NovelToon NovelToon
Kisah Senja

Kisah Senja

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Dosen / Nikahmuda / Spiritual / Duniahiburan / Mafia
Popularitas:2.1k
Nilai: 5
Nama Author: yulia weni

Di sebuah kampung yang sejuk dan dingin terdapat pemandangan yang indah, ada danau dan kebun teh yang menyejukkan mata jika kita memandangnya. Menikmati pemandangan ini akan membuat diri tenang dan bisa menghilangkan stres, ada angin sepoi dan suasana yang dingin. Disini bukan saja bercerita tentang pemandangan sebuah kampung, tapi menceritakan tentang kisah seorang gadis yang ingin mencapai cita-citanya.
Hai namaku Senja, aku anak bungsu, aku punya satu saudara laki-laki. Orangtuaku hanya petani kecil dan kerja serabutan. Rumahku hanya kayu sederhana. Aku pengen jadi orang sukses agar bisa bantu keluargaku, terutama orangtuaku. Tapi kendalaku adalah keuangan keluarga yang tak mencukupi.
Apakah aku bisa mewujudkan mimpiku?
yok baca ceritanya😁

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yulia weni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 17

"Azan Subuh sudah terdengar," kata Ibu membangunkan suaminya. "Ayah bangun, sudah azan, Yah. Ayok, nanti terlambat datang ke masjid."

"Hmmm, sudah azan ya, Bu? Cepat sekali, Bu," ucap Ayah sambil menguap.

"Ih, Ayah, emang sudah waktunya sholat, kok. Itu karena Ayah nyenyak tidurnya, jadi merasa waktu sebentar saja, ditambah tidur setelah nangis," omel Ibu.

"Ya, ya, Bu. Ayah bangun, dan menuju kamar mandi," kata Ayah.

10 menit kemudian, setelah siap-siap, Ayah langsung pergi ke masjid.

"Bu, Ayah ke masjid dulu, ya. Senter Ayah mana, Bu?" tanya Ayah.

"Ini, Yah. Ya, udah, Ayah cepat berangkat, nanti terlambat sholatnya. Ibu juga mau sholat," jawab Ibu.

"Ya, Bu, terima kasih. Oh, ya, tolong bangunin Senja, ya, Bu. Lampu kamarnya masih mati, kayaknya dia belum bangun," kata Ayah.

"Ya, Yah, ini Ibu mau bangunin," jawab Ibu.

Ibu menuju kamar Senja, sedangkan Ayah langsung pergi menuju masjid.

"Senja, bangun! Ayok, sholat subuh dulu, Nak. Sudah azan," ucap Ibu sambil ketuk pintu kamar Senja.

"Hmmm, ya, Bu," balas Senja yang masih ngantuk.

5 menit kemudian, Senja bangun.

"Hmm, sudah subuh saja," gumam Senja.

Senja keluar dari kamarnya dan menuju kamar mandi untuk ambil wudhu.

"10 menit kemudian, Senja selesai melaksanakan kewajibannya, yaitu menunaikan sholat subuh dua rakaat.

"Sebagai seorang umat Muslim, kita wajib melaksanakan sholat 5 waktu dalam sehari. Tidak ada alasan untuk tidak melaksanakan sholat.

"Alhamdulillah, sholat subuh sudah. Sekarang waktunya aku mandi dulu, untuk siap-siap pergi ke sekolah, karena hari ini ujian yang kedua. Semoga Allah mudahkan nanti Senja dan teman-teman dalam menjawab soal, aamiin," gumam Senja.

30 menit kemudian, Senja selesai mandi dan beres-beres mau berangkat pergi ujian.

"Ayah, Ibu, Senja mau pergi sekolah dulu, ya. Doain Senja dapat ujian hari ini dengan nilai terbaik," ucap Senja sambil mencium tangan kedua orang tuanya.

"Iya, yang semangat, semoga dapat ujian, ya, Nak," balas Ayah.

"Eh, tunggu dulu, Yah. Uang jajan Senja mana?" ucap Senja menengadahkan telapak tangan kanannya sambil cengingisan. "Hehe."

"Haha, kirain kamu sudah lupa dengan uang," jawab Ayah.

"Haha, kalau masalah uang, mana boleh lupa?" balas Senja.

"Iya, ya, sama Ibu juga tidak akan lupa dengan uang, kan, Bu?" tanya Ayah pada Ibu.

"Ya, tidak mungkin Ibu lupa dengan uang, Ayah ini ada-ada saja. Oh, ya, Yah, sekalian Ibu juga minta uang mau beli sabun untuk cuci baju. Sabunnya sudah habis. Ibu juga mau beli gula dan teh," balas Ibu.

"Kan sudah Ayah tebak. Ayah hanya bisa geleng-geleng kepala," kata Ayah.

"Alhamdulillah, ini Ayah ada rezeki sedikit untuk Ibu, dan ini uang jajan Senja 5 ribu," kata Ayah.

