'Bagai pungguk yang merindukan bulan' atau 'Hanya sebuah mimpi belaka'.
Itu lah kata-kata yang tepat untuk Eriska seorang gadis gendut yang berusia 18 tahun dengan latar belakang seorang yatim piatu miskin yang nekat mencintai pria bertitel seorang tentara.
Bagaimana jalan kehidupan Eriska untuk mendapatkan cinta dari seorang Narendra Hadinata seorang tentara dari keluarga berada yang taat aturan keluarga nya.
"aku mencintaimu Narendra Hadinata".
"bermimpi lah Eriska, kau dan aku bagaikan langit dan bumi".
.
.
.
.
cerita ini hanya fiktif belaka. tidak terlalu ikut dengan kenyataan yang ada.
dan di sini menceritakan perjuangan hidup seseorang yang sudah tersakiti.
.
.
.
bantu like,vote dan komen yang membangun ya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahma rain, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
HELLO 17. PENGGANGGU
Hari ini Eriska dan juga Adrian akan pulang ke rumah. Setelah mendengar semua cerita dari Eriska, anak tertua dari keluarga Martadinata itu memaksa Inggit untuk cepat mengirim dokter pengganti untuk Eriska.
Dan saat ini Adrian sedang berada di ruang kerja Narendra. Dia akan memaksa pria itu untuk mengirim pesan pada kantor pusat jika Eriska akan berhenti dalam tugas nya di sini.
"kau tidak bisa berbuat seperti itu Ad.. Mencampur adukan masalah pribadi ke dalam masalah pekerjaan. Lagi pula kontrak kerja yang di setujui oleh Eriska adalah dua bulan. Jadi kau tidak bisa berbuat sesuka hati mu". Ujar Narendra yang tidak ingin Eriska pergi dari sini.
Narendra tidak mau Eriska pergi bersama Adrian meninggalkan tempat ini padahal waktu kerja masih belum selesai. Dan permintaan itu terlalu mendadak.
"jika kau tidak bisa melakukan nya maka aku yang akan melakukan nya. Besok Eriska dan aku akan pulang. Tunangan ku tidak enak badan dan dia terlalu kelelahan bertugas di sini. Dengan atau tanpa ijin dari pusat maka aku akan membawa Eriska kembali. Dan kau tidak bisa menghentikan ku". Ucap Adrian dengan sangat serius. Dan Narendra tidak pernah melihat teman lama nya ini bersikap seperti ini.
Sementara Adrian tau dari cerita Eriska jika pria di depan nya ini adalah pria yang pernah menyakiti Eriska. Dan dia bersyukur karena secara tidak langsung Narendra melepaskan wanita yang sangat berbakat itu ke tangan nya sekarang.
Walaupun ada rasa cemburu di hati Adrian saat tau Narendra adalah cinta pertama Eriska, tapi itu tidak akan menjadi halangan bagi Adrian memiliki Eriska sebagai cinta terakhir wanita itu.
"Eriska sakit?".
Reaksi dari Narendra itu malah membuat Adrian semakin cemburu. Padahal tadi dia bisa mengatasi rasa cemburu itu. Tapi pria yang pernah menjadi cinta pertama Eriska ini malah terlihat khawatir.
"tidak perlu kau tanyakan kenapa calon istri ku. Yang terpenting adalah aku akan membawa nya pulang besok!". Ujar Adrian yang kini keluar dari ruangan itu tanpa menunggu ucapan dari Narendra.
Dia terlalu emosi jika berlama-lama berhadapan dengan teman lama nya itu. Bisa-bisa dia membuat keributan yang akan berujung tidak baik untuk semua orang yang berada di sini. Lagi pula Eriska mengatakan untuk tidak emosi menanggapi Narendra. Eriska tidak ingin Adrian terlibat dalam masalah yang berkepanjangan.
Adrian kini berjalan kembali ke kamar Eriska di mana wanita itu sedang berkemas pakaian nya yang hanya sedikit.
"mas. Inggit mengatakan jika dokter pengganti akan segera tiba. Inggit memberikan 2 dokter untuk bertugas di sini".
"bagus lah. Mas juga sudah memberitahu pria itu untuk pembatalan tugas mu pada pusat komando". Ujar Adrian yang kini tersenyum ke arah Eriska dan duduk di sebelah nya.
Adrian terasa enggan menyebut nama Narendra saat ini apalagi mendengar jika pria itu terlihat khawatir pada tunangan nya ini. Bukan kah hal itu terlalu jelas nampak di depan mata. Apalagi cara Narendra menatap Eriska benar-benar membuat Adrian muak.
"Ris... Mas nggak bisa terlalu lama berhadapan dengan pria itu. Mas ingin sekali menghajar nya untuk mu". Sambung Adrian lagi yang kini membetulkan rambut Eriska yang terjatuh menutupi sebagian kecil wajah wanita itu.
