NovelToon NovelToon
Istri Kontrak Tuan Mafia

Istri Kontrak Tuan Mafia

Status: tamat
Genre:Balas Dendam / Single Mom / Anak Genius / Tamat
Popularitas:1.3M
Nilai: 4.6
Nama Author: medusa

lola adalah gadis cantik lugu yang dilamar untuk menjadi istri seorang ceo mafia yang terkenal tempramental dan kejam setelah ditinggal oleh sang kekasih....

bagaimana kisah lanjutan lola,yuk mampir dan baca🙏😇.....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon medusa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB~18²

...❣️❣️❣️...

...Ana pun dibawa ke ruang tamu oleh Bastian, tangannya menggenggam erat lengan pria itu, seolah takut dilepaskan. Bastian memerintahkan pelayan untuk menyajikan teh hangat kepada Ana. Tak lama kemudian, aroma teh melati yang menenangkan dan roti panggang yang masih hangat datang. Bastian langsung menyajikannya kepada Ana, tangannya sedikit gemetar saat meletakkan cangkir itu....

"Ini, minum dulu," ucap Bastian, suaranya sedikit lebih lembut dari biasanya.

...Ana mengangguk, bibirnya menarik senyum tipis yang penuh harap. Ia menyeruput teh hangat itu, kehangatan teh mengalir di tenggorokannya, lalu menatap Bastian, matanya berbinar. ...

"Bas... aku sudah bercerai dengan pria kasar itu, dan aku ingin kembali kepadamu," celetuk Ana tiba-tiba, nada suaranya penuh kerinduan dan kepastian.

...Bastian kembali terdiam, raut wajahnya mengeras. Ia menatap Ana, ada konflik yang berkecamuk di matanya. ...

"Tapi aku sudah menikah, Ana," jawab Bastian, suaranya terdengar berat dan ragu.

Prang!

...Cangkir teh di tangan Ana terlempar dengan keras, pecah berkeping-keping di lantai marmer, suara dentingnya memecah keheningan dan mengiris telinga. Aroma teh yang tumpah bercampur dengan bau kemarahan yang tiba-tiba. ...

"Aku berusaha keras agar bebas dari pria kasar yang selalu menyiksaku, tapi kamu malah menikah?! Baiklah kalau begitu, maka ceraikan dia, istrimu?!" pekik Ana, suaranya melengking tinggi, matanya berkilat marah seperti kilat di malam badai.

Bastian berdiri, dadanya naik turun dengan cepat, menatap Ana. "Tidak bisa, karena dia dipilih langsung oleh Mama. Jadi aku tidak bisa menceraikannya begitu saja, Ana," ucao Bastian, nada suaranya tegang, menahan diri.

"Baiklah kalau itu maumu," tutur Ana, suaranya terdengar getir, seulas senyum pahit terukir di bibirnya. "Aku tahu pasti dia sudah membuatmu jatuh hati dan melupakanku. Semoga kamu bahagia, Bas." Ana berbalik, punggungnya gemetar, dan hendak pergi, langkahnya terkesan dramatis.

Bastian langsung menahan Ana yang hendak pergi, tangannya mencengkeram lembut pergelangan tangan Ana. "Kamu mau ke mana?" tanya Bastian, nada suaranya mendesak.

...Ana berbalik, matanya berkaca-kaca, air mata menggenang di pelupuknya, memancarkan kepedihan yang dalam. ...

"Kembali kepada pria kasar itu, karena di sini pun sama saja. Kamu sudah menikah dan mencintai istrimu, dan tidak mungkin kamu akan melindungiku dari amarah Papi," jawab Ana, suaranya bergetar menahan tangis, tangannya mencengkeram erat kain bajunya.

...Bastian mengembuskan napas kasar, berat dan frustrasi, alisnya berkerut dalam. ...

"Aku akan membeli apartemen untukmu, dan aku akan mencoba sebisa mungkin untuk melindungimu," ujar Bastian, nada suaranya terdengar seperti janji yang rapuh.

"Aku tahu kamu tidak akan tega, hahahaha. Kamu masih saja bodoh seperti dulu, Bastian," batin Ana, sebuah senyum licik tersembunyi di balik air matanya.

"Baiklah, terima kasih," ucap Ana, senyumannya kini lebih tulus, lalu kembali duduk di atas sofa, seolah tak pernah ada insiden pecahnya cangkir.