"Hehe, ok, Yah," balas Senja.

Senja langsung pergi ke sekolah, seperti biasa dia pergi dengan sahabatnya.

10 menit kemudian, mereka sampai di sekolah.

"Sen, kita masuk kelas saja, yuk. Sekalian bahas soal tahun kemarin. Daripada di luar ngobrol tidak penting," ajak Novi.

"Masyaallah, Nov, kamu kenapa, Nov? Tumben banget kamu langsung mau belajar, biasanya harus bercanda dulu sama teman yang lain," balas Senja.

Berikut adalah teks yang telah diperbaiki dengan KBBI dan layout yang benar:

"Kamu tahu tidak, Sen? Apapun yang kita lakukan ini akan dipertanggungjawabkan nanti di hadapan Allah SWT. Baik canda kita, pakaian kita, apapun nanti akan dipertanggungjawabkan," kata Novi.

"Masyaallah, Nov," balas Senja.

"Kamu adalah sahabatku, Sen. Jadi aku ingin kita ketemu di dunia, kita juga ketemu di surganya Allah. Jadi kita harus saling mengingatkan satu sama lain. Tidak apa-apa tidak punya banyak teman, cukup satu sahabat tapi selalu membawa kita selalu dekat dengan pencipta," ucap Novi lagi serius.

"Masyaallah, Nov. Kamu sudah belajar banyak tausiah sama seperti Mega, ya, Nov?" ucap Senja polos.

"Kamu ini, Sen. Aku bukan tausiah. Aku hanya mengingatkan kamu tentang perbuatan kita di dunia akan dipertanggungjawabkan nanti," balas Novi serius.

"Aku berfikir tadi kamu tidak serius ngomong itu, Nov. Hehe," balas Senja.

"Tapi kalau di fikir-fikir, apa yang kamu katakan benar juga, Nov. Padahal Allah lah yang selalu ada untuk kita, kasih sayang Allah tidak terbilang kepada hamba-hambanya. Namun masih banyak di antara kita yang lalai," kata Senja.

"Masih banyak yang meninggalkan sholat, masih malas menerima nasehat, masih banyak juga yang buka aurat. Bahkan di saat bulan Ramadhan masih banyak juga yang tidak berpuasa. Mereka bangga dengan tidak berpuasa, makan terang-terangan, merokok di depan umum. Dan masih banyak lagi," tambah Senja.

"Padahal, ya, Nov, aku pernah dengar, orang yang meninggal sesuai dengan kebiasaannya. Kecuali orang-orang tersebut benar-benar sudah bertaubat pada Allah," kata Senja.

"Allah Maha Penyayang dan Pengampun, ya, Nov. Sesalah apapun kita, di saat kita minta ampun, Allah akan mengampuni kita. Semoga Allah jaga kita, keluarga kita, dan sahabat-sahabat kita dari siksaan kubur, fitnah dajjal, dan siksaan kubur," ucap Senja.

"Aamiin," ucap mereka bersama.

"Ya sudah kalau gitu, ayuk, Nov, kita masuk saja ke dalam kelas, dan bahas soal tahun kemarin, sebelum bel masuk berbunyi," balas Senja.

Mereka berdua langsung masuk kelas dan membahas soal tahun kemarin.

"Setiap umat Islam akan dipertanggungjawabkan semuanya nanti kelak saat berhadapan dengan Allah. Apa yang kita miliki, di mana kita dapatkan, bagaimana kita menggunakannya, semua nanti akan ada hisabnya," gumam Senja.

"Carilah sahabat yang mengingatkan kita tentang hal kebaikan, yang tidak menjerumuskan kita pada kemaksiatan. Jika kita belum menemukan sahabat yang seperti itu, maka jadilah kita sebagai sahabat yang mengingatkan sahabat kita, jika dia salah jalan, dia putus asa, ajaklah dia, rangkullah dia menuju jalan yang lurus dan benar," ucap hati Novi.

"Jika hidayah bisa dibeli, mungkin semua orang-orang akan membeli hidayah tersebut, untuk orang-orang yang mereka sayang. Namun, hidayah datangnya dari Allah, tergantung kita mau mengambil atau tidaknya lagi," tambah gumam senja.

"Kejarlah akhirat, maka dunia akan ikut denganmu. Tapi jika kamu mengejar dunia, akhirat akan tinggal olehmu," ucap Novi.

1
yulia weni
Bagaimana kisah selanjutnya ya, mohon di pantau terus dan beri masukan ya, 😁
fazwaa awaa
sangat bagus dan cocok di saya
Miska Irawati
ceritanya bagus
yulia weni
Karya bagus, apalagi mengingat tentang sebuah perjuangan mencapai mimpi
Grecia Amiel
Ini author beneran jago banget, keren! 👍
yulia weni: terimakasih telah mampir kk, mohon supportnya
total 1 replies
yulia weni
mohon supportnya ya teman2 hehe
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!