Nerina Oceana, seorang mermaid muda, ditugaskan oleh ibunya, sang ratu, untuk menyelidiki hilangnya beberapa mermaid di daratan. Misinya berubah rumit saat ia bertemu Ethan Blackwood, pria yang pernah ia selamatkan. Tanpa Nerina ketahui, Ethan menyimpan rahasia keluarga kelam yang terkait dengan dunia mermaid. Kini, Nerina dihadapkan pada pilihan sulit: mengikuti kata hati dan bersama Ethan, atau mengkhianati cintanya demi membalaskan dendam klannya?
Dukungannya teman teman dengan like dan komen ❤️❤️❤️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadinachomilk, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31 Buku
"Woww bagus sekali suara dan permainan pianomu Ner" puji Haidar.
"Lagu itu selalu dimainkan oleh mama?kenapa kau bisa memainkannya?" tanya Ethan bingung.
"Ah, itu hanya....hanya..." ujar Nerina bingung.
"Nerina sudah bermain piano sejak lama, makanya dia lancar" ucap Alia cepat agar tidak menimbulkan kecurigaan.
"Pantas saja,tapi lagu itu memang indah seperti kita lagi di laut saja" ujar Jacob sambil tersenyum.
"Terimakasih pujiannya" ujar Nerina sedikit kikuk.
"Ya sudah ayo Ner, aku ajak kamu ke ruangan khusus tentang mermaid" ujar Ethan sambil membantu Nerina untuk berdiri.
Ethan menarik tangan Nerina dengan cepat. Alia, Haidar dan Jacob yang kepo segera berlari mengikuti langkah Ethan. Hingga sampailah mereka di lantai dua, disana terdapat sebuah pintu berwarna biru. Ethan segera membukanya.
Terlihat ruangan itu sangat sejuk dengan ornamen ornamen khas laut, cat yang berwarna biru menambah kesejukan ruangan itu.
"Indah sekali" gumam Nerina.
"Gila, kok gue belum pernah lihat ruangan ini than. Indah banget" ujar Haidar segera masuk terlebih dahulu.
Ethan melangkah setelah Haidar, menoleh dan tersenyum kecil.
"Ayo, Ner. Kamu pasti suka bagian ini"
Nerina menatapnya ragu sejenak, tapi kemudian melangkah masuk. Udara sejuk langsung menyentuh kulitnya. Aroma asin laut samar tercium, entah berasal dari aroma ruangan atau imajinasinya sendiri. Cahaya biru redup dari lampu di langit-langit membuat ornamen kerang di dinding berkilau lembut, seolah ruangan itu benar-benar berada di dasar laut.
"Ini... luar biasa" bisik Nerina takjub.
Ethan menunjuk ke sisi kiri ruangan.
"Di sini ada koleksi khusus. Semuanya tentang mermaid. Mulai dari kalung kerang, cincin mutiara, sampai catatan penelitian Mama" ujar Ethan lalu menunjuk ke arah salah satu kotak perhiasan.
"Lihat ini ada kalung kerang, mata mama ini kalung buat para mermaid komunikasi. Lalu ini ada cincin mutiara, para mermaid biasanya pakai untuk mengobati lukanya"
Nerina melangkah mendekat. Di atas meja kaca, berbagai benda laut tertata rapi kalung dari cangkang kecil, gelang dari mutiara, dan di tengahnya, sebuah buku tua berwarna coklat. Sampulnya tampak lusuh, tapi ada ukiran simbol ombak di tengahnya.
"Ini hasil penelitian Mama kamu?" tanya Nerina pelan.
Ethan mengangguk. "Iya. Dia dulu sangat terobsesi dengan legenda mermaid. Katanya, semua kisah di sini... bukan sekadar dongeng"
"Mama kamu tahu sekali tentang mermaid, disini semuanya sangat lengkap" ujar Nerina menatap kesekeliling.
Sementara itu, Jacob, Alia, dan Haidar sudah berkeliling ruangan, kagum pada setiap detailnya.
"Gila, ini ruangan keren banget!" seru Haidar sambil menyentuh dinding yang dilapisi keramik biru berkilau.
"Kayak gue bisa dengar suara ombak, ladahal disini lumayan jauh dari laut" gumam Jacob.
Namun, Alia tampak berbeda. Ia berjalan perlahan di sepanjang rak buku, matanya tajam seolah mencari sesuatu yang tersembunyi. Tangannya menyusuri buku satu per satu.
"Tempat ini aneh sekali. Seolah menyimpan sesuatu" ucapnya lirih, hampir tak terdengar.
Nerina duduk perlahan di kursi dekat meja dan membuka buku coklat itu. Lembaran pertama dipenuhi tulisan tangan halus dalam bahasa yang hampir tak dikenalnya. Ia membalik halaman berikutnya, dan matanya membesar. Setiap halaman berisi gambar detail tentang anatomi mermaid, kebiasaan mereka, dan peta dasar laut yang begitu rumit.
"Ethan... ini terlalu nyata" ucapnya pelan.
Ethan hanya terdiam, menatap buku itu dengan ekspresi sulit dibaca.
"Aku tahu. Kadang aku juga berpikir... Kenapa mama bisa mengetahui suatu hal yang sangat detail ini"
Nerina menatapnya bingung. "Maksudmu?"
Ethan menghela napas panjang, lalu menatap ke arah jendela.
"Entahlah. Tapi Mama sering bilang beberapa rahasia laut seharusnya tidak ditulis, mama juga selalu cerita kalau ia selalu bermimpi berenang dilautan dalam"
Suasana ruangan mendadak terasa lebih dingin. Jacob berhenti berbicara, Alia memutar tubuhnya ke arah mereka, dan Haidar yang semula riang kini menatap dengan kening berkerut.
Lembaran buku di tangan Nerina bergerak sendiri, seperti ditiup angin. Padahal tidak ada ventilasi terbuka di ruangan itu.
"Kenapa lembarannya terbuka sendiri?" gumam Nerina bingung.
Lalu Nerina segera membaca buku tersebut disana terdapat penjelasan bagaimana mermaid menjadi manusia.
"Apa?mermaid bisa menjadi manusia?" ujar Haidar syok