Apa yang kamu rasakan ketika lingkupan kehidupan sehari - hari dalam dunia kecilmu yang selalu menonton dan hanya selalu menuggu setiap hari demi hari berganti secara alami , tiba - tiba berubah menjadi hal yang paling menakjubkan dalam hidupmu..?
Itulah yang terjadi pada saya .
Saya Shen Yuemi seorang karyawanti biasa 32 tahun yang bekerja selama 8 jam dengan gaji yang cukup memenuhi kebutuhan hidup sehari - hari.
Yang selalu menjadi waktu ternyaman sambil menikmati membaca karya cerita tentang fantasy terutama dominasi wanita. Selalu berkhayal hidup di dunia itu dan hidup nyaman dan damai menjadi kenyataan....
Itulah yang saya alami.....
Heheheheeeeeheeeheee......
Banzai ..... Banzai......
Aku datang kehidupan baru.....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Risa Ki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 29 Rencana Pergi ke Hutan
Malam semakin larut dan dingin dengan perlahan digantikan pagi yang cerah dan hangat.
Shen Yuemi yang masih tertidur nyenyak di atas tempat tidurnya. Tidak menyadari ketiga saudara Hida sudah bangun lebih awal dan melakukan tugas masing-masing .
Hida Arong yang mempersiapkan makanan pagi dan merebus air hangat untuk penghuni rumah.
Hida Renzhi yang membersihkan bagian dalam dan luar rumah.
Hida Ziyu yang memberikan makan dan membersihkan kandang hewan.
Setelah Hida Ziyu selesai memberi makan semuanya hewan dan membersihkan kandang , Hida Ziyu berjalan ke sumur untuk mengambil air dan membersihkan tangan dan kakinya.
Melihat Hida Ziyu selesai dengan semua pekerjaannya. Hida Arong yang sudah mempersiapkan air hangat, memanggil Hida Ziyu.
"Yu'er, kamu bisa mandi dulu , airnya sudah siap." Hida Arong menunjuk ember yang terisi air hangat.
"Baik kakak" Hida Ziyu berjalan ke dapur dan mengangkat ember yang berisi air ke dalam bak kamar mandi.
Setelah tiga kali bolak - balik mengambil air , akhirnya Hida Ziyu selesai mengisi bak mandi hingga penuh dan cukup untuk mandi.
"Kakak, apakah A-Mi belum bangun? Aku akan membangunkannya." Hida Renzhi yang sudah membersihkan serta merapikan semua yang ada di dalam maupun di luar rumah dan membersihkan tangan dan kakinya dengan air sumur berjalan ke dapur untuk bertanya kepada Hida Arong.
"Jangan dulu. Biarkan Tuan istri tidur lebih lama. Kamu bisa mandi setelah Yu'er selesai. Dan air hangat sudah siap." Hida Arong menambahkan kayu untuk menjaga api agar lebih menyala.
"Oh" Hida Renzhi duduk dengan lesu di samping Hida Arong sambil memandang api yang menyala - nyala.
"Zhi'er, kam—" Hida Arong ingin menanyakan sesuatu kepada Hida Renzhi tentang kejadian kemarin pagi dengan Shen Yuemi tapi Hida Ziyu datang.
"kakak, Yu'er sudah selesai......., kakak kedua apa yang kamu lakukan di sini dengan wajah begitu lesu?" Hida Ziyu datang dengan rambut yang belum kering sempurna dan terdapat butiran-butiran air yang masih mengalir di rambutnya yang basah.
"Adik ketiga , kamu sudah dewasa , sudah berusia lima belas tahun, kenapa bersikap begitu ceroboh. bagaimana kalau kamu sakit karena rambut yang masih basah?" Hida Renzhi berdiri dan melihat rambut basah Hida Ziyu dengan nada khawatir.
"Oh, Yu'er tahu salah. Kakak kedua bisa mandi sekarang, Yu'er sudah selesai mandi." Hida Ziyu tersenyum malu dengan sikapnya yang masih kekanak-kanakan.
"Sudah Zhi'er, kamu bisa mandi sekarang. Setelah itu kakak yang berikutnya. Saat ini kakak masih ingin mempersiapkan air hangat untuk Tuan istri . Dan kalian berdua bisa siapkan makan pagi dan membangunkan Tuan istri nanti saat kakak selesai mandi." Hida Arong berpikir nanti bisa bertanya kepada Hida Renzhi saat waktu yang tepat tentang kejadian kemarin pagi dengan Shen Yuemi.
"Baik kakak". Hida Renzhi dan Hida Ziyu menjawab secara bersamaan.
Hida Renzhi mengangkat ember dan menuangkan ke bak mandi sebanyak tiga kali dan bak mandi terisi penuh.
Hida Ziyu ingin membantu Hida Arong di dapur. Tetapi Hida Arong tidak mengizinkannya dan meminta Hida Ziyu untuk keluar dari dapur karena asap dan segera mengeringkan rambutnya yang masih basah.
