NovelToon NovelToon
Pembalasan Pemuda Yang Disingkirkan

Pembalasan Pemuda Yang Disingkirkan

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Balas Dendam / Mengubah Takdir / Preman / Romansa / Persaingan Mafia
Popularitas:4.5k
Nilai: 5
Nama Author: ilham risa

Menceritakan kisah seorang pemuda yang mempunyai rasa trauma di masa kecilnya. Dan rasa trauma itu disebabkan oleh keluarganya sendiri yang sangat membenci kehadiran dirinya. Saga, di usir dari rumah karena telah dituduh menyakiti adik lain ibu dari ayahnya, Saga juga sering di hina dan di caci maki oleh ayah serta kakak kandungnya sendiri. Sampai akhirnya Saga keluar dari rumah yang seperti neraka dan hidup di dunia luar. Banyak kejadian menyakitkan yang Saga alami, tapi semua itu telah menjadi pecut untuk dirinya agar bisa menjadi lebih kuat dan juga tahan banting. Sampai akhirnya Saga bergabung dengan kelompok Gengster, dan bertarung melawan banyak Gengster yang menjadi musuhnya? Dan beberapa tahun kemudian, Saga bertemu dengan adik tirinya itu, yang ternyata merupakan musuh bebuyutan dari kelompok mafia miliknya. Di saat itulah pembalasan dendam akan dia mulai. Sagara berjanji akan menghabisi seluruh orang yang telah membuat hidup nya menjadi menderita.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ilham risa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pengkhianat Di dalam Gengster

Tarrr....... Tarrr....

Suara petir menyambar nyambar di atas langit yang sudah berubah menjadi mendung. Lalu air hujan pun turun membasahi bumi dengan curah yang lumayan deras.

Sedangkan di samping makam yang tanahnya masih basah kuyup akibat di guyur air hujan, ada dua orang pria yang masih setia duduk di samping makam tersebut. Dan dia adalah Saga bersama Marko sahabatnya.

Bulir air mata kekecewaan mengalir deras di wajah Saga, tapi air mata itu langsung menghilang karena terkena air hujan yang membasahi wajah putihnya. Sungguh saat ini hati Saga benar benar dipenuhi dengan rasa dendam yang sangat membara. Dia yang baru saja kehilangan bos sekaligus guru baginya, merasa sangat terpukul dan tidak ikhlas.

Di dalam hatinya ada rencana jahat yang sudah dia susun rapi. Apapun yang terjadi, dia bersumpah akan membalas kematian yang dialami oleh almarhum bosnya itu.

"Mereka harus membayar semuanya Marko! Kita harus mencari dimana keberadaan dari klan Mafia Black Red yang sudah menghabisi bos Jarwo!" teriak Saga sambil meremas kuat tanah basah yang ada di genggaman tangannya.

Buku buku di lengan tangan Saga tampak keluar di sela sela kulitnya yang mengeras. Rasa dendam di hati Saga benar benar sudah tidak dapat di bendung lagi, dan sebelum dia melakukan pembalasan Saga terlebih dahulu akan memperkuat kekuasaan dan kehebatan mereka, agar gengster Kapak milik bosnya itu tidak kalah melawan para mafia yang terkenal elit dan lebih hebat dari gengster miliknya.

Marko yang mendengar perkataan dari sahabatnya langsung menepuk punggung Saga. Apapun yang terjadi Marko akan terus mendukung sahabatnya itu, bahkan kalau nyawa menjadi taruhannya maka dia akan senang hati berkorban demi sahabat nya tersebut.

"Aku akan mendukung apapun keputusan yang kau ambil Saga. Begitu juga dengan para kelompok Gengster, yang akan tunduk di bawah kaki mu, menggantikan bos yang sudah meninggal dunia." ucap Marko membuat Saga merasa kagum.

Lalu Marko pun membantu Saga untuk bangkit dari duduknya, seluruh pakaian yang dikenakan oleh mereka berdua sudah basah kuyup, dan Marko pun berinisiatif untuk mengajak Saga pergi meninggalkan makam dari almarhum bosnya itu.

"Saga. Ayo kita kembali. Kita sudah sangat lama berada di sini, pasti para anak buah yang berada di markas sangat mengkhawatirkan keadaan mu Saga." ajak Marko kepada Saga.

