Kesalahan fatal yang Zea lakukan untuk kabur dari bodyguard telah merubah seluruh hidup nya , karena ingin bersembunyi membuat Zea tanpa sadar masuk kedalam kamar seorang Mafia yang tengah mabuk .
Malam itu telah merubah segalanya hingga Zea harus menikah dengan Axel karena meraka telah melewatkan satu malam bersama .
" Mau kemana Girls?" pertanyaan Axel menatap noda diatas ranjang dengan tatapan sayu.
" Mau pulang " tangis Zea duduk memeluk lututnya, menangis sejadi-jadinya.
Axel menatap ke arah pintu yang terdengar ramai sekali orang diluar bahkan sudah terdengar baku hantam yang tak terelakkan.
yuk baca🔥
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 16
Zea mengangkat sebelah tangannya dengan geram akan memukul kepala Axel yang sudah menutup mata itu .
" Kenapa tidak jadi memukul Zea?" pertanyaan Axel yang berbaring menghadap Zea itu tersenyum dengan mata yang masih tertutup .
" Bagiamana dia bisa tau ?" batin Zea yang padahal melihat tidak sedetikpun mata Axel terbuka sejak dia menutup mata .
" Siapa juga yang mau memukul " ketus Zea berbaring telentang dan menarik selimut .
2 Hari kemudian.
Axel menghadiri acara pertemuan bisnis luar perusahaan namun saat akan menaiki lift bersama staf dan bodyguard nya Axel berpapasan dengan Daddy Zea .
" Tuan " Rich meminta Axel sedikit mundur kebelakang karena tatapan Daddy Zea benar-benar tidak menyukainya dan tidak memungkinkan juga untuk mereka beradu argumentasi disini .
Daddy Zea menatap Axel dengan tatapan benci dan tidak suka sekali lalu dia berjalan melewati Axel tanpa menatap sedikitpun.
" Hummm, hidupku miris sekali Rich pertama kedua orang tua ku tidak lagi menganggap aku ada , selanjutnya istriku membenciku dan sekarang bahkan mertua ku menatap aku dengan tatapan rendah " senyum kecut Axel .
" Tuan, mungkin Daddy nona Zea bersikap begitu karena sejak awal hubungan kalian terbentuk dalam situasi yang tidak baik " jelas Rich menekan tombol lift setelah mereka masuk .
" Aku tidak menyalahkan Daddy Zea, lagian dari sisi pandangan nya sebagai seorang ayah aku memang sangat bersalah " Axel tidak berniat balas dendam juga atas perlakuan Daddy Zea malah memaklumi.
" Pertama yang Dia tau aku adalah orang yang sudah memperkosa putrinya dan yang kedua aku juga menikahi putrinya secara paksa dengan ancaman akan membunuh mereka" Ucap Axel yang kadang juga menyesali kondisi saat itu .
" Tapi walaupun tuan salah kan sebenarnya niat tuan tidak begitu dan soal kejadian yang terjadi diawal itu diluar prediksi kita semua " ucap Rich yang merasa Axel tidak sepenuhnya salah .
" Bagaimana lagi Rich aku bertemu dengan nya dalam kondisi yang tidak baik dan Daddy Zea sudah punya kesimpulan yang buruk terhadap ku " ucap Axel berjalan keluar lift dengan nafas berat .
" Tuan , boleh aku menyarankan sesuatu ?" tanya Rich yang diangguki Axel .
" Sepertinya yang kita tau Jordan tidak sebaik yang Daddy Zea pikirkan, apa kita buat saja semacam rencana untuk menunjukkan siapa Jordan sebenarnya dihadapan Daddy nona Zea " saran Rich .
" Tidak Rich, jika kita yang membongkar nya maka Daddy Zea akan berpikir kalau kita hanya berniat tidak baik dengan memfitnah Jordan karena bagaimana pun itu Daddy Zea kenal Jordan lebih lama dari kita " ucap Axel yang tidak ingin mengambil resiko lebih besar lagi .
" Maaf tuan , tapi jika begitu kenapa tuan tidak membuat semacam kondisi yang akan membuat Daddy nona Zea mengetahui sendiri secara perlahan bagaimana Jordan sebenarnya" saran Rich yang jadi pertimbangan Axel .
" Baiklah Rich kita coba yang terbaik " kata Axel .
Kurang dari jam 3 sore Axel sudah sampai dirumah nya " Apa Zea belum pulang ?" tanya Axel pada pelayan nya .
" Belum tuan hari ini Nona Zea kuliah sampai sore , katanya tadi pulang jam setengah empat " jawab pelayan yang diangguki Axel .
