Gegei gadis ceria yang sedikit bar-bar terkejut saat mengetahui pria yang akan dijodohkan dengannya adalah teman sekolah kakaknya. Arkanza, pria berprofesi pilot yang paling dia hindari selama 10 tahun terakhir, hingga melakukan berbagai tingkah konyol agar dirinya ditolak.
***
Assalamualaikum!" Ucap Arkan menyodorkan setangkai mawar merah.
"Waalaikumsalam!" Balas Gegei tanpa melepaskan pandangannya.
**
"Kita tidak cocok!"
"Kenapa?"
"Kakak lebih tua sementara aku masih muda. Yah.. ku akui kakak cukup tampan tapi kita enggak cocok. Aku enggak pintar, tiap hari keluyuran sama teman, suka pulang malam, suka menghabiskan uang."
"Dan,,,"
"Dan apa?"
Dan kalau kalian tertarik, langsung aja baca ceritanya ya!! 🤗
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lady Ev, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Reunian
_Private Room_
Gegei memandangi pintu berwarna coklat didepan mata, bohong jika ia tidak tegang dan takut akan apa yang terjadi didalam. Sempat ragu saat tangannya mulai memegang gagang pintu namun rasa ingin tahunya jauh lebih besar.
'
"Ceklek!"
Pintu terbuka begitu tiba-tiba membuat semua yang ada diruangan itu menoleh terkejut. Kapasitas ruangan itu cukup besar, tentu yang menatap Gegei saat itu bukan hanya satu dua orang saja dan sebagian besar merupakan kru dari maskapai penerbangan. Yah, sebenarnya tujuan mereka tidak lain adalah merayakan reuni sekolah penerbangan mereka.
Gegei membulatkan mata terkejut. Ingin masuk tapi dia tidak memiliki kepentingan, berbalik dan berlari? Sudah telat! wajah mungilnya sudah menjadi santapan mereka. Selama beberapa saat berdiri tanpa membuka suara seperti orang bodoh dan malu sendiri.
"Sial. Kak Arkaannn??!!!" Geramnya dalam hati merasa terjebak berharap ada pertolongan.
"Gegei?"
Gegei menoleh pelan saat Ayunda menghampiri. Sekilas meneliti penampilan modis, ratu sekolah SMA Nusa Bangsa. Dibandingkan dirinya bagaikan bumi dan langit. Yah kecantikan Gegei memang tidak diragukan, namun berada disebuah pesta reuni dengan bermodalkan kemeja maroon, celana kulot putih dan pashmina hitam juga cats putih.
Sangat sederhana membuat Ayunda dalam balutan dress, polesan make up yang tegas dan heels sekitar 5 centi lebih pas untuk acara hari itu. Semua yang ada ditempat itu berlomba menampilkan pakaian terbaik membuat Gegei meredup sendri berada diantara gemerlap kemewahan.
Gegei menyadari, selain menjadi yang paling mudah ditempat itu, penampilan dan gaya yang dimiliki sangat sederhana. Belum lagi tubuh mungilnya seperti anak sekolah yang siap hangout bersama teman.
"Kak Ayunda, dimana kak Ar,,kan?" Tanyanya terbata merasa gugup. Tak satupun yang dia kenal disana kecuali Ayunda.
"Arkan? Arkan punya adik ternyata?" Ucap salah satu teman perempuan yang tidak disebutkan namanya mengundang perhatian mereka yang berada disekitar Gegei.
"Gue pikir pacarnya tadi." Tambah yang lain.
"Mana mungkin, selain Ayunda dia enggak pernah dekat dengan perempuan kan?" Balasnya.
"Bener juga yah." Kembali menjawab.
Gegei tiba-tiba merasa berkecil hati, mereka semua taunya hanya ada Ayunda di hidup Arkan. Sementara dirinya? Apa tidak satupun yang berpikir jika dia pasangan Arkan? Atau apakah menurut mereka Gegei tidak pantas bersanding dengan Arkan?. Gegei menelan perkataan mereka sedalam mungkin walau terasa menusuk.
Perasaan itu membawanya teringat dengan Gegei anak sekolahan yang berumur 13 tahun. Gadis berseragam putih biru yang setiap pagi berdiri didepan pagar rumah menunggu siswa bersepeda, berseragam putih abu-abu lewat didepan rumah.
**
_(Flashback)_
"Kakak hari ini aku boleh ikut? kalau jalan kaki nanti bisa telat." Ucapnya mengangkat kedua tangan memohon.
Setiap hari menggunakan alasan yang sama demi mendapat tumpangan sepeda dari Arkan. Dia cerewet dan selalu berceloteh sepanjang perjalanan. Bahkan terkadang pulang sekolah dia sengaja telat pulang demi kembali mendapat tumpangan.
"Kakak hari ini nilai ujianku bagus."
"Kaka hari ini nilai ujianku kurang bagus."
"Kakak hari ini aku ada PR lagi, tolong bantu yah!"
"Kakak mampir di toko depan sekolah yah, aku mau beli ice cream dan permen!"
"Kakak mama bikin kue kesukaanmu mampir yah!"
