NovelToon NovelToon
Reinkarnasi Dewa Perang

Reinkarnasi Dewa Perang

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: amar basalamah

dunia fanasia. hidup segala macam ras. dari ras manusia, setengah hewan, peri, kurcaci, duyung, iblis, malaikat, bahkan dewa pun ada di dunia ini.

aku adalah dewa perang. tugasku adalah berperang jika tahta dewa di serang, atau jika atasanku menyuruhku turun ke dunia untuk menyelesaikan masalah.

tapi... tak ada masalah yang muncul yang mengharuskan aku turun. dan juga sudah ratusan ribu tahun tak ada yang menyerang tahta dewa. jangankan menyerang, makhluk jaman sekarang bahkan untuk naik ke langit ke tempat tahta dewa mereka tak mampu. aku mulai bosan.

jadi setelah ribuan tahun aku berhasil menciptakan sihir baru, sihir reinkarnasi. akhirnya... selamat tinggal kebosananku.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon amar basalamah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

perang

siang hari, ketika matahari tepat berada di tengah. monster-monster mulai terlihat dari dinding kota. jumlahnya yang sangat banyak membuat tanah bergetar. suara bergemuruh membuat jantung yang mendengar berdetak lebih cepat.

salah satu kesatria di atas dinding membunyikan terompet. pertanda perang akan segera dimulai. penembak panah dan sihir bersiap untuk melancarkan serangan awal. lima lingkaran sihir raksasa muncul di langit-langit, cahaya merah memancar dari lingkaran dan tulisan-tulisan rumit di dalamnya. hanya menunggu aba-aba dari panglima perang, sihir akan ditembakkan.

Penglima perang yang ditunjuk adalah seorang kesatria dengan tubuh ramping. dia tak mengenakan armor berat, hanya armor ringan yang melindungi badan dan punggung. ada dua pedang yang terikat di punggungnya. nama kesatria itu adalah agam si pembelah langit. orang itu sendiri memiliki nama yang besar sebagai jajaran orang kuat hingga orang benua lain mengenalnya.

Disamping panglima ada seorang kakek dengan rambut dan janggut yang sudah memutih seluruhnya. tangan kannanya memegang tongkat dengan bola kristal biru di ujungnya. namanya adalah raizen si badai.

Agam mengangkat tangannya memberikan sinyal. saat pasukan monster sudah masuk jangkauan, agam mengayunkan tangan memerintahkan untuk menembak.

bola api raksasa ditembakkan dari tiap lingkaran sihir. suasana seketika menjadi silau. seperti ada lima matahari di langit, bedanya itu terus bergerak ke arah monster. panas bola api dapat dirasakan para monster yang berada di garis terdepan, uap mulai menguap dari kulit mereka. begitu bola api jatuh mereka akan langsung dihanguskan menjadi abu, namun itu tidak jatuh...

Bos monster berdiri di atas tunggangannya, monster buaya raksasa. aura hitam berkobar menyelimuti sebelah tangan bos monster. dengan gerakan cepat bos mengayunkan tangannya dengan gerakan menebas, aura hitam di tangan lenyap, namun ada siluet hitam di langit yang membentuk horizontal, membuat garis di antara tiap bola api raksasa. sekejap kemudian siluet hitam menghilang dan kelima bola api terbelah di langit-langit tepat di bagian tengahnya.

'BOOOM' ledakan dahsyat mengguncangkan permukaan. udara terhempas begitu kuat hingga monster di garis depan terpaksa berhenti untuk menahan angin yang mendorong tubuh mereka. begitu juga para manusia yang terpaksa menunduk agar tak ikut terhempas bersama angin. angin mulai tenang setelah beberapa saat, tapi lagi-lagi serangan besar muncul.

"sekarang giliranku". bos monster melakukan hal yang sama. namun kali ini targetnya bukan bola api melainkan langsung para pasukan kesatria.

aura kuning berkobar menyelimuti tubuh agam hingga membuat orang-orang di sekitarnya terpaksa mundur. dia mencabut kedua pedang dan langsung melakukan serangan yang mirip.

aura kuning berbentuk X melesat sangat cepat bertabrakan dengan garis hitam. ledakan dahsyat lagi-lagi terjadi, namun kali ini bukan di langit, itu di tengah-tengah mereka. udara sekali lagi bergetar. tekanan angin menghempaskan beberapa monster dan juga kesatria.

Raizen membuat prisai sihir bulat yang melindungi dia dan agam dari tekanan angin. puing-puing permukaan tanah yang hancur terlempar kemana-mana. debu mengepul di antara mereka, membuat satu sama lain tak dapat melihat lawannya.

