 
                            Bukannya mendapat ucapan selamat dan pujian, karena telah berhasil menyelesaikan study nya. Kayvaran Cano Xavier malah langsung diberikan misi penting oleh papahnya untuk menyelesaikan masalah di salah satu cabang perusahaan yang ada di Negara X, lebih tepatnya Kota Xennor. Akan tetapi, ini bukan masalah bisnis melainkan persaingan wilayah dengan beberapa klan mafia yang ada di sana.
Namun, bukan itu letak permasalahan utamanya untuk Kay. Melainkan sang adik Axelion Cano Xavier yang masih berusia 8 tahun yang diam-diam menyelinap naik ke pesawat yang akan mengantarnya ke Kota Xennor tanpa diketahui oleh siapapun. Kay menyadari keberadaan sang adik saat pesawat sudah hampir setengah perjalanan.
“Eeeh … orang utusan Tuan Luca ternyata Papah muda! Lihat, anaknya menggemaskan sekali!”
Setibanya di perusahaan dia malah dikira sebagai karyawan biasa dan bahkan dibilang Papah muda karena Axel memanggilnya Papa?
Apakah Kay bisa menyelesaikan misinya sembari menjaga sang adik?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Phopo Nira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 28. Semakin Salah Paham
“Dad! Sepertinya Kay terluka, cepat kita susul dia sekarang!”
Tak lama kemudian, Noah datang dan langsung berlari menghampiri Levi. Tanpa banyak bertanya Levi segera naik ke mobil dimana Axel menunggunya di sana, begitu juga dengan Noah. Seperti yang Noah katakan mereka akan menyusul Kay untuk memastikan keadaannya.
“Kalian tetap di sini dan urus sisanya, kami berdua yang akan memastikan keadaan Kay bersama Axel!” ujar Levi pada Max dan yang lainnya sebelum pergi.
Dan belum sempat Max menanggapinya, Levi sudah lebih dulu tancap gas melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh. Max hanya bisa terdiam menatap kepergian mobil tersebut sembari bergumam, “Haruskah aku menyusul mereka? Sepertinya telah terjadi kesalahpahaman.”
“Hai, Max! Apa yang sedang kau gumamkan? Mereka mau kemana? Apakah Levi mengatakan sesuatu?” tanya Matt yang tiba-tiba menghampirinya.
“Ouh, itu sepertinya Kay terluka makanya Levi dan yang lainnya langsung menyusul dan meminta kita menyelesaikan apa yang terjadi di sini,” jawab Max menyampaikan sesuatu apa yang terjadi, “Matt, menurutmu apakah kita perlu menyusul mereka? Karena sepertinya telah terjadi kesalahpahaman pada Levi?” sambungnya menyampaikan isi pikirannya saat itu.
“Kesalahpahaman apa yang kau maksud? Memang apa yang menimbulkan kesalahpahaman dari mereka?” Matt merasa tidak ada kesalahpahaman apapun yang mungkin bisa terjadi.
“Itu … masalah Axel yang memanggil Kay dengan panggilan Papah,” ujar Max.
“Sudahlah, Kay dan Axel pasti bisa menjelaskannya sendiri. Jangan khawatirkan hal itu, tapi khawatirkan pekerjaan kita yang sudah pasti sangat sibuk mulai sekarang.”
Matt pikir kesalahpahaman apa, rupanya hanya masalah panggilan yang Axel tunjukkan pada Kay selama datang ke Kota Xennor. Matt pun mengatakan bahwa tidak perlu dipikirkan masalah tersebut, sebab Kay dan Axel pasti bisa menjelaskannya dengan baik. Matt tidak tahu saja, kesalahpahaman Levi malah semakin menjadi begitu mereka tiba di rumah sakit.
****************
Ya, begitu sampai di rumah sakit Kay langsung mendapat penanganan dokter. Dan tak lama kemudian, Levi dan yang lainnya tiba dan segera mengambil alih tentang masalah administrasi, pembayaran dan juga persetujuan penanganan yang akan dilakukan kepada Kay sebagai walinya. Sontak Axlyn memilih mundur, membiarkan dua pria itu mengambil alih sebagai wali dari Kay sampai akhirnya Axel menggenggam tangannya.
“Mamah, jangan khawatir! Papah pasti akan baik-baik saja,” ucapnya lirih hingga Levi dan Noah tidak bisa mendengarnya dengan jelas karena posisi mereka yang cukup jauh.
“Mmm, dia pasti baik-baik saja!” balas Axlyn memaksakan senyumannya.
Terlihat Levi diam-diam memperhatikan wanita itu sekilas, sebelum suara perawat kembali mengalihkan perhatiannya. Levi memilih fokus menyelesaikan masalah administrasi dan pembayaran sampai akhirnya Kay dibawa keruang operasi untuk melakukan penanganan pada luka tusukan di bahunya.
****************
Begitu pintu ruang operasi tertutup, kini Levi dan Noah memiliki kesempatan untuk memperjelas dugaannya sejak awal.
“Hai, siapa namamu?” tanya Levi dengan nada bicaranya yang terdengar sangat dingin dan mengintimidasi.
“Clauretta Axlyn, detective kepolisian Kota Xennor,” jawab Axlyn memperkenalkan dirinya penuh percaya diri.
