Perkenalan Mia dan Asril berawal dari sosmed dan tidak butuh waktu lama, mereka pun menikah tapi sayang pernikahan mereka hanya seumur jagung itu disebabkan oleh hadirnya Ida mantan istri dari Asril. yang sedang hamil dari laki laki lain namun laki laki itu tidak mau bertanggung jawab sehingga Ida menjebak Asril agar bisa menikah dengannya. apakah nantinya kebusukan Ida terbongkar? dan apakah Asril dan Mia bersatu kembali? yuk kita baca bersama sama kelanjutan cerita ini
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nur leli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Merasa heran
Selesai memasak makan siang Mia gegas ke kamar untuk memanggil Asril namun Mia melihat Asril yang begitu pulas tertidur seakan akan dia tidak tidur semalaman. Mia mencoba membangunkan Asril namun tidak ada respon darinya.
"kemana dia semalaman dan apa yang dia perbuat sehingga dia tertidur begitu pulas" gumamnya dalam hati namun Mia enggan bertanya pada Asril, Mia tidak ingin menambah permasalahan mereka. meskipun sebenarnya Mia ingin sekali mengetahui kemana suaminya semalaman.
Mia mulai mendekati Asril dan mulai menyentuh jemari Asril ternyata Asril tidur sambil memegang ponselnya. Mia ingin membangunkan Asril lagi namun tiba tiba "ting" bunyi pesan masuk sekilas Mia melihat ke layar ponsel itu, namun Mia tidak ingin lebih mengetahui siapa yang mengirimi suaminya pesan.
"mas, mas bangun," Mia mulai mengguncangkan bahu Asril perlahan lahan dan tampak Asril mengerjapkan matanya.
"makanlah sudah siang" ucap Mia lalu pergi meninggalkan Asril tanpa menunggu jawaban dari Asril.
Dengan segera Asril beranjak ke kamar mandi dan melanjutkan langkahnya ke ruang makan. Asril melihat tidak ada Mia di ruang makan.
"sayang, ayo kita makan siang bersama!" ajak Asril.
"iya, sebentar" sahut Mia langsung mendekati Asril.
Seperti layaknya Mia tetap mengambilkan nasi dan lauk Asril tapi Asril merasa heran pada Mia, "mengapa dia tidak bertanya kemana aku semalaman hingga tidak pulang kerumah" gumamnya dalam hati.
Mia dengan santainya melahap makanan yang ada di piringnya tanpa berbicara pada Asril.
"sayang, kamu tidak bertanya kemana aku semalaman tidak pulang? dan aku barusan melihat poto pernikahan kita mengapa kaca bingkainya rusak?" tanya Asril heran.
Mia hanya melirik Asril sekilas lalu melahap lagi makanannya.
kini di piring Mia sudah bersih tidak ada makanan lagi dan segera dia beranjak dari tempat duduknya tapi sebelum dia pergi dari meja makan dia sempat berkata "hanya Allah yang tahu kemana kamu pergi semalaman hingga tidak pulang" setelah itu Mia berlalu ke dapur lagi karena pesanan kue dari peminatnya hari ini lumayan banyak.
Mendengar perkataan Mia barusan membuat Asril terdiam dan merasakan penyesalan karena sudah mengotori pernikahan mereka. namun karena egonya lebih tinggi Asril merasa tidak perlu merasa menyesal, toh dia kepala keluarga di rumah ini jadi dia bisa menyelesaikan masalahnya apabila Ida benar benar hamil anaknya.
Malam harinya Asril memanggil Tara untuk berbicara berdua dikamar Tara, awalnya Tara tidak mau namun karena permintaan Mia akhirnya Tara menyetujuinya dan kini sekarang mereka sudah dikamar berdua saja.
"Tara, ada hal yang ingin ayah tanyakan ke kamu" Asril memulai percakapan.
"tanya hal apa ayah?" sahut Tara namun tidak menatap wajah Asril Tara hanya menundukkan kepalanya.
"mengapa kamu tidak ingin ketemu dan dekat dengan ibu kandungmu?" tanya Asril perlahan.
"ibu Ida tidak sayang dengan Tara, ibu rela meninggalkan Tara dan Tara selalu dikunci dikamar sewaktu kita masih menjadi keluarga utuh seperti dulu" tutur Tara tampak mulai mengenang kenangan dia bersama Ida.
"lain halnya dengan ibu Mia, dia bukan ibu kandung Tara, tapi dia sangat menyayangi Tara layaknya anak kandungnya."
