NovelToon NovelToon
Destined For U

Destined For U

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cinta Murni
Popularitas:15.7k
Nilai: 5
Nama Author: Net Profit

Mati-matian berusaha dan berakhir gagal membuat Deeva enggan membuka hati, tapi sang ibu malah menjodohkannya tepat dimana perasaannya sedang hancur. Diantara kemalangannya Deeva merasa sedikit beruntung karena ternyata calon suaminya menawarkan kerjasama yang saling menguntungkan.

"Anggap gue kakak dan lo bebas ngelakuin apa pun, sekalipun punya pacar, asal nggak ketahuan keluarga aja. Sebaliknya hal itu juga berlaku buat gue. Gimana adil kan?" Arshaka Rahardian.

"Adil, Kak. Aku setuju, setuju, setuju banget." Deeva Thalita Nabilah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Net Profit, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kantor

“Tunggu di sini, kalo butuh apa-apa telpon aja. Gue ada urusan bentar di ruang sebelah.” Ucap Shaka sebelum meninggalkan ruangannya. Deeva tak menjawab, ia hanya mengangguk seraya duduk di sofa. Dia sudah lumayan lelah mendengar omelan Shaka selama perjalanan ke kantor tentang insiden hari ini. Namun anehnya Shaka bukannya memfokuskan perkara terkurung di kamar mandi sekolah, lelaki itu malah menggaris bawahi soal dirinya dan Dewa yang berjalan berduaan tadi.

Berada di ruangan sendiri, Deeva yang merasa lelah merebahkan diri seraya memainkan ponselnya. Hari pertama sekolahnya tak menyenangkan karena insiden terkunci di toilet sekolah. Bolak balik memikirkan apakah mungkin jika insiden tadi disengaja? Rasanya tak mungkin, masa baru masuk satu hari sudah langsung punya musuh. Tapi di sisi lain melihat kondisi toilet yang masih bagus rasanya tak mungkin jika kuncinya rusak begitu saja.

Deeva mulai mengamati ruangan tempatnya berada. Nuansa putih mendominasi ruangan itu dengan ketarangan branch manager tercacat pada name desk yang berada di atas meja. Di sana juga ada cake cokelat yang sangat menggugah selera. Deeva mau, tapi berhubung masih terbungkus rapi ia jadi enggan membukanya, terlebih yang punya tak ada di tempat.

"Branch manager apaan sih? baru kali ini nemu. biasanya di bank paling ada teller, customer service. ini apaan yah kerjaannya?" gumam Deeva seraya mencari di internet. Jika soal teller dan Customer service sudah tak aneh lagi baginya.

Matanya berbinar kagum saat membaca hasil mesin pencarian yang tak sampai seputuh detik sudah menampilkan informasi terkait kata kunci yang ia tulis tadi.

"Wow... beneran kepala cabang Kak Shaka." tak puas sampai sana Deeva mulai mencari informasi mengenai Bank tempat Shaka bekerja.

"Amazing... keren banget Kak Shaka. Gue kira yang mama omongin waktu itu tuh omong kosong, ternyata beneran Kak Shaka kepala cabang." lanjutnya.

Mulai bosan mengamati sekitar, Deeva kembali memikirkan kejadian di sekolah tadi,"kok bisa yah? Apa mungkin yang diomongin Dewa ada benernya? ada yang sengaja ngunci gue di kamar mandi?"

Hm... Deeva mulai berpikir berbagai kemungkinan tapi rasa-rasanya ia tak membuat masalah apa pun hari ini.

“Bodo amat lah gue nggak peduli.” Tak mau berpusing-pusing Deeva memilih lanjut memainkan ponsel meski tetap saja rasanya membosankan. Scroll media social sudah tak semenyenangkan dulu. Semenjak kehilangan Dirga segala sesuatu rasanya tak menyenangkan. Apalagi melihat postingan cowok idaman yang terus menerus memosting foto kebersamaannya dengan Lengkara.

