NovelToon NovelToon
Path Of The Sovereign

Path Of The Sovereign

Status: sedang berlangsung
Genre:Raja Tentara/Dewa Perang / Fantasi Timur / Kebangkitan pecundang / Epik Petualangan / Fantasi
Popularitas:4.7k
Nilai: 5
Nama Author: Y. Septra

[UPDATE 2–3 CHP PERHARI]

Liu Xian, seorang anak yatim piatu yang sejak kecil dirawat oleh Liu Long, pemimpin Sekte Naga Langit. Meski tidak memiliki bakat dalam kultivasi, Liu Xian menyimpan mimpi besar: menjadi seorang kultivator yang mampu membawa kedamaian bagi dunia.

Namun, kenyataan berkata lain. Semua orang percaya bahwa Liu Xian hanyalah pemuda biasa tanpa masa depan. Hingga suatu hari, ketika sedang menjalankan sebuah tugas sederhana di hutan, ia tanpa sengaja menemukan sebuah kristal misterius yang tiba-tiba menyatu dengan tubuhnya.

Apa sebenarnya benda itu? Dan jalan seperti apa yang akan terbentang bagi Liu Xian setelah pertemuan takdir tersebut?

Ikuti perjalanan Liu Xian menapaki jalannya menuju puncak kekuasaan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Y. Septra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 15: Kultivator Kristal Abadi 2

BAB 15: Kultivator Kristal Abadi 2

Gerombolan serigala yang tengah marah itu menyerang Liu Xian dengan ganas. Aura membunuh yang mereka pancarkan saja sudah cukup membuat Gao Yang dan teman-temannya kesulitan untuk bergerak.

Namun tidak dengan Liu Xian. Ia tampak masih bisa bergerak bebas ke sana kemari tanpa merasakan tekanan sedikit pun. Karena merasa sudah cukup lama bermain dengan para serigala itu, Liu Xian kemudian melesat dengan kecepatan tinggi dan menyerang gerombolan tersebut. Hanya dalam beberapa detik saja, semua Serigala Bayangan sudah berhasil ia lumpuhkan.

"Elemen Kristal: Tapak Obsidian!" ucap Liu Xian lantang.

Tapak raksasa yang terbuat dari Kristal Obsidian padat tercipta di langit. Permukaannya memancarkan kilau gelap yang mengerikan dan memantulkan aura kehancuran yang menusuk. Tapak itu kemudian menghantam tubuh para Serigala Bayangan dengan kekuatan luar biasa hingga membuat tubuh mereka pecah berkeping-keping seolah terbuat dari kaca rapuh.

Gao Yang dan yang lainnya bergidik ngeri saat mendengar dan menyaksikan secara langsung seseorang menggunakan jurus elemen Kristal, elemen yang sangat legendaris dan telah lama dianggap hilang. Selama ini, mereka hanya mendengar cerita tentang betapa mengerikannya kekuatan elemen Kristal, namun sekarang mereka menyaksikannya sendiri. Kekuatan penghancur elemen itu bahkan mampu menghancurkan materi hingga ke tingkat atom.

"Di-dia adalah Kultivator Kristal Abadi!" ucap Gao Yang gugup, matanya membulat lebar.

Liu Xian mendengar ucapan Gao Yang dengan sangat jelas, namun ia sama sekali tidak menghiraukannya. Ia berbalik dan berjalan mendekati kelima pemuda tersebut.

"Kalian tidak apa-apa?" tanya Liu Xian dengan nada tenang.

"Ka-kami tidak apa-apa, tuan. Te-terima kasih telah menolong kami," ucap Gao Yang dengan gugup.

"Tidak perlu sungkan. Kalau boleh aku tahu, dengan siapa aku bicara saat ini, dan kalian berasal dari sekte mana?" tanya Liu Xian sambil memperhatikan jubah mereka yang memiliki lambang teratai di punggungnya.

"Tuan, namaku Gao Yang, dan kami berasal dari Sekte Teratai Salju. Lalu tuan sendiri, siapa?" tanya Gao Yang sedikit ragu.

"Tolong jangan panggil aku tuan. Panggil saja aku Qing Long," ucap Liu Xian berbohong dengan tenang.