Mendengar penuturan Tara Asril ingin bertemu dengan Ida dan mempertanyakan hal yang sudah Tara utarakan.
"baiklah kalau begitu ayah tidak akan bertanya lagi padamu, nak. cuma ayah mohon tolong beri kesempatan ibu ida untuk ketemu dan dekat dengan kamu lagi. mungkin ibu Ida mau menebus kesalahannya yang lalu" tutur Asril.
Tara hanya menganggukkan kepalanya bahwa dia setuju atas keinginan Asril. dan Tara ingin memberikan kesempatan untuk Ida agar lebih dekat dengannya. sejujurnya dia ingin sekali mendapatkan kasih sayang dari Ida selayaknya anak anak yang lain dengan ibu kandung mereka.
Melihat tanggapan Tara yang seperti itu membuat Asril lega karena Asril berpikir untuk kedepannya tidak ada lagi keributan saat Ida datang berkunjung kerumah ini.
Pagi harinya seperti biasa Asril pergi ke bengkel dengan mengantarkan Andi dan Tara terlebih dahulu ke sekolah. namun sikap Mia masih terlihat dingin padanya tapi Asril tidak mempermasalahkan itu, karena baginya sekarang dia bisa bermesraan dengan Ida.
Hari ini Lisa bisa membantu Mia karena urusan Lisa sudah selesai. kini Lisa sudah ada di rumah Mia dan dia mulai sibuk menakar tepung tepung dan bahan kue lainnya, namun sedari tadi dia memperhatikan gerak gerik Mia yang tidak biasanya bahkan terlihat wajah Mia yang murung.
"Mia, kamu baik baik saja?" tanya Lisa.
"a -ku aku" ucap Mia terbata bata dan seketika air mata Mia menetes.
"Mia kamu kenapa?" gegas Lisa memeluk Mia.
"aku dan rumah tanggaku sedang tidak baik baik saja, apa salah aku merasa curiga terhadap Ida dan kecurigaan aku itu benar bahkan dia berani dan tega memfitnah aku" ucap Mia sendu.
"maksud kamu gimana aku ngak paham, dan kamu difitnah apa dengan si Ida itu?" Lisa merasa bingung dengan penjelasan Mia.
Mia pun mulai menceritakan semuanya dari awal dan tampak wajah Lisa yang sangat emosi mendengarkan cerita sahabatnya itu.
"jadi Asril lebih membela wanita sampah itu dibanding kamu?" tanya Lisa emosi.
Mia hanya menganggukkan kepalanya dan tertunduk dengan bahu terlihat berguncang karena Mia menangis tersedu sedu.
"sudah, sudah masih ada aku, kamu jangan menangisi mereka, kamu itu wanita kuat, kamu pasti bisa melawan mereka, percayalah" Lisa terus memberikan semangat untuk Mia dan menghapus air mata Mia serta menarik Mia dalam pelukannya.
Melihat sahabatnya begitu rapuh Lisa merasa sedih sekali. Lisa tidak menyangka kalau Asril bisa bisa membela mantan istrinya itu dan tidak percaya dengan istrinya sendiri.
"jadi, setelah pagi itu, apakah si Ida itu ada datang lagi kemari?" tanya Lisa.
"tidak, tapi entah mengapa aku merasa kalau mereka ada hubungan lagi. apa jangan jangan hanya firasatku saja ya Lis?" Mia menatap Lisa untuk mendapatkan jawabnya.
"aku tidak tahu kalau mereka ada hubungan atau tidak, tapi saran aku lebih baik kamu jangan gegabah kalau bertindak. di depan Asril dan Ida kamu seperti biasa saja, kamu cukup memperhatikan gerak gerik mereka itu saja dan jangan lupa tetap shalat mohon petunjuk kepada Allah SWT karena pada Allah SWT yang lebih mengetahui segalanya."
"tapi kamu janji ya jangan cerita ke ibuku, aku tidak mau nanti dia kepikiran dan jatuh sakit" ucap Mia.
"iya, tapi kamu janji jangan memikirkan beban ini sendiri, masih ada aku yang bisa diandalkan" balas Lisa.
"sudah yuk kita lanjutkan pekerjaan kita, aku takut nanti pesanan mereka tidak terselesaikan."
Lisa menganggukan kepalanya dan mulai berkutat dengan bahan bahan kue. sudah hampir satu Minggu Mia membuka toko kue secara online dan pundi pundi yang dia dapatkan semakin hari semakin bertambah. setiap harinya Mia mendapatkan pelanggan baru. Itu yang membuat Mia merasa bersyukur sekali.