NovelToon NovelToon
Kenapa Aku Yang Dihukum ( Anak Pelakor)

Kenapa Aku Yang Dihukum ( Anak Pelakor)

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / CEO / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:577.7k
Nilai: 5
Nama Author: Yutantia 10

Dunia Isani seakan runtuh saat Yumi, kakak tirinya, mengandung benih dari calon suaminya. Pernikahan bersama Dafa yang sudah di depan mata, hancur seketika.

"Aku bahagia," Yumi tersenyum seraya mengelus perutnya. "Akhirnya aku bisa membalaskan dendam ibuku. Jika dulu ibumu merebut ayahku, sekarang, aku yang merebut calon suamimu."

Disaat Isani terpuruk, Yusuf, bosnya di kantor, datang dengan sebuah penawaran. "Menikahlah dengaku, San. Balas pengkhianatan mereka dengan elegan. Tersenyum dan tegakkan kepalamu, tunjukkan jika kamu baik-baik saja."

Meski sejatinya Isani tidak mencintai Yusuf, ia terima tawaran bos yang telah lama menyukainya tersebut. Ingin menunjukkan pada Yumi, jika kehilangan Dafa bukanlah akhir baginya, justru sebaliknya, ia mendapatkan laki-laki yang lebih baik dari Dafa.

Namun tanpa Isani ketahui, ternyata Yusuf tidak tulus, laki-laki tersebut juga menyimpan dendam padanya.

"Kamu akan merasakan neraka seperti yang ibuku rasakan Isani," Yusuf tersenyum miring.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yutantia 10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 17

Selesai mandi, Sani mengoleskan body lotion ke beberapa bagian tubuh, memakai bathrobe lalu menyemprot parfum di tempat-tempat yang semestinya. Tak lupa, memakai lipbalm agar bibirnya terlihat segar dan berwarna pink alami. Rambutnya yang basah, sudah ia sisir rapi. Belum ngapa-ngapain sudah keramas, ya mau gimana lagi, rambutnya yang kaku karena hairspray, harus dikeramas.

Setelah merasa penampilannya sempurna, Sani keluar dari kamar mandi. Bathrobe yang panjangnya hanya sepaha tersebut, menutupi tubuhnya yang tak pakai apa-apa. Bibirnya menyunggingkan senyum, namun senyuman tersebut seketika lenyap melihat Yusuf berpakaian rapi.

"Kamu mau kemana?" kening Sani mengernyit, berjalan menghampiri Yusuf yang sedang mengancingkan lengan kemejanya.

"Maaf ya Sayang, aku harus pergi," Yusuf tampak terburu-buru.

"Pergi? Pergi gimana maksudnya?" Jujur, Sani bingung dengan situasi ini.

"Aku harus ke Solo sekarang."

"Sekarang!" Sani sampai melongo.

"Iya, sekarang. Ada masalah dengan anak perusahaan disana, dan besok pagi ada rapat dadakan. Urgen banget."

"Ta-tapi apa harus malam ini juga berangkatnya?"

"Iya, besok pagi aku sudah harus sampai disana." Yusuf berjalan ke arah cermin, lalu merapikan rambutnya.

"Kenapa gak naik pesawat besok pagi aja?"

"Irene bilang gak ada tiket untuk besok pagi. Jadi kami pergi dengan mobil malam ini," Yusuf menatap Sani dari cermin.

"Bersama Irene?" kening Sani kembali mengkerut.

Yusuf menghela nafas panjang, membalikan badan lalu mendekati Isani. "Emang kenapa? Biasanya kan aku juga selalu sama kamu kemana-mana, pas masih jadi sekretaris aku," ia lalu tersenyum. "Kamu cemburu?" menyentuh dagu Isani.

"Bukan cemburu, tapi... "

Yusuf memeluk Sani, mengecup keningnya. "Aku selalu profesional saat kerja. Nggak akan ada apa-apa antara aku dan Irene, karena cintaku hanya untuk kamu."

"Tapi apa ya harus kamu yang pergi malam ini, gak bisa diwakilkan orang lain? Ini malam per_ah sudahlah," Sani tak mau terkesan begitu mengharapkan disentuh malam ini. Tapi apakah wajar, jika laki-laki meninggalkan istrinya di malam pertama?

