Bagi Zain, Zara adalah tambang emasnya namun bagi Zara, Zain adalah malaikat pelindungnya. Hubungan mereka yang saling menguntungkan namun tersimpan banyak misteri berupa kebohongan dan pengkhianatan.
Permainan Zain akhirnya berakhir setelah Zara mengetahui bahwa pria yang mencintainya selama ini ternyata hanya seorang penipu yang mengincar hartanya saja namun tidak dengan Zain yang harus berjuang keras untuk meyakinkan Zara kalau dirinya telah berubah dan mencintai Zara dengan tulus.
"Apakah Zara akan menerima begitu saja ketulusan cinta Zain padanya? rahasia apakah yang membuat Zara menggugat cerai Zain? ikuti kisah cinta mereka berdua...!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sindya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
14. Makin Mesra
Zara sedang menunggu suaminya yang janji akan menjemputnya pulang sekolah. Keduanya tetap saling ngobrol melalui ponsel agar tidak jenuh.
"Apakah masih lama?" tanya Zara saat melihat bubaran siswa makin sedikit di depan gerbang sekolahnya.
"Paling sepuluh menit lagi nyampe. Tunggu aja sayang. Apakah kamu sudah lapar?" tanya Zain yang ingin mengajak Zara makan siang.
"Sedikit," Zara memperhatikan area sekitarnya berangsur sepi.
Tidak lama kemudian mobil mewah putih mutiara melintas sambil menyembunyikan klakson. Wajah cantik Zara langsung sumringah begitu melihat wajah suaminya. Seakan keduanya sedang memberikan semangat masing-masing jika sudah bertemu. Lelah hilang begitu saja digantikan rasa tenang yang tak tergantikan.
"Apakah harimu baik?" tanya Zain menggenggam satu tangan istrinya dan sesekali mencium punggung tangan lembut Zara.
"Tidak. Hari ini aku bisa membungkam satu manusia tidak berguna yang selama ini selalu membully kekurangan ku," sahut Zara.
"Bagus. Itu baru istriku. Tegas dan tepat sasaran. Kamu hebat sayang," puji Zain atas keberaniannya Zara.
"Apakah manusia normal itu merasa dirinya yang paling hebat hingga merendahkan ciptaan Allah yang memiliki kekurangan? Bukankah menjadi manusia angkuh itu jauh lebih tidak terhormat dibandingkan dengan manusia yang selalu bersyukur diberikan kesempatan hidup dengan segala kemampuan yang ia miliki?" tanya Zara penuh rasa kecewa.
"Sebenarnya lebih tersiksa manusia normal karena ia terus mengejar impiannya padahal semua yang ia inginkan tidak selalu dia dapatkan. Makannya mereka menggunakan segala cara untuk menggapai keinginan mereka itu walaupun dengan cara yang curang. Jadi hati-hatilah dengan manusia penjilat. Mereka bermain sangat apik hingga kita yang tulus terjebak dengan permainan mereka," balas Zain.
"Semoga Allah melindungi dari sifat buruk yang demikian," ucap Zara yang langsung diamini oleh Zain.
Tidak lama kemudian keduanya memasuki sebuah restoran Jepang. Zara turun lebih dulu untuk mencari tempat duduk favoritnya. Zain menyusul kemudian sambil melihat situasi restoran tersebut yang cukup ramai. Beruntunglah Zara sudah mengganti baju seragamnya dan penampilannya sekarang berubah menjadi wanita dewasa.
Zain mengalungkan tangannya dipinggang Zara sebelum gadis ini duduk. Zain yang terlihat romantis sekali mengecup pipi Zara yang selalu terlihat merona mendapatkan kasih sayang suaminya. Namun tanpa disadari Zara jika saat ini dirinya sedang direkam oleh seseorang untuk menjatuhkan mentalnya disekolah.
"Rupanya begini si tulalit itu. Sejak kapan ia menjadi seorang sugar baby? Bukankah dia sangat kaya? Kenapa harus menjadi sugar baby. Emangnya ada ya lelaki yang mau dengan gadis tulalit seperti dia. Baiklah aku akan viral kan adegan mesra ini. Mampus kau gadis tulalit," umpat musuhnya Zara.
Sementara Zara dan Zain sudah menikmati hidangan susi yang sangat enak. Kadang Zain menyuapi Susi miliknya pada Zara yang menyambutnya dengan senang hati.
"Kamu harus makan yang banyak agar kuat di ranjang," bisikan nakal Zain lagi-lagi membuat Zara tersipu.
"Apakah kamu tidak puas menggodaku di tempat seperti ini?" omel Zara pura-pura cemberut.
"Kamu pantas digoda sayang," Zain mengecup bibir istrinya cukup lama.
Zara menghabiskan makanannya. Keduanya mengobrol santai dan membahas banyak hal. Zara mulai menyinggung soal perusahaannya. Zain menjelaskan sejauh mana perkembangan perusahaannya.
"Bagaimana perusahaanmu sendiri, honey?" tanya Zara.