“Huh! Paling juga HP Dirga diambil Kara jadi dia posting sesuka hati.” Ucapnya dengan sedikit kesal dan meletakan ponselnya ke meja.

“Bosen banget ampun dah. Kak Shaka mana sih? katanya cuma sebentar tapi kok lama.” Ucapnya setengah menguap kemudian tak lama pergi ke alam mimpi.

Deeva mengerjapkan mata dan berteriak saat merasa tubuhnya diangkat hingga Shaka yang mengangkatnya kaget dan reflek menjatuhkan Deeva.

“Aduh! Sakit tau Kak!” keluhnya seraya berusaha bangun.

Shaka mengulurkan tangan membantu Deeva bangun, “sorry, sorry abis lo teriak gue jadi kaget.”

Deeva cemberut. “Lagian ngapain Kak Shaka pake ngangkat aku segala. Cari-cari kesempatan yah?” tapi ia tetap menerima uluran tangan Shaka.

“Kesempatan apaan? Apa yang diharepin dari lo yang pendek kecil ini.” Shaka menggusak gemas kepala Deeva yang hanya berdiri di depannya saja hanya sebahu, tapi tak dipungkiri meski pendek Deeva tetap imut dan manis. Padahal jika berdasarkan standar tinggi badan rata-rata orang Indonesia Deeva tidak termasuk gadis pendek karena tingginya 162 Cm, hanya saja Shaka termasuk cowok spek gapura kabupaten sehingga Deeva hanya sebahunya.

.

.

.

Like komen dulu sebelum lanjut guys

kalo bingung mau komen apa tinggal komen "next" aja aku udah happy wkwkwkkw

1
Net Profit
pertama😙😙😙
sum mia
galau...galau... situlah Shaka....emang enak....

lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍😍😍
sum mia
sadar Shak.,..pikiiirrr....dan renungkan.... jangan hanya marah-marah mulu . dan selalu Deeva yang disalahin .

lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍😍😍
Erna Wati
alkhamdulillah up juga Thor nuhun
Linda Ayu Tong-Tong
aku pengen getok kepalanya shaka boleh gk thor..ahahah
Silvie Dpurple
lanjut park shakanya
💥💚 Sany ❤💕
Makanya jangan sok terzhalimi Shak, seakan-akan Deev itu beban buat kamu. Sekarang giliran Deev yang gak mau bergantung ma orang laen, kamu juga yang sewot. Maunya kamu apa Shak?.
@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
ada yang bully
Rita
tuh peka knp tggu sdh sakit ma kecewa
Rita
diulang2 ma ditekankan ngga tuh kata REPOT
@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
gak sengaja atau ada yg usil?
Rita
jleb ngga tuh
Rita
tdk segampang itu ferguso cewek klo msh dongkol jgn berharap cepet luluh
Rita
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Rita
nah lho Shaka hbs kena ceramah kk mu skrg ceramah sindiran bocilmu😂😂😂😂
@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
mubazir.
aisyah
mending ngomel ,,mencak mencak ya shak,dari pada ngambek🤭
Srie Handayantie
bingung kan kau Shaka , gak tenang dah hidup mu itu
Srie Handayantie
mantepp benerr , ddinya deeva bergantung padamu krna ucapan mu juga . tpi mungkin makin kesini deeva sadar dripada bikin ribet dan kena marah jadi membentingi diri sndiri supaya kuat
Vike Kusumaningrum 💜
Gpp nya cewek itu ribet Shaka, kmu g bisa diem aja. tapi emang susah sih nyari lelaki yang peka, padahal kita mah cuma butuh didengar, dimengerti trus mereka minta maaf, terlepas dari salah atau nggak minta maaf aja dulu, trus dipeluk, kalau udah tenang baru kasih penjelasan atau tanya kejelasannya, kalau ikutan emosi ya gini jadinya.


Aku ya gitu seperti Deeva, malah tahan diem berhari-hari. mending diam, g nguras emosi.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!