NovelToon NovelToon
Tetangga Cantik Kesayangan Putriku

Tetangga Cantik Kesayangan Putriku

Status: tamat
Genre:Patahhati / Duda / Tamat
Popularitas:6.6M
Nilai: 4.9
Nama Author: iraurah

Arindita memutuskan pindah rumah setelah bercerai dari mantan suami yang lebih memilih wanita simpanannya.

Didampingi oleh putra satu-satunya yang baru berusia delapan tahun, mereka pindah ke sebuah perumahan elit di kawasan ibukota.

Namun kepindahan mereka membuat Arindita dekat dengan anak tetangganya, disitulah kehidupan kedua Arin dimulai.

Instagraam: @iraurah

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon iraurah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rekan Bisnis

Arin mendadak tertegun mendengar ucapan sang Ayah! Ia melirik ada Hardi sembari menelan ludah kasar. Tidak mungkin orang tuanya tau hal yang sebenarnya! Mereka pasti hanya beropini saja.

Arin berusaha tersenyum, menutupi rasa gugupnya. Ia tak boleh terlihat aneh, bisa-bisa mereka curiga pada Arin.

"Itu karena kamu sudah cukup lama kenal" Ujar Arin beralasan.

"Iya, karena sudah lama kenal jadi apapun yang kamu katakan pasti dia percaya dan langsung menurutinya" Tambah Hardi.

Arin hanya mengangguk, tak mau berkomentar lebih.

Clekkk....!

"Bunda Noval pulang.... " Terlihat pintu rumah Arin didorong oleh bocah lelaki yang tak lain adalah Noval.

"Oma? Opah???" Sontak Noval berteriak ketika melihat nenek dan kakeknya ada disana.

"Noval? Sini sayang.... Oma kangen" Mita langsung melebarkan kedua tangannya bersiap memeluk cucu tercinta.

Dan benar saja, Noval langsung lari dan memeluk tubuh sang nenek.

"Noval juga kangen! Oma sama Opah lama banget pulang dari Bali" Ucapnya.

Mita merenggangkan pelukan tersebut lalu mencium kedua pipi sang cucu.

"Maaf sayang, Oma sama Opah baru pulang. Tapi sekarang Oma sama Opah udah selesai bekerja disana, kita bisa sering ketemu lagi" Jelas Mita.

"Ekhem!! Gak kangen nih sama Opah?" Cetus Hardi berdehem.

Noval menoleh pada seseorang yang duduk sebelah Mita, ia pun lantas memeluk orang itu.

"Noval juga kangen Opah!!"

Hardi tersenyum dan membalas pelukan tersebut, ia pun rindu bertemu cucu satu-satunya ini.

"Aduh... Oma lupa!" Celetuk Mita tiba-tiba.

"Ada apa, Oma?" Tanya Noval penasaran.

"Oma tuh udah beliin Noval oleh-oleh, tapi kayaknya ketinggalan dirumah" Ucapnya.

"Gapapa, besok setelah pulang sekolah gimana kalau Noval ikut ke rumah kita? Noval bisa pilih oleh-oleh yang mau dibawa" Tawar Hardi memberi saran.

"Mau Opah! Besok oma sama Opah jemput Noval ya" Seru Noval bersemangat.

"Oke, bos!" Sahut Hardi memberi dua jempol pada bocah itu.

Mereka pun tertawa bersama melihat hal tersebut.

***

Di perusahaan Ganiadi Corp.

Sonny terlihat tengah sibuk menatap layar laptopnya, beberapa tumpukkan berkas pun masih berserakan di atas meja kerja Sonny.

Hari ini pekerjaannya sangat banyak, mungkin Sonny akan lembur malam ini. Apalagi akan ada pertemuan yang akan menyita waktu kerjanya. Padahal ia sebenarnya ingin cepat-cepat bertemu dengan Arin.

Dengan lincah jari-jari Sonny mengutak-atik keyboard laptop itu, seakan sudah sangat terbiasa dengan tugas seperti ini.

Tok Tok Tok!

"Masuk" Ucap Sonny dari dalam.

Terlihat seorang wanita masuk ke dalam ruangan Sonny.

"Maaf mengganggu waktunya, Tuan. Tapi perwakilan dari perusahaan JB Corp. Sudah datang" Ucap sang sekertaris.

Seketika Sonny langsung menghentikan aktivitasnya.

"Kalau begitu suruh dia masuk, dan jangan lupa siapkan minuman untuk kami" Titah Sonny.

