NovelToon NovelToon
Noda Pernikahan

Noda Pernikahan

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Penyesalan Suami
Popularitas:33.1k
Nilai: 5
Nama Author: e_Saftri

Pernikahan antara Ayyana Betari dan Prasetya Wiguna berjalan begitu harmonis bahkan keduanya mendapat julukan sebagai couple goals

Namun, pernikahan kedua Prasetya bersama seorang wanita atas permintaan sang ayah menjadi awal dari kehancuran biduk rumah tangga yang sudah berjalan empat tahun itu

Akankah Betari menerima pernikahan kedua suaminya dan menerima Sabrina sebagai madu? ataukah pernikahan atas dasar balas budi itu akhirnya menjadi noda dalam pernikahan antara keduanya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon e_Saftri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Terkuak

"Enggak.. mas Pras nggak mungkin selingkuh! Tapi perempuan itu siapa? Bagaimana bisa mas Pras membohongi aku?" Betari menggeleng beberapa kali, taksi yang ia kendarai masih mengikuti mobil Prasetya dari jarak aman hingga mobil tersebut memasuki area gedung yang menjulang

"Mereka tinggal disini? Mas Pras punya satu unit di apartemen ini" Tari jelas ingat, karena awal pernikahan, keduanya tinggal disalah satu unit di gedung ini sebelum akhirnya pindah kerumah yang kini mereka tempati

Betari masih didalam mobil, melihat jika sang suami dan wanita itu memasuki gedung. Ia ingin menahan diri agar dirinya bisa menangkap basah pria itu tanpa bisa mengelak

Setelah beberapa saat, Betari keluar dan memasuki gedung setelah meminta sang supir menunggu

Wanita itu memasuki lift, arahnya jelas menuju unit milik suaminya. Dirinya masih berharap jika semuanya salah, suaminya tidak menduakan cintanya

Betari berdiri di depan pintu, tangannya terangkat menekan bel. Menunggu sang pemilik membukakan pintu

Gagang diputar, pintu terbuka dan menampakkan seorang pria yang begitu ia kenal. Terlihat jelas jika Prasetya tinggal disini, melihat dari pakaiannya yang sudah tidak memakai jas serta lengan kemeja yang digulung sebatas siku

"Tari!"

Keduanya membeku, semuanya diam menunggu jawaban akan apa yang tengah terjadi

"Siapa a?" Pandangan Tari mengarah kebelakang panggung suaminya dimana seorang wanita cantik tengah berdiri mematung

Betari mundur, menatap lekat wajah tampan yang begitu ia cintai. Dunianya seolah runtuh, ini pasti mimpi. Bagaimana bisa pria yang selalu mengutarakan cinta bisa melakukan hal seperti ini

"Sayang dengar dulu!" Prasetya meraih tangan sang istri namun segera ditepis oleh wanita itu

"Kenapa?" Betari seolah kehilangan akal, kepalanya menggeleng berharap semuanya tidak terjadi, namun kenyataan telah ada didepan mata, suaminya tengah bersama wanita lain yang ia yakini masih sangat muda mungkin usianya baru dua puluh tahun

"Sayang dengar dulu! TARI!" Prasetya berusaha menyusul sang istri yang berlari menuju lift

"Sial!" Pintu lift tertutup, jika menunggu akan sangat lama dan mungkin istrinya sudah jauh. Prasetya memutuskan untuk menggunakan tangga darurat untuk segera menyusul wanitanya itu

Prasetya tiba tepat saat wanita itu berada didepan mobil, Prasetya melangkah cepat dan menutup pintu mobil yang sudah terbuka dengan Tari yang bersiap masuk

"Sayang dengerin aku dulu! Ini semua nggak seperti yang kamu lihat!" Prasetya menggenggam erat tangan sang istri, berharap wanita itu tidak akan meninggalkan dirinya

"Apa yang mau kamu jelasin lagi mas! Aku melihat sendiri bagaimana kamu bersikap pada wanita itu! Lalu kenapa kamu disini? Bagaimana proyek luar kota kamu itu?" Prasetya diam, bibirnya seolah kelu. Apa yang bisa ia katakan jika sudah seperti ini

"Aku nggak percaya kamu bisa melakukan semua ini mas" Betari menghempas tangan suaminya, lalu masuk ke dalam mobil dan pergi meninggalkan Prasetya disana

"Tari tunggu! TARI!" Prasetya merogoh kantong, dan ternyata tidak ada kunci mobilnya disana, lekas ia kembali dan mengambil kunci serta ponsel lalu menyusul sang istri yang sudah tidak terlihat lagi. Arahnya jelas rumah

Tari berhenti digedung sebuah rumah sakit, bukan untuk memeriksakan keadaannya tapi mengunjungi salah seorang dokter

"Ada apa Tar? Ada masalah?" Tanya seorang pria yang telah duduk dikursi tepat dihadapannya

"Siapa perempuan itu?" Pertanyaan yang terlontar dari mulutnya membuat kening Juan mengkerut

"Perempuan yang mana? Aku setiap hari berurusan dengan banyak wanita Tari" Juan sedikit terkekeh namun ketika wanita didepannya diam saja membuat dokter kandungan itu segera menutup mulutnya

"Kamu pasti tau, mas Pras pasti membawa perempuan itu kesini kan?" Ucapan itu seketika membuat Juan terdiam

"Kamu sudah tau?" Juan menarik napas panjang "Namanya Sabrina"

Betari tertawa miris, ternyata semua orang tahu, dirinya merasa tertipu dengan sikap manis semua orang

"Berapa bulan?"

