Gara gara terjebak hujan semalaman, membuat hidup ku jungkir balik alias berubah total.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jee Jee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
15
Aluna menjadi kesal sendiri membayangkan kemana perginya Gavin. rasanya kecewa tapi entah kenapa, gavin tak pulang padahal waktu menunjukan jam 12 malam.
"mungkin dia lagi enakan sama istri pertama nya" gumam Aluna mencebik.
tapi Aluna bersyukur, dia bisa tidur bebas tampa make up menjengkelkan lagi
"apakah dia akan mengusir ku, jika aku secantik ini? apa dia alergi dengan cewek cantik? kalau alergi kenapa dia bisa menikah dengan istri pertama nya? pasti cantik juga? " ucap Aluna memandangi wajah nya di balik cermin
rasanya Aluna ingin menangis, saat tau suami nya punya istri lain. Aluna kecewa, bagaimana pun Aluna cuma pengen jadi satu satu nya bukan salah satu nya. apalagi Aluna pelakor nya
membayangkan nya saja Aluna sesak sendiri dan akhirnya terisak membayangkan malam yang panjang di antara Gavin dan istri nya.
malam berlalu pagi ini Aluna pergi ke kantor dengan memasan taksi online, toh kemarin Gavin mengambil keuntungan dari nya, jadi tak masalah pakai kartu dia kan? .
hati nya tidak baik baik saja, malah bertemu Gavin di lobi, Aluna pura pura gak kenal. gak ada acara menunduk menghormati bos nya itu, padahal dari tadi karyawan yang berpapasan dengan Gavin menunduk memberi penghormatan.
Gavin melihat Aluna berjalan dengan angkuh di depan nya, gak punya basa basi. meski begitu Gavin paham mungkin saja marah soal kemarin.
hari ini Aluna sibuk dengan pekerjaan nya. sama sekali tak menghiraukan celotehan teman teman nya, Gavin juga tidak memanggil nya ke ruangan nya.
"pulang cuy.. jangan lembur mulu! gak kasihan punggung" tegur dewi mencolek baju Aluna
"ah iya, " ucap Aluna
mereka pergi meninggalkan kantor nya, sial nya saat Aluna menunggu taksi pesanan. Gavin datang malah menarik nya memasuki mobil nya.
"masuk"
"aku udah pesan taksi online"
"batalin"
mau gak mau terpaksa Aluna membatal kan nya. sial nya seseorang kaget melihat Pak bos menarik tangan teman ny itu memasuki mobil mewah itu
"ada hubungan apa? kok aku jadi curiga ya? " ucap nomi, tak sengaja melihat kejadian itu
"aduh apa bener, bibir Aluna waktu itu di gigit pak bos? wah gak bisa ini.. itu gak mungkin sekali! " ucap nomi galau sendiri
Nomi ingat saat pertama Aluna di panggil ke ruangan nya datang nya juga lama. besok nya Aluna datang dengan barang yang selalu berkelas dan branded yang dibilang nya barang palsu itu.
kemarin saat dipanggil juga lama sekali, bahkan dandanan gadis itu menjadi amburadul
"masa sih? pak bos bernafsu sama coklat! gak gak mungkin" nomi mencoba menolak pikiran jelek nya.
mending nomi diam diam saja, kalau di bilang ke teman nya fiks nanti nomi di bilang sakit.
____
Aluna hanya diam saja tampa bertanya apa apa kepada pak bos itu. Gavin yang sadar dari tadi perempuan itu tak bicara satu kata pun padanya.
marah? iya jelas marah, Gavin kemarin memperlakukan nya seperti itu. tapi kan itu hak nya, lagian gak sampai di perkosa juga.
Gavin hanya memandang Aluna yang telah lelap dalam tidur nya, entah kenapa Gavin menjadi curiga dengan aluna.
warna kulit nya seakan berbeda-beda setiap dia memperhatikan nya. kemarin lebih gelap tapi sekarang tidak terlalu. ingin rasa nya menyingkap baju yang dikenakan Aluna. namun di urung kan niat nya.
pagi seperti biasa, Aluna bangun tapi enggan rasa nya memasak. mood nya lagi jelek, apalagi semalaman dia tidur dengan suami orang.