Mendengar ajakan tersebut, kedua mata Saga kembali menatap tanah basah yang ada di hadapannya. Sungguh tidak pernah dia bayangkan sebelumnya, kalau orang yang sudah dia anggap seperti pamannya sendiri, malah pergi meninggalkan dirinya begitu cepat.

Lalu sebelah tangan Saga mengelus batu nisan yang bertuliskan nama Jarwo binti Ibrahim itu. Sampai kapanpun dia tidak akan pernah melupakan sosok bos Jarwo yang sangat baik kepadanya dan juga sahabatnya Marko.

"Semoga kau tenang di sana bos. Aku janji akan menyelesaikan misi yang belum kau selesaikan sebelumya. Dan aku juga akan menuntut balas kepada para klan mafia yang sudah menghancurkan mu. Itulah janjiku Bos." ucap Saga dengan penuh keyakinan.

Setelah puas meluapkan rasa kehilangan di dalam hatinya, Saga pun menoleh menatap Marko. Lalu mereka berdua berjalan meninggalkan wilayah pemakaman dan menerobos derasnya air hujan yang mengguyur kedua tubuh mereka.

Sedangkan di dalam markas yang tampak kumuh dan juga kotor, air mata kesedihan masih menyelimuti seluruh anggota gengster Kapak milik Almarhum bos Jarwo. Sungguh mereka semua masih belum percaya kalau bos mereka yang sudah puluhan tahun mereka ikuti, kini telah pergi untuk selama lamanya dan tidak akan pernah kembali lagi ke dunia ini.

"Hiks..! Kenapa aku sangat sedih. Rasanya benar benar seperti mimpi, bos pergi begitu tiba tiba." ucap seorang pria yang merupakan anak buah paling lama yang menjadi kaki tangan bos Jarwo yang bernama Sarnip.

"Kau benar Sarnip. Aku juga merasakan hal yang sama seperti yang kau rasakan saat ini. Aku sungguh sangat kehilangan bos Jarwo, Sarnip!" ucap pria satunya lagi yang memiliki usia sama seperti dirinya yang bernama Rudi.

Semua kelompok gengster yang ada di dalam markas, juga ikut memasang wajah yang begitu sedih. Mereka semua masih tidak percaya kalau bos yang mereka hormati sudah tidak ada lagi di dunia ini. Namun tidak dengan satu orang pria yang mulai memundurkan langkahnya untuk keluar dari dalam markas tersebut.

Wajah dari pria itu terlihat sangat ketakutan, ada rasa bersalah di dalam hatinya karena dia telah menjadi pengkhianat di dalam gengster milik almarhum bos Jarwo.

"Apa yang harus aku lakukan sekarang? Aku takut ketahuan." gumamnya di dalam hati sambil berdiri di dinding dekat pintu masuk.

Hingga tak lama kemudian, muncullah Saga dan juga Marko yang masuk ke dalam markas. Melihat kehadiran dari kedua pemuda tersebut, para kelompok itu yang berjumlah sekitar 50 orang langsung bersujud di hadapan Saga membuat Saga mmasang wajah terkejut.

Brukkkk.....

"Hormat kami Bos Saga." sapa mereka sambil mengatupkan kedua tangan mereka kepada Saga.

Melihat apa yang dilakukan oleh para rekannya, Saga langsung membulatkan mata sempurna. Sungguh dia tidak menginginkan semua ini, karena dia merupakan orang baru di dalam kelompok Gengster Kapak, bahkan pengalamannya belum terlalu banyak di dunia bawah, Lalu apakah dia mampu menjadi pemimpin untuk mereka semua?

"Bangkitlah! Apa yang kalian lakukan? Kenapa kalian malah bersujud di hadapanku?" tanya Saga dengan nada terkejut.

Mendengar perintah dari pemuda tersebut, pria bernama Sarnip pun segera menggerakkan kedua lututnya untuk menghadap lebih dekat di hadapan Saga.

Melihat apa yang dilakukan oleh Sarnip, Saga segera menahan gerakan dari pria tua tersebut, lalu dia pun ikut berlutut sambil memegang kedua bahu Sarnip menggunakan kedua tangannya.

"Cukup pak Sarnip! Hentikan, apa yang sebenarnya mau kamu lakukan?" tanya Saga dengan nada dingin.

