Melahirkan Anak Untuk Wanita Lain

Mendengar nada bahagia Aimee, hati Lazion serasa seperti apel yang dikupas dengan pisau buah setiap lapisannya seolah terkelupas perlahan, membuatnya semakin lemah.

Dia mencintainya, tetapi gadis itu tidak mengetahuinya. Dia takut jika Aimee tahu perasaannya, mereka bahkan tidak bisa lagi berteman. Karena itulah dia memilih untuk menyimpan rapat perasaan ini di dalam hatinya.

Mungkinkah ini adalah hal yang paling menyakitkan di dunia ini?

Aku mencintaimu, tetapi kamu tidak tahu betapa baiknya pria itu tanpa ada niat jahat sama sekali. Dan aku harus menyaksikan betapa manisnya hubungan kalian berdua.

Saat itu, pintu ruang rawat terbuka. Melihat ada orang lain di dalam ruangan, Mason sedikit terkejut. "Kamu di sini, Lazion."

Lazion menyerahkan apel yang sudah dikupasnya kepada Aimee "Aimee, aku ada urusan bisnis yang perlu dibicarakan dengan Mason. Kami akan keluar sebentar."

"Baiklah."

Sambil berkata demikian, Lazion berdiri dan memberikan isyarat kepada Mason untuk ikut keluar bersamanya.

Meskipun merasa Lazion sebenarnya tidak memiliki urusan bisnis yang perlu dibicarakan dengannya, Mason tetap mengikutinya keluar.

Lazion berjalan cepat menuju tangga darurat di lantai tersebut, di mana jarang ada orang yang lewat.

"Ada apa?" tanya Mason dengan nada agak dingin.

Sejak mengetahui bahwa Lazion juga menyukai Aimee, hubungan mereka berdua tidak seakrab dulu. Hanya karena mereka tidak ingin membuat Aimee tidak nyaman, keduanya masih mempertahankan persahabatan mereka.

Lazion berhenti dan berbalik, mengulurkan tangan untuk mencengkeram kerah Mason.

"Tadi Aimee bilang bahwa kamu memberitahunya kalian bisa punya anak?"

Mason dengan dingin menarik tangan Lazion yang mencengkeram kerahnya. "Aku tidak butuh seorang orang luar sepertimu untuk mengurusi masalah antara aku dan dia."

"Apa kamu sudah gila? Dengan kondisi fisiknya sekarang! Bisakah dia masih punya anak? Apa kamu ingin membunuhnya?" Lazion berteriak kepada Mason dengan tidak terkendali.

Di mata orang luar, Lazion yang selalu dikenal sebagai pria yang sopan dan lembut, ternyata memiliki sisi yang begitu kasar.

Terakhir kali Aimee hamil dengan anak Mason dan mengalami keguguran, nyawanya hampir tidak tertolong. Dan sekarang Mason berencana untuk memiliki anak lagi dengan Aimee!

Tidakkah dia ingin membunuh wanita itu?

Menghadapi tuduhan Lazion, Mason tetap tanpa ekspresi.

"Masalah antara aku dan dia adalah keputusan kami sendiri. Jika dokter tidak mengatakan boleh, aku tidak akan membuat keputusan seperti ini. Lagipula, Aimee sangat bahagia, bukan?" Aimee bersedih untuk waktu yang lama setelah kehilangan anak terakhirnya. Baru setelah dia keluar dari bayang-bayang itu, dia sering berkata betapa baiknya jika bisa punya anak lagi.

Jika Aimee bisa meninggalkan dunia ini tanpa penyesalan, Mason rela melakukan apa pun. Bahkan jika dia dianggap sebagai penjahat oleh sahabat baiknya dulu.

"Mason ingatlah ini jika Aimee mati karena ulahmu, aku tidak akan pernah memaafkanmu seumur hidupku." Lazion berbalik dan berjalan menuju lift sambil berbicara.

Melihat punggung Lazion yang menjauh, Mason sedikit menyeringai. Mason berdiri di sana dengan bingung untuk waktu yang lama sebelum kembali ke ruang rawat.

Mendapati Mason kembali sendirian, Aimee bertanya, "Di mana Lazion? Dia sudah pergi?"

Mason mengangguk pelan dan berjalan ke sisi Aimee. "Dia pergi duluan karena ada urusan."

"Begitu" Meskipun awalnya ingin mengajak Lazion makan bersama mereka, setelah dia pergi, dia dan Mason bisa punya lebih banyak ruang untuk bersama.