"gak masak? " tanya gavin yang telah siap siap.
"gak! capek" jawab Aluna singkat
"yaudah. berangkat bareng aku aja" ajak Gavin, Aluna juga tidak menolak sama sekali
aluna mengikuti Gavin ke mobil nya.
Gavin menatap Aluna heran, pagi ini perempuan itu tak mengajak nya debat, tidak pula membantah nya. Aluna menuruti semua yang dikatakan Gavin,
seperti biasa aluna turun dari tempat biasa, Gavin diam memandangi punggung Aluna yang mulai menjauh
"selamat pagi Luna" sapa raya yang berada di lobi
"pagi juga raya" ucap Aluna yang kurang bersemangat
"btw kenapa nih? cemberut pagi pagi" tanya raya menunjuk muka Aluna
"lagi PMS" jawab luna sekena nya
akhirnya mereka berpisah keruangan masing masing, Aluna menyapa teman teman nya itu.
nomi memindai penampilan Luna kali ini, benar itu barang ori. tidak ada kepalsuan di balik barang barang itu.
lagi lagi nomi mengingat ucapan Aluna dan Raya kalau dia yatim piatu dan tak punya keluarga.. sudah pasti dia bukan keluarga nya pak CEO.
lalu Aluna siapa nya pak bos? gak mungkin kan pacar nya. lagi lagi nomi tak mau berpikiran hal yang bukan bukan.
ehh sedang asik mereka berdiskusi tentang pekerjaan malah di ganggu kurir pengantar makanan .
"Dengan buk Luna" ucap kurir itu memastikan
"saya pak" Aluna tampak bingung melihat delivery itu
"ah. ini pesanan untuk buk aluna" ucap kurir pengantar paket itu sambil memberikan paket makanan itu
"ah.. maaf Pak saya tidak memesan sarapan" jawab Aluna polos
"tapi ini dipesan kan untuk buk Luna" ucap delivery itu, lalu pergi meninggal kan mereka yang kebingungan
"buka dulu! liat isi nya! " ucap Ryan
"dikasih racun gak sih? bisa mati aku kalau begitu? " ucap Aluna asal
tangan nya membuka kotak yang keliatan mewah itu.
"dih kayak nya ini makanan orang kaya! " celetuk bobi
dan bener saja ada susi segar bebagai toping. makan Jepang yang terkenal itu wangi nya menyeruap di hidung. kesegaran nya luar biasa sekali, ingin sekali mencoba nya
"dih siapa njir, yang ngirim kamu makanan mewah gini" ucap dewi, rasanya makanan itu bisa untuk nya bertahan hidup selama seminggu
"entah lah, aku takut ada racun nya! " ucap Aluna
"coba bobi, kalau keracunan kita bawa kerumah sakit! " ucap riana menyuruh bobi jadi tikus percobaan
Nomi memeriksa paperbag tempat membawa makanan itu.
"tuh" tunjuk nomi sedikit berbisik ke arah Aluna
aluna mengambil kertas itu.
dimakan ya, tadi kamu gak sarapan
singkat padat jelas, aluna menyerngit Kebingungan. masa sih si pak bos memesan kan nya makana sepagi ini.
meski perasaan jadi campur aduk, aluna mengambil makanan itu. memakan nya tampa berkata apa apa.
"cicipin aja. makanan nya aman kok" ucap Aluna yang memakan makanan itu
karena Aluna menikmati nya, maka yang lain memakan nya.
sedangkan nomi dalam diam memikirkan makanan itu dari siapa? kok kebetulan sekali,
kamarin mereka pulang bareng. dan pagi ini pengirim nya misterius itu menitip pesan begitu.
apakah pak bos sama Aluna tinggal bareng, sampai pak bos tau aluna belum sarapan?
apa apaan itu pikiran nomi, mungkin yang ngirim orang lain.