"Baiklah kalau begitu, terima kasih, saudara Qing Long. Kalau boleh tahu, tujuan saudara ke mana?" tanya Gao Yang dengan nada lebih ramah.

"Entahlah. Untuk saat ini, mungkin aku akan mencari kota ataupun desa terdekat," jawab Liu Xian yang kini menyebut dirinya Qing Long.

"Kalau begitu, bagaimana jika kita pergi bersama, jika saudara Qing Long tak keberatan?" tanya Gao Yang dengan sopan.

Liu Xian terdiam sejenak. Ia tampak tengah memikirkan sesuatu. Namun beberapa saat kemudian, ia merasakan ada aura kuat yang datang mendekat dari arah barat laut.

"Saudara Gao Yang, sepertinya kalian sudah dijemput. Jadi sebaiknya aku pergi sendiri. Kalau begitu, aku pamit," ucap Liu Xian, kemudian menghilang tanpa jejak dalam sekejap.

Gao Yang dan teman-temannya tampak bingung dengan ucapan Qing Long (Liu Xian) yang mengatakan bahwa mereka telah dijemput. Beberapa menit kemudian, di depan mereka muncul seorang pria paruh baya yang mengenakan jubah yang sama seperti mereka berlima.

"Tetua!" seru mereka semua serempak sambil menunduk hormat.

"Gao Yang, apa yang sebenarnya terjadi?" tanya pria paruh baya yang dipanggil Tetua itu dengan tatapan tajam.

Mereka berlima kemudian menjelaskan kepada tetua sekte bahwa sebelumnya mereka telah diserang oleh segerombolan Serigala Bayangan. Mereka juga menceritakan bahwa mereka diselamatkan oleh seorang kultivator kuat yang menguasai elemen Kristal.

"Apa!!! Kalian telah bertemu dengan Kultivator Kristal?! Apa kalian tidak berbohong?!" ucap tetua sekte tak percaya.

"Benar, Tetua! Kami benar-benar bertemu dan bahkan diselamatkan oleh seorang Kultivator Kristal! Kami berani bersumpah atas nyawa kami, Tetua!" ucap mereka semua serempak.

"Lalu, apa kalian tahu ke mana dia pergi?" tanya tetua tersebut.

"Maaf, Tetua, kami sama sekali tidak tahu arahnya karena dia langsung menghilang dalam sekejap. Namun, dia sempat memperkenalkan dirinya," jawab Gao Yang.

"Benarkah? Lalu siapa namanya?" tanya tetua sekte dengan penasaran.

"Namanya adalah Qing Long, Tetua. Dia mengatakan bahwa dirinya hanyalah seorang pengembara," jawab Gao Yang.

"Baiklah, yang terpenting kalian semua selamat. Kalau begitu, mari kita kembali ke sekte," ajak tetua sekte itu. Mereka pun melanjutkan perjalanan untuk kembali ke Sekte Teratai Salju.

**

Liu Xian muncul kembali di luar hutan setelah meninggalkan kelima murid Sekte Teratai Salju. Setelah itu, ia melanjutkan perjalanannya untuk mencari kota terdekat. Ia tidak berniat untuk pulang, melainkan langsung menuju ke kekaisaran untuk mengikuti turnamen kultivator di sana, karena turnamen tersebut hanya tinggal satu bulan lagi.

Setelah berjam-jam melakukan perjalanan, berlari, berjalan, dan sesekali terbang, akhirnya Liu Xian sampai di pinggiran sebuah kota yang lumayan besar. Kota tersebut bernama Kota Lampion.

Liu Xian cukup terkejut saat melihat antrian yang sangat panjang untuk memasuki kota itu. Karena penasaran, Liu Xian akhirnya bertanya pada salah satu pengunjung yang ikut mengantri.

"Permisi, Tuan. Kenapa banyak sekali yang mengantri untuk masuk ke kota ini?" tanya Liu Xian sopan.

"Sepertinya Tuan orang baru, ya. Jadi begini, Tuan, sebenarnya ada alasan kenapa kota ini dinamakan Kota Lampion. Setiap tahunnya, para penduduk kota akan menerbangkan lampion untuk memperingati hari ulang tahun Putri Penguasa Kota," jawab pengunjung tersebut ramah.

