NovelToon NovelToon
Sang Penerus Yang Tersembunyi

Sang Penerus Yang Tersembunyi

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Anak Yatim Piatu / Identitas Tersembunyi / Konglomerat berpura-pura miskin / Menyembunyikan Identitas / Kultivasi Modern
Popularitas:3.6k
Nilai: 5
Nama Author: dira.aza07

Seorang anak laki-laki kala itu masih berusia 10 tahun, tidak di kenal oleh siapapun karena identitasnya telah di sembunyikan oleh sang Ibu.

Suatu hari sang lelaki itu harus menerima kehidupan yang pahit, karena sang Ibu harus di bunuh, namun sayang dia tidak dapat menolongnya, sialnya lagi dia harus mengikuti keinginan sang Ibu yaitu bersembunyi di suatu tempat agar bisa menjaga sang adik dan membalaskan dendam sang Ibu, dan juga bisa mengambil alih apa yang telah menjadi haknya.

Dan saat tiba di sebuah tempat di mana dana Dan naya di selamatkan, Dana menemukan seorang wanita yang menarik hatinya, namun sayang ketika dewasa, dia harus meninggalkan wanita itu untuk merebut perusahaan dan berpura-pura mencintai wanita lain, yaitu anak dari pembunuh Ibunya sekaligus yang telah merebut perusahaannya.

Bagaimana cerita cintanya dan apakah Dana mampu setia?, lalu apa yang terjadi dengan perusahaannya ketika Dana hadir di perusahaan itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dira.aza07, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 15 ~ Latihan Lomba = latihan di kehidupan nyata

Setibanya di desa, Dana harus bertanding Bela diri, karena akan di adakannya perlombaan antar Desa.

Dan Danalah yang terpilih salah satunya, dan kini dia harus berlatih dengan Bagas.

"Ingat ini latihan jangan mengulang apa yang telah terjadi, jangan terlalu keras atau kasar dalam melawan Dana, biarkan dia bisa berlatih dengan melawan yang memiliki kemampuan di atasnya," pesan Rofik dan kini Bagas mengikuti saran Rofik.

Meski hati Bagas ingin membuat Dana babak belur tapi dia tahan, namun sekali hantam saja sudah membuatnya puas.

Bug ... Dana terjatuh kembali.

Itu pukulan gue karena lo semakin dekat dengan Sylvia. Batin Bagas.

Dana bangkit, dan mencoba melawan Bagas.

Lo nantang gue, jangan mentang-mentang lo senior di sin, memangnya gue bakal nyerah begitu saja, oh tidak itu tidak ada di kamusku. Batin Dana dan menghantam Bagas, namun tidak membuatnya terjatuh.

"Bagus sekarang lo, makin mahir saja," puji Bagas sesungguhnya.

Lama kelamaan dia bisa jadi saingan gue dalam segala hal. Ah ini tidak dapat di biarkan. Batin Bagas.

Padahal Dana ketika telah menginjak dewasa dia tidak akan ada di desa ini, namun pemikiran Bagas, Dana di takutkan merebut segalanya. Tentu saja Bagas telah salah besar. Seandainya Bagas mengetahui itu.

Bug ... Dan kembali Dana di buat terjatuh.

"Jangan serius bung, apa masalahmu, ingat pesan Pak Rofik," Dana berteriak mengingatkan karena Dana sudah merasa Bagas kembali dikendalikan oleh amarahnya.

"Hentikan Bagas, jika seperti ini kau akan melukainya, jika di teruskan akan saya keluarkan kamu dari bela diri ini," ancam Rofik dengan memegang pelipisnya. Selalu saja mereka baku hantam dan bukan latihan, dia kira kejadian beberapa tahun lalu bisa menyadarkan Bagas, namun ternyata dia salah.

Tapi Bagas adalah siswanya yang sangat pintar dia telah menguasai berbagai teknik dalam bela diri ini, dia siswa yang paling baik di antara yang lain.

Namun sayang setiap bertemu Dana, entah apa yang terjadi selalu saja mereka baku hantam dan bukan lagi berlatih.

Rofik di buat bingung oleh mereka, tidak ada lagi jalan, akhirnya latihan Dana dengan Bagas itu di hentikan, dan Rofik langsung turun tangan.

Dana tersenyum, karena ini lebih baik di bandingkan dengan Bagas, bersama Bagas bukan berlatih namun seakan melawan musuh yang tingkatannya ilmunya lebih tinggi dengannya.

Namun Dana tidak pernah ingin menyerah, seakan Bagas itu adalah musuh nyata di dunia nyatanya, Dana akan terus melawan seperti kemarin bagaimana berakhirnya kakinya harus cedera.

Kini Rofik telah berada di hadapan Dana, Dana memasang kuda-kudanya, dia bersiap melawan pelatihnya.

Dana dan Rofik maju dan memulai latihan pertandingan itu, begitu pula dengan Rofik, Dana benar-benar di hajar Rofik. Namun Rofik lebih halus di bandingkan Bagas.