"Baik, Tuan" Dia pun lantas keluar dan melakukan perintah atasannya.

Sonny bangkit bersiap untuk menyambut kedatangan orang tersebut.

Tok Tok Tok!

Clekkk....

Pintu terbuka, Sonny menoleh pada wanita cantik yang tak lain adalah perwakilan dari rekan bisnis perusahaannya.

"Selamat siang, Tuan Sonny" Sapa wanita itu tersenyum.

"Selamat siang, Nona Tasya. Senang bertemu dengan anda" Balas Sonny sembari bersalaman dengan wanita tersebut.

"Silahkan duduk" Sonny mempersilahkan perempuan bernama Tasya itu untuk duduk di sofa yang berada di dalam ruangannya.

Mereka pun duduk berhadap-hadapan.

"Sebelumnya saya minta maaf karena Ayah saya berhalangan hadir hari ini, jadi mau tidak mau saya yang harus menggantikannya" Ucap Tasya tidak enak hati.

"Tidak apa-apa, Nona Tasya. Santai saja, Tuan Hans sudah memberitahu saya soal ini, tidak masalah jika beliau berhalangan hadir" Jawab Sonny tenang.

"Benarkah? Syukurlah jika seperti itu"

"Saya dengar Anda baru pulang dari Swiss" Cetus Sonny berbasa-basi, tidak sopan rasanya jika ia langsung membicarakan soal bisnis, apalagi sekertaris nya belum datang dan membawakan mereka jamuan.

"Benar sekali, Tuan Sonny. Baru beberapa bulan yang lalu, anda pasti tau kabar ini dari Ayah saya" Tebaknya.

Sonny terkekeh lalu mengangguk membenarkan tebakan itu.

"Iya, Beliau yang memberitahu saya"

"Ayah juga sering membicarakan tentang Tuan Sonny, dia seperti ingin memperkenalkan saya dengan anda"

"Tapi memang Tuan Hans pernah menawarkan saya pertemuan dengan Nona Tasya, tapi saya menolak karena.... " Sonny tak meneruskan kata-kata, ia bingung cara memberitahu wanita didepannya.

"Hahaha... Jangan tegang seperti itu, Tuan Sonny. Saya paham jika ayah sebenarnya punya niat terselubung, dia memang akhir-akhir ini sering meminta saya untuk segera menikah"

Sonny ikut tertawa, merasa lega jika Tasya tidak gampang tersinggung.

"Saya minta maaf atas kelakuan Ayahku" Ujar Tasya.

Dengan cepat sonny menggeleng kepala, "Kalian tidak salah, saya memaklumi Tuan Hans"

Tak lama sekertaris Sonny masuk membawa dua cangkir minuman untuk Tasya dan juga bosnya.

"Terimakasih... "

"Sama-sama, saya pamit undur diri Tuan, Nona"

"Silahkan diminum, Nona Tasya"

"Baik, saya minum jamuannya"

Kedua pun sama-sama meneguk minuman tersebut.

"Jadi... Apakah kita langsung ke pembahasan utama?" Tanya Sonny.

"Tentu, silahkan Tuan Sonny. Mohon bimbingan nya"

Pembicaraan seputar bisnis pun dimulai, mereka bekerja dengan profesional, Tasya yang belum terlalu mengerti pun dibantu oleh Sonny, lelaki itu menjelaskan apa yang membuat wanita tersebut kebingungan.

"Maaf sepertinya banyak yang belum saya mengerti"

"Tidak masalah, akan saya jelaskan"

Sonny pun mengajarkan Tasya seperti seorang guru, dengan sabar Sonny menjelaskan secara detail.

Tanpa lelaki itu sadari, perilakunya membuat Tasya dibuat terkagum-kagum, Sonny terlihat sangat keren ditambah dengan wajahnya yang tampan. Semakin membuat lelaki itu kelihatan berkharisma.

Tasya malah tidak fokus dengan apa yang dibicarakan oleh Sonny.

"Nona Tasya?"

"Nona? Nona Tasya?"

Suara Sonny membuyarkan lamunannya, sontak Tasya terperanjat dan kembali menyadarkan kesadarannya.

"I-iya Tuan Sonny? M-maaf barusan anda bilang apa?"

"Saya sudah menjelaskan semuanya, mungkin itu saja yang bisa saya sampaikan" Ulang Sonny.

