NovelToon NovelToon
IDOL

IDOL

Status: sedang berlangsung
Genre:Dikelilingi wanita cantik / Idola sekolah
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: vennyrosmalia

Felisha harus terjebak dengan kesepakatan yang tidak bisa ditolaknya demi membantu keluarganya di kampung.

" Ingat, kamu harus menutup mata, telinga bahkan mulutmu selama kesepakatan itu berlangsung." ucap alvino.

" Ya aku akan selalu mengingatnya." patuh felisha.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon vennyrosmalia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 16

Berita yang muncul semakin berkembang. Padahal Hito sudah menghapus foto yang tersebar di sosial media.

Alvino sendiri bukan tidak mau menanggapi, namun dirinya masih harus fokus untuk ujian yang sedang berlangsung.

Beruntung ini hari terakhir mereka ujian. Jadi rencananya sore nanti Alvino akan memberikan konfirmasi melalui acara yang akan menampilkan dirinya.

Keluar dari kelas Alvino dan Denis melangkah menuju parkiran mobil. Kemudian mereka melihat Gina yang berdiri di dekat mobilnya.

"Alvin." panggil Gina ketika melihat sepupunya datang.

"Belum pulang?" tanya Alvino.

Dia juga melihat sekitar parkiran yang tinggal ada beberapa kendaraan saja.

"Aku lagi nunggu Feli, dia katanya mau ke toilet tapi belum datang juga." ucap Gina.

Kemudian ada satu siswa yang datang menghampiri mereka.

"Gina, gawat. Felisha."

Belum sempat siswa itu mengatakan apa yang ingin di ucapkannya, Alvino dan Gina langsung berlari ke area sekolah lagi.

"Felisha dimana?" tanya Denis yang masih berdiri disana.

"Itu, dia dibawa ke gudang belakang."

Denis bergegas menyusul, kemudian dia melihat Alvino dan Gina di depannya.

"Gudang belakang Al." ucap Denis.

Alvino segera mempercepat langkahnya menuju gudang belakang. Karena jaraknya yang cukup jauh, Alvino berlari sekencang mungkin.

"Tolong, tolong."

Sayup-sayup terdengar suara minta tolong. Semakin dekat Alvino yakin itu suara Felisha.

"Felisha." teriak Alvino.

Felisha yang mendengar seseorang memanggilnya, bergegas memukul pintu gudang yang dikunci dari luar.

"Tolong, aku disini." teriak Felisha agar suaranya dapat terdengar.

Alvino melihat kenop pintu yang bergerak ingin dibuka. Dia segera mendekat.

"Sial."

Alvino melihat pintu itu tergembok dari luar. Dia juga semakin mendengar suara tangisan Felisha di dalam.

"Felis, menjauh dari pintu." titah Alvino.

Felisha mundur karena tahu jika pintu itu pasti akan di dobrak dari luar.

Dua kali percobaan, Alvino kesulitan mendobrak pintu itu. Kemudian Denis dan Gina datang dengan nafas terengah-engah. Mereka kalah cepat dengan larinya Alvino.

"Feli."

"Gina, aku di dalam."

Denis dan Alvino mencoba kembali untuk mendobrak pintu. Akhirnya dengan sekali percobaan bersama mereka berhasil mendobrak pintu gudang.

Brak.

Alvino segera masuk dan melihat keadaan Felisha yang berantakan. Tubuhnya basah kuyup dan ada memar di pipi kanannya.

"Vi vino." lirih Felisha pelan sebelum tubuhnya lemas dan terjatuh.

"Fel, Felis." Alvino mencoba membangunkan Felisha yang pingsan di pangkuannya.

"Alvin, ayo bawa Feli ke UKS." ucap Gina.

Alvino mengangkat tubuh Felisha dan membawanya ke UKS. Beruntung dokter jaga masih ada disana.

"Kalian bisa tunggu dulu di luar." ucap dokter.

Alvino dan Denis melangkah keluar. Sedangkan Gina masih di dalam karena akan membantu dokter menggantikan baju Felisha yang basah.

"Apa Feli baik-baik saja?" tanya Gina pada dokter setelah mereka mengganti pakaiannya.

"Dia sepertinya syok dan luka di pipinya bisa di kompres saja agar memarnya hilang." jawab dokter.

Dokter itu tidak menyangka akan menangani siswa yang mengalami perundungan seperti ini.

Biasanya sekolah ini tidak pernah ada kasus perundungan sebelumnya, jadi dokter itu akan melapor pada kepala sekolah sebelum perundungan lain terjadi disana.

"Kalian masih disini?" tanya Dokter saat keluar ruangan.

"Bagaimana keadaannya?" tanya Alvino yang tidak menjawab pertanyaan dokter itu.

"Dia baik, mungkin sebentar lagi siuman."

Setelah dokter itu pergi, Alvino dan Denis masuk ke ruangan Felisha.

Felisha ternyata sudah sadar dan sedang berpelukan dengan Gina sambil menangis.

"Aku takut sekali Gina." ucap Felisha disela isak tangisnya.

"Iya, sekarang kamu sudah aman."

Ehem.

Felisha melepaskan pelukannya pada Gina saat melihat kehadiran Alvino disana.

Dia segera menyeka air matanya dan memalingkan wajahnya.

Gina berdiri dan menepi agar Alvino bisa mendekat ke tempat tidur yang di tempati Felisha.

"Kamu gak apa-apa?" tanya Alvino membuka pembicaraan.

"Menurutmu?" ketus Felisha.

Felisha cukup kesal karena harus mengalami hal seperti ini gara-gara laki-laki dihadapannya.

Denis kemudian menepuk pundak Gina, dan memberi kode untuk keluar. Mereka harus memberi ruang untuk Alvino dan Felisha berbicara.

Mengetahui disana hanya ada mereka berdua, Alvino mendekat dan duduk di sisi tempat tidur Felisha.

"Siapa yang melakukan ini?" tanya Alvino.

"Beberapa siswi yang mengidolakanmu." jawab Felisha ketus.

Alvino sudah menduga pasti penggemarnya yang melakukan hal ini pada Felisha.

Alvino memegang tangan Felisha namun dengan cepat ditepis oleh Felisha.

"Jangan pegang-pegang, nanti ada orang yang lihat." sentak Felisha.

Dia takut ada berita atau gosip lagi mengenai keduanya. Karena berita kemarin saja masih belum bisa di selesaikan.

"Ck, disini tidak ada siapa-siapa." Alvino kesal juga saat Felisha terus-terusan marah padanya.

Mata Felisha jadi berkaca-kaca saat Alvino malah terlihat marah juga padanya. Seharusnya dia yang marah karena Alvino belum juga mengkonfirmasi pada fans nya mengenai foto kemarin.

Sampai-sampai beberapa siswi yang menjadi penggemarnya melakukan perundungan dan menuduh Felisha sudah merayu idolanya.

Alvino menghela nafas pelan untuk meredam emosinya. Kemudian menarik Felisha ke dalam pelukannya.

"Lepas Vino." Felisha memberontak namun Alvino semakin memeluknya erat.

Tangis Felisha pecah juga dalam palukan Alvino.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!