Semenjak sekolah malam diberlakukan, banyak murid yang hilang secara misterius. Semua orang mengira kalau menghilangnya para murid itu karena kuntilanak penghuni pohon beringin belakang sekolah.
Zara sendiri sebagai anak indigo, tahu kalau menghilangnya murid-murid itu bukan karena hantu.
Lalu siapa yang benar? Rumor itu atau Zara?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desau, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 14 - Belum Ditemukan
"Reza? Ngapain lo..."
Ucapan Zara terhenti karena Reza tiba-tiba berdiri. Dia lalu membersihkan kotoran yang menempel di pakaiannya.
"Lo ngapain di sini? Terus pakai mau kabur segala lagi," timpal Lukman, menatap curiga.
"Gu-gue cuman memastikan sesuatu aja," gagap Reza. Dia menatap Lukman dan Zara dengan canggung.
"Memastikan apa?" tanya Zara.
"Tentang Max. Gue baru aja dari pohon beringin di dekat aula belakang. Gue kira dia ada di sana," jawab Reza.
"Kenapa lo ngira Max akan di sana?" tanya Lukman.
"Karena Nina sebelumnya ditemukan di sana." Zara menyahut lebih dulu.
"Iya. Apalagi gue tadi malam baru mendapat mimpi tentang Max. Dalam mimpi gue, dia katanya masih berada di sekolah ini," jelas Reza.
"Kenapa lo peduli? Bukankah Max sering ngebully elo? Kalau gue jadi lo, gue pasti senang dengan apa yang sudah menimpa Max sekarang," ungkap Lukman. Ia menyipitkan mata karena curiga.
"Mungkin karena gue sudah dapat mimpi itu lebih dari sekali. Awalnya gue nggak mau peduli, tapi mimpi itu terus datang dan memaksa gue untuk memastikannya. Dan mengenai menghilangnya Max, gue memang cukup senang. Tapi bukan berarti gue sekejam itu dan mengharapkannya celaka." Reza menjelaskan sambil melangkah lebih dekat ke hadapan Lukman.
Lukman terdiam sejenak. Namun kecurigaannya pada Reza tak luntur begitu saja. Ia berucap, "Oke, gue paham. Terus lo bisa jelaskan alasan lo mencoba kabur tadi?"
"Sudahlah, Luk... Jangan berlebihan," sergah Zara.
"Gue cuman penasaran, Ra!" sahut Lukman.
"Gue kira kalian guru tadi. Makanya gue kabur. Ini kan bukan jam sekolah," ujar Reza.
Lukman mengangguk, sepertinya penjelasan itu cukup sukses melunturkan kecurigaannya. Terlebih tadi dia ingat kalau Reza berlari tanpa menoleh ke belakang, artinya cowok itu memang mengira Lukman dan Zara adalah guru.
"Terus kalian berdua ngapain di sini? Pacaran?" cecar Reza sambil menatap Lukman dan Zara secara bergantian.
"Enggak kok!" Zara langsung membantah.
"Apa terlihat seperti itu? Menurut lo kami cocok?" berbeda dengan Zara, Lukman malah menanggapi begitu.
Reza membisu. Ia hanya menunjukkan keningnya yang tampak mengernyit heran. Tapi dia segera berkata, "Gue kayaknya nyium bau-bau cinta bertepuk sebelah tangan."
Lukman langsung cemberut. Sementara Zara terlihat beranjak meninggalkan Lukman dan Reza. Menurutnya pembicaraan mereka sudah mengarah ke topik tidak penting.
"Ra?!" panggil Lukman sambil menoleh ke belakang. Namun gadis yang dicarinya telah pergi. Lukman dan Reza segera mengikuti Zara.
Akan tetapi langkah mereka terhenti karena Zara mendadak berbalik dan mengatakan kalau rombongan polisi datang. Ketiganya lantas memilih bersembunyi ke balik dinding.
"Apa Max belum ditemukan?" cetus Reza.
"Melihat banyaknya polisi sekarang, sepertinya belum," sahut Lukman. "Max sebenarnya kemana? Jangan-jangan dia kabur doang lagi," lanjutnya.
"Max bukan tipe yang mau kabur seperti itu. Dia memang garang, tapi sebenarnya dia bukan apa-apa tanpa keluarganya. Lo nggak lihat internet? Berita tentang menghilangnya Max sekarang viral. Dia kan anak walikota," tanggap Reza panjang lebar.
Saat atensi Reza dan Lukman tertuju ke arah polisi, perhatian Zara justru tertuju pada sosok hantu Ita yang menatapnya dari kejauhan. Perlahan dia melirik Lukman dan Reza. Sepertinya Zara bisa meminta bantuan cowok-cowok itu untuk mencari tahu segala hal tentang hantu Ita. Dengan begitu, Zara bisa dapat informasi tentang apa yang terjadi pada Max.
Pihak kepolisian berhasil menguak data² kasus pembunuhan berencana yg menewaskan beberapa orang berkaitan dengan pembunuh hantu Ita.
Motif pelaku pembunuhan dari hasil pemeriksaan, pelaku melakukan tindakan itu dikarenakan dendam dan sakit hati terhadap salah seorang korban yaitu Juwita Kumala murid SMA Gemilang...🕵🏻♂️🕵🏻♂️🕵🏻♂️
Ada sesuatu maksud yang tampak, maka ada sesuatu maksud yang lain yang tersembunyi.
Peribahasa umumnya kan "Ada Udang Di Balik Rempeyek".....😅😂😜
Tak ada bedanya dengan manusia, makhluk gaib ternyata juga memiliki gairah dan bisa naksir alias jatuh cinta kepada kita yang masih hidup.
Yang lebih menyeramkan, karena tidak bisa memiliki manusia seutuhnya, makhluk gaib yang jahat akan melakukan berbagai cara supaya tidak ada yang bisa mendekati orang yang mereka sukai.
Bahkan sampai menjauhkan orang tersebut dari lawan jenisnya, termasuk jodohnya...🤭🤧