"aku merasakan manna milik monster itu tidak banyak berubah, sepertinya manna miliknya itu 5 kali lebih banyak dari mu raizen".

"sungguh kekuatan yang gila. menggunakan teknik yang sama sekuat itu dua kali berturut-turut tanpa ragu... artinya dia monster dengan kepala yang kuat" ucap raizen.

Menggunakan teknik kuat yang sama berturut-turut dapat membakar otak. itu akan jauh lebih ringan jika itu diselingi dengan teknik kuat lain yang berbeda. jika teknik yang sama dilakukan terus-menerus efek sampingnya akan kehilangan fokus dan akan mengalami pusing yang berat.

"jika dia melakukan serangan itu lagi aku akan mengandalkanmu raizen".

"serahkan padaku"

Tapi serangan besar itu tak muncul lagi. debu yang mengepul di tengah menghilang, dan pasukan monster kembali menyerbu. sihir raksasa tak lagi bisa digunakan, selain karena manna para penyihir terkuras sangat banyak, juga karena monster sudah dekat. jika sihir besar di gunakan, pasukan kesatria juga akan terkena dampaknya.

kedua lawan saling bertabrakan. taring dan cakar merobek kesatria, pedang dan panah menusuk monster. darah mulai menggenang di area depan. teriakan kesatria dan monster menggema di udara.

Agam dan raizen membantai monster yang datang. agam dengan kemampuan pedang dan kelincahan pergerakan memotong semua monster menjadi dua bagian. raizen memotong-motong monster terdekat dengan sihir angin. dia menghempaskan angin tajam yang cukup kuat. monster yang terkena hempasan angin akan terlempar dengan tubuh terpotong-potong.

Tiba-tiba sesuatu muncul di atas mereka. agam dan raizen menghindar. sesuatu itu jatuh mendarat dengan baik, membuat tanah bergetar karena beratnya yang diluar akal. sesuatu itu adalah bos monster.

Agam dan raizen langsung mengerahkan seluruh kemampuannya di awal begitu melihat lawannya.

Agam maju mengayunkan pedang beberapa kali sambil menyelimuti pedang dengan aura kuning. ada petir yang muncul juga dari pedang agam, itu adalah kemampuan pedang milik agam yang dapat mengeluarkan petir jika di berikan manna.

Aura hitam menyelimuti seluruh lengan bos. dengan itu dia menangkis setiap tebasan agan dengan mudah, lalu sekali dia mengayunkan pukulan. agam menghindari pukulan dengan cepat, namun kesatria dan monster yang berada di jalur tinju bos tercerai-berai. mereka hancur seakan dihantam oleh sesuatu yang berat dengan kecepatan tinggi. agam tau, sekali saja pukulan mengenai telak dirinya, dia akan mengalami hal yang sama.

"menyingkir..!". raizen telah menyiapkan sihir api. tapi kali ini bukan api biasa. begitu agam menjauh dari bos, raizen menembakkan laser merah terang. besarnya sama seperti ukuran bos.

'TAS' suara tamparan menggema. bos monster baru saja menampar laser yang hampir mengenai dirinya. laser teralihkan ke tempat lain dan meledak menghamburkan kesatria dan monster yang berada disana.

"cih... dia bisa memantulkan serangan manna yang ditembakkan" gumam raizen.

"coba gunakan serangan yang menyebar..!" saran agam.

Sekali lagi agam maju menebas bos monster dari berbagai macam sisi. dia dengan mudahnya menepis dan menyerang balik. kesatria dan monster di jalur tinjunya hancur seperti sebelumnya, tak hanya sekali, bos monster menggunakan pukulan itu berkali-kali layaknya pukulan normal. seiring waktu monster dan kesatria di dekatnya mulai mundur karena tak ingin terseret pertarungan.

Disaat bos monster dan agam bertarung, raizen telah menyelesaikan sihirnya. dari langit petir biru menyambar tepat ke bos monster. namun tak disangka, bos monster menangkapnya dengan tangan kirinya yang berselimut aura hitam. petir terhenti dan perlahan petir berubah menjadi hitam. bos monster mengambil sihir petir dan menjadikan itu sebagai miliknya. namun sebelum petir seutuhnya jadi hitam....

