Laura, gadis miskin yang berstatus mahasiswi. dia baru berusia 20 tahun, namun harus memikirkan bagaimana cara dia mendapatkan uang untuk biaya kuliah dan juga kehidupan nya.
Laura mencari kerja kesana kemari namun tidak ada yang menerimanya. tidak ingin menyerah begitu saja, dia mencoba mencari lowongan kerja melalui internet.
saat melihat ada yang membutuhkan pekerjaan sebagai Baby Sister tanpa syarat pendidikan yang baik. Laura ingin melamar. namun usianya tidak cukup. apa yang harus dia lakukan? haruskah dia berhenti berkuliah dan mati kelaparan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Clarissa19, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
16_ menjalankan misi
Tepat pukul 12 malam. Laura mendapatkan pesan dari kaivan jika kaivan sudah menunggu di jalan dekat rumah milik Grayson.
Laura pun segera pergi. dia meninggalkan kamar Ella dengan hati hati memastikan Ella tidak terbangun.
Laura berjalan sambil melihat kiri kanan memastikan tidak ada Grayson yang memergokinya. Bisa bahaya jika dia ketahuan dan tidak jadi pergi.
Laura menuruni tangga tanpa menimbulkan suara. dia berjalan menuju pintu utama lalu membuka secara hati hati.
Laura bernafas lega kala berhasil keluar dari rumah. dia berlari menuju gerbang. tidak ada satpam, karena jam segini satpam sudah tidur.
Laura membuka gerbang dengan hati hati. Bahkan dia mengigit bibirnya takut menimbulkan suara yang membuat penghuni rumah sadar.
Laura menutup kembali gerbang nya setelah keluar. lalu dia berlari menuju mobil milik kaivan yang berada tidak terlalu jauh dari gerbang.
brak!
Laura membuka pintu mobil lalu segera masuk. Dia bernafas lega kala sudah berada di mobil. akhirnya dia bisa keluar.
" cepat! Jangan tunggu Monyet Afrika itu mati dulu" ujar Laura.
" ini yang terakhir kalinya kita tolongin dia. kalo dia masih kekeh kembali kesana nanti, gw nggak akan pernah ikut campur lagi " ujar kaivan datar.
" iyaa, gw juga nggak akan mau lagi " ujar Laura.
Mobil melaju dengan kecepatan lumayan tinggi.mereka menempuh perjalanan sangat lama. terhitung 2 jam mereka di jalan hingga akhir tiba di sebuah mansion.
Laura dan kaivan sama sama memakai Hoodie hitam. mereka menutupi wajahnya dengan tudung Hoodie lalu segera keluar dari mobil.
mereka sudah sangat hafal dengan mansion ini. mereka berjalan ke sisi kanan. lalu mengambil tangga yang di sembunyikan di balik semak semak. Tangga itu di dirikan di dinding pagar yang lumayan tinggi. lalu kaivan naik terlebih dahulu untuk memastikan keadaan.
" aman" ujar kaivan.
Laura segera naik. dia di bantu oleh kaivan. Kaivan melompat duluan ke bawah lalu di susul oleh Laura.
Hap!
Kaivan berhasil menangkap tubuh Laura yang melompat dari ketinggian pagar. lalu dia menurunkan Laura dan mereka berjalan menuju sebuah bangunan tua yang ada di belakang mansion.
set!
Kaivan menarik tangan Laura untuk bersembunyi di balik pohon saat ada anak buah yang lewat. pria itu terlihat baru saja keluar dari gedung yang ingin mereka tuju.
setelah memastikan keadaan aman. Kaivan kembali menarik tangan Laura. Kaivan terus menggenggam tangan Laura dan berjalan menuju gedung itu.
" kuncinya" bisik kaivan.
Laura mengambil sebuah kunci dari saku nya lalu memberikan pada kaivan. Kaivan menerimanya lalu segera membuka kunci gedung tersebut.
kaivan kembali menggenggam tangan Laura lalu masuk ke gudang itu. Mereka menuruni tangga menuju ruangan bawah tanah. Ruangan yang tadinya gelap lansung terang saat mereka masuk.
bau amis darah Lansung tercium menusuk indera penciuman mereka. Di ruangan itu, ada ruangan yang mirip seperti penjaga. setiap jeruji besi terdapat seorang tahanan yang terlihat sangat mengenaskan. Dulu, Laura dan kaivan pernah menjadi salah satu dari mereka.
