Karya ini orisinal, bukan buatan AI sama sekali. Konten *** Kencana adalah sang kakak yang ingin menikah beberapa waktu lagi. Namun kejadian tak terduga malah membalikkan keadaan. Laut Bening Xhabiru, menggantikannya menjadi istri pria dingin berusia 30 tahun yang bahkan belum pernah berciuman dengan wanita lain sebelumnya. Akankah mereka bahagia dalam pernikahan tanpa cinta ini?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Air Chery, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kelakuan Bumi Segara
Segara sudah sampai di tempat tujuannya. Ia memasuki hotel bintang lima tanpa memperhatikan sekitar, seakan hanya ingin cepat menemui Grace lalu kembali pergi.
“Segara? Saya sangat merindui awak,” kata Grace spontan menghamburkan pelukannya pada Segara yang baru sampai di lobi hotel. “Hari ini kita mesti gembira bersama. Saya sanggup lakukan apa saja untuk awak,” bisik Grace sambil mendekatkan wajah ke telinga Segara.
Di kejauhan, tatapan benci menyeruak sempurna, melihat adegan mesra yang Grace lakukan. Rasanya ia ingin mencakar kedua pasangan itu. Tapi ia sedang tidak ingin membuat keributan. Terlebih ia sedang hamil dan mentalnya masih tidak stabil.
‘Dasar laki-laki br*ngsek! Dia bahkan berani bermesraan begitu di depan umum. Padahal sudah menikahi adikku,’ batin Kencana yang terus menyaksikan Segara dan Grace.
“Hei, apa yang kamu lihat?” tanya Melodi melihat Kencana menatap tajam ke arah keramaian orang.
“Oh, bukan apa-apa, kita pergi sekarang!”
“Baiklah,” balas Melodi.
Kencana dan Melodi meninggalkan lobi hotel terlebih dahulu, meninggalkan adegan memuakkan bagi Kencana di sana.
“Grace, kita harus berangkat sekarang!” kata Segara sambil melepaskan pelukan Grace.
“Okay, lepas ini awak kena puaskan hati saya,” kata Grace sambil menunjukkan wajah menggodanya.
Tanpa menghiraukannya, Segara menarik tangan Grace untuk cepat pergi bersamanya. Grace bingung namun bersemangat. Ia yakin setelah ini Segara akan membuatnya bahagia.
Keduanya sudah sampai di mobil mewah Segara. Kali ini Segara menyetir sendiri. Ia tidak ingin memakai jasa sopirnya. Grace terus menempel pada bahu Segara. Tangannya membelai dada bidang laki-laki itu dengan lihai.
“Walaupun awak tidak mahu berada di hotel, kita boleh melakukannya dalam kereta ini,” kata Grace setelah baru saja duduk di sebelah kursi mobil Segara.
Dua pasang mata saling membulat mendengar perkataan Grace yang terlalu agresif. Keduanya menelan saliva masing-masing.
“Grace, ada Shaka dan Garlie di mobil ini juga,” kata Segara sambil tersenyum puas.
Grace membalikkan tubuhnya, melihat orang-orang yang disebut Segara.
“Halo, Grace,” kata dua orang itu secara bersamaan.
Tanpa membalas sapaan Shaka dan Garlie, Grace memalingkan wajah. Ia memasang wajah masam dan malu karena telah berkata terlalu vulgar.
“Mereka berdua merengek seperti kucing meminta makan di simpang jalan, jadi aku memberi mereka tumpangan di mobilku. Sekalian mentraktir mereka makanan enak,” kata Segara sambil terus fokus menyetir.
Shaka dan Garlie bertukar tatap tidak terima dengan ocehan Segara.
Flashback on 🫐
“Garlie, kau di mana?” tanya Segara di balik telepon.
“Mencari mangsa di klub. Lo mau ikutan? Kebetulan banyak cewek hot di sini. Walaupun belum ada yang se-hot Nona Bening,” kata Garlie menggoda Segara.
“Kirimkan alamatnya, aku akan menjemputmu.”
Sebelum sempat bertanya, Segara sudah mematikan telepon terlebih dahulu. Garlie yang tahu perangai temannya yang keras kepala, terpaksa mengirimkan alamatnya.
Sementara itu, di seberang telepon Shaka …
“Lo di mana?” tanya Segara.
“Di restoran cepat saji,” sahut Shaka.
“Kirimkan alamatmu sekarang, aku akan ke sana.”
Sama seperti Garlie, Segara juga mematikan telepon terlebih dahulu tanpa menunggu persetujuan kedua temannya.
“Apa dia mau makan di sini? Gue rasa nggak mungkin,” gumam Shaka kebingungan. Namun ia tetap mengirimkan lokasinya ke Segara.
...🥝🥝🥝...
“Segara, ada apa dengan lo membawa gue dan Shaka naik mobil ini?” tanya Garlie tidak habis pikir dengan sikap aneh Segara.
“Dan yang paling membingungkan lagi, lo menjadi supir gue dan Garlie? Lo sedang mabuk kecubung yang viral itu?” imbuh Shaka.
“Diamlah, anggap saja ini malam eksklusif bagi kalian berdua.”
Garlie dan Shaka saling berpandangan sebelum akhirnya memutuskan tutup mulut. Bagi mereka, percuma berdebat dengan Segara yang kepalanya sekeras baja.
Flashback off 🪵
...🍅🍅🍅...
bab ini sangat pendek sedikit😁
ok thax u🙏
karya mu sangat bagus thor,
ga gersang
bening²😆
berani negur segara langsung😅
tapi segara masih cuek guys😂
thx u thor 🙏