Gadis SMA bernama Monday , 16 tahun seorang yatim piatu. Sebatang kara dan harus mengais rejeki sendiri.
Dia tak ingin mengemis, namun dia harus berusaha mendapatkan uang lewat tarian kecilnya dibawah rambu lalu lintas.
Bisakah Monday bertahan? Bangkit dimasa sulit untuk mencapai impiannya. Akankah ia mampu meraihnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon By Amnesia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kasihku
Duarrrrr
Jeedeeerrrrr
Terdengar gemuruh petir dan kilat saling menyambar. Awan tampak hitam mendadak. Hujan akan membasahi jalan seperti mengerti pilunya perasaan Friday.
Friday melanjutkan langkahnya menyusuri kosongnya gang. Dia memarkirkan mobilnya jauh dari luar gang perumahan yang sempit itu.
Langkahnya semakin kencang hingga tak terasa hampir sampai di depan gang, namun terdengar samar bergema seseorang memanggil sebuah nama.
"FRIDAY.."
Friday menghentikan langkahnya, berusaha mencoba memastikan pendengarannya dan gema itu semakin dekat hingga terdengar jelas, kembali sebuah nama dipanggil lalu bersamaan dengan itu kembali terdengar suara gemuruh petir. Rintik hujan mulai turun.
"Friday, " suara Monday meneriaki Friday sambil berlari. Friday berbalik badan, Monday berlari mendekat hingga tubuhnya jatuh kedalam pelukan Friday. Monday memeluk erat dengan nafas yang tak beraturan serta tangis yang pilu.
"Jangan pergi, aku mencintaimu Friday," masih dalam kondisi memeluk. Friday lalu membalas pelukan Monday. Dingin berembun menyelimuti mereka berdua.
Tepat pukul 10 malam, dibawah rintik hujan di sebuah jalan di depan gang kecil. Friday menyatakan perasaannya lagi "Aku cinta kamu Monday, " dan Monday membalas. "Aku juga cinta kamu".
Mereka berdua melepaskan pelukan dan saling menatap satu sama lain. Friday mengecup pucuk kepada Monday dan mengajaknya masuk kedalam mobilnya, karena gerimis telah datang.
"Mau apa kesini, kita bisa berteduh ke rumahku Frid," tanya monday , dia lalu teringat rumahnya belum terkunci "Rumahku belum dikunci,"
"Mau ambil sesuatu, masuk aja bentar." Friday masuk dan Monday mengikuti. Friday mengambil sebuah kotak dan membukanya lalu menyodorkannya pada Monday .
"Aku ada hadiah buat kamu, pakai ya " Friday mengambil tangan manis dan mulusnya Monday lalu menyematkan cincin itu ke jari manisnya.
"Berarti status kita apa? " tanya Monday yang bingung.
" Kita sekarang adalah sepasang kekasih, " ucap Friday
" Aku bingung, bukannya kamu tadi bilang hanya butuh pernyataan aku. Dan akan menunggu aku sampai aku siap," ucap Monday.
"Lalu kenapa kamu tadi bilang jangan pergi, seharusnya kamu cukup mengutarakan cinta, jadi kamu ga mau nih jadi pacar ku? " Friday cemberut
Monday terdiam dan memikirkan sesuatu. Friday mengelus pipi Monday dan berkata, "Aku janji, tidak akan ada Siti-Siti lainnya, selama kamu terus bersamaku. Aku akan menjagamu," janji Friday.
"Aku harap kamu bisa pegang janjimu," ucap Monday.
Friday menganggukan kepala dan mereka saling pandang. Semakin lama wajah mereka berdekatan hingga terjadi kecupan dibibir tipis yang manis.
"Maaf Mon, "
Monday terdiam tersipu malu. Kali pertama ia mendapatkan sebuah kecupan yang mendarat dibibirnya.
Hujan masih gerimis dan Friday mengantar Monday ke depan rumahnya. Dengan perasaan senang dan lega seketika. Sepanjang perjalanan di gang kecil itu, mereka berpegangan tangan dan saling bercanda. waktu terasa cepat hingga mereka sudah sampai didepan rumah.
"Hmh Monday. Mulai malam Ini hingga seterusnya kamu adalah kekasihku. Aku akan setia dan menjadi pelindungmu. Aku gak ingin hal-hal yang kamu takutkan seperti kasus Siti kemarin jadi trauma yang membekas. Dan jangan ada kebohongan diantara kita. Jangan menyembunyikan sesuatu meskipun menurutmu itu baik. Ok sayang," Friday mengucapkan isi hatinya sekaligus janji untuk Monday.
"Iya janji, makasih ya Friday untuk hari ini , maaf aku sempat arogan."
"Iya,, yaudah Aku pulanv ya, buruan masuk udah malem. Istirahat dan mimpi indah ya," Ucap Friday menggoda.
" Hihi. Aku ga mau mimpi, karna aku udah punya kamu," Monday tertawa manis.
"Ih manis banget sih gombalannya, harusnya aku yang ngegombal ,haha," sahut Friday tak mau kalah.
"Dah my night," Kata Monday
"Bye my day," Sahut Friday
Mereka berdua tertawa dari kejauhan. Monday masuk duluan, dengan membawa gelas dan beberapa sisa martabak masuk kedalam.
Setelah pintu tertutup Friday pun pulang dan berlalu dari hadapan Monday. Monday mematikan lampu ruang tamu lalu mengintip dibalik jendela ruang tamu.
Hatinya tak lagi dirundung kegelisahan. Lega pun dia nikmati bersama dengan bahagianya cinta yang terbalas.
***
Semangat kak Wen, lanjut baca karyamu yg lain...
salam,