"Mason" Aimee memanggil Mason dengan suara lembut, menundukkan kepalanya dengan malu, tidak berani menatap Mason.

"Ada apa?" suara Mason sangat lembut.

"Itu..." Merasa malu dengan apa yang akan dikatakannya, akhirnya ada semburat merah di wajah Aimee yang biasanya pucat. "Soal punya anak... kapan kita akan mulai?"

Melihat ekspresi malu Aimee, sebagai seorang pria, Mason tentu saja tahu apa yang ingin diungkapkan Aimee.

Mengulurkan tangan dan dengan lembut membelai rambut Aimee "Dokter bilang mereka akan mencari waktu yang tepat untuk inseminasi buatan untukmu."

"Ah... begitu..." Awalnya dia pikir akan hamil dengan Mason dengan cara normal, tetapi tidak menyangka akan melalui inseminasi buatan.

Hanya saja dengan kondisi fisiknya sekarang... mungkin tidak ada cara untuk bersama dengannya...

Memikirkan hal itu, ekspresi wajah Aimee menjadi sedikit pahit.

"Mason, bisakah kamu membantuku jalan-jalan? Aku ingin berjalan-jalan."

"Baiklah."

***

Suara "kruyuk" tiba-tiba terdengar dari ruang rawat yang sepi, dan Chiara menutupi perutnya dengan malu.

"Chiara, kamu belum makan, kan? Pergi beli makanan, kamu tidak perlu menemani ayah terus-menerus."

"Kalau begitu ayah, aku akan pergi beli makanan dan akan segera kembali." Chiara mengambil dompetnya dan meninggalkan ruang rawat.

Setelah membeli makanan sederhana di kantin rumah sakit, Chiara dalam perjalanan kembali ke ruang rawat ketika baru saja melewati tikungan, dia melihat sosok tinggi di depannya.

Meskipun hanya tampak belakang, Chiara bisa mengetahui bahwa orang yang berjalan di depan adalah Mason.

Dan di sampingnya, seorang wanita mungil dan kurus berpakaian rumah sakit putih bersandar padanya.

Tampilan mereka berdua, siapa pun yang melihatnya pasti akan menganggap mereka sebagai sepasang kekasih.

Seolah merasakan pandangan dari belakang, Mason menoleh, tidak menyangka melihat Chiara. Tatapan Mason jelas terkejut.

Chiara tidak bodoh dan tentu saja tahu mengapa Mason begitu terkejut melihatnya sekarang, bahkan sedikit... takut.

Dalam hampir satu detik, Chiara dengan cepat mundur ke tikungan dan bersembunyi di balik dinding.

"Ada apa, Mason?"

Menyadari bahwa Mason sepertinya melihat ke suatu tempat, Aimee berbalik tetapi tidak melihat sesuatu yang tidak biasa.

"Tidak apa-apa, aku pikir aku melihat kenalan. Ayo naik."

"Ah."

Bersandar di dinding, Chiara merasakan jantungnya berdetak tanpa henti.

Dia berharap wanita di samping Mason tidak menyadari sesuatu yang aneh.

Wanita itu... seharusnya pacar Mason, kan?

Tetapi karena dia sudah punya pacar, mengapa dia menginginkan Chiara untuk melahirkan anaknya?

Melihat wanita itu mengenakan pakaian rumah sakit, mungkin karena kesehatannya buruk dan tidak bisa punya anak. Dan grup sebesar Stalder Group seharusnya memiliki penerus di masa depan. Ibu Mason tidak setuju wanita itu menikah masuk ke keluarga Stalder, jadi Mason ingin mencari wanita lain untuk punya bayi, lalu mengatakan bahwa pacarnya yang melahirkan?

Bukankah begitu yang dilakukan dalam drama TV orang kaya?

Chiara tidak tahu berapa lama dia berada di tempat yang sama. Ketika dia sadar, dia merasa Mason dan yang lainnya seharusnya sudah pergi. Dia mengintip untuk memastikan mereka sudah pergi. Kemudian Chiara berjalan menuju lift.

Setelah mengantar Aimee kembali ke ruang rawat, Mason mencari alasan untuk meninggalkan ruang rawat dan menelepon sambil berjalan menjauh.

Chiara baru saja kembali ke ruang rawat dan meletakkan makanan yang dibelinya ketika ponsel tiba-tiba berdering.

Mengangkat ponsel dan melihat, meskipun Chiara tidak menyimpan nomornya, dia tahu siapa yang menelepon.