Karena sudah sangat lelah membuat seorang gadis dengan begitu penuh luka pun memutuskan untuk mengakhiri hidupnya.
Dengan keputusasaan gadis tersebut mulai menaiki pembatas jembatan yang begitu tinggi.
"Semuanya sudah berakhir maaf aku tidak bisa bertahan sampai akhir, ayah ibu tunggu aku di sana ya." lirih wanita tersebut sambil menutup matanya dan bersiap untuk lompat.
Namun siapa sangka dia dipertemukan dengan seseorang yang pernah mengisi hati nya dulu dalam keadaan dirinya sudah ingin menyerahkan.
Bagiamana kelanjutannya????
Yukkk ikuti ceritanyaaaa
FOLLOW IG @Lala_Syalala13
FOLLOW FB @Lala Syalala
FOLLOW FN @Lala_Syalala
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lala_syalala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 14_Supermarket
'Ternyata ini yang mama lakukan.' gumam nya dalam hati, Gavin begitu muak dengan wanita di depannya itu.
"Ma kalau tidak ada yang penting aku pulang dulu." pamit Gavin bahkan sebelum mama nya berucap Gavin sudah pergi dari sana.
"Maafin Gavin saya Misya, mungkin dia masih sibuk dengan pekerjaan nya." ucap mama Rani tidak enak dengan Misya.
Sebenarnya mama Rani ingin yang terbaik untuk anak-anak nya dan tidak menuntut sang anak masalah pasangan, namun mama Rani khawatir karena masa lalu nya sang anak akan terpuruk terus menerus sehingga mama Rani mendekat kan Gavin dengan Misya, apa lagi Misya yang selalu menemani Gavin di kala sang anak terpuruk.
"Iya tante gak apa-apa kok, mungkin Gavin sedang sibuk-sibuknya kerja." jawab Misya dengan rendah hati namun sekarang hati nya begitu kesal, dia tahu pasti Gavin masih memikirkan Hana itu.
'Awas lo Hana, hidup lo sebentar lagi anak lenyap.' gumamnya dalam hati dengan tangan yang terkepal kuat.
Sedangkan Gavin langsung pergi ke apartemen mencari Hana, entah mengapa hati nya begitu tak tenang dari tadi dan terus memikirkan wanita nya itu.
Saat Gavin sampai di apartemen dia langsung menuju ke apartemen nya dan membuka pintu yang memang dia punya akses masuk apartemen tersebut karena bagaimana pun itu masih apartemen milik nya.
"Hana." panggil Gavin namun tidak ada sahutan sama sekali membuat dia gelisah.
Gavin pun memberanikan diri untuk masuk ke dalam kamar Hana yang untungnya tidak di kunci, sampai di dalam kamar tersebut Gavin malah melihat sng gadis yang sudah dia cari-cari dari tadi malah tertidur pulas sekali membuat hati Gavin begitu lega.
"Ternyata tidur, aku udah mikir yang enggak enggak tahu." gumam Gavin membenarkan anak rambut Hana yang menutupi wajah ayu nya itu.
Gavin pun memutuskan untuk menginap di apartemen nya saja, untung ada dua kamar sehingga Gavin bisa menginap.
Keesokan hari nya Hana bangun dengan tubuh yang lebih fresh ya walau masih terasa kku tapi sudah lebih baik, untung saja hari ini weekend sehingga Hana ingin bermalas-malasan saja.
"Aduh laper, masak apa ya hari ini? Tapi di kulkas cuma ada telur, aku buat telur orak-arik aja lah." gumam nya sendiri mencari menu untuk sarapan sederhana ala Hana.
Dia membersihkan tubuh nya terlebih dahulu baru lah menuju ke dapur untuk masak, saat baru saja masuk dapur dia melihat punggung tegap yang sangat dia kenali itu.
"Gavin!" seru nya terkejut melihat Gavin berada di apartemen pagi-pagi, eh ralat sudah hampir siang tadi lalu bukan karena Hana bermalas-malasan mungkin dia akan turun lebih pagi.
"Udah bangun? Sini aku buatkan sarapan untuk kamu." seru nya.
Rasanya Hana terpesona dengan penampilan Gavin sekarang ini yang terlihat begitu tampan dengan balutan kaos simpel dan celana pendek yang menambah aura nya.
Gavin tadi pagi sudah olahraga dan dia mengeluarkan banyak keringan sehingga setelah bersih-bersih Gavin pun membuatkan sarapan untuk mereka berdua.
"Kamu masak?" tanya Hana.