'ZRASS'. tangan kiri bos monster terpotong rapi, cahaya kuning dengan selimut petir terlihat sekilas diantara potongannya. agam melihat celah dan langsung menggunakan teknik tebasan tercepatnya. aura hitam di tangan kiri bos monster sedikit redup akibat mencoba mengendalikan petir, itu membuat pertahanannya menurun dan menjadi sebab tangannya dapat dipotong oleh agam.

"aku sudah menunggu itu" gumam raizen. petir lanjutan menyambar, kali ini bos monster tak bersiap untuk bertahan maupun menghindar.

Petir mengenai tubuhnya, lalu petir yang gagal dia kendalikan juga mengenai tubuhnya. sengatan yang dahsyat membuatnya berteriak sangat kencang. cahaya biru menerangi bos dan sekitarnya. agam sampai harus mundur beberapa langkah agar tak terkena percikan petir.

"menarik... sungguh menarik" ucap bos monster. setelahnya bos monster berteriak lebih kencang, dan ledakan tekanan muncul. permukaan tanah di bawah bos tenggelam sedang dia melayang di tengah udara. petir biru terhempas hilang disebarkan angin.

"setidaknya kita berhasil melukainya" ucap agam.

tekanan yang disebarkan berhenti. bos jatuh ke dasar permukaan yang dia buat tenggelam sebelumnya. dia menatap tangan kirinya yang terpotong sekilas lalu menatap ke arah agam dan raizen.

"semakin lama kalian akan semakin lelah, dan tubuh kalian juga akan semakin terluka, sedangkan aku.. ". dengan memfokuskan kekuatan pada tangan kirinya, perlahan tangannya tumbuh kembali seperti sediakala.

agam dan raizen terkejut. serangan mereka seperti tak berarti tadi. namun raizen mengingatkan.

"tak peduli apa yang dia lakukan hal itu juga pasti menguras manna nya. walaupun seandainya kita mati, kita harus pastikan mannanya terkuras banyak, dengan itu mungkin orang lain dapat mengalahkannya".

"kau benar". agam setuju. setidaknya mereka akan melakukan yang terbaik bahkan jika mati sekalipun.

"mari kita lanjutkan ronde ke dua kita" ucap bos monster tersenyum.

...****************...

Disisi lain peperangan banteng setengah kuda melaju dengan kecepatan penuh. tak ada satupun kesatria yang dapat menghentikannya. pedang yang ditebas ke tubuhnya hanya akan lewat atau patah. panah hanya menyentuh tanpa menimbulkan kerusakan. kesatria yang terinjak akan langsung mati dan yang tertabrak akan terpental.

"jatuhkan dia... " salah satu kesatria berteriak. tapi percuma, tak ada yang dapat menghentikannya. hingga akhirnya dia mencapai dinding kota. sebelum menabrak dinding, tangannya di ayunkan meninju.

'BOOM'. debu mengepul dan dinding setinggi seratus meter runtuh. dari kepulan debu monster banteng keluar, dia sudah berada di dalam kota. di hadapannya ada puluhan kesatria yang berjaga di dalam kota.

"kemarilah makhluk-makhluk lemah" teriak monster banteng. kesatria yang bersiaga di dalam segera menyerangnya.

'buk'. satu kesatria terpental menghantam rumah-rumah hingga wujudnya tenggelam dalam reruntuhan.

'buk'. satu lagi terpental memantul-mantul di tanah dan tak lagi bergerak.

'BRAK'. satu lagi dipukul kebawah hingga hancur ditanah.

Melihat tiga temannya yang mati begitu mudah kesatria mulai ketakutan dan mundur perlahan.

"minggir lah... makhluk ini bukan lawanmu". seseorang datang ingin menghadapi monster banteng. manusia bertubuh besar dengan sarung tangan besi di kedua tangannya, dia adalah opi.

Monster banteng dua kali lebih tinggi sehingga dia harus menunduk menatap opi, dan sebaliknya opi harus menatap ke atas.

"jadi kau lawanku..?".

"tidak.. bukan hanya aku".

Lima siluet putih melesat melewati monster banteng, dan kemudian puing-puing dinding kota yang sudah hancur di belakangnya. puing-puing terbelah setelah terkena siluet putih, tapi tubuh monster banteng tidak mengalami kerusakan apapun.

"tubuhnya benar-benar keras bukan..!?" ucap rud di atas bangunan.

Opi dan rud yang akan menghadapi monster banteng. mereka berdua hanya perlu mengulur waktu sampai ragas selesai, itulah rencananya. tapi bukan itu yang keduanya inginkan.

'kami akan menang' tekad mereka dalam hati.

1
إندر فرتما
semoga bagus alur cerita ini,
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!