"Masih dalam tahap pemulihan," jawab Zain seadanya.
"Semoga semuanya cepat selesai. Gunakan semua uangku. Jika kedua perusahaan bisa kuat dalam waktu bersamaan, insya Allah kita akan sukses dan membantu banyak orang," ucap Zara.
Zain tergugu. Saat ini ia tidak lagi mendapati Zara yang tulalit tapi Zara yang penuh dengan ambisi dan optimis. Sudah beberapa hari ini Zara terus mempelajari dinamika perusahaannya dari setiap laporan perusahaan yang ia minta dari asisten pribadi suaminya yaitu Nayla.
"Sayang, nanti kalau sudah lulus sekolah, tolong gantikan aku untuk mengurus perusahaanmu sendiri. Dengan begitu aku bisa fokus dengan perusahaanku," ucap Zain.
"Insya Allah. Tapi aku ingin sekali punya restoran atau hotel sendiri. Itu cita-citaku," ucap Zara.
"Ok, wujudkan keinginanmu itu," ucap Zain lalu meneguk minumannya.
"Terimakasih atas dukungannya, honey," Mereka sudah menyelesaikan makan siang mereka. Zain memutuskan untuk pulang ke rumah karena entah mengapa dia ingin sekali bercinta dengan Zara sebelum kembali ke perusahaannya.
...----------------...
Sebelum Zara masuk ke mobil, Zain terlihat sangat marah saat melihat berita Viral tentang istrinya dan juga dirinya.
"Sialan....! Kerjaan siapa yang telah menyebarkan berita murahan seperti ini?" Zain begitu takut mood Zara rusak saat berada di sekolah.
Ia segera menghubungi orang kepercayaannya yang bekerja di Kominfo. Zara menarik tangan suaminya agar mereka segera berangkat.
"Honey, aku bakal telat kalau kamu sibuk dengan ponselmu," omel Zara.
"Iya sayang, sebentar," Zain segera mengakhiri cheating nya dengan orang suruhannya.
"Sayang, mana ponselmu?" tanya Zain yang tidak ingin Zara melihat ponselnya.
Zara menyerahkan ponselnya dan Zain segera memasukkan ponsel Zara ke dalam tas kerjanya.
"Lho, kenapa ponselku disita?" tanya Zara tidak mengerti.
"Kamu akan tahu jawabannya kalau sudah sampai sekolah," ucap Zain dan Zara makin bingung.
"Emangnya ada apa? Tidak usah kuatir dengan sikap teman-temanku terhadapku. Aku sudah kebal dengan mereka," ucap Zara santai.
"Kau yakin sayang bisa mengatasi masalah ini? Fitnah yang sengaja disebarkan temanmu tentang kita?" memastikan mental Zara kuat.
"Emangnya fitnah apa?" tanya Zara.
"Mereka mengatai mu sebagai sugar baby aku," sahut Zain sambil melihat ekspresi wajahnya Zara.
"Kalau tidak benar untuk apa malu?" jengah Zara yang terlihat santai karena tidak ingin membuat suaminya kuatir akan dirinya.
"Iya juga ya. Kenapa harus malu? toh pernikahan kita sah di mata Allah dan negara," timpal Zain segera menuju ke sekolah Zara.
Setibanya di sekolah, Masya yang terlihat sok jagoan menyindir Zara dengan sebutan sugar baby.
"Kamu sudah lihat belum berita hari ini tentang salah satu siswa jadi baby sugar om-om ganteng?" sindir Marsya dengan teman gengnya.
"Sudah sih yang kemarin kamu viral kan?" ucap salah satu temannya yang keceplosan menyebut namanya.
Marsya langsung menginjak kaki temannya tersebut yang langsung meringis kesakitan.
"Dasar bego...! Kenapa Lo nyebut nama gue?" desisnya namun kedengaran oleh Zara yang tersenyum samar.
"Hei Zara...! Mulai sekarang kamu siap-siap angkat kaki dari sekolah ini karena sudah mencemarkan nama baik sekolah ini," ucap Vina temannya Marsya.
Zara mengerutkan keningnya pura-pura tidak tahu apa yang sedang terjadi." Pencemaran nama baik yang mana ya?" santai Zara sambil melipat tangannya di dada..
Tania segera membuka berita yang viral itu untuk diperlihatkan pada Zara namun ia bingung sendiri berita itu sudah lenyap entah kenapa.
"Lho..? Marsya beritanya hilang," bisik Tania membuat Marsya dan gengnya kaget bukan main.
"Masa sih hilang?" tanya mereka bingung.
"Jangan coba-coba fitnahin aku ya kalau kalian tidak mau berurusan dengan polisi...!" ancam Zara serius lalu masuk ke kelasnya sambil tersenyum penuh kemenangan.
"Terimakasih honey, kamu memang hebat," batin Zara lega.
aq pembaca setia author
duh zara seharusnya berfikir jernih kl zain g suka n g sayang sama kamu. nggak mgkin dya mau berusaha mengobati operasi kamu
penasaran dg kehidupan zara selanjutnya