" itu dia" ujar Laura saat menemukan keberadaan leondra.
" Laura..." ujar leondra lirih.
Keadaan leondra sangat mengenaskan. Tubuhnya lemas. Bajunya sobek sobek dan berdarah. Di sekujur tubuhnya terdapat luka dan juga lembab. Jika mereka tidak datang malam ini, sepertinya leondra memang segera mati.
Laura mengambil kunci lain yang ada di sakunya lalu segera membuka kunci jeruji besi itu.
Kenapa Laura bisa memiliki kuncinya? Karena saat kabur dulu dia sempat membawa kabur kunci itu bersama nya. Dan dia tidak pernah membuang nya karena kuncinya saat berguna.
" cepat, kita harus segera pergi" ujar Laura.
Kaivan segera masuk. dia memapah tubuh lemah leondra membawa nya keluar. Orang orang yang ada di dalam jeruji itu menatap memohon untuk di tolong pada mereka. namun tentu saja mereka tidak akan melakukan nya.
mereka berhasil keluar dari gedung itu. Mereka pikir aman dan terus berjalan menuju pintu gerbang belakang. namun tiba tiba seorang wanita paruh baya muncul. sepertinya usia wanita itu sudah 50 an.
" good! akhirnya kalian kembali" wanita itu. Di belakangnya ada 10 pria bertubuh kekar memakai baju hitam.
" dasar jalang murahan. Lihat saja, nanti kita akan kembali untuk menghancurkan mu!" ujar Laura .
Wanita itu tertawa meledek " kalian pikir kalian akan bisa keluar dari sini?" tanya wanita itu.
" kenapa tidak?" tanya Laura.
Meskipun dia takut, namun dia berusaha terlihat biasa saja. Dia tidak boleh terlihat takut.
" mama..." ujar leondra lirih menatap nanar pada wanita itu.
" Laura bawa leondra" ujar Kaivan menyerahkan kaivan pada Laura.
namun belum sempat Laura menerima tubuh lemah leondra. Tiba tiba wanita itu bersuara dan pria pria itu segera menyerang mereka.
" bawa leondra cepat!" ujar kaivan.
Laura segera memapah tubuh lemah leondra untuk pergi. beberapa pria mengejarnya namun lansung berakhir mengenaskan akibat timah panas yang meledakan kepalanya.
Suara pistol dan suara pukulan terus bersahutan. Laura sempat melihat kebelakang. Dia sempat binggung saat melihat bukan hanya kaivan yang menembaki orang orang itu. tapi ada peluru yang entah datang dari mana dan membunuh semua pria yang menyerang kaivan.
" kaivan, dia memiliki orang orang nya Disini?" batin Laura melihat sekeliling namun tidak melihat ada tanda tanda orang lain. entah dimana orang orang itu bersembunyi.
tidak ingin berlama lama di sana. Laura kembali melangkah. dia membuka pintu gerbang belakang ingin segera keluar.
" stop! Kalian tidak akan bisa keluar!!" ujar seorang pria menghadang mereka dengan mengacung pistol.
Dor!
Refleks Laura menutup matanya bersiap peluru akan bersarang di tubuhnya. namun dia tidak kunjung merasakan rasa sakit. Saat dia membuka mata dia melihat pria itu tumbang dengan otak pecah.
Laura dapat melihat bayangan seseorang pergi setelah menembaki pria itu. Laura yakin, pria yang membantu nya itu adalah orang orang nya kaivan.
" arghhhh!" pekik Laura kala tubuhnya terhuyung dan terjatuh kala ada seseorang yang menarik tubuh leondra yang sedang dia papah.
Laura melihat orang itu ternyata Kaivan. Kini kaivan memapah tubuh lemah leondra.
" ayo cepat" ujar kaivan.
Laura segera bangkit dan mengikuti kaivan. Mereka keluar melalui gerbang belakang dan meninggalkan mansion megah tersebut.
" apa mama baik baik saja?" tanya leondra lemah.
" Lo mau gw tinggalin di sini? " ancam kaivan.
Leondra pun memutuskan untuk diam saja. Mereka tiba di mobil. kaivan memasuki Kendra di kursi penumpang belakang lalu dia masuk di balik kemudi dan Laura duduk di sampingnya.
" Lo hebat! gw bangga punya saudara kayak Lo" puji Laura bangga.
kaivan tidak merespon. dia menyalakan mesin mobilnya lalu segera pergi dari sana.