Juan menghela napasnya "Tiga puluh dua minggu!"

"Berarti sebentar lagi!" Nasibnya benar-benar miris, sebentar lagi suaminya akan menjadi ayah. Prasetya pasti tengah bahagia saat ini

"Tari, aku!"

"Terima kasih Juan" Betari bangkit dari duduknya, berjalan meninggalkan ruangan sang dokter

"Tari tunggu! Dengar Tari!" Juan yang hendak menyusul tiba-tiba dihalangi oleh seorang perawat wanita

Prasetya tiba dirumah, dengan cepat masuk dan mendapati Ida tengah berada diruang tamu

"Apa Tari ada dirumah?" Tanya Prasetya, napasnya memburu seolah tengah dikejar oleh sesuatu

"Neng Tari udah pergi dari tadi pagi!" Jawaban dari asisten rumah tangga itu tak membuat Prasetya tenang, hingga memutuskan untuk melihat ke kamar. Namun nihil, sang istri jelas tidak kembali kerumah

"Toko!" Gumam Prasetya. Pria itu segera melajukan mobilnya menuju toko bakery, mungkin saja istrinya itu berada disana

"Mas Pras, ada apa mas?" Tanya Latifah saat melihat pria yang merupakan suami dari sahabatnya itu datang dengan terengah

"Tari mana?"

"Tadi Tari pamit mau kerumah sakit"

"Rumah sakit?" Prasetya semakin merasa bersalah, apa istrinya tengah sakit dan dia malah bersama wanita lain

"Tadi sih Tari keliatannya pucet makanya dia kerumah sakit. Ada apa mas?" Tanya Latifah. Namun bukannya menjawab, pria itu bahkan berlalu begitu saja tanpa sepatah katapun

"Apa ada masalah sama Tari?" Gumam Latifah, wanita itu jadi sedikit khawatir akan keadaan sahabatnya itu

"Kamu dimana sayang? Maafin aku" Prasetya kembali melajukan mobilnya kearah rumah, jika menunggu mungkin Tari akan kembali. Kemana lagi wanita itu akan pulang jika bukan rumah. Mungkin Tari hanya butuh waktu sendiri saat ini, biarlah Prasetya akan menunggu sang istri datang dan mengatakan semuanya

"Aaakkkhhhh" Seorang wanita duduk diatas rerumputan, didepannya terpampang danau yang begitu tenang

"Kenapa mas? Kenapa kamu melakukan ini" Betari terisak, tangisannya terdengar pilu kala meratapi nasib dari pernikahannya yang telah hancur

"Kenapa rasanya sakit sekali?" Sesekali wanita itu memukul dadanya yang terasa sesak, dress berwarna kuning yang ia kenakan telah kotor dibagian lutut karena digunakan untuk bertumpu diatas rumput taman yang kotor

"Kamu dimana Tari?" Prasetya kian dibuat risau karena hari sudah berubah gelap ditambah guyuran air hujan yang turun membasahi bumi

"Kenapa teleponnya nggak aktif" Pria itu mengusap wajahnya dengan kasar, sore tadi ia sudah berkeliling dan hasilnya nihil. Entah dimana wanita itu sekarang dan bagaimana keadaannya

"Gimana Bali? Kayanya Lo nyaman disana?" Jefan mengendarai kendaraan roda empatnya, disampingnya duduk seorang pria yang sebulan terakhir meninggalkan ibu kota

"Lo sendiri yang nyuruh gue kesana!" Ucap Zayyan

"Gue cuma minta buat hadir di acara grand opening restoran di sana, Lo malah betah"

"Gimana mama?" Tanya Zayyan, sebulan penuh tidak bertemu dengan sang ibu membuatnya merindukan wanita kesayangannya itu. Ya, hanya sang mama yang layak disebut kesayangan sisanya hanya memberi luka saja

1
Hanipah Fitri
Zayyan otw ada anakmu diperut Tari
Hanipah Fitri
lucu ha ha ha
Hanipah Fitri
akhirnya menikah juga Tari dan Zayyan
Hanipah Fitri
hancur deh hidup keluarga Pras
Hanipah Fitri
makanya jadi org tua jangan egois, balas Budi Bokeh dan banyak cara yg dilalui bukan dgn mengorbankan rmh tangga anak nya
Hanipah Fitri
tari sok jual mahal padahal mau
Hanipah Fitri
makanya nikah tari dgn zayyan
Hanipah Fitri
Tari sama Zayyan aja ya Thor
Hanipah Fitri
ego banget sih di Tari, gak mau nikah sama Zayyan
Hanipah Fitri
sedih dgn tari berakhir dgn duka
Hanipah Fitri
zayyan jangan nyesal ya kalau tari terjadi apa apa
Hanipah Fitri
waduh kasihan ni tari jadi sebatang kara.
Hanipah Fitri
lanjut kan lagi ya
Hanipah Fitri
lanjut
Hanipah Fitri
lanjutkan
Hanipah Fitri
lanjutkan tari, jangan lagi dihiraukan biru papanya Prasetyo karna dia lah biang keladinya
Hanipah Fitri
cinta sama tari tapi mengkhianati, gak cinta dgn Sabrina tapi menikmati malah ketagihan
Hanipah Fitri
sedih dengar kisah ibi nya Zayyan
Hanipah Fitri
lanjut
Hanipah Fitri
baru tau kan kamu tari, apa yg dikatakan zayyan benar adanya'
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!