NovelToon NovelToon
Suamiku Ternyata Orang Kaya

Suamiku Ternyata Orang Kaya

Status: tamat
Genre:Suami ideal / Pernikahan Kilat / Istri ideal / Cinta Seiring Waktu / Kaya Raya / CEO Amnesia / Tamat
Popularitas:4.5M
Nilai: 4.8
Nama Author: IAS

Hilya Nadhira, ia tidak pernah menyangka bahwa kebaikannya menolong seorang pria berakhir menjadi sebuah hubungan pernikahan.
Pria yang jelas tidak diketahui asal usulnya bahkan kehilangan ingatannya itu, kini hidup satu atap dengannya dengan status suami.
" Gimana kalau dia udah inget dan pergi meninggalkanmu, bukannya kamu akan jadi janda nduk?"
" Ndak apa Bu'e, bukankah itu hanya sekedar status. Hilya ndak pernah berpikir jauh. Jika memang Mas udah inget dan mau pergi itu hak dia."
Siapa sebenarnya pria yang jadi suami Hilya ini?
Mengapa dia bisa hilang ingatan? Dan apakah benar dia akan meninggalkan Hilya jika ingatannya sudah kembali?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon IAS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

STOK 16: Sedikit Membingungkan

Nizam berada di galeri milik Tara plus kantornya. Ini berbeda dengan galeri dan kediaman yang waktu itu didatangi oleh Santiago. Ya, itu adalah tempat kamuflase yang digunakan tara untuk mengecoh semua orang yang ingin merusak ataupun mencuri karya yang ia buat. Maka dari itu waktu itu Pelmo--anak buah santiago merasa heran mengapa banyak lukisan yang sepertinya belum selesai.

Semu lukisan itu memang benar punya Tara, tapi itu adalah lukisan gagal, atau lukisan yang dibuat saat Tara kehilangan moodnya sehingga tidak ada yang selesai.

" Huh, bodo banget sih tuh orang. Ambil aja tuh The Beautiful Golden Sunset palsu. Kalian nggak akan dapat apapun dari lukisan itu hahahah."

Tawa Nizam sungguh jahat sekarang ini. Ya dia amat sangat puas dengan apa yang ia lihat waktu itu.

Ternyata perasaan Pelmo waktu itu tidak salah ketika dia merasa bahwa dirinya diawasi. Orang itu adalah rekan Nizam yang bernama Luhan. Luhan adalah rekan Nizam yang juga sudah lama bekerja untuk Tara. Jika Nizam bergerak untuk menangani bagian administrasi layaknya seroang ajudan sekaligus asisten pribadi, maka Luhan bergerak seperti pengawal pribadi dari Tara.

Dan hilangnya Tara waktu itu membuat Luhan frustasi. Ia merasa sangat bodoh karena tidak mengikuti feeling nya untuk mengikuti Tara.

" Han, buset deh senyum napa. Mukamu asem. Bekerjalah dengan senyuman Han?"

" Kamu mah enak bilang gitu karena udah ketemu Bos, lha aku."

Luhan kembali murung, rasa bersalahnya masih begitu besar membelenggu dirinya.

Plak

Nizam menepuk punggung sang rekan. Ia lalu mengatakan bahwa semua sekarang sudah baik-baik saja. Dan Luhan tidak perlu merasa bersalah seperti itu lai karena Tara juga tidak mempermasalahkannya.

" Semua ini bagian dari musibah Han, siapa sangka Bos akan dijebak. Dan anehnya waktu Bos terkahir pergi dia juga nggak bilang sama kita. Klien yang meminta Bos datang sama sekali nggak ada menghubungiku lebih dulu. Bukannya biasanya semua lewat aku ya?"

Inilah yang Nizam pikirkan dari kemarin. Dia mencoba mengacak-acak ponsel dan surat elektronik miliknya, namun sama sekali tidak menemukan siapa yang membuat janji dengan sang bos.

Sedangkan Luhan, dia pun sama. Pada saat Tara pergi, dia sama sekali tidak diizinkan untuk ikut. Tara mengatakan bahwa dirinya tidak akan lama karena hanya akan membahas mengenai apa yang diinginkan orang yang mengundangnya.