“Tidak hanya penampilannya saja yang sangat mirip, namanya juga hampir sama dengan Axlyn yang aku kenal dulu. Dan lihat ‘lah tatapan matanya yang penuh rasa percaya diri itu … benar-benar sangat mirip dengan mendiang Axlyn,” batin Levi berada dalam ambang kebingungan, wanita itu benar-benar seperti Axlyn yang dia kenal dengan versi terbarunya.
“Detektive polisi? Lalu apa hubunganmu dengan Kay dan ….”
“Paman, jangan bicara dengan nada seperti itu pada Mamahku … Upss, Sepertinya aku baru saja menciptakan masalah lain,” sambungnya dalam hati, Axel langsung menutup mulutnya sendiri saat menyadari tatapan Levi yang seketika berubah terkejut bukan main.
“Mamahmu? Jadi, benar dugaanku sejak awal … Woaaah, Luca benar-benar keterlaluan. Jadi, dia mengirimmu dan Kay ke tempat seperti ini hanya demi … dia?”
Layaknya orang gila, Levi menjadi heboh sendiri dan juga bicara sendiri setelah menyimpulkan sendiri situasinya. Dimana Levi menyimpulkan bahwa alasan Luca mengirimkan Kay dan Axel ke Kota Xennor bukan karena bisnis, melainkan agar kedua anak itu dekat dengan ibu keduanya yaitu Axlyn. Tidak hanya itu, Levi berpikir bahwa Luca sedang mencari alasan untuk melindungi istri keduanya—Axlyn dari para musuhnya tadi.
“Axel, benarkah itu?”
Noah jelas ikut terkejut mendengar kesimpulan yang Levi pikirkan, dia langsung bertanya pada Axel untuk memastikan kebenarannya. Tentu saja, Noah sama hebohnya dengan Levi dan percaya dengan pemikiran ayah asuhnya itu.
“Pa-paman Levi! Kak Noah … Bukan seperti—”
Plakk …
“Bodoh! Mana mungkin anak sekecil Axel akan mengerti dengan apa yang kita pikirkan. Lihat saja, dia bahkan dengan mudahnya memanggilnya dengan sebutan Mamah,” ujar Levi setelah mendaratkan sebuah pukulan di kepala Noah cukup keras.
“Itu karena aku yang memintanya untuk memanggilku dengan sebutan itu,” sela Axlyn yang mengira bahwa Levi dan Noah tidak terima dengan panggilan tersebut. Namun, kenyataannya penjelasan yang Axlyn baru saja lakukan malah membuat Levi dan Noah semakin salah paham.
“Astaga, kau dengar sendiri Noah? Dia bahkan yang meminta Axel memanggilnya dengan sebutan Mamah. Ya Tuhan, malang sekali nasibmu Ashlyn. Siapa sangka kulkas tujuh pintu itu ternyata diam-diam mengkhianatimu seperti ini.” Levi mulai ngedrama.
“Tidak bisa dibiarkan, aku harus melaporkan tentang ini pada Mamah Zhia dan Papah Ray!” ujar Levi langsung ingin menghubungi Zhia saat itu juga, “Tunggu, sebaiknya aku memberitahu istriku lebih dulu tentang ini. Sebelum dia semakin mengamuk setelah mengetahui aku pergi diam-diam,” lanjutnya berubah pikiran.
Dibandingkan kemarakan Mamah Zhia atau yang lainnya, kemarahan istrinya jauh lebih menakutkan dari apapun. Lucia mungkin tidak akan segan-segan memberinya hukuman setelah mengetahui bahwa dia diam-diam pergi ke Kota Xennor di tengah pertengkarannya dengan Lucia yang belum terselesaikan dengan baik.
“Noah, kau saja yang memberitahu Kakek Ray dan Nenek Zhia tentang ini. Sementara, aku harus menghubungi istriku lebih dulu,” ujar Levi.
“Siap laksanakan, Dad!” sahut Noah cukup antusias.
“Pa-paman! Kak Noah, tolong dengarkan penjelasanku dulu. Ini tidak seperti yang kalian pikirka.” Axel berusaha memberikan penjelasan, tetapi baik Levi maupun Noah sudah sibuk dengan ponsel masing-masing.
“Astaga, Papah pasti dalam masalah besar karena aku,” gumam Axel frustasi.
“Hai, sebenarnya apa yang terjadi dengan kedua orang itu? Kenapa tingkah mereka begitu aneh? Apakah ada yang salah denganku?” tanya Axlyn bingung sendiri dengan kelakuan Levi dan Noah.
“Tidak ada yang salah denganmu, Mah! Tapi pemikiran mereka berdua yang sepertinya bermasalah dan mungkin sebentar lagi akan menimbulkan masalah besar. Walau sepertinya semua ini salahku juga yang salah bicara,” jelas Axel yang tidak tahu harus menyalahkan siapa dengan kesalahpahaman ini.
Bersambung ….
Aku yakin sih, Axel pasti ada rencana lain, agar terhindar dari permainan yang dilakukan Spencer itu... 👍
Axlyn tidak salah dirimu minta bantuan sama keluarga Xavier untuk menyelamatkan kakakmu Sherin yang akhirnya berjodoh dengan Noah 🤣🤭
Kamu jangan macam-macam sama anggota keluarga Xavier, kalo mereka udah ngamuk, kamu dan para anak buahmu bakal hancur...