NovelToon NovelToon
SEMUA HANYALAH PANGGUNG SANDIWARA

SEMUA HANYALAH PANGGUNG SANDIWARA

Status: sedang berlangsung
Genre:Pengantin Pengganti / Anak Yatim Piatu / Obsesi
Popularitas:5.4k
Nilai: 5
Nama Author: julieta

Larasati , seorang gadis desa yang lugu dan sederhana, harus menghadapi takdir pahit ketika sepupunya, Gea, kabur di hari pernikahannya dengan seorang pria kaya bernama Nathan karena hamil dengan lelaki lain.

Orang tua Gea, yang merasa posisi perusahaan mereka terancam bangkrut jika pernikahan ini sampai gagal dan membuat keluarga Pratama malu, memaksa Laras, keponakannya untuk menggantikan posisi Gea sebagai pengantin.

Nathan, yang merasa tertipu dan marah, terpaksa menerima pernikahan itu demi menjaga nama baik keluarganya, meskipun hatinya dipenuhi kebencian pada Laras yang dianggap sebagai biak kerok yang menyebabkan Gea kabur di hari pernikahan mereka.

Intrik dan persaingan dalam perebutan kekuasaan di keluarga Pratama menyeret Laras kedalam pusaran kekacauan yang tiada henti.

Akankah Laras bisa menanggung semua ini?

Menjalani pernikahan tanpa cinta dengan suami yang hatinya masih terpatri nama orang lain?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon julieta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

UPAYA UNTUK BERDAMAI

Pagi itu berjalan seperti biasanya bagi Laras, tapi tidak untuk Nathan. Dia yang bertekad untuk memperbaiki hubungan pernikahan yang ada pun sudah duduk manis di meja makan sambil menikmati secangkir kopi yang bik Inah buat untuknya.

Begitu telinganya mendengar suara langkah kaki ringan turun dari tangga, tatapannya yang semula masih fokus pada ponsel ditangannya kini sudah berbah haluan, menoleh menatap istrinya yang sudah berdandan rapi dan terlihat sangat segar itu.

Nathan yang merasa jika ini adalah waktu yang tepat untuk memulai semuanya, segera membuka suara “Laras, kemarilah”, ucapnya.

Laras yang baru saja akan berjalan keluar, menghentikan langkah kakinya setelah mendengar suara Nathan. Sebuah suara yang hampir tak pernah dia dengar selama tinggal di rumah mewah ini karena keduanya hampir tak pernah saling berkomunikasi secara langsung dan hanya mengirim pesan jika ingin berbicara satu dengan yang lainnya.

“Apa aku terlalu kelelahan hingga berhalusinasi mendengar pria brengsek itu memanggilku”, batin Laras bermonolog.

Nathan yang melihat Laras terdiam namun sama sekali tak ada niat untuk menghampirinya, kembali mengulang ucapannya, “laras, kemarilah. Ada hal yang ingin aku bicarakan denganmu”, ucapnya lagi, dengan kalimat yang sedikit panjang.

Laras yang baru yakin jika suara yang memanggilnya itu adalah suara Nathan pun segera menoleh.

“Kamu memanggilku?”, tanya Laras sambil mengarahkan telunjuknya kearah wajahnya dengan ekpresi tak percaya.

Nathan yang melihat ekpresi terkejut Laras, hanya bisa meruntuki dirinya karena tak menyangka jika sikap abainya benar-benar membuat keduanya seperti orang asing yang tak saling mengenal.

Ya, kamu. Emang dirumah ini yang bernama Laras siapa lagi jika bukan kamu”, jawab Nathan sedikit sewot setelah melihat Laras yang tampak ogah mendekat kearahnya.

Laras yang memang tak ingin berinteraksi terlalu dekat dengan Natahn pun masih berdiri tetap di tempatnya.

“Apa yang mau kamu bicarakan, aku hanya memiliki waktu lima menit untuk mendengarkanmu”, ucap Laras tegas.