" Han, coba cek ke pelabuhan. Pada tanggal itu kapal pesiar mana yang menepi dan mengangkut penumpang."

" Aku udah ceh Zam, ada dua kapal. Tapi aku nggak bisa cek sistem keamanan di sana, karena nggak dibolehin."

Duagh!

Nizam memukul meja di depannya dengan sangat keras. Matanya melotot ke arah Luhan dan hampir saja ia melayangkan sebuah pena ke kepala rekannya itu. Nizam saat ini geram kepada sang teman. Tapi apa mau dikata, Luhan memang lebih bisa diandalkan ototnya ketimbang otaknya.

" Kapan kamu nyari nama kapal-kapala itu Han."

" Sekitar 2 atau 3 minggu yan lalu lah."

Arghhhhh

Nizam benar-benar kesal dengan rekan kerjanya itu. Dia bangkit dari duduknya dan segera keluar dari kantor.

Luhan memanggil dan mengejar Nizam tapi ia acuh. Hingga keduanya naik mobil, dan Nizam langung membawa mobilnya dengan cepat.

" Mau kemana?"

" Ke tempat Tuan Nayaka. Semua gara-gara kamu yang lemot sumpah. Pengen ku hiiih kamu ini."

Luhan menatap datar ke arah Nizam, ia sama sekali tidak mengerti mengapa temannya itu terlihat kesal. Tapi Luhan tetap mengikuti Nizam. Terlebih mereka katanya mau ke tempat dimana Nayaka berada. Berarti adalah markas Wild Eagle, dan Luhan senang jika datang ke tempat itu karena dia akan sedikit menggerakkan badan bersama para anggota Wild Eagle.

Sesampainya di sana Nizam langsung masuk, dan beruntung Nayaka juga sedang ada di sana. Secara singkat Nizam mengatakan tentang penemuan yang baru saja ia dapatkan dari Luhan. Dimana ternyata apa yang dikatakan oleh Nizam sama dengan dugaan yang Nayaka punya.

Nama dua kapal yang disebutkan Nizam sama dengan kapal yang sedang berusaha diselidiki oleh Nayaka.

" Lalu, apakah sudah terlihat hasilnya Tuan?" Nizam sangat penasaran, karena dia ingin segera tahu siapa yang saat ini mengincar sang bos.

" Hasilnya tidak terlalu signifikan, karena dua kapal itu merekam sosok Tara secara bersamaan. Tanggal, jam, bahkan menit dan detiknya pun sama."

" Apa?"

Nizam mengacak rambutnya kasar. Ini seperti mencari tumpukan jarum dalam jerami. Tapi apapun itu ia harus segera melaporkannya kepada Tara dan Nayaka setuju akan hal tersebut. Siapa tahu dengan rekaman kamera pengawas yang menampilkan sosoknya itu bisa membuatnya ingat.

" Tuan, apakah kita perlu datang ke tempat dimana dua kapal itu berada?"

" Tenang aja, aku udah ngirim anak-anak ke sana. Kapal yang satu dengan menepi di perairan Selat Malaka, dan yang satu sedang berada di perairan Selat Bali."

Nizam lega, memang sepupu dari bosnya ini bisa diandalkan untuk hal-hal seperti ini.

Pletak

Nizam kembali memukul kepala Luhan. rasa kesalnya masih berlanjut hingga sekarang. Andai saja Luhan cepat mengatakan tentang dua kapal yang disebutkan tadi, tentu mereka sudah bergerak dari kemarin-kemarin dan hasilnya akan lebih cepat juga di dapat.

" Zam, udah dong jangan mukul terus."

" Habisnya kamu ngeselin sumpah. Huft!"

Nayaka hanya terkekeh geli melihat dua anak buah kakak sepupunya itu. Tapi dia cukup senang dan bangga karena keduanya masih setia terhadap tuan mereka meskipun saat ini sedang tidak ada di tempat.

Akan tetapi ekspresi wajah Nayaka seketika berubah saat mendapat sebuah pesan dari anak buahnya. Dua dari orang yang ia tugaskan pada masing-masing kapal memberi kabar secara bersamaan.

" Sial, mereka rapi banget ngelakuinnya. Aku jadi penasaran, siapa orang yang ada di balik ini semua."