Ya Rofik tidak mungkin menghajar Dana seperti melatihnya, tidak kena atau pura-pura kena, tapi ini sungguhan karena pertandingan itu akan nyata, musuh akan menghajar Dana itu secara nyata, maka di latih pun secara nyata oleh Rofik, namun tidak membuat Dana sampai memar atau terluka.

Dana tersenyum, begitu juga Rofik, Rofik benar-benar memuji Dana, dia tidak menyangka jika Dana akan secepat ini menguasai ilmu bela diri.

Kamu anak hebat Dana, niatmu bersungguh-sungguh untuk menghadapi musuh yang nyata. Akan aku dukung dan latih kamu semaksimal mungkin melebihi yang lain. Batin Rofik.

Setelah latihan untuk pertandingan itu selesai, Rofik memberikan selamat kepada Dana akan kemampuannya.

"Semangat untuk acara besok, kamu harus mengingat setiap gerakan untuk melawan mereka, jangan terkena emosi agar kita tetap dalam aturan main dan dalam aturan batasan penggunaan bela diri sesuai usia kamu." pesan Rofik dengan tersenyum bangga.

Dana hanya menganggukkan kepalanya, sedangkan Bagas tersenyum kecut.

Dana tidak kembali pulang, dia berjalan menuju pemandangan yang berada di atas gunung, hanya dengan berjalan kaki selama 15 menit dia akan sampai.

Setelah tiba Dana duduk di sebuah batu, dengan memandang senja dia tersenyum.

Indah. gumam Dana sambil menghela nafas.

"Apa yang indah?" tanya seseorang dengan duduk di samping Dana.

"Sylvia ...," ucap Dana tersenyum.

"Ko kamu bisa tahu aku di sini?" tanya Dana yang langsung menyenderkan kepalanya di bahu Sylvia.

Sylvia tersenyum, "Apa yang membuatmu kemari?" tanya Sylvia merasa jika Dana ada sesuatu yang disembunyikan.

"Hanya ingin memandang senja," bohong Dana.

Aku tahu kamu berbohong Dana, sebenarnya apa yang membuat bebanmu terlalu berat, sehingga kamu ingin berada di tempat ini?. Batin Sylvia.

"Benar hanya itu?" tanya Sylvia kembali.

"Besok aku akan lomba," jujur Dana.

"Kau tegang?" tanya Sylvia yang sama-sama memandang ke arah depan di mana terihat pemandangan indah.

"Tidak ..., ini hanya sebuah lomba, dan bukan sesuatu hal nyata yang akan aku hadapi," ucap Dana dengan berakhir menghela nafas.

"Jadi kamu memikirkan itu?" tanya Sylvia.

Bebanmu begitu besar Ka. Batin Sylvia bersedih.

"Ya semakin nambah usia kita semakin aku harus menghadapi dunia nyata, di mana manipulatif ada di mana-mana, apa aku akan sanggup Sylvia?" tanya Dana dan kini Dana meneteskan air matanya.

"Oh hey ... kamu menangis?" tanya Sylvia dengan mengangkat dagu Beni sambil tersenyum.

"Aku lelah Sylvia, apa tidak ada jalan yang mudah tanpa aku benar-benar akan bertarung otak dan otot dengan menghadapi mereka?" tanya Dana.

"Aku harus bisa membedakan mana lawan dan kawan Sylvia, tidak ada kamu, aku akan sendiri, terkadang aku takut hadapi semua, terkadang egoku mengalahkan segalanya dan mengatakan aku mampu, tapi sungguh setiap kali berlatih bela diri apalagi untuk lomba aku merasa ini adalah berlatih sesungguhnya untuk dunia nyata saat waktunya tiba," ucap Dana panjang lebar, baru kali ini dia mampu mengatakan segala yang ada dalam hatinya.

"Hai pangeranku, kamu adalah sang penerus yang tersembunyi, dengan identitas yang tersembunyi ini menurutku kamu itu hebat, kenapa hebat? karena kamu akan mudah bergerak, kamu akan dengan mudah melihat mana lawan mana kawan, apalagi kamu bisa mengecek apapun melalui CCTV yang ada handphone dan laptopmu itu. Semakin akan mempermudah jalan kamu kelak berjalan perlahan untuk mengambil apa yang telah menjadi hak kamu." Sylvia berbicara panjang lebar penuh keyakinan, tidak hanya membual agar Dana semangat, namun itu keyakinan yang ada dalam diri Sylvia, bahwa Dana itu adalah pria yang mampu menghadapi Fernando kelak.

Meski ada keraguan dalam hati Dana, namun Dana seperti menemukan penyemangat dalam hidupnya, Dana tersenyum setelah Sylvia berkata, lalu mencium tangan Sylvia dalam dekapannya.

"Terimakasih, kamu selalu ada untukku, aku sayang kamu Sylvia," ucap Dana yang tidak mampu berkata-kata lagi.

Dana terkadang ingin menyerah tapi dia tidak bisa terus melihat Fernando berada di tempatnya yang telah seenaknya merampas segalanya yang ada dalam hidup Dana.

Bersambung ...

1
Elisabeth Ratna Susanti
like plus subscribe 👍
dira rahmi: Terimakasih 😘😘😘😘
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!