NovelToon NovelToon
"Blade Of Ashenlight"

"Blade Of Ashenlight"

Status: sedang berlangsung
Genre:Dunia Lain
Popularitas:475
Nilai: 5
Nama Author: stells

Di tanah Averland, sebuah kerajaan tua yang digerogoti perang saudara, legenda kuno tentang Blade of Ashenlight kembali mengguncang dunia. Pedang itu diyakini ditempa dari api bintang dan hanya bisa diangkat oleh mereka yang berani menanggung beban kebenaran.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon stells, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Jerat Corvane

Fajar di Arvendral datang tanpa cahaya. Langit kelabu, kabut berat menutupi menara-menara, membuat seluruh kota tampak seperti tenggelam dalam mimpi buruk. Lonjakan kecemasan merayap di antara rakyat: kabut semakin dekat, namun dewan lebih sibuk dengan perebutan kekuasaan daripada mencari solusi.

Di aula batu hitam tempat dewan berkumpul, Lady Corvane berdiri dengan pakaian hitam berlapis perak. Wajahnya pucat, matanya berkilau tajam. Di tangannya, sebuah gulungan kecil berisi laporan mata-matanya.

Dewan dipenuhi bangsawan: wajah-wajah lelah, serakah, atau sekadar putus asa. Mereka menunggu Corvane berbicara, karena semua tahu ia selalu datang dengan kabar penting—dan berbahaya.

 

“Para bangsawan,” suara Corvane meluncur lembut, tapi menusuk. “Semalam, pangeran yang membawa kutukan itu mengadakan pertemuan rahasia. Tidak dengan rakyat, tidak dengan tentaranya, tetapi dengan Lord Kaelith.”

Ruang dewan seketika riuh. Beberapa bangsawan menoleh tajam ke arah Kaelith yang duduk di sisi kanan.

Corvane membuka gulungan. “Mata-mataku melihat dengan jelas: mereka bertemu di menara lonceng timur. Dalam kabut. Tanpa saksi. Katakan padaku, Kaelith, persekutuan macam apa yang kau jalin dengan anak Hale itu?”

Kaelith berdiri, wajahnya tetap tenang meski tatapan penuh tuduhan menghujamnya. “Aku bertemu dengannya, benar. Tapi bukan untuk berkhianat. Aku ingin mendengar dengan telingaku sendiri apakah kutukan itu bisa menjadi harapan. Apa salahnya mencari kebenaran?”

Tawa dingin terdengar dari sudut meja. Seorang bangsawan tua berkata, “Kebenaran? Atau kau sudah jatuh dalam sihirnya?”

 

Corvane melangkah ke tengah ruangan. “Lihat bagaimana ia tidak menyangkal? Lihat bagaimana ia bahkan membela pangeran itu? Sudah jelas—kutukan biru itu tidak hanya menguasai pedang, tapi juga hati. Apa kita akan membiarkan seorang bangsawan kita diputarbalikkan oleh senjata terlarang?”

Ia menatap semua orang dengan sorot mata penuh kuasa. “Hari ini bukan soal Edrick saja. Hari ini kita bicara tentang wabah yang menular. Jika Kaelith bisa jatuh, siapa yang berikutnya?”

Bisikan-bisikan pecah. Sebagian menatap Kaelith dengan curiga, sebagian lagi ragu, tapi sedikit yang berani membelanya.

Kaelith mengepalkan tangan. “Corvane, kau tahu aku tidak pernah tunduk pada siapa pun. Aku hanya ingin mencari jalan menyelamatkan Arvendral. Kau yang menutup mata, sibuk menjaga kursimu, sementara rakyat mati satu demi satu.”

Kata-kata itu menusuk, tapi Corvane tersenyum tipis. “Oh, kau bicara tentang rakyat? Sangat mulia. Tapi mulia tidak menutup fakta bahwa kau bersekutu dengan kutukan. Dan sekarang dewan harus memutuskan: apakah kita akan biarkan dua pengkhianat duduk bebas, atau kita ikat sebelum mereka menyalakan api biru di seluruh kota?”

 

Di saat yang sama, jauh dari aula dewan, Edrick berdiri di tepi sungai Arvendral, memandangi air yang dipenuhi kabut. Ia merasa gelisah, seolah sesuatu telah digerakkan di balik bayang-bayang. Ashenlight di sisinya bergetar halus, seperti ikut merasakan arus tak terlihat.

Bisikan itu datang lagi.

Lihat bagaimana mereka menuduh. Mereka tidak akan pernah percaya. Kaelith, dewan, semuanya sama. Putuskan rantai mereka sebelum mereka mengikat lehermu.

Edrick menutup mata, berusaha menyingkirkan suara itu. Tapi keraguan menggigit hatinya. Benarkah ia bisa mempercayai Kaelith? Atau semua ini hanya perangkap untuk membawanya ke tali gantung?

Lyra mendekat. “Kau pucat, Edrick. Apa yang kau rasakan?”

Edrick menatap kabut, suaranya serak. “Seolah dunia menyiapkan panggung untuk eksekusi… dan aku pemeran utamanya.”

 

Di aula dewan, perdebatan mencapai puncak. Bangsawan-bangsawan terpecah: sebagian ingin mengikat Kaelith dan memanggil Edrick untuk diadili, sebagian lagi menganggap itu langkah bodoh.

Corvane menekan mereka lebih jauh. “Kalian tahu kabar yang beredar di jalanan. Katanya api biru tidak hanya ada pada pangeran. Katanya prajurit biasa pun mulai bisa menyalakannya. Kalian ingin kota penuh rakyat dengan pedang biru? Atau kalian ingin kerajaan yang masih bisa kalian kuasai?”

Seketika ketakutan berubah menjadi histeria. Kata-kata Corvane seperti racun, menyulut api di pikiran mereka.

Kaelith berdiri, suaranya lantang. “Aku tidak tunduk pada fitnah! Jika kalian mau mengikatku, ikatlah! Tapi jangan kira aku akan diam saat Corvane menyeret kita semua ke kehancuran.”

Corvane menoleh dengan tatapan kemenangan. “Kau sudah memberi pengakuan. Itu cukup. Dewan akan memutuskan, tapi percayalah, Lord Kaelith… dalam permainan ini, mereka selalu memilih aman. Dan aman berarti tanpa dirimu.”

 

Malam itu, ketika pertemuan bubar, Corvane kembali ke menaranya. Ia membuka jendela lebar, menatap kabut yang semakin mendekat.

Seseorang menunggu di sudut ruangan: sosok berkerudung hitam, dengan mata berkilau seperti bara.

“Dewan akan menyingkirkan Kaelith. Dan pangeran itu akan semakin sendirian,” kata Corvane. “Sesuai rencana kita.”

Sosok itu tertawa pelan. “Bagus. Semakin ia terpojok, semakin besar bisikan itu tumbuh. Dan saat saatnya tiba, ia tidak lagi pangeran… ia akan jadi obor yang membakar kotanya sendiri.”

Corvane tersenyum dingin. “Dan saat itu, aku akan menjadi satu-satunya yang bisa memadamkannya.”

 

Di sungai, Edrick menggenggam Ashenlight erat. Cahaya biru samar menyala, memantul di wajahnya.

“Jika mereka ingin aku jadi obor,” bisiknya, “maka aku akan jadi api yang membakar rantai mereka. Tapi api yang kupilih sendiri, bukan api yang dipaksa padaku.”

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!