NovelToon NovelToon
ASI UNTUK BAYI MAFIA

ASI UNTUK BAYI MAFIA

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Duda / Ibu Pengganti / Cinta Terlarang / Cinta Seiring Waktu / Ibu susu
Popularitas:6.5k
Nilai: 5
Nama Author: PenaBintang

Jade baru saja kehilangan bayinya. Namun, suaminya malah tega memintanya untuk menjadi ibu susu bagi bayi Bos-nya.

Bos suaminya, merupakan seorang pria yang dingin, menjadi ayah tunggal untuk bayi laki-laki yang baru berusia tiga bulan.

Setiap tetes ASI yang mengalir dari tubuhnya, menciptakan ikatan aneh antara dirinya dengan bayi yang bukan darah dagingnya. Lebih berbahaya lagi, perhatian sang bos perlahan beralih pada dirinya.

Di tengah luka kehilangan, tekanan dari suaminya yang egois, dan tatapan intens dari pria kaya yang merupakan ayah sang bayi, Jade merasa terperangkap pada pusaran rahasia perasaan terlarang.

Mampukah Jade hanya bertahan sebagai ibu susu? Atau hatinya akan jatuh pada bayi dan ayahnya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon PenaBintang , isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

KOPI

"Bagaimana dengan putraku? Apa dia masih sulit tidur?" tanya Adriano. Saat ini sudah larut malam, pria itu masuk ke dalam kamar bayinya sambil membawa paperbag berisi gaun yang dibelinya.

"Maximo sudah merasa lebih baik, dan sepertinya dia akan tidur nyenyak malam ini," jawab Jade.

Adriano mengangguk. Dia berjalan mendekati ranjang, lalu duduk di tepi ranjang tersebut. Pria itu mengusap punggung tangan bayinya, sambil tersenyum hangat.

Kemudian, Adriano menatap Jade. Dia lalu memberikan paperbag itu pada wanita tersebut.

"Apa ini, Tuan?" tanya Jade.

"Hadiah untukmu karena telah mengurus putraku dengan baik," jawab Adriano.

Jade mengambil paperbag tersebut dari tangan Adriano, lalu dia melihat isinya dengan raut wajah yang penasaran.

"Gaun merah?" gumam Jade setelah dia mengeluarkan isi dari paperbag itu. "Indah sekali, sudah lama aku tidak memiliki pakaian seperti ini."

Adriano menatap Jade sambil tersenyum kecil. Dia tahu wanita itu sangat menyukai gaun pemberiannya.

"Tuan, terima kasih. Gaun ini sangat indah," ucap Jade penuh haru.

"Tidak perlu berterima kasih, kau sudah bekerja dengan baik," sahut Adriano.

Jade mengangguk. Dia memeluk gaun itu, tetapi tiba-tiba dia merasa sudah tidak pantas mengenakan gaun mewah seperti itu.

Namun, tiba-tiba Adriano mengatakan sesuatu yang membuat Jade semakin terkejut. "Besok malam aku ingin kita makan malam di restoran, membawa Maximo juga. Kau harus mengenakan gaun itu."

"Makan malam bersama? Denganku juga? Anda yakin, Tuan?" tanya Jade.

"Aku sangat yakin," jawab Adriano tegas. "Dan kau tidak boleh menolak."

Jade mengangguk sambil tersenyum pada pria itu. Namun, sebelum dia sempat mengatakan sesuatu, Adriano berbicara lagi. "Semua pelayan yang mengabaikanmu telah aku pecat. Hanya sisakan beberapa orang yang bisa dipercaya, dan besok akan ada pelayan-pelayan baru. Mereka tak akan mengabaikanmu lagi."

"Baik, Tuan," sahut Jade singkat.

'Sebenarnya aku tidak tega mereka diberhentikan, tapi mereka sudah sangat keterlaluan. Tak hanya mengabaikan aku, tapi mereka juga mengabaikan Maximo.' kata Jade dalam hati.

"Malam ini aku akan tidur di sini," kata Adriano, sambil membaringkan tubuhnya ke atas ranjang.

"Baik, Tuan," sahut Jade. "Aku akan tidur di sofa."