Setelah beberapa saat Hida Renzhi selesai mandi tepat dengan Hida Arong selesai semua pekerjaannya di dapur dan mematikan kayu bakar dan bersiap untuk mandi.
Hida Renzhi dan Hida Ziyu , mereka berdua membagi tugas untuk mempersiapkan makan pagi dan membangunkan Shen Yuemi.
Hida Renzhi menawarkan dirinya untuk membangunkan Shen Yuemi dan Hida Ziyu Setuju tanpa berpikir panjang dan pergi mempersiapkan makan pagi untuk mereka berempat.
" A-Mi bangun... A-Mi...." Hida Renzhi berjalan ke kamar Shen Yuemi dan mengetuk pintu Shen Yuemi yang di kunci dari dalam.
Karena dulu Shen Yuemi seorang karyawati di perusahaan dengan jam masuk kantor sembilan pagi. Shen Yuemi terbiasa bangun jam delapan pagi karena jarak antara kantor dan tempat tinggal kostnya yang dulu hanya membutuhkan waktu lima belas menit.
Shen Yuemi yang tertidur pulas , terbangun saat Hida Renzhi memanggil dan mengetuk pintu kamarnya dengan cukup keras dan lama.
"Bangun A-Mi...." Hida Renzhi masih berusaha mengetuk pintu dan memanggil Shen Yuemi dari luar pintu kamar.
Bukankah aku sudah memintanya untuk tidak mengunci pintu kamar kemarin pagi. Kenapa masih di kunci dari dalam? Apakah kami bertiga tidak bisa begitu di percayai? Sehingga tidak aman jika tidak mengunci dari dalam.
Hida Renzhi masih mengeluh dalam hati sampai pintu kamar Shen Yuemi terbuka.
"Zhi'er bisakah kamu memanggil dan mengetuk pintu lebih lembut dan pelan lain kali?". Shen Yuemi terbangun dan membukakan pintu kamarnya.
"....Kam—" Hida Renzhi tertegun sebentar dengan penampilan Shen Yuemi yang membuat jantung berdebar di pagi hari lagi.
"Apa?" Shen Yuemi tidak sabar dengan Hida Renzhi yang berbicara begitu lambat.
Apa A'zhi tidak tahu, sebagian orang akan mudah tersinggung ketika saat bangun tidur, termasuk dirinya.
"Ka—" Hida Renzhi ingin membalas tatapan tidak sabar dari Shen Yuemi tapi tiba-tiba terdengar suara Hida Arong yang memanggil mereka.
"Zhi'er apakah Tuan istri sudah bangun?" Hida Arong datang ke kamar Shen Yuemi untuk melihat apakah Hida Renzhi sudah membangunkan Shen Yuemi.
"Kak—" Hida Renzhi terkejut saat mendengar suara Hida Arong dan ingin merapikan penampilan Shen Yuemi yang baru bangun tidur tetapi terlambat.
"Tu—" Hida Arong datang dan melihat pintu kamar tidur Shen Yuemi terbuka dan melangkah lebih cepat untuk menanyakan Shen Yuemi ingin mandi duluan atau makan pagi dahulu. Tapi terkejut dan jantungnya berdegup lebih kencang saat melihat penampilan Shen Yuemi.
Saat ini Shen Yuemi memakai pakaian bagian dalam yang tipis sehingga membentuk lekuk tubuh Shen Yuemi dengan jelas dan sedikit bagian baju yang kusut di bagian atas yang memperlihatkan sedikit bahu putihnya. Dengan rambut panjang terurai dengan sedikit kusut di beberapa bagian membuat penampilan yang menggoda dan centil, serta ekspresi yang imut karena sedikit tidak sabar yang membuat orang ingin memeluknya. Sungguh pemandangan di pagi hari yang membuat orang berpikiran Liar.
"Ada apa dengan kalian berdua? Kenapa berbicara hanya setengah-setengah?" Shen Yuemi menjadi lebih tidak sabar saat ketika mereka berdua hanya diam dan berkata hanya sepotong kata saja.
Rong'er dan A-Zhi benar kakak adik saudara kandung , ekspresi dan sikapnya sama persis dan mempunyai bakat untuk membuat orang tidak sabar dengan mengucapakan kalimat yang setengah - setengah.
Sungguh lihat ekspresi mereka berdua yang diam dan terkejut yang sama persis.
Shen Yuemi mengeluh di depan pintu kamar tanpa menyadari ada yang salah dengannya.
"Tu..Tuan istri ingin makan pagi atau membersihkan diri dulu...?" Hida Arong menahan degupan jantungnya dan berbicara dengan normal.
"Aku ingin mandi sebentar dan baru sarapan. Kalian bertiga bisa sarapan duluan, tidak perlu menungguku." Shen Yuemi berbalik masuk kamar dan membawa baju ganti serta menutup pintu kamar dan pergi ke kamar mandi.