"Hm." balas Gavin singkat mendudukkan bokong nya di kursi setelah Hana tadi duduk.
'Ternyata kebiasaan Kamu belum pernah berubah ya vin.' gumam nya dalam hati.
Dulu waktu pacaran Gavin sering sekali membawa kan bekal yang dia mask sendiri untuk Hana, bahkan sampai bisa di stok sampai besok lauk yang di bawa kan dan rasanya begitu enak sekali.
Gavin Hana memasak dengan bahan seadanya Karena memang hanya ada bahan-bahan itu saja.
"Habis ini kita ke supermarket." ucap Gavin setelah makan sarapan siang mereka. (hehe udah sing tapi baru sarapan, siapa hayo yang kayak mereka?)
"Ngapain?" tanya Hana ung begitu polos atu bagaimana sih.
"Apakah kamu akan makan telur terus setiap hari? Aku melihat di kulkas hanya ada telur satu kotak dan air putih saja, kenapa tidak ada sayur atau daging?" tanya Gavin yang begitu mengkhawatirkan Hana dengan hanya makan itu saja.
"Saya tidak apa-apa kok, saya sudah biasa." jawab Hana membuat Gavin geram.
Mendengar hal itu Gavin langsung mendekat ke arah Hana dan mengikis jarak mereka berdua.
Dia mendekatkan tepat di arah telinga Hana Gavin membisikkan sesuatu yang membuat Hana merinding saja berdekatan dengan Gavin.
"Bisa jangan bicara se formal dengan ku atau ku cium kamu sekarang juga." peringatan Gavin membuat Hana membeku.
"Maaf pak Saya tidak sengaja." ucap Hana yang tanpa sadar mengatakan hal tersebut.
CUP
Satu kecupan mendarat di bibir cherry Hana membuat Hana melotot kan wajah nya saking terkejut nya dengan apa yang Gavin lakukan.
"Apa yang bapak lakukan?!" teriak Hana begitu marah dengan apa yang Gavin lakukan, bagaimana dia tiba-tiba mencium nya tanpa izin.
"Aku sudah peringatkan untuk tap panggil formal bukan." ucap Gavin dan membuat Hana sadar dia terkena jebakan bos nya itu.
"Kamu!" Hana kesal, dia langsung menuju ke kamar nya karena kesel melihat wajah Gavin.
Namun Hana teringat bahwa Gavin mengajaknya ke supermarket, ingin menolak tapi dia tidak ada bahan pa pun lagi di kulkas sehingga dengan berat hati Hana menurunkan ego nya dn ikut Gavin ke supermarket.
Sampai di supermarket Gavin mengambil begitu banyak barang pikir han mungkin bahan-bahan di mansion Gavin juga habis jadi dia tidak curiga sama sekali.
Hana hanya ambil bahan-bahan yang memang sangat sangat dia butuhkan sekarang ini, menghemat smpai nanti waktu gajian dia bisa stok banyak barang.
"Lebih suka yang paha atau dada?" tanya Gavin saat mereka melihat lihat rak gading ayam.
"Kamu suka yang apa loh, kan aku gak tahu kamu suka nya yang apa." seru Hana saat Gavin malah bertanya kepada nya.
"Kalau aku masih sama, bisa pilihkan juga?" ucap Gavin dan Hana langsung menuruti nya, dia mengambil dada ayam yang sangat Gavin suka dan Hana masih ingat akan hal tersebut.
Satu keranjang penuh hampir terisi, Hana melihat nya hanya bisa menggelengkan kepalanya entah berapa total nya tapi bisa Hana prediksi bahwa akan sangat panjang nota pembayaran nya.
"Ya udah aku bayar dulu." ucap Gavin namun di tahan oleh Hana.
"Gak usah yang barang-barang ku aku bayar sendiri aja." ucap Hana tidak enak hati.
"Udah gak papa, kamu tunggu di meja tunggu aja ya." ucap Gavin kemudian menuju ke kasir, dia harus antri sehingga mungkin agak lama.
"Hana." panggil seseorang membuat Hana menolehkan kepalanya.
.
.
Cerita Belum Selesai.....
Waduh siapa nihhhh???
Ada yang bisa tebak gak nih siapaaaa?
Jangan lupa follow akun author, favorit kan cerita ini, vote, like, komen dan gift nya juga boleh biar tambah semangat buat nulis nihhh....
Ditunggu ulasan dan bintang 5 nya yaaa
FOLLOW FB AUTHOR :
@LALA SYALALA
FOLLOW IG AUTHOR :
@LALA_SYALALA13