Melihat Laras masih berdiri ditempatnya sambil melirik jam yang melingkar dipergelangan tangannya, Nathan mengertakkan giginya karena geram.

Dia sama sekali tak menyangka jika istrinya itu sama sekali tak memberinya muka, padahal dia sudah menekan egonya dalam-dalam hanya demi bisa merendahkan diri untuk meluangkan waktu mengobrol dengannya.

“Tak bisakah kamu duduk didepanku agar kita bisa bicara lebih nyaman?”, ucap Nathan dengan suara sedikit tertahan, dan berusaha menekan emosinya dan mempertahankan kesabaran yang masih tersisa.

Laras tak mengubris ucapan Nathan dan malah menunduk, mengamati jam yang ada dipergelangan tangannya.

“Empat menit...”. ucapnya.

Mendengar hal itu, Nathan hampir saja mengebrak meja makan jika saja dia tidak ingat akan tujuannya pagi ini memanggil Laras.

“Baiklah, kali ini aku akan mengalah”, batin Nathan geram.

Setelah memejamkan mata beberapa detik, Nathan kembali menatap Laras yang juga tengah melihat kearah dirinya.

“Aku ingin kita membatalkan perjanjian pernikahan yang sudah kita sepakati”, ucap Nathan cepat.

Laras menyipitkan matanya penuh kecurigaan mendengar hal itu. Dan ekpresi tersebut berhasil Nathan tangkap sehingga pria itu pun segera memberi penjelasan agar tak timbul kesalah pahaman.“Aku ingin kita membatalkan kontrak pernikahan itu karena ingin memulai pernikahan ini dengan benar. Jadi, mari kita mulai lagi dari awal”, ucapnya.

Laras jika Nathan tampaknya serius dengan ucapannya merasa heran. “Apa kepala pria brengsek itu habis terbentur hingga ngelantur seperti itu? atau dia salah minum obat?”, batinnya bingung.

Karena tak ingin terjebak dengan hubungan yang memang sudah salah sejak awal, Laras pun segera membuat keputusan. “Tidak perlu, kita tetap seperti ini saja. Seperti orang asing yang tinggal dalam satu atap”.

Meski sudah memprediksi jawaban Laras, tapi Nathan masih tak terima dengan ucapan istrinya itu. Dia sudah merendahkan diri sedemikian rupa, tapi istrinya itu masih juga tak bisa menangkap niat baiknya.

“Jangan meminta terlalu berlebihan Laras. Apa yang aku tawarkan kepadamu akan sangat membantumu nanti dalam pengambil alihan HD Group”

Laras yang mendnegar ucapan Nathan pada akhirnya mengetahui niatan sebenarnya pria brengsek itu kenapa dia tiba-tiba berkata aneh seperti itu.

Laras hanya bisa tertawa masam, “Tidak perlu tuan muda Pratama. Aku sama sekali tidak memerlukan kebaikanmu itu”.

Kembali mendapatkan pesan dari karyawannya, Laraspun segera mengakhiri percakapan pagi yang baginya tak penting itu.

“Maaf tuan muda Pratama, saya harus segera berangkat karena masih banyak urusan penting yang harus segera saya selesaikan hari ini. Dan untuk kebaikan anda, saya ucapkan terimakasih, tapi itu tidak perlu karena saya tidak membutuhkannya”

Setelah mengucapkan hal itu, Laraspun segera berbalik dan pergi dengan langkah lebar, meninggalkan Nathan yang tampak termenung di meja makan karena tak menyangka jika Laras keras kepala seperti itu.

Didalam mobil, Laras masih belum sepenuhnya mengerti kenapa Nathan bersikap seperti itu.

Jika hanya demi bisa menjalin kerjasama dengan HD Group serta mendapatkan keuntungan dari perusahaannya, bermitra sudah cukup tanpa perlu membuat pernikahan yang hanya berlaku diatas kertas ini menjadi pernikahan yang sesungguhnya.

