NovelToon NovelToon
SUARA

SUARA

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri / Iblis / Mata Batin / Hantu
Popularitas:14.3k
Nilai: 5
Nama Author: Ratna Jumillah

"Mama kemana, ti? Kok ndak pulang - pulang?"
-----------

"Nek nanti ada yang ajak kamu pergi, meskipun itu mamak mu, jangan ikut yo, Nduk!"
-----------

"Nggak usah urusin hidup gue! lu urus aja hidup lu sendiri yang rusak!"
-------------
"LEA! JANGAN DENGER DIA!!"
-------------
"GUE CUMA MAU HIDUP! GUE PENGEN HIDUP NORMAL!! HIKS!! HIKS!!"
-------------
"Kamu.. Siapa??"
----
Sejak kematian ibunya, Thalea atau yang lebih akrab di sapa dengan panggilan Lea tiba - tiba menjadi anak yang pendiam. Keluarga nya mengira Lea terus terpuruk berlarut larut sebab kematian ibunya, tapi ternyata ada hal lain yang Lea pendam sendiri tanpa dia beri tahu pada siapapun..

Rahasia yang tidak semua orang bisa tahu, dan tidak semua orang bisa lihat dan dengar.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ratna Jumillah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

EPS. 17. Bunga dari mana?

Esa, bernama lengkap Mahesa Putra Amar.. Adalah putra pertama dan satu - satunya Dara dan Amar yang sekarang usia nya sudah menginjak 8 tahun, berbeda 2 tahun dengan Lea.

{Jika belum tau siapa Dara dan Amar, silahkan baca Rumah eyang dulu, ya~}

Dia dan kedua orang tua nya ada di desa Lea sudah dua hari untuk mengunjungi teman baik ayah nya yang selalu bersama - sama menangani pasien non medis. Kebetulan teman ayah nya menikah de ngan orang yang satu kampung dengan Lea, hanya berbeda gang..

Esa tumbuh sangat aktif, tapi juga dia memiliki kelebihan seperti kedua orang tua nya. Berbeda dengan Lea yang di anggap aneh karena hanya dia sendiri yang merasakan, Esa berada di bawah bimbingan kedua orang tua nya dan tentunya kakek - kakek nya.

"Kalian dari mana?" Seorang pria berwajah tampan dan matang berjalan menghampiri Esa, Amar.

Amar menjelma menjadi laki - laki dewasa yang matang, tentu wajah nya belum berbeda jauh dengan dia 10 tahun lalu.. Bahkan semakin bertambah nya usia Amar makin terlihat tampan dengan suara yang makin manly.

"Papa, tadi aku liat ada anak cewek terus di belakang nya ada muka lagi, hantu pasti." Ujar Esa.

"Di sini memang banyak hantu, le." Ujar seorang teman ayah Lea, ayah nya Rama.

"Siap - siap ya, nanti sore kita pulang ke Jakarta." Ucap Amar.

"Yah.." Esa terlihat sedih.

"Besok kan kamu sekolah, nak." Ujar Dara.

"Nanti kapan - kapan kita main lagi." Ujar Amar, dan Esa tersenyum.

"Oke.." Sahut Esa.

"Gih masuk, Rama nangis tuh kamu mau pulang." Ujar Amar.

"Lah, kok nangis.." Ujar Esa, dia lalu masuk kedalam. Amar, Dara dan ayah Rama terkekeh.

"Gimana menurutmu mas, mbak?" Tanya ayah Rama, Usep.

"Kampung ini sama gelap nya kayak di rumah eyang, tapi masih lebih gelap rumah eyang sih." Ujar Dara.

"Aku belom bawa kalian keliling ke semua tempat padahal, waktu aku pertama kesini juga kaget, demit nya banyak." Ujar Usep.

"Terus rencana nya kamu pindah kapan? Lingkungan nya si bagus, asri.. tapi ini masih pelosok banget, listrik aja jarang ada yang pake." Ujar Amar.

"Itu dia mas, istriku belum mau. Sek lah nanti tak bujuk istriku dulu, dia berat sama rumah ini.. Peninggalan almarhum kedua orang tua nya." Ujar Usep.

"Ya udah, se siap nya istrimu aja. Gak nyangka Esa sama Rama bisa akrab dalam waktu dua hari ini." Ujar Amar.

"Iyo, Rama punya temen banyak jadi mungkin gampang baur nya." Ujar Usep terkekeh..

Berpindah ke tempat lain..

Lea masih mencari bunga.. Soka, kenanga, melati, bunga kertas, daun pandan sudah dia dapatkan.. Tapi mawar belum. Lea kelelahan dan duduk di tumpukan batu milik warga di yang di dekat kali, dia kebingungan tidak ada satupun yang punya bunga mawar.