"Terima kasih atas informasinya, Tuan," ucap Liu Xian sambil sedikit menunduk hormat.

Setelah menunggu cukup lama, akhirnya tiba giliran Liu Xian untuk diperiksa dan dimintai tanda pengenal ataupun identitasnya. Liu Xian kemudian menunjukkan lencana Sekte Naga Langit kepada para penjaga tersebut. Seketika, dengan sangat hormat, para penjaga mempersilakan Liu Xian untuk memasuki kota.

Liu Xian tampak sedikit kaget dengan sikap hormat para penjaga gerbang saat melihat lambang Sekte Naga Langit. Namun, ia tidak terlalu memikirkannya dan langsung berjalan menelusuri kota untuk mencari penginapan.

**

Di gerbang kota, nampak para murid dari Sekte Teratai Salju yang sebelumnya ditolong oleh Liu Xian juga tiba di Kota Lampion bersama dengan salah satu tetua sekte tersebut. Setelah menunjukkan identitas pada penjaga kota, mereka berenam langsung mencari penginapan untuk segera beristirahat.

"Semoga saja saudara Qing Long juga ada di kota ini," ucap Gao Yang pelan.

"Kenapa kau berkata begitu?" tanya tetua tersebut yang kebetulan mendengar ucapan Gao Yang.

"Sebenarnya sebelum Tetua datang, kami berlima sempat ingin melanjutkan perjalanan bersama saudara Long, karena dia ingin menuju ke kota terdekat. Aku berpikir mungkin dia ada di kota ini, karena hanya kota ini yang terdekat dari hutan tersebut," jawab Gao Yang.

"Semoga saja begitu, karena aku juga ingin bertemu dengannya," ucap tetua sekte tersebut.

**

"Haccuuhh!! Siapa yang membicarakan aku," gumam Liu Xian sambil mengusap hidungnya.

Setelah berjalan agak lama, Liu Xian akhirnya menemukan sebuah penginapan bernama Penginapan Bulan Perak. Liu Xian kemudian masuk ke dalam penginapan yang tidak terlalu mewah tersebut.

"Selamat datang di Penginapan Bulan Perak, Tuan. Ada yang bisa saya bantu?" tanya pelayan penginapan dengan ramah.

"Aku ingin memesan kamar untuk dua hari, lalu aku juga ingin memesan beberapa makanan," ucap Liu Xian.

"Baiklah, Tuan. Biaya kamar untuk dua hari adalah lima koin perak," ucap pelayan tersebut.

Liu Xian kemudian mengeluarkan lima koin perak yang ada di dalam cincin ruangnya, lalu menyerahkannya kepada pelayan itu. Setelah itu, Liu Xian langsung menuju ke salah satu meja yang kosong, karena di lantai dasar penginapan tersebut juga terdapat kedai makan.

Catatan Mata Uang Dunia Ini:

Urutan nilai (dari terendah ke tertinggi):

Koin Perunggu

Koin Perak

Koin Emas

Koin Platinum

1 Koin Perak \= 1000 Koin Perunggu

1 Koin Emas \= 1000 Koin Perak

1 Koin Platinum \= 1000 Koin Emas

1
Ibad Moulay
Kristal Inti
Ibad Moulay
Lanjutkan 🔥🔥🔥🔥🔥
Nanik S
Laaaanjut
Nanik S
Semakin bagus Ceritanya Tor
Nanik S
Liu Xian.... menjadi incaran semua Aliran hitam
Ibad Moulay
Elang Raksasa
Ibad Moulay
Pertarungan
Ibad Moulay
Lanjutkan 🔥🔥🔥🔥
Nanik S
Ceritanya seru
Nanik S
Kemana Qing Long...
Nanik S
Beri saja mereka semua pelajaran
Nanik S
Kalau Harga tinggi pasti panen besar
Nanik S
Pil apa kadinya nanti
Nanik S
Mantap untuk sekedar layihan
Nanik S
Bagus juga pakai nama samaran
Nanik S
Cerita ini mulai Hidup Tor
Nanik S
Ayah dan Anak begitu serasi sama sama Kuat
Nanik S
Jurus Tombak Kilat
Nanik S
Ke|reeen dan lanjutkan
Nanik S
Berarti Liu Xian reinkarnasi Dewa Kristal
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!