"Bos. Kami mohon! Jadilah bos baru untuk kami. Ini semua merupakan amanah dari almarhum bos Jarwo. Entah kebetulan ataupun tidak, sudah sejak lama bos Jarwo mengatakan kepada kami semua kalau bos lah yang akan menjadi penerus untuknya. Dia ingin agar bos menjadi ketua kami dan memimpin Gengster Kapak milik kita. Dan kami harap bos mau menerima amanah ini..Kami mohon bos." pinta Sarnip seraya meneteskan air mata.

Saga yang melihat bulir air mata keluar membasahi pipi keriput dari Sarnip pun, langsung berhambur memeluk erat tubuh pria itu. Saga bisa merasakan kesedihan yang saat ini mereka semua rasakan, dan dia juga merasa hancur dengan kepergian tiba tiba dari bosnya yang begitu baik padanya.

Brukkk.....

"Menangis lah pak Sarnip! Menangis lah. Malam ini kita semua akan meluapkan kesedihan kita atas kepergian bos Jarwo. Aku tahu seperti apa rasa sakit yang kalian alami saat ini, bagi kalian bos Jarwo bukanlah hanya seorang bos biasa, tapi dia juga merupakan bapak untuk kalian semua, sebab selama ini kalian selalu bergantung hidup padanya. Aku janji, akan menjadi Pemimpin yang baik untuk kalian. Dan aku akan berjuang untuk kesejahteraan Gengster Kapak milik kita, aku akan berjuang bersama kalian semua. Namun sebelum itu kita lakukan, aku harus terlebih dahulu memusnahkan mata mata di dalam gengster kita." ucap Saga yang berhasil membuat mereka semua menjadi terkejut.

"Apa! Mata mata? Apa maksud mu itu bos? Sejak kapan ada mata mata di dalam geng kita?" tanya Sarnip dengan nada terkejut.

Semua mata langsung menatap lekat ke wajah Saga, sedangkan Saga tampak mengedarkan pandangannya menelisik wajah dari para anak buahnya. Hingga tak lama kemudian, Saga bangkit dari jongkoknya dan berdiri dengan begitu tegak. Lalu dia mengeluarkan sebuah racun dari saku celananya guna mencari siapa mata mata yang sudah bermain di dalam gengster milik almarhum bos Jarwo.

"Aku tidak tahu siapa yang menjadi mata mata di sini, tapi aku akan mengetes kalian dengan racun ini."

Degghh...

"Apa..! Saga? Apa kau tidak salah Saga?"

"Tentu saja tidak. Dan aku akan memulainya dari pria yang ada di ujung pintu." ucap Saga sambil menunjuk ke arah pria itu.

Mendengar apa yang diucapkan oleh Saga, wajah dari pria tersebut langsung berubah memerah. Lalu dia langsung mundur kebelakang hendak melarikan diri dari markas tersebut.

"Tidak! Aku tidak mau! Aku tidak mau mati."

Dorrrr.....

Sebelum langkah kakinya melangkah, Saga sudah terlebih dahulu menembak pria itu tepat di bagian kakinya. Kali ini dia tidak akan memaafkan siapapun yang sudah menghabisi nyawa bosnya.

"Ya Tuhan. Apakah dia pengkhianatnya?" tanya anak buah Saga menatap terkejut.

Keadaan di dalam markas benar benar heboh, sungguh mereka tidak menyangka kalau selama ini mereka sudah berdampingan dengan seorang pengkhianat.

Lalu Saga segera berlari dan mencengkram kuat leher pria itu yang hendak melarikan diri dengan kaki yang pincang, merasakan cengkraman kuat di lehernya membuat pria itu menjadi kesulitan bernafas.

Krekkk...

"Aarrggh! Sakit."

1
Yeni Wahyu Widiasih
bagus
Ilham Risa: Terimakasih banyak kak, ikuti terus ya kak 😍🙏
total 1 replies
partini
hemmm laki laki bego di kadalin
Ilham Risa: bener banget kak, nanti dia kenak karma nya kak🤣
total 1 replies
partini
biasanya cewek ini cowok yg tertidas ok lanjut baca
Ilham Risa: Terimakasih sudah mampir kak, semoga suka sama cerita saga ya kak🙏😍
total 1 replies
Yunita Arriviani
ceritanya seru
Ilham Risa: Terimakasih banyak, ikuti terus ya kak🙏🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!