"Aku tau di mana ada kembang mawar."

Tiba - tiba Lea mendengar suara teman nya, sejak mereka berinteraksi sampai sekarang, Lea masih belum tau siapa namanya.

"Di mana?" Tanya Lea.

"Tapi tempat nya di jaga sama yang gede, mata nya merah." Ucap nya..

"Kamu punya nama, ndak? Aku panggil kamu siapa?" Tanya Lea.

"Aku.. Panggil saja aku Siti.." Sahut suara itu.

"Siti. Di mana aku bisa dapet kembang mawar nya? Iki sudah mau sore, aku pengen ke makam nya mama." Ujar Lea.

"Ayo melu (ikut) aku." Ucap hantu Siti.

"Aku ndak bisa liat kamu, Siti." Ujar Lea.

Ya.. Lea tidak bisa melihat Siti.. Dia hanya bisa mendengar suara nya Siti tanpa tau seprti apa wajah atau rupa Siti.

"Ke sini Lea.."

Tiba - tiba Lea mendengar suara Siti dari arah lain, Lea bangun.. Ternyata Siti menuntun nya dengan suara, akhir nya Lea bangun dan membawa kantong kresek berisi bunga di tangan nya lalu berjalan mengikuti suara hantu Siti.

Lea terus berjalan dan terus berjalan, tapi arah nya menuju ke arah kali besar. Lea agak ragu sebab dia belum pernah ke kali besar itu sendirian sejak terakhir kali, apalagi dulu yang Lea lihat di sana adalah rumah besar berwarna emas.

"Ojo takut, ayo Lea.."

Siti terus menyuruh Lea maju, Lea menoleh kesana kemari dan saat itu sepi.. Dia takut sebenar nya, karena utinya sudah melarang dia untuk main ke area kali. Tapi di pikiran Lea sekarang adalah dia harus mendapatkan kembang mawar itu untuk ke makam ibunya.

Akhir nya Lea maju, dia naik ke seperti bukit pembatas dan dia melihat hamparan pohon ilalang yang lebat. Tapi di sana juga ada sebuah lapangan yang sering di gunakan oleh warga untuk bermain bola.

"Ayo Lea, sini.."

Lea memberanikan dirinya masuk kedalam, dan baginya pemandangan nya berbeda. Yang sekarang dia lihat dengan yang dua tahun lalu dia lihat, sangat jauh berbeda. Lea tidak melihat rumah besar lagi, juga tidak melihat pengantin lagi, yang di lihat hanya pepohonan biasa..

Lea masuk kedalam ilalang, dia menuruni jalanan itu menuju ke kali.. Semakin Lea turun dia merasa tubuh nya seperti tidak seimbang, entah mengapa.. Lea takut ada buaya.. karena menurut uti nya dan beberapa orang yang bilang di sana ada buaya, baik buaya asli dan buaya siluman.

"Masih jauh ndak, Siti?" Tanya Lea.

"Sebentar lagi, Lea." Sahut hantu Siti.

Lea makin turun dan makin dekat dengan kali, tapi dia kemudian berhenti saat dia tidak merasakan kehadiran Siti di sekitar nya.

"Belok sini, Lea."

Tiba - tiba suara Siti sudah berpindah titik, Lea pun berbelok arah ke kiri.. Dia blusukan kedalam semak - semak sampai lengan nya tersayat tumbuhan ilalang yang tajam dan berdarah, aneh nya.. Darah Lea langsung hilang seketika, Lea sampai berkedip - kedip bingung, luka nya yang tadi mengeluarkan darah hilang.

"Sini Lea."

Lea mengalihkan pandangan nya ke sekitar dan dia terkejut mendapati satu pohon bunga mawar ber bunga banyak. Bunga nya berwarna merah muda dan ada yang berwarna merah darah.

"Wah.." Lea suka melihat nya.

Lea lalu dengan antusias mendekati tanaman mawar itu, dia terkesima dengan cantik nya bunga itu dan wangi yang begitu semerbak menyeruak menusuk hidung nya.

"Tapi iki siapa yang punya?" Tanya Lea.

"Ndak ada.. ini bukan punya siapa - siapa." Sahut hantu Siti.

"Lho, aku mau ijin nya ke siapa?" Tanya Lea.

"Ndak usah ijin Lea, iki tanaman liar." Ucap hantu Siti.

Mendengar itu Lea jadi ragu, dia tidak mau mencuri. Meski bunga nya liar sekalipun. Tapi yang Siti bilang juga benar, bunga itu liar.. Artinya tidak ada siapapun yang punya.