"Maafkan aku, Sayang," Yusuf mengeratkan pelukannya, mengecup puncak kepala Sani beberapa kali. "Andai saja bisa, aku juga gak mau pergi malam ini. Aku pemimpin disini, banyak orang yang menggantungkan rezeki di perusahaanku, jadi sudah kewajibanku untuk menjaga iklim perusahaan agar selalu bagus."

"Kalau begitu, aku ikut saja," putus Isani yang tak ingin menghabiskan malam pertama sendirian di hotel.

"Aku pengennya juga ngajakin kamu, tapi Solo lumayan jauh ditempuh dengan jalur darat," Yusuf membelai rambut panjang Sani yang masih basah. "Seharian ini kamu udah capek bangetkan, udah, gak usah ikut. Kamu istirahat saja, tidur. Besok siang aku balik pakai pesawat."

"Aku gak capek kok, aku ikut kamu aja ya. Lagian nanti juga bisa tidur di mobil."

Yusuf menggeleng, "Enggak, kamu disini aja. Aku gak mau kamu sakit karena kecapekan. Aku janji, besok balik ke Jakarta. Besok, kamu hubungi Pak Jamal jika mau cek out, dia akan nganter kamu ke rumah aku. Kamu tunggu aku di rumah ya," bujuk Yusuf, punggung tangannya mengusap lembut pipi Isani yang terasa dingin.

Ponsel Yusuf yang ada di atas ranjang berdering, ada telepon dari Irene.

"Irene udah nunggu aku di depan, aku berangkat dulu ya," Yusuf mengecup kening Isani.

"Apa harus sekarang juga, gak bisa satu atau dua jam lagi?"

Yusuf menggeleng, "Sekali lagi, maafin aku. Aku menyesal gak bisa menghabiskan malam ini sama kamu. Tapi aku janji, besok akan aku bayar lunas semuanya," memegang tengkuk Isani, mencium bibirnya sekilas.

Meski berat hati dan kecewa, Isani memaksakan tersenyum di depan Yusuf. "Hati-hati, kabarin aku kalau udah sampai."

Yusuf mengangguk, mengambil tas lalu meninggalkan kamar.

Seketika, kamar yang begitu mewah dan indah dengan hiasan kamar pengantin, terasa begitu dingin. Isani duduk di sisi ranjang, menyentuh beberapa kelopak mawar yang ada di ranjang. Bisa dibilang, salah satu hal yang paling dinantikan oleh pasangan pengantin baru adalah malam pertama, namun dirinya, ia justru ditinggal sendirian pas malam pertama. Ah, kenapa dada rasanya sesak sekali.

Enggak, dia gak boleh sedih, Isani berusaha melapangkan dadanya. Yusuf tidak sedang meninggalkannya, suaminya itu terpaksa pergi karena kewajiban sebagai pemimpin. Besok sudah pulang, gak ada yang harus didramatisir, dibikin sedih.

Isani menarik nafas dalam, menghembus perlahan. Merapikan bantal, lalu rebahan. Tubuhnya terasa lelah, namun matanya tak ingin terpejam. Irene, kenapa wanita itu muncul di kepalanya. Apakah ia sedang cemburu saat ini? Cemburu karena suami yang harusnya menghabiskan malam pertama dengannya, justru bersama wanita lain. Meski untuk pekerjaan, rasa cemburu tetap ada. Apa ini yang dulu dirasakan Dafa, saat dirinya kerap kali pergi bersama Yusuf?

"Hah, tagihannya belum dibayar?" Sani kaget saat keesokan harinya, dia ditagih biaya kamar saat sedang cek out.

"Benar, Bu," sahut receptionist dengan sopan.

"Berapa tagihannya?" Sani yakin pasti tidak murah, mengingat semalam ia menginap di kamar president suite, belum lagi biaya tambahan untuk dekorasi kamar pengantin.

"135 juta."

Sani menghela nafas panjang saat jumlah yang disebutkan melebihi ekspektasinya. "Sebentar ya, saya telepon suami saya dulu." Ia mengambil ponsel di dalam tas, menghubungi nomor Yusuf. Sampai dua kali panggilan, tidak dijawab. Sepertinya suaminya tersebut sangat sibuk.