...Bastian pun pamit untuk mandi dan bersiap. Sekarang, perasaannya bercampur aduk, seperti pusaran badai di dalam dadanya. Di satu sisi, dia sangat mencintai Ana, bayangan kenangan lama menari-nari di benaknya. ...

...Tapi di sisi lain, dia sudah menikah bahkan sudah meniduri Lola, istrinya. Aroma tubuh Lola dari semalam masih samar-samar tercium, menimbulkan rasa bersalah yang menusuk. Namun, Bastian memantapkan pilihannya setelah selesai bersiap dan keluar dari kamar. Langkah kakinya kini terasa lebih berat, setiap tapakan seolah memutus sesuatu....

"Bibi!" Panggil Bastian, suaranya terdengar tegas, namun ada nada dingin yang terselip.

...Kepala pelayan pun menghampiri Bastian, raut wajahnya tegang dan cemas. ...

"Iya, Tuan?" jawabnya, suaranya sedikit bergetar.

...Bastian merogoh saku, mengeluarkan tiga gepok uang kertas tebal yang diikat rapi dan sebuah kartu rekening berwarna keemasan. Ia memberikannya kepada kepala pelayan. ...

"Kalau dia bangun, berikan ini kepadanya, dan bilang kejadian semalam hanya salah paham dan ini uang kompensasi, dan suruh dia minum pil kontrasepsi. Sudah, aku mau pergi," perintah Bastian, tatapannya kosong, seolah kata-kata itu tak memiliki makna.

"Tuan, kau tega sekali. Aku harap kamu akan mendapatkan balasan yang setimpal setelah menyakiti Nona Lola," batin kepala pelayan, matanya berkaca-kaca, menatap punggung Bastian yang berjalan pergi, siluetnya menghilang di balik ambang pintu.

...Rasa marah dan iba bergelora di dalam dadanya, beratnya uang di tangannya terasa seperti penghinaan....

...Kepala pelayan pun berjalan masuk ke kamar Lola. Udara di kamar terasa dingin dan berat, penuh dengan sisa-sisa kengerian semalam. Terlihat Lola baru saja selesai mandi, tubuhnya ringkih dan pucat, berusaha duduk dengan susah payah, setiap gerakan menimbulkan nyeri. ...

...Kepala pelayan pun menghampiri Lola, rasa iba menguasai hatinya, dan dengan suara bergetar, ia menyampaikan apa yang diperintahkan oleh Bastian....

...Mendengar ucapan kepala pelayan, pupil mata Lola membulat, lalu ia menitikkan air mata. Setetes demi setetes air mata mengalir deras, membasahi pipinya yang pucat. ...

"Kata dia cuma salah paham? Dia memaksaiku, memakiiku, dan menganiayaiku, dan dia berkata cuma salah paham?! Apakah karena aku miskin dan anak yatim piatu jadi diperlakukan seenaknya oleh orang-orang kaya?! A-aku berharap ini cuma mimpi, Bi..." Lirih Lola, suaranya pecah menjadi isakan histeris, tubuhnya ambruk lemas di atas lantai yang dingin. Bau sabun mandi bercampur dengan aroma air mata dan keputusasaan.

...Melihat Lola yang sedang menangis, hati kepala pelayan hancur berkeping-keping. Ia langsung memeluknya erat. ...

"Kamu yang sabar, ya, Nona. Tuhan pasti sudah mempunyai rencana di balik semua ini, hiks, hiks, hiks, hiks..." ucap kepala pelayan, suaranya tersendat oleh tangisan, memeluk Lola dengan erat, memberikan kehangatan dan kekuatan yang tersisa di tubuh tuanya.

"Aaaa! Kapan, Bi?! Aku sudah tidak kuat, rasanya ingin mati saja, Bi..." lirih Lola, suaranya pilu, mengiris hati, tangannya mencengkeram erat punggung kepala pelayan.

"Cup, kamu yang sabar, ya, Nona," ucap kepala pelayan, mengecup lembut puncak kepala Lola yang sedang menangis di pelukannya, berharap kehangatan kecil itu bisa meredakan badai di jiwa gadis muda itu.

*

*

*

...(2 bulan berlalu)...

...Dua bulan beringsut, terasa seperti selamanya. Mansion itu terasa lebih sunyi dan dingin tanpa kehadiran Bastian yang jarang pulang. Ia disibukkan menemani Ana yang selalu merengek untuk ditemani, suara tawa dan manja Ana seolah menenggelamkan keberadaan Lola. ...