Wajah Nayaka mengeras, baru kali ini dia menghadapi sesuatu yang menurutnya sedikit sulit. Benar ucapan yang menyebar di masyarakat bahwa tidak sesuatu yang sempurna dan kali ini Nayakan merasakan hal tersebut. Ia mengalami kebuntuan.

" Kita harus benar-benar nunggu Abang buat inget apa yang terjadi di kapal itu," celetuk Nayaka.

" Eh, memangnya ada apa Tuan?"

" Anak buahku baru aja ngabari, masing-masing kapal mengatakan bahwa mereka melihat Abang pada waktu yang kita beritahukan."

" Apa?"

TBC

1
Mamah Dini11
terimakasih author ceritanya bagus keren seru gk bertele2, semanat terus sukses slalu.
Mamah Dini11
harus di apain ya temen2 si anjar biar kapok pok pok, jengkel juga tuh kelakuan istri kades, apa ceburi aja ya ke kali 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Mamah Dini11
alhmdulilah gercep kmu tara sat sit set langsung jadi adonan nya 🤭
Mamah Dini11
ah jgn doong tara tetep anaknya tuan yasa dn bu kaluna ya thor
Mamah Dini11
bagi doong tara harta karunnya kmu mh udh kebanyakan , buat aku betulin rumah 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Mamah Dini11
iya ngidam kali nyonya hilya
Mamah Dini11
tara suami yg hebat , kluarganya pun pd baik semua kluarga impian,,semua menantu pasti menginginkan nya.
Mamah Dini11
hilya kali2 tlpon bu,e mu pasti mereka pd kangen, kalau olah raganya di atas kasur sesering itu pasti gk bakalan lama tara junior bakal hadir, moga aja ya, pulang kampung nanti hil kmu udh berbadan dua, hasil kerja keras berdua gk sia2,, silahkan lanjut olah raga paginya 🤣🤭
Mamah Dini11
sepantasnya mereka berdua juga cekokin aja sm obat yg mereka bawa biar tau rasa, ayo tara bangun ringkus manusia2 serakah itu
Mamah Dini11
semoga berhasil rencanamu tara
Mamah Dini11
aduuuh kenapa tuh lukisan nya gk di simpan dulu di tempat lain, nanti pasti ada penyerangan ke rumah tara komplotan Helena dn Santiago, itu bkn nya bahaya, tpiii moga aja semua baik baik saja dn semua terkendali.
Mamah Dini11
top markotop Luhan
Mamah Dini11
bkn licik lagi tpii ja.... ha.... t
Mamah Dini11
cari aman aja ath tara daripada nyawamu terancam apalagi sekarang kmu punya istri takut terancam juga ,, tingkatkan ke waspadaanmu tara, yg mengincarmu mungkin msh berkeliaran.
Mamah Dini11
semoga cepet selesai masalahmu tara
Mamah Dini11
kenapa baru sekarang di cicipinya tara, kemarin2 ke mana tuh, udh waktunya ya sekarang monggo di lanjut.
Mamah Dini11
tara sebaiknya kmu kalau mau pulang atau mau bepergian jauh harus pake masker dn lainnya jadi gk ketahuan orang kan kmu di sangkanya sakit parah, kalau kmu muncul gk pake pelindung bisa cepat ketahuan musuhmu tara ya sekedar jaga2 kan gk apa2 apalagi sekarang kmu bwa istri jaga aman juga buat istrimu bener gak, itu saran aja moga ada bener nya. semoga kalian selamat sampai tujuan, lanjut.
Mamah Dini11
ah gk seru laki mana permainan nya bisa di simpan dulu,, baru di novel ini kayaknya , aneh aneh aja Thor, itu bisa di bilang melecehkan sang perempuan, udh siap udh nunggu momen ini mungkin eeeeeehhh fi tunda yg ada aga jengkel kali kalau si perempuan udh menanti nya.
Mamah Dini11
alhmdulilah kerja bagus nayaka, tara emang cerdas dn pintar di bantu sepupu yg cekatan patut di acungi 👍👍 semoga cepat terbongkar semuanya semangat berkali lipat ya kalian semua Hai orang baik 💪💪💪
Mamah Dini11
alhmdulilah selamat ya hil tara semoga samawa.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!