"Kaki buyut, nenek buyut.. Putu mu (cucumu) minta kembang, yo.." Gumam Lea, dia meminta ijin pada siapapun sosok leluhur yang mungkin menunggu di sana.

Setelah mengatakan itu, Lea lalu memetik bunga mawar itu, dia masukan kedalam kantong kresek yang di bawa nya. Bunga nya banyak sampai Lea bingung memetik nya, tapi akhir nya Lea hanya memetik 5 tangkai bunga mawar merah muda, dan 5 tangkai lagi mawar merah.

"Suwun (makasih)." Ujar Lea, lalu dia pun pergi.

"Terimakasih, Siti." Ucap Lea.

Tapi hantu Siti tidak menjawab, Lea tidak merasakan kehadiran hantu Siti di sana. Akhir nya Lea pun pulang ke rumah..

Dan saat hampir sampai di rumah, Lea berlarian antusias menemui uti nya. Dia berhasil membawa banyak kembang yang di minta uti nya, dan uti nya terkejut melihat Lea membawa banyak bunga.

"Dari mana, nduk?" Tanya Utinya.

"Tadi Lea minta sama orang - orang, Rama bantu Lea petik ini juga, ti." Sahut Lea sambil menunjukan bunga kertas.

"Akeh tenan (banyak banget)." Gumam utinya heran.

"Lho, iki kamu dapet mawar daei mana, nduk?" Tanya utinya, terkejut.

"Pohon nya liar ti, tapi Lea pamit sama kaki buyut dan nyai buyut." Ucap Lea tersenyum.

Uti nya terdiam sejenak, dia menatap cucu nya itu dengan tatapan curiga. Sebab bunga mawar seperti itu tidak banyak yang punya, kalau ada pun tidak semua orang bisa di mintai.. Ini Lea membawa 10 tangkai mawar, utinya menjadi takut sekarang.

"Punya ne siapa, nduk? Udah ijin, belum?" Tanya utinya.

"Udah, sama kaki buyut dan nyai buyut, ti. Ini bukan dari rumah orang, ti.. Tapi dari pinggir kali." Sahut Lea.

"Astagfirullah! Kan uti sudah bilang kamu ndak boleh kesana, nduk.." Ujar utinya khawatir.

"Tapi Lea ndak liat pengantin kok, ndak liat rumah emas juga." Ujar Lea.

"Ya Allah nduk.. Nanti kalo ada apa - apa pie.." Ujar utinya, Lea terdiam ketakutan juga.

"Yo wes - yo wes, semoga ndak ada apa - apa nduk.. Wes kamu mandi dulu, nanti sehabis ashar kita ke makam mama kamu, yo." Ujar utinya dan Lea tersenyum antusias.

Lea pun pergi mandi, utinya yang menyiapkan bunga. Utinya agak heran dengan bunga mawar yang Lea bawa, begitu segar, besar, indah, wangi dan seperti tidak ada yang punya bunga mawar sejenis itu yang uti Lea tau, meskipun ada tapi wangi dan ukuran nya sedikit berbeda.

Tapi karena bunga nya indah, utinya Lea pun akhir nya menggunakan nya untuk kemudian nanti di tebar dia atas makam Rianti.

Lea sudah siap, dia menggunakan stelan muslim dengan kerudung tali serut. Dia berjalan menuju ke makam bersama utinya, dan saat Lea berada di perempatan jalan di depan sekolah yang dia memetik bunga, sebuah mobil melintas berpapasan dengan nya.

Lea yang sangat jarang melihat mobil di desa nya pun penasaran dan memperhatikan mobil itu.. Dan di saat yang bersamaan seorang anak kecil laki - laki yaitu Esa juga sedang menatap keluar. Tatapan kedua nya bertemu dari jendela mobil, Esa terlihat melambaikan tangan nya sementara Lea di tarik pelan oleh utinya untuk lanjut jalan..

"Lambai ke siapa, nak?" Tanya Dara, yang duduk di depan.

"Anak cewek yang tadi aku liat ada hantu nya, ma. Sekarang hantu nya nggak ada." Sahut Esa..

Dara dan Amar yang mendengar itu saling pandang dan saling lempar senyum..

"Ehem.. duduk yang bener nak, jalan nya berbatu." Ujar Amar.

"Oke, pa." Sahut Esa lalu menutup kaca jendela mobil nya dan duduk kembali dengan benar.

Kembali ke sisi Lea, dia sudah sampai di makam ibunya.. Itu adalah kali pertama Lea mengunjungi makam ibunya setelah bertahun - tahun.

"Ini makam nya mama, ti?" Tanya Lea, utinya mengangguk.

"Iyo, yang di sebelah sana iku makam kakungmu." Sahut utinya Lea.