“Keluarga Pratama memang benar-benar aneh. Tak ada satupun diantara mereka yang normal”, guman Laras sambil berdecak lirih.

Setelah cukup dekat dengan nyonya tua Pratama yang memiliki sikap dan sifat cukup unik tapi masih bisa dia tolerir, Laras juga secara tidak langsung mulai sering berinteraksi dengan anggota keluarga Pratama yang lain, yang kebetulan bertemu dengannya ketika dia tengah berkunjung ke kediaman utama.

Jika saja dia tak membutuhkan data serta bukti-bukti mengenai kematian kedua orang tuanya, tak mungkin Laras mau masuk kedalam kekacauan keluarga Pratama yang baginya sangat rumit itu.

Seandainya dibuat sinetron, mungkin intrik perebutan harta warisan keluarga Pratama akan sampai beribu-ribu episode karena banyaknya pihak yang ingin memperebutkannya, terutama dari keluarga kedua dan ketiga yang paling mencolok dibandingkan cabang keluarga lainnya yang tampak lebih woles meski sama-sama memiliki ambisi besar.

Nathan yang sudah bertekad untuk memperbaiki hubungan pernikahannya pun mulai mengawasi pergerakan istrinya itu.

Tanpa sepengetahuan Laras, Nathan mulai memasang alat pelacak yang sangat kecil yang dia tempatkan di dalam mobil dan juga dalam ponselnya yang pria itu retas ketika gadis itu tengah tertidur pulas.

Meksi dalam hatinya belum ada kata cinta setelah cintanya dihancurkan oleh Gea, tapi tak membuat sikap possesifnya berubah.

Semenjak dai kembali mengingat mengenai gadis kecil berkucir dua yang menyelamatkannya dulu dari tenggelam, perhatian Nathan pun sepenuhnya terarah kepada Laras.

Semakin Nathan mengikuti kegiatan Laras, semakin dia terkejut dengan kebaikan dan ketulusan hati gadis itu, terutama dalam memperlakukan neneknya.

Meski dia mendapatkan misi dari papinya, tapi dalam bersikap terhadap Hana, Laras sama sekali tak menunjukkan sikap yang terlalu menjilat atau kepura-puraan, semua dilakukannya dengan tulus.

Hal itu jugalah yang membuat Hana semakin menaruh respek terhadap Laras karena gadis itu benar-benar memperlakukannya sebagai neneknya sendiri.

Nathan yang biasanya tegas dan banyak akal, kini merasa bingung dan tidak tahu apa yang harus dilakukan selanjutnya, untuk memperbaiki hubungannya dengan Laras agar pernikahannya ini bisa terselamatkan.

1
Maria Hedwig Roning
🙏
Maria Hedwig Roning
thnks thor
Maria Hedwig Roning
thnks tjor
Baek chanhun
penasaran gua, apa Laras memperlihatkan orang yang mencelakai ortunya, apa perceraiannya,dan apa Laras mau ambil perusahaan ortunya.
thanks teh
😍💪
Lyvia
masih tk terima kalau laras tidur bersama nathan secara mereka lagi perang dingin n tmpa ada rasa, meskipun mereka udah sah nglakuin itu 😄
Baek chanhun
next thor 💪😍
Maria Hedwig Roning
tambah lah thor,,, dikit kali🙏
Maria Hedwig Roning
recommended
Maria Hedwig Roning
thnks thor
Maria Hedwig Roning
💪👍
Maria Hedwig Roning
thnks thor
Jelita S
Hartati yg jahat dan licik kamu GK bsa nyetir krna bntr lagi Nathan yg tergila2 sama dia😄😄
Maria Hedwig Roning
thnks thor
Baek chanhun
Laras Lo harus waras untuk menghadapi keruwetan ini
thanks mbak 🙏😍💪
Maria Hedwig Roning
thnks thor
MommyRea
hadir Thor ☝️😊
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!