Kurang lebih seperti itulah obrolan yang selalu dilontarkan Gegei, meski sebenarnya 80% dalam obrolan itu diperankan olehnya. Namun, Arkan tidak pernah membantah, hanya mengiyakan sesekali tersenyum tipis.
**
"Eh pacar kecilmu nunggu tuh!" Goda teman Arkan.
"Jangan sembarangan ngomong, mana mungkin Arkan pacaran sama anak kecil!" Ucap Ayunda. Arkan tidak menjawab hanya mengeluarkan sepeda melewati gerbang sekolah.
"Pulangnya telat lagi?" Tanyanya menghampiri langsung dibalas anggukan.
Suasana sekolah mulai sunyi jadi Gegei kembali berpura-pura pulang telat, kalau ramai mana berani menghampiri samapi ke gerbang sekolah bisa diledekin sama teman Arkan.
"Gegei turun! Ikut sma kakak!" Ucap Nada memarkir sekuter namun Gegei menggeleng lebih memilih naik sepeda.
"Tidak papa, kita searah."
Karena Arkan sendiri tidak pernah menanggapi atau menolak permintaan Gegei, hingga teman sekolahnya sering menggoda dia sedang berpacaran dengan anak SMP.
Nada hanya mampu menarik napas, kelakuan Gegei memang selalu bikin darah tinggi. Jelas-jelas mereka saudara sekandung dan serumah, tapi dia memilih mengikuti Arkan setiap hari, bahkan memilih Arkan sebagai guru privatnya sementara Nada tidak kalah pintarnya dari Arkan.
Semua murid yang ada disekitar tempat tinggal sudah tau jika Gegei terlihat menyukai Arkan karena selalu menempel kepadanya, Namun Gegei selalu mengatakan dia menganggap Arkan sebagai pelindungnya karna selalu membantu mengerjakan tugas sekolah.
Gegei menikmati ice cream sambil mengayunkan kecil kakinya diatas sepeda, satu tangan mencengkram baju Arkan takut Akan terjatuh. Sejak kecil Gegei selalu mengikutinya hingga membuatnya merasa nyaman. Arkan tersenyum tipis mendayu pedal sepeda sore itu merasakan hembusan Angin melewati pepohonan yang lebat.
_(Flashback End)_
**
"Wah kok gue enggak tau kalo Arkan punya adik sih? Cantik tapi masih terlalu kecil. Sekolah dimana dek?" Tanya laki-laki yang terlihat seumuran Arkan.
Gegei tersadar dari ingatan masa lalu, "Saya kuliah semester 7 kak."
"Usia?"
"Tahun ini masuk 22."
"Ternyata lebih mudah 6 tahun." Gegei tersenyum kecil.
"Ayo duduk disana!" Ajak teman Ayunda, Gegei menatap ragu juga gugup karena tidak melihat tanda keberadaan Arkan.
"Ayo Gei!" Ayunda ikut menambah membuat Gegei sulit menolak, setidaknya ada Ayunda yang dia kenal saat itu.
Gegei berjalan sedikit tidak nyaman saat merasakan perutnya mulai kram. Rupanya dia sedang ada tamu bulanan, saking semangatnya mengejar Arkan hingga lupa dan meninggalkan benda berbusa yang belum sempet digunakan.
Gegei bergabung dengan beberapa teman perempuan Arkan, duduk pelan memegang perut. Tangannya meraih gelas berisi minuman berwarna kuning saat salah satu dari mereka menawarkan. Baru seteguk yang diminum Gegei malah terkejut saat merasa ada sesuatu yang basah.
Kini rasa gugupnya bukan hanya perkara Arkan, tapi tamunya seperti sudah tidak bisa disembunyikan lebih lama. Gegei berdiri, enggan untuk duduk lagi. Gegei melirik kursi bekas tempat duduknya. Beruntung tidak ada noda disana, namun tidak dengan celana putih yang digunakan.
"Kenapa Gei?" Tanya Ayunda saat Gegei terlihat panik berlindung disudut meja, menutupi bagian bokong. Sangat jelas bercak merah kecoklatan terbentuk disana dengan luas sekitar 2 centi.
Gegei memucat, rasa gugupnya dua kali lipat saat dua orang lainnya berbalik melihat.
"Kamu sakit?" Tanya salah satunya.
Gegei tidak menjawab malainkan lebih memilih melihat orang sekitar, memastikan ada berapa yang tertarik dengannya saat itu. Gegei mulai bergetar, entah bagaimana dia mengatakannya ditengah orang banyak.
"Gegei kamu bocor?" Ayunda kembali bertanya saat melihat Gegei menutupi bokongnya dengan tas selempang berukuran kecil.
Lagi-lagi perkataan Ayunda membuat yang lain ikut menghampiri, yang tadinya hanya dua orang kini bertambah menjadi lima orang yang mengetahui keadaannya. Ayunda selalu saja mampu membuat Gegei terpojok dan terlihat seperti gadis kecil yang bodoh.
Bersambung...
,, gadis sekolah kamsudny,, ciwi2 sekolah emang selalu riang dan gembira 🤭🤭
,, marah2 gemas ato giman tuuuhhh /Sneer//Chuckle/
,, salam dari Zara dan Haru ya kak,, jgn lupa mampir di 'lingkaran cinta kita' 🤗