"Kok mama sama kakung makam nya jauh - jauhan?" Tanya Lea.

"Iyo, nanti uti yang di makamin di sana, sama kakung." Sahut utinya, Lea langsung menatap utinya.

"Nek uti sudah meninggal, nduk.." Imbuh utinya.

"Uti jangan meninggal, nanti kalo uti ndak ada Lea sama siapa?" Lea langsung menangis di tempat, utinya pun juga berkaca - kaca mendengar itu.

BERSAMBUNG!

1
🍃🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana§𝆺𝅥⃝© 🦂🍃
Nah kan kunti merah ngikutin 👻😤
SENJA
hayoloh! siapa lagi ini 😳
SENJA
heleh bowo laki2 cangkem wedok! lea emang masih kecil kok! wajar minta pangku! ga wajar iku kowe! lanang ga gelem ibunga kerja yah kerja lebih keras wo jangan nyir2in anak kecil 😳
🍾⃝ ͩSᷞɪͧᴠᷡɪ ͣ
waduh kasian bgt sih si Lea, lagi bapak nya kok gendeng bgt sih, biarin dia sama UTI nya tp dibiayain hdp nya jgn diem aja. kerja buat apa klo bukan buat anak udah tahu bapaknya ga Nerima dia kan kasian anak kecil kek gtu ga tahu apa²
ˢ⍣⃟ₛFhan🦐⧗⃟ᷢʷ§𝆺𝅥⃝©ꪻ꛰͜⃟ዛ༉☆⃝𝗧ꋬ
astaghfirullah cucu mu lohh itu kung.. kok yo tega🤧🤧🤧
Rere Emon
duh ya allah lea
⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘAndiniAndana🦉☆⃝𝗧ꋬꋊ
tega banget yut, anak kecil ditinggal sendirian di luar 😥
Ai Emy Ningrum: gantiin bapack nya ronda 🏃🏻‍♀️🏃🏻‍♀️🏃🏻‍♀️🏃🏻‍♀️🏃🏻‍♀️
total 1 replies
☠ᵏᵋᶜᶟ Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔
ya elah di tinggal ya di ambil demit
asry14
capek bgt jadi Lea, bacanya aja ampe sesek
🍒⃞⃟🦅Amara☆⃝𝗧ꋬꋊ
Yawes Lea melu ae karo kunti abang ....hiks...hiks....
Tinggal sama demit mungkin lebih baik😅, daripada sana sini gak diterima
Lalu kendalikan tuh para setan, buat nakut2 para orangtua yang tak bertanggungjawab....
atau jadi dukun sekalian ....
balikkan keadaan ,jadikan dirimu wanita sukses.
🍒⃞⃟🦅Amara☆⃝𝗧ꋬꋊ: hidupku dulu waktu kecil juga susah,jadi ngikut orang biar bisa sekolah
istilahnya ngenger
total 4 replies
Hary Nengsih
wah sapa tuh
🍒⃞⃟🦅Amara☆⃝𝗧ꋬꋊ: kunti merah cah ayu...
total 1 replies
Nureliya Yajid
lanjut thor
≛⃝⃕|ℙ$°Siti Hindun§𝆺𝅥⃝©☆⃝𝗧ꋬꋊ
Bener kan tebakan ku, Lea pasti mau di tinggal dirumah bapaknya. Anak sekecil itu harus rela menanggung kebencian dari orang² terdekatnya😭😭
ˢ⍣⃟ₛFhan🦐⧗⃟ᷢʷ§𝆺𝅥⃝©ꪻ꛰͜⃟ዛ༉☆⃝𝗧ꋬ
pada akhirnya Lea tetep akan di bawa juga ke rumah mak tuanya
ˢ⍣⃟ₛFhan🦐⧗⃟ᷢʷ§𝆺𝅥⃝©ꪻ꛰͜⃟ዛ༉☆⃝𝗧ꋬ
lahh selama ini kmu kerja uangnya kok nggak pernah di ksih ke Lea atau utinya lohh.. pantes aja bowo marah
🍾⃝ ͩSᷞɪͧᴠᷡɪ ͣ
itu nenek nenek yg pernah bantu dara kali ya
🍃🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana§𝆺𝅥⃝© 🦂🍃
Waduh lea bisa liat lagi 🫣 kayana gara2 makan roten tadi
💜⃞⃟𝓛 S҇ᗩᑎGGITᗩ༄⃞⃟⚡
aura indigo
Lea sdh berkembang lagi
miris nasibnya Lea ,
jgn2 nenek2 itu yg mengawali terbuka nya mata batin Lea
Husein
suara anak ayam... Lea masih dikejar Kunti merah... duh smg ada yg bs bantu Lea
Hary Nengsih
ikit degdegan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!