...Sementara itu, Lola sendiri sering mual di pagi hari, perutnya terasa bergejolak, membuat seluruh tubuhnya lemas dan pucat, tenaganya terkuras habis....

"Astaga, ini sangat menyiksaku," gumam Lola, suaranya parau dan kelelahan, duduk terdiam di depan kloset setelah muntah beberapa kali, bau asam memenuhi hidungnya.

...Dahinya terasa panas dan berkeringat dingin....

...Kepala pelayan masuk ke dalam kamar Lola dengan cemas setelah mendengar Lola muntah-muntah. Raut wajahnya dipenuhi kekhawatiran yang mendalam....

"Nona, coba periksa ke dokter saja. Bibi takut jangan-jangan Nona hamil," tegur kepala pelayan, suaranya lembut namun ada nada urgensi.

...Lola terdiam sejenak, pikiran-pikiran gelap melintas cepat di benaknya. Ia lalu mengibaskan pikiran negatifnya, seolah mencoba mengusir bayangan mengerikan itu. ...

"Tidak mungkin, Bi. Aku sudah meminum obat pencegah kehamilan waktu itu. Mana mungkin aku hamil," sahut Lola, suaranya terdengar lebih meyakinkan daripada yang ia rasakan.

"Tapi Nona, pil tidak seratus persen akurat, apalagi Nona mengonsumsinya setelah berjam-jam melakukan itu dengan Tuan," jelas kepala pelayan, nadanya penuh empati, tangannya mengusap punggung Lola yang kurus.

"Apakah aku... itu benar?" batin Lola, jantungnya berdegup kencang, rasa takut merayap perlahan. "Jika benar, bagaimana reaksi Bastian, apalagi mantan kekasihnya sudah kembali? Tidak, aku akan periksa sekarang juga." Keputusasaan dan sedikit tekad bercampur di dalam dirinya.

"Baiklah, Bi, aku akan pergi ke rumah sakit untuk memeriksa dan memastikannya," ucap Lola, raut wajahnya tegang, namun ada secercah keberanian yang muncul.

...Kepala pelayan mengangguk mengerti, matanya memancarkan dukungan, lalu pergi meninggalkan kamar Lola. Lola yang sudah bersiap, tangannya gemetar saat mengunci pintu, segera pergi meninggalkan mansion menuju rumah sakit dengan taksi online. ...

...Setelah sampai di rumah sakit, bau antiseptik yang khas menusuk hidungnya. Lola pun bergegas turun dan masuk, langkahnya terasa berat, namun ada dorongan tak kasat mata yang membawanya maju....

(Bersambung)

1
Masita Ilyas
cerita ini membuatku berderai air mata akhir ending yg bagus bahagia mantap
Khusnul Khotimah
g rela klo ahirnya lola mau sama bastian,,,,,, barang murahan
Murni Dewita
💪💪💪
Murni Dewita
😭😭😭😭😭
Murni Dewita
jadikan lola kuat dan jodoh kan dengan mark thor
Murni Dewita
jadi lah wanita yang kuat lola
Murni Dewita
👣
Lauren Florin Lesusien
𝚖𝚊𝚏𝚒𝙰 𝚜𝚊𝚖𝚙𝚊𝚑
Rainie Mahadun
thor mohon semak dulu baru update ya..banyak kesalahan ejaan,nama dan kdg ayat yang tertambh..contoh..MOHON JADI MOHONG..ADEHHH
Ati Marini
Tkasih saya sengat suka membaca novel ini hingga tamat. jalan caritanya yang kadang menitikkan air mata.dan terselit juga carita yang panas tepi sudh di maklumi jalan caritanya iyaa../Drool//Rose//Rose//Rose/
telsi sadijani
Luar biasa
Kiki Tedjakusuma
banyak typo thor.tanpa y Thor BKN tampa.kasihan.bkn kasiang.kdg kt bc agak laen.thor org Makassar ya?
Helen Nirawan
buset di mutilasi dah kyk potong ayam aj , kejam , tp bgs biar tau.rasa 😈😈😈
Nita Kusnitawati
baca novel ini bikin emosi
Nita Kusnitawati
koq pelayan bisa kurang ajar gitu sm nyonya rumah
Alma Lina
suami iblis
Diana Nadifah
Luar biasa
Eka Uderayana
cerita yang menarik
sukses selalu
Diana Silaen
katanya Jonas pintar kenapa mamanya di biarin di tindas kelurga daddy-nya ya
Diana Silaen
aduh nangis deh jadinya terharu aku thoor😭😭😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!