Tak ada pilihan lain, Sani mengambil kartu debit barunya, kartu debit berisi uang mahar dari Yusuf. Menggunakan uang mahar untuk membayar tagihan hotel.

1
Patrick Khan
ahhhh. nuh. iya iya iya trs dehhh😄😄😄
Patrick Khan
nuh bedah jauh sm bapaknya..hadehhhh..bar2 jg nuh ternyata😄😄😄😄
Tri Handayani
waaah jgn" lea meninggal pas umroh😔awas nuh pegang omonganmujgn iya iya aja
Mamah Nisa
Yasmin ga punya adik kah...
Kasihan banget dia....
Siti Dede
Jangan² pulang umroh Alea meninggal...kata²nya gitu banget soalnya
Mahendra Sari Anwar
kenapa thor..jangan bilang mau makan bakso juga🤣🤣🤣🤣🤣
yutantia 10: pengen makan bakso, tapi inget timbangan yang lagi berusaha ke kiri 😭😭😭
total 1 replies
Mahendra Sari Anwar
nama nabi senua ini...sampai bapak yusup😊🫶
Sugiharti Rusli
apalagi saat Yasmin memergokinya di toilet perempuan bersama pacarnya, apa itu kejadian yang si Nuh ceritakan atau bukan yah,,,
Sugiharti Rusli
baik Sani maupun Alea, kecuali Sani yang sudah dapat info dari teman si Nuh, belum tahu pergaulan Nuh yang entah sudah kelewat batas atau tidak dalam berpacaran
Sugiharti Rusli
mungkin dulu Yasmin malah lebih dekat ke ayah sambungnya tibang ayah kandungnya sih, entah dia punya saudara apa tidak dari ayahnya tuh
Sugiharti Rusli
Alea ga punya anak yah dari pernikahan k-2 nya sampai sang suami wafat,,,
Sugiharti Rusli
sepertinya Alea juga belum tahu perubahan si Nuh sekarang yah,,,
Sugiharti Rusli
apa Yasmin datang ke rumah Sani memang sengaja berkunjung atau atas permintaan Sani sendiri yah,,,
Sugiharti Rusli
dan ternyata Sani sudah mengetahui kelakuan anak sulungnya dari entah siapa itu Alice sebenarnya
Sugiharti Rusli
tapi sebetulnya mau anak laki maupun perempuan di jaman sekarang sama saja yah dinamikanya, tapi biasanya cowok tuh lebih sering bepergian ke luar,,,
Sugiharti Rusli
tapi seru sih kalo masih ada yang bocil, walo dulu Nuh sama Yasa agak jauh juga jaraknya kan, ga rapat
Sugiharti Rusli
wah berarti anak" nya Sani dan Yusuf tiga cowok yah😁😁😁
Kar Genjreng
justru jasmin dekat dengan Ayah sambung nya daripada ayah kandung nya,,,, apalagi ayah kandung nya punya banyak anak dan mungkin ibu tirinya perangai nya ga baik. ,,,justru jasmin di besarkan oleh Ayah sambung nya,,,, kenapa orang baik pendek umur kan 😭😭
Kar Genjreng
Nuh di titipi Anak ngadis cantik jangan cuma asal iya nanti lah di tinggal di kampus sendiri dirimu kencan 😂wah bisa murka mama mu,,, mommy Luth kan beda sendiri anak Ragil panggil nya mommy sama Daddy atau tetep papah usup 😁,,, Ok di lanjutt Nuh jaga tu gadis manis tapi ga tau ya Nuh sekarang pakai cadar ya semoga jodohnya Nuh 🤩
Kar Genjreng
😭😭jadi Koko juga sudah tak ada meninggal gitu atau ayah kandung nya,,, kalau ayah kandung nya kan berpisah,,,,Nuh tu di titipi Anak gadis bercadar pula,,,, banyak kekurangan nya kalau laki laki yang suka tidak masalah cuma putra ucup sudah punya gadis yang sedikit bar bar mungkin ya terus berpakaian kurang bahan tidak sesuai kriteria Papa atau mama nya ,,,,tetapi sebagai mama lebih mengutamakan Anak apa lagi kan sedari kecil ISANI jaga Anak Anak nya sendiri,,,sedang benar Alea tidak punya sahabat karib selain ISANI sehat terus ya' BESTie doa ISANI,,,
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!