet sambil memegangi pinggulnya, ia berjalan kembali menuju kelasnya dan sudah tidak memiliki selera untuk makan siang.

1
Goresan_Pena421
semangat ya Thor.
Mila Arida: terimakasih ya 🙏💪
total 1 replies
Goresan_Pena421
apalagi yang disukain anak populer 😊
Goresan_Pena421
nah apa lagi ada yang taksir ya menurut aku si berubah penampilan gak masalah.
Goresan_Pena421
hemm ga masalah si mau bagaimana penampilan nya tapi kan kalau penampilan nya di rawat di tata terus berprestasi itu udh poin plus😊
Goresan_Pena421
murid berprestasi 💪 keren baru baca udah di sambut sama tokoh keren kaya gini.
Himura Kenshin
thor, bisa bikin sekuelnya? Pengen baca terus nih!
Mila Arida: maksudnya gimana? maaf ya masih pemula soalnya...
total 1 replies
My sói
Menghibur banget!
Mila Arida: makasih🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!