"Oh... Iya Tuan Sonny, penjelasan anda sangat membantu sekali. Jadi pertemuan kali ini sudah selesai?"

"Sepertinya begitu, Nona Tasya"

"Ah baiklah, kalau seperti itu saya akan langsung pamit saja. Sepertinya anda juga masih banyak pekerjaan" Imbuh Tasya melihat tumpukan berkas di meja kerja Sonny.

"Anda akan langsung pulang?" Tanya Sonny sedikit terkejut, karena biasanya setelah membahas masalah bisnis mereka akan berbincang-bincang singkat terlebih dahulu.

"Emm... Sepertinya begitu" Tasya pun bangkit dari sofa sambil menenteng tas miliknya.

"Sekali lagi terimakasih kasih banyak atas waktu dan bimbingannya, Tuan Sonny. Maaf jika saya banyak merepotkan dan malah jadi tidak kondusif, kedepannya saya akan lebih berusaha" Tuturnya pada Sonny.

"Sama-sama, Nona Tasya. Terimakasih sudah mau datang ke perusahaan saya"

Keduanya lantas berjabat tangan, Tasya memandang Sonny dengan wajah yang tiba-tiba memerah, malu karena ia sempat mengagumi lelaki ini sesaat.

Setelah itu barulah Tasya pergi dari sana dan Sonny pun melanjutkan pekerjaannya kembali.

1
Lucia
Untung tetangga baik" gk julid.
Ini aouthor emg gk suka yg heboh & penuh konflik. Aman" terkendali ajahhh
Lucia
Kesannya kan kebih buruk dan malu. Sama tetangga kan. Gimana perasannya anak. Kalian ini emang yahh..
Geregetan aku sih thor.. lembek si Arin.
Biarpun udh sah di mata agama, cuma sirih ajah kan.gmn tuh reaksinya tetangga. 🤦‍♀️
Lucia
Bakal Rameh nihh.. karena belum tau kalo mereka udh bikah
Lucia
Seperti sakitnya arin dn noval saat km tinggalkan demi pelakor. Km lagi menjalani karmamu sonyy
Lucia
Nah nyeselll deh si faris
Lucia
Yessd sonny haris gitu. Mrmatahkan semangat faris br sadar jg jd suami jgan rnak"
Ajah. Giliran dh putus ma pelakor balik ke istrinya 🤦‍♀️
Lucia
Nah Gitu dong sonyyyy aku suka sehh👍
Arin jg harusnya sebelumnya ijin wa sm sony, bagaimanapun itu sdh suaminya
Lucia
Makin cemburu dn menghilang Rasa cinta Sonykah??? Lanjuttt
Lucia
Noval liat. Takutnya anak masih kecil menangis krn bunda disakitin sm om siny.
Jadi gk direstui nihh🤦‍♀️ semoga gk deh
Lucia
Tuh kurang effort gimana coba si sonny.
Aku jg ngerti rasanya disakitin sm faris.
Tp sonny udh memyatakan & membuktikan cintanya sm kamu Arinnnn...
Lucia
Ah ini. Oma Mita sangat bijaksana.
Bisa kasih penjelasan dgn baik sm Noval, tdk semuA laki" jahat ato tdk baik seperti pph faris..
Ahhh arin.... arin...
Noval aja bisa ngertiin jg koq
Lucia
Udh rin..
Kamu sih gk jujur hubungan sm Sonny gk tegas sm faris.
Pasti Faris mengejarmu trs!!! Kasihan sonynya
Lucia
Nah ketahuan si meimei kalo leher tante digigit nyamuk pa vampir nihh di kantor td Tuhh🤣
Lucia
Kamu belum tau ajah nona Tasya🤭
Lucia
Arin malu" meong🤣
Makin jadi deh si sony gk tau tempatnya 🤦‍♀️
Lucia
Udh waktunya yg ditutupin terbuka🤭 untuk ibu" komplek baik" ngak nyinyir julit sesama tetangga baik"
Lucia
Setuju lah. Noval jg nyaman sm sonny, ngajak ke kantor, ngajarin maun bola, belikan hadiah mainan dn memeluk saat nangis gk mau ikut ayah Faris..
Mungkin kaget jg sih, tp dikasih pengertian bisa nerima ya thor🤭
Lucia
Giman nih Reaksi Noval?? Ortunya sony
Lucia
Udah lama menduda Arin. Namanya jg laki"🤭
Lucia
Sakit Demam cinta si son.. son..
panas dingin karena cemburu🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!