Adriano mengerutkan keningnya. "Di sofa? Kau bisa kembali ke kamarmu dan beristirahat, Jade."

"Tidak, Tuan. Setiap beberapa jam Maximo akan terbangun dan ingin minum susu. Jadi aku harus tetap di sini, supaya tidur Tuan tidak terganggu."

"Aa, begitu rupanya. Baiklah, aku yang akan di sofa, dan kau di ranjang saja."

"Tidak perlu seperti itu, Tuan. Aku di sofa saja." Jade langsung berbaring di sofa sebelum Adriano sempat turun dari ranjang.

Adriano terkejut melihat wanita itu begitu cepat sudah berbaring di atas sofa. "Kau ini keras kepala juga."

"Bukan keras kepala, tapi tidak baik jika seorang majikan malah tidur di sofa," balas Jade sambil menutup matanya. "Jangan banyak bicara lagi, Tuan. Sebaiknya Tuan tidur saja. Bagaimanapun hari Anda sangat melelahkan dengan pekerjaan, bukan?"

Adriano tak langsung menjawab. Dia terdiam setelah mendengar ucapan Jade yang penuh pengertian. Berbeda dengan istrinya dulu, yang tidak peduli bagaimanapun lelahnya dirinya, wanita itu tetap memaksa Adriano yang memenuhi keinginannya.

"Bagaimana bisa ada wanita yang sifatnya sangat jauh berbeda. Kupikir semuanya sama, bahkan ibuku juga seperti Catarina," gumam Adriano.

"Anda bicara apa, Tuan?" tanya Jade dengan suara yang lembut.

"Tidak, aku tak berbicara," jawab Adriano.

"Baiklah kalau Tuan tidak berbicara, sekarang tidurlah. Atau, jika Tuan belum mengantuk dan ingin kopi, katakan padaku, aku akan membuatkan kopi yang akan membuat Tuan selalu mengingatku," canda wanita, diakhiri dengan tawa kecil.

Adriano mengerutkan keningnya. "Kopi yang akan membuatku selalu mengingatmu? Memangnya ada?"

"Tentu saja ada, Tuan," jawab Jade. "Mau mencobanya?"

"Boleh, aku jadi penasaran dengan kopi yang kau katakan itu."

Jade langsung duduk dan menatap Adriano. "Tunggu sebentar, aku akan segera kembali dengan kopi itu."

Tanpa menunggu jawaban pria itu, Jade langsung keluar dari kamar Maximo dan dia pergi ke dapur untuk membuatkan kopi.

Beberapa menit kemudian.

Beberapa menit kemudian, langkah kaki Jade terdengar kembali mendekat. Aroma kopi yang harum mendahului kehadirannya, lembut, hangat, dan menenangkan.

Adriano yang semula bersandar di kursi dekat jendela menoleh pelan ketika wanita itu masuk sambil membawa nampan kecil berisi cangkir porselen berwarna krem.

"Ini kopinya, Tuan," ucap Jade sambil meletakkan cangkir di meja kecil di dekat Adriano.

"Apa yang membuat kopi ini berbeda dari kopi biasanya?" tanya Adriano, menatap cairan hitam pekat itu dengan rasa ingin tahu yang tak biasa.

Jade tersenyum kecil sebelum menjawab, "Aku membuatnya dengan takaran yang sedikit berbeda. Kopi ini kental, tapi tidak pahit. Manisnya tidak berlebihan, dan aromanya akan bertahan lama di udara. Seperti seseorang yang diam-diam menunggu untuk diingat."

Adriano memandangi Jade sejenak. Cara wanita itu berkata membuat dadanya terasa aneh, seperti ada sesuatu yang merayap perlahan di dalam sana. Dia lalu mengambil cangkir itu, menyesap perlahan. Hangat. Lembut. Tapi juga meninggalkan jejak pahit yang tak mudah hilang.

"Rasanya." Adriano menunduk, seolah mencari kata yang tepat. "Seperti sesuatu yang pernah kucicipi, tapi sudah lama kulupakan."

Jade tersenyum tipis. "Mungkin karena Tuan sudah lama tidak merasakan sesuatu yang dibuat dengan ketulusan."