Axel melepas jas dan dasinya lalu menuju kelantai paling rumahnya menuju kolam renang .
1 jam kemudian.
" Panggil Zea dan suruh dia datang kesini " perintah Axel yang diangguki pelayan nya .
Zea berjalan mengikuti pelayan yang mengantarnya ketempat Axel berada dengan bingung melihat ruang tertutup dibagian paling atas rumah yang ternyata sebuah kolam renang yang luas .
" Dimana tuan Axel?" pertanyaan Zea yang tidak melihat siapapun diruangan itu .
Axel keluar dari dalam air sehingga mengejutkan Zea yang berdiri di bibir kolam .
" Kenapa tuan memanggil aku kesini ?" pertanyaan Zea yang masih berdiri menatap Axel yang meletakkan kedua tangannya dibibir kolam .
" Bantu aku keluar " kata Axel mengulurkan tangannya menatap Zea yang seperti nya baru selesai mandi .
" Kenapa harus minta dibantu keluar itukan ada tangga nya " kata Zea menunjuk tangga besi diujung kolam .
" Tidak boleh aku minta tolong ?" pertanyaan Axel.
" Zea malam masih lama mengapa sudah memakai piyama jam segini " geleng kepala Axel menatap Zea yang pakai piyama pendek .
" Dan satu lagi apa pelayan tidak menyiapkan piyama wanita dewasa untukmu sampai memakai piyama seperti gadis kecil ?" komplek Axel melihat piyama yang dikenakan Zea .
" Apa tuan sudah selesai komplen ? Jika ingin keluar cepatlah aku mengantuk " kata Zea yang ingin istirahat.
Axel yang berada didalam air itu mengulurkan tangan nya agar Zea segera membantunya.
" Hwaaaa" teriak Zea yang bukannya menarik Axel keluar malah dia yang jatuh kedalam kolam .
Axel dengan sigap menangkap dan menopang Zea didalam air agar tidak tenggelam karena ketinggian air melebihi tinggi Zea ternyata .
" Tuan, kau membuat aku jadi basah " rengek Zea yang padahal ingin tidur namun malah mandi sekali lagi .
Zea melingkarkan kedua tangannya dileher Axel agar tidak tenggelam ternyata kolam itu benar-benar dalam melebihi tinggi Zea .
" Sudah terlanjur basah Zea lebih baik kita berenang bersama " kata Axel tersenyum lebar melihat ekspresi wajah Zea yang begitu cemberut .
" Ohhhh, jadi tuan sengaja menarik atau kedalam kolam bukan untuk minta tolong , benar-benar," Zea yang sudah habis kesabaran itu memukul kepala Axel dengan tangan nya .
" Zea " teriak Axel menghindari pukulan Zea.
" Jahat " Zea benar-benar tidak berhenti , entah kenapa Axel selalu saja membuat dia menjadi kesal .
" Zea maafkan aku " ucap Axel memegang pinggul Zea lalu berjalan pelan ketepi kolam dan dengan begitu mudah mendudukkan Zea ditepi kolam sementara dia masih berdiri didalam kolam .
" Mmmh, jadi basah " Zea menjadi sebal sendiri menatap Axel yang malah senyum-senyum Itu .
" Ihhhhh" kaki Zea dengan spontan menendang Axel dan menutupi dadanya yang terlihat separuh karena bajunya basah .
" Besar ya " kata Axel mengangkat sebelah alisnya.
" Apa yang besar ?" suara keras Zea dengan galak yang membuat Axel tertawa .
" Sebentar lagi selesai , sekali putaran saja " kata Axel .
" Tidak mau menunggu tuan " kata Zea akan berdiri tapi kakinya yang masih berada didalam air dipegang Axel .
" Zea jangan pernah kamu melewati pintu itu dengan kondisi basah kuyup seperti ini" perkataan Axel .
" Tuan yang membuat aku basah kuyup , lain kali aku tidak akan percaya lagi pada tuan. " kesal Zea tetap berdiri dan melangkah pergi .
" Zea selangkah saja kamu keluar pintu itu aku akan menghukum mu " kata Axel berteriak tapi Zea terus saja berjalan tanpa menghentikan langkah nya .
" Kamu itu benar-benar nakal ya , udah dilarang tetap saja berjalan " omel Axel bergegas keluar kolam dan mengejar Zea yang hampir sampai pintu keluar .
" Zea berhenti " kata Axel memegang tangan Zea .
" Akkkkk" teriak Zea begitu berbalik menatap Axel yang ternyata hanya pakai celana dalam saja rupanya .