"mas nggak perlu berhadapan dengan nya. Lagi pula masalah di masa lalu itu sudah berakhir. Aku malah bersyukur dan berterima kasih pada nya karena dia bersikap seperti itu aku bisa bertemu dengan mas dan sekarang malah akan menjadi istri mas". balas Eriska mencoba membuat suasana hati sang tunangan kembali membaik.
"oh iya mas... Aku penasaran kok bisa mas menjadi mantan tentara yang bahkan sudah berpangkat letnan dua. Bukan kah mas belum cerita pada ku tentang hal itu. Aku penasaran loh mas. Apalagi tentang masa mudah calon suami aku yang tampan ini". sambung Eriska yang malah menyentuh dengan lembut ujung hidung mancung milik Adrian.
"huh!!".
Adrian malah berbaring di ranjang single milik Eriska dan malah mengundang calon istri nya itu untuk berbaring di pelukan nya.
"sini baring sama mas. Biar saat cerita tubuh kamu nggak pegal-pegal. Karena cerita tentang masa muda mas cukup panjang loh!!".
Eriska tertawa kecil melihat akal bulus milik tunangan nya ini. Tapi Eriska m nyambut permintaan dari Adrian. Wanita itu kini terbaring di pelukan hangat Adrian lalu mendengar kan cerita dari mulut sang kekasih tentang masa muda nya dulu.
Perbedaan usia antara Eriska dan Adrian adalah 3 tahun. Tapi Adrian saat bersama Eriska akan bersikap seperti kekanakan. Apalagi kalau sedang mencari perhatian Adrian pasti akan sangat manja pada Eriska.
Setelah kedua orang itu menemukan posisi nyaman nya. Adrian kemudian cerita panjang lebar tentang masa-masa diri nya menjadi seorang tentara hingga dia berhenti dan menyambung usaha keluarga.
Sepasang kekasih itu terlihat saling bercerita tertawa bersama hingga sore hari berganti malam. Bahkan mereka melewatkan jam makan malam bersama di luar bersama teman-teman yang lain.
Eriska pun sampai tertidur di pelukan pria itu tanpa sadar setelah mendengar semua cerita dari Adrian. Melihat Eriska tertidur dengan tenang di pelukan nya Adrian kini memeluk erat tubuh Eriska seolah-olah tidak akan membiarkan wanita nya di rebut oleh orang lain.
'aku tidak akan membiarkan pria itu merebut wanita ku!! Tidak akan pernah ku berikan kesempatan untuk dia mendapatkan Eriska!. Jika dia memaksa maka aku tidak segan-segan menggunakan cara kasar bahkan jika harus mempertaruhkan nyawa ku'. Batin Adrian dengan perasaan geram kepada Narendra.
Sementara itu Narendra yang masih duduk di ruang kerja nya sedang memikirkan sebuah rencana untuk membuat Eriska berbalik arah mencintai nya kembali.
"apa yang harus aku lakukan untuk merebut Eriska dari sisi Adrian. Aku bahkan tidak tau apa yang menjadi kesukaan dari Eriska. Bodoh!!!!! Kenapa aku terlalu bodoh!!. untuk masalah kecil seperti ini pun aku tidak tau!!. ARGHHH!!".
Dengan geram Narendra mencampakkan semua berkas yang ada di atas meja nya. Hingga semua kertas tersebut berserakan di lantai. Bahkan Narendra sekarang tidak peduli jika kertas-kertas itu penting atau tidak. Yang penting bagi nya saat ini adalah cara mendapatkan Eriska.
Kini sebuah penyesalan yang di miliki Narendra entah kenapa berubah menjadi sebuah obsesi untuk mendapatkan Eriska dari tangan Adrian.
"baiklah jika aku masih tetap berada di ruangan ini maka aku tidak akan mendapatkan apapun. Aku akan keluar dan ke kantin untuk melihat Eriska makan malam". Ujar Narendra pada diri nya sendiri yang kemudian bangkit dari duduk dan melangkah pergi.
Namun saat Narendra sampai di kantin sosok Eriska tidak ada sama sekali di kantin ini. Hanya ada Diana dan teman-teman satu profesi nya saja yang sedang duduk dan makan bersama. Biasa nya Eriska ada di antara mereka namun kali ini tidak.
Dengan langkah berani Narendra menghampiri tempat duduk Diana.
"dokter Diana.. Apakah anda melihat di mana dokter Eriska?". Tanya Narendra tanpa basa basi dan tidak peduli dengan tatapan tidak suka yang di berikan oleh Diana.
Awal nya Diana hanya diam namun beberapa detik kemudian dia tersenyum licik ke arah Narendra.
"dokter Eriska tidak makan malam hari ini. Dia dan tunangan nya sedang tidur di kamar yang sama".
Deg!!!
Jantung Narendra terasa sangat sakit dan juga marah ketika mendengar hal itu.
Tanpa sepatah kata pun Narendra pergi dari kantin dan meninggalkan Diana yang tersenyum puas ketika melihat kekecewaan di wajah Narendra tadi.
"rasakan itu!! Sudah tau Eriska membenci mu, kau malah tidak tau malu mengganggu nya".