(🌶️🌶️🌶️🌶️)
cerita mengandung cabe rawit. Pandai lah dalam membaca.
Matahari pagi baru saja menampakan diri Gea sudah dikejutkan dengan lamaran yang datang menghampirinya bagaikan Sambaran petir.
Ia dipaksa menikahi calon pamannya yang dinyatakan cacat setelah kecelakaan yang menimpahkannya.
tak bersanding dengan pria cacat, sang Tante pun memilih kabur membawa uang sebesar 5 trilliun.
Bagaimana kelanjutannya?
yuk mampir.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon medusa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Salah paham(◕ᴗ◕ )
...🚩🚩🚩...
"Aaaa!" teriak Gea bergegas turun dari atas tubuh Alby.
"Maaf, maafkan aku, Tuan dan Nyonya." Farhan membungkuk dan segera keluar dari dalam kamar, tak lupa ia menutup pintunya.
Deg! Deg!
"Astaga... aku hampir saja menganggu waktu baik, Tuan," gumam Farhan mengelus dada bidangnya menenangkan detak jantungnya dengan nafas ngos-ngosan.
"Itu artinya... tidak lama lagi, pasti akan ada kabar baik." Senyuman lebar terpancar begitu saja di bibir Farhan, saat membayangkan anak kecil berlarian di dalam mansion sambil memanggilnya Paman.
"Wah... Paman akan menanti kedatangan kalian dengan senang hati, ponakanku..." gumam nya melangkah pergi dengan hati berbunga-bunga menuju anak tangga.
...Di dalam kamar, Alby kembali mencoba melepaskan diri, namun Gea kembali melakukan aksinya hingga celana Alby pun terlepas dan membuangnya ke sembarang arah. Gea langsung terdiam melihat kedua lutut Alby yang membiru....
"Apa yang kamu lakukan beberapa hari menghilang dari sini?" tanya Gea menyentuh lutut Alby.
"Ssttsss... jangan sentuh," ringis Alby merasa ngilu saat tangan Gea menyentuh kakinya.
...Gea mengabaikan ucapan Alby, ia segera meraih botol minyak dan mulai mengoles nya di kaki Alby dengan lembut, sesekali ia memijitnya membuat Alby terbawa suasana dan tertidur pulas....
...(Beberapa menit kemudian)...
"Hah... akhirnya selesai," gumam Gea menyeka keringat di dahinya setelah selesai menanam jarum akupuntur di kaki Alby.
"Waktunya untuk mencoba obat racikan ku," gumam Gea berbalik meninggalkan kamar, membiarkan Alby terbaring seorang diri diatas kasur.
...Diruang tengah, terlihat Farhan dan Pak Frank tengah berdiri dan berbincang ria, melihat itu, Gea pun segera menghampiri mereka....
"Pak Frank, Tuan Farhan, bisakah-"
"Nyonya," potong Pak Frank dan Farhan serempak melirik ke arah Gea.
...Kedua mata mereka semakin berbinar melihat wajah Gea yang memerah merona dan terdapat buliran keringat di dahinya, dalam hati, mereka berdua mengira sudah terjadi pertarungan sengit di dalam kamar tadi. Dengan tegas dan penuh semangat, Pak Frank memerintah para pelayan untuk menyiapkan makanan sehat untuk Gea, sedangkan Farhan segera menuntun Gea menuju kursi meja makan dengan hati-hati....
"Duduklah, Nyonya," ucap Farhan lembut penuh hormat.
"Ada apa ini?" tanya Gea duduk, ia kebingungan menatap Pak Frank dan Farhan.
"Jangan terlalu banyak bergerak, Nyonya, sebentar lagi makanan akan datang," ucap Pak Frank.
"Tapi aku harus membuat obat untuk Alby," ujar Gea berusaha bangkit dari duduknya.
Farhan segera menahan bahu Gea."Obat apa Nyonya? Saya akan membantu Anda membuatnya," kata Farhan.
...Gea semakin kebingungan menatap mereka, namun tatapan mereka yang penuh harap membuat Gea tak enak hati, akhirnya menghembuskan nafas lesu....
"Baiklah, tolong ambilkan obat yang ada di kamarku, dan buatkan dengan air hangat, aku harus memberikannya kepada Alby," tita Gea.
"Baik, Nyonya," sahut Farhan melesat pergi bagaikan angin.
"Apa lagi yang Anda butuhkan, Nyonya?" tanya Pak Frank.
"Tidak ada, Pak," jawab Gea duduk dengan wajah lesu.
"Nyonya pasti sangat kelelahan setelah melakukan itu... aku harus memastikan makanan yang dimasak pelayan mengandung banyak vitamin dan tambahan energi, agar usaha mereka cepat membuahkan hasil," batin Pak Frank melangka pergi tanpa pamit.
"Eh... mau kemana dia?" Gea bingun menatap punggung Pak Frank yang menghilang dibalik pintu dapur.
"Hah... terserah, aku sangat capek," lanjut Gea membunyikan semua jarinya yang capek, lalu merebahkan kepalanya diatas meja.
...Beberapa menit kemudian, para pelayan berbaris rapi membawa nampan berisi beraneka makanan menuju meja....
"Sajikan untuk Nyonya, dan pastikan Nyonya menyukainya," tegasnya memberi instruksi.
...Para pelayan mengangguk serempak, dan mulai menyajikan semua makanan itu diatas meja, melihat itu, Gea seketika panik....
"Eh! Tunggu ini untuk siapa?" tanya Gea menatap mereka semua dengan tatapan bingun.
"Nyonya, biarkan saya melakukan tugas saya, sekarang silahkan makan, jika ada yang kurang, jangan sungkan untuk memberitahuku," ucap Pak Frank.
"Eh, tapi-"
"Nyonya... bagaimana dengan obat ini?" potong Farhan muncul sambil membawa beberapa paper bag di tangannya.
"Tolong simpang saja disitu, nanti aku saja yang menumbuknya," tita Gea.
"Baik Nyonya." Farhan segera menyimpang semuanya diatas meja, lalu mengajak Pak Frank pergi dari sana meninggalkan Gea.
"Hhhmmm... kelihatannya enak," gumam Gea menatap semua makanan yang ada diatas meja, kebetulan ia sedang lapar dan belum makan siang.
...Gea pun mulai mengisi piringnya dengan beberapa lauk dan nasi, lalu mulai memakannya dengan lahap, dari kejauhan, Pak Frank dan Farhan yang melihat itu, merasa lega....
"Sepertinya kegiatan itu benar-benar menguras tenaga," gumam Pak Frank.
"Iya... jadi mulai sekarang kamu harus memperhatikan makanan Nyonya, agar keponakan ku bisa mendapatkan nutrisi yang tepat dan tumbuh dengan sehat," timpal Farhan.
"Serahkan semuanya kepadaku," ucap Frank penuh semangat membara.
(Bersambung)
ayo up lg yg banyak
di tunggu yaaaaaaaaa
kami dah nungguuuuuuuuuuuuu dengan gelisah.
menunggu kelanjutannya.
ayo semangat semangat semangat
bagus. seru.
aku suka.
terus terus terus.....
teruskan lagi doooooong ceritaanya.
dan yang banyak biar kami puas membacanya.
seru banget, aku sukaaaaaaaaaaa
up yang banyaaaaaaak biar puas.
kasihan gea. mungkin saat ini gea sudah ada perasaan suka dan cinta sama alby. makanya saat ini gea merasa ada yg hilang dalam dirinya.