Ucapan itu membuat Adriano terdiam. Dia menatap lagi wanita di hadapannya, lama, hingga Jade menunduk, menyembunyikan rona di pipinya.

"Jadi," ucap Adriano akhirnya, suaranya lebih pelan. "Inilah kopi yang akan membuatku selalu mengingatmu?"

Jade menatapnya sekilas, lalu mengangguk sambil tersenyum kecil. "Ya, Tuan. Karena kopi ini bukan hanya campuran air dan bubuk kopi, tapi juga sedikit rasa peduli padamu yang tampaknya sangat lelah."

"Lelah? Kau tahu darimana aku lelah?" tanya Adriano.

"Dari matamu, Tuan," jawab Jade.

Hening kembali turun di antara mereka. Hanya terdengar suara jam berdetak pelan di dinding. Adriano menatap cangkir di tangannya, dan untuk pertama kalinya dalam waktu lama, pria itu merasakan sesuatu yang telah lama lenyap. Sebuah rasa damai.

Sementara Jade hanya berdiri di sana, menatapnya diam-diam, berpikir bahwa mungkin perasaan aneh yang muncul di hatinya itu bukan lagi sekadar rasa hormat kepada majikannya.

Adriano menarik nafasnya sambil meletakkan cangkir itu ke atas meja kecil. "Mulai sekarang aku akan meminum kopi buatanmu saja. Kau bersedia membuatkan kopi untukku setiap aku menginginkannya?"

Jade menangguk. "Tentu saja, Tuan. Membuat kopi bukanlah hal yang sulit."

Adriano terkekeh pelan. "Ya, tapi bagaimana jika semua ini bukan sekedar tentang kopi?"

Jade mengerutkan keningnya. "Maksud Anda apa, Tuan?"

Adriano menatapnya lama sebelum berkata, "Pikirkan saja sendiri, Jade."

...****************...

1
wiemay
sama2 punya rasa, lgsg cus nytaakan
Kardi Kardi
good jobbb👍
Kardi Kardi
Thank you sir. I am proud with you.🥳
Khusnul Khotimah
sangat bagus dan menarik
te~amor❤️
smpe terbawa mimpi jade 🤣🤣🤣
te~amor❤️
wah wah wahhh apa ini🙈🙈🙈
te~amor❤️
minta pijit anu nya jade🤣🤣
Kardi Kardi
MERITLAH TUANNNNN
Kardi Kardi: yuppp. jadilah satuuuuu😍
total 1 replies
D.Nafis Union
jd ikut bingung, jade udah gituan sm papanya max apa blm yah 🤔
zillenia Safar: padahal aku sdh berharap banget lhoo 😁🤭 eh cuma mimpi 🫣
total 1 replies
zillenia Safar
Nex kak Thor 🤗🥰
Kardi Kardi
WOW. DUDER VS ZANDER. BEGITUANKAH ?😍
Kardi Kardi: yuppp. GESREX SIKITLAHHH😍
total 1 replies
zillenia Safar
unboxing Thor besok pagi 😅😅😅🤭 klo gagal nanti aku ngambek 🤣🤣🤣
Sepli Naura
OMG jade ..
Kardi Kardi
SOMETHING IMPORTANT RESULTTTT
Kardi Kardi: LAMARLAH DIA TUANNN
total 1 replies
Kardi Kardi
WHOAHHH. WHO IS THAT ?
Kardi Kardi: yuppp. who are youuu
total 1 replies
zillenia Safar
walahh ga boleh begini dong Thor masa Jade mau ke kamar nya Adriano nunggu hari besok lamaaa😅😅😅🤭🤭🤭🤭🤭
D.Nafis Union
ngapain jade disuruh k kamar?? 🤔 masih nunggu besok ya....
zillenia Safar
ah elah si biang kerok datang mau bikin rusuh 😏😏😏😏
D.Nafis Union: kasihan jade dong
total 1 replies
Kardi Kardi
hey. heyyyy. COME ONNN WAKE UPPP😍
Kardi Kardi: yup. come onnn💪
total 1 replies
Kardi Kardi
COME ONNNN. WAKE UPPP SIRRR
Kardi Kardi: YEACHHH. LETS GOOO
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!