Melihat Hida Arong dan Hida Renzhi masih berdiri diam di depan pintu, Shen Yuemi merasa aneh dan bingung.
"Apa yang kalian berdua lakukan? kenapa masih berdiri di sini ? Bukannya sarapan lebih dulu?" Shen Yuemi benar-benar tidak mengerti dengan yang di lakukan Hida Arong dan Hida Renzhi.
"Kami akan menunggu Tuan istri dan makan pagi bersama." Hida Arong menjadi malu dengan sikap bodohnya dan menarik Hida Renzhi pergi bersama untuk pergi ke meja makan.
Hida Renzhi yang di tarik oleh Hida Arong hanya diam dan mengikuti dari belakang.
"Sungguh aneh..." melihat Hida Arong dan Hida Renzhi pergi . Shen Yuemi bergumam pelan dan pergi untuk mandi.
Setelah Hida Arong dan Hida Renzhi sampai di meja makan , mereka berdua duduk dengan diam dan sedikit menundukkan wajah.
Hida Ziyu yang sudah berada di meja makan menunggu Shen Yuemi, Hida Arong dan Hida Renzhi untuk makan bersama . Tetapi hanya mereka berdua yang datang dan melihat sikap aneh keduanya, Hida Ziyu mau tidak mau ingin bertanya
"Kakak, Kakak kedua di mana Yuemi kecil ? Dan ada apa dengan kali—?" Hida Ziyu yang ingin bertanya tetapi di sela oleh Hida Arong.
"Tuan istri ingin membersihkan diri dulu baru makan pagi." Hida Arong buru-buru menyela Hida Ziyu agar tidak bertanya lebih lanjut dan mengetahui sikap kurang sopan dan tidak tahu malu mereka berdua.
"...." Hida Ziyu selalu merasa ada yang salah dengan sikap Hida Arong dan Hida Renzhi.
Meskipun Hida Arong mencoba mengelak
Tetapi Hida Ziyu yakin dan mengerti dengan sikap aneh Hida Arong dan Hida Renzhi pasti ada hubungannya dengan Shen Yuemi.
Dalam suasana aneh dan canggung, Shen Yuemi datang setelah selesai mandi dan merasa ada suasana yang tidak nyaman. Shen Yuemi hanya duduk di tempat duduk tersisa.
"Ayo makan. Kenapa kalian hanya diam?" Shen Yuemi merasa sungguh tidak mengerti dengan orang zaman kuno ini.
Sungguh sulit mengikuti gaya pikir orang yang hidup di zaman kuno.
Shen Yuemi hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala dan menghela napas di dalam hatinya.
Ketika ketiga saudara Hida mendengar Shen Yuemi meminta memulai makan. Mereka mengambil sendok dan mulai sarapan pagi.
Dalam suasana canggung Shen Yuemi menahan diri dan berusaha menikmati sarapan paginya.
Sungguh kenapa semenjak aku berada di dunia ini selama empat hari, pasti aku harus menderita saat waktu makan baik di rumah maupun di luar...?!
Mungkin lama - lama aku akan mengalami gangguan pencernaan akut...!
Apakah mulai sekarang setiap hari aku harus mempersiapkan obat sakit perut..?!!
Apakah aku harus membeli obat di apotek ketika pergi ke kota nanti??!!!
Tetapi untungnya sarapan pagi ini hanya semangkuk bubur dengan rasa yang sedikit normal...
Ada rasa sedikit gurih karena di beri garam dan beras yang terasa di mulut.
Bukan seperti tiga hari terakhir yang hanya terasa air hangat dengan beberapa butir beras.
Shen Yuemi hanya bisa mengeluh diam-diam dalam hati.
Ketika Shen Yuemi sibuk meratapi duka yang di alaminya. Hida Arong selalu melirik dan mengamati Shen Yuemi dari sudut matanya.
"Tuan istri, apakah makanan pagi hari ini ada yang kurang cocok ?" Hida Arong bertanya karena melihat Shen Yuemi yang diam dan makan dengan pelan sekali.
"Sudah cukup. Sarapan pagi yang sederhana yang pas untuk di makan di pagi hari. Terima kasih Rong'er ". Shen Yuemi berusaha memuji Hida Arong dengan usaha kerasnya untuk memasak menuruti seleranya.
"Tidak. Itu yang harus dilakukan Rong'er. Tuan istri tidak perlu berterima kasih. Rong'er senang jika itu cocok dengan selera Tuan istri." Hida Arong merasa bahagia dengan pujian Shen Yuemi. Dan berusaha lebih keras dalam hal memasak
"Oke ada yang ingin aku bicarakan kepada kalian bertiga saat selesai sarapan nanti." Shen Yuemi terus berusaha menghabiskan semangkuk bubur yang sedikit normal dengan cepat
Setelah sarapan selesai. Aku ingin membicarakan dengan mereka bertiga tentang rencanaku pergi ke hutan hari ini.