NovelToon NovelToon
Aris Anak Indigo

Aris Anak Indigo

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Epik Petualangan
Popularitas:930
Nilai: 5
Nama Author: Izza naimah

Aris putra abraham adalah anak indigo yang menolak menjadi indigo. dia merasa Tuhan salah teknis ketika menciptakannya dengan kelebihan yang bisa melihat makhluk tak kasat mata. setiap kali bertemu makhluk halus aris selalu menghindar. selain takut, dia juga tak sudi terjun ke dunia perhantuan. sampai seorang gadis Misterius penuh dengan teka-teki, Miya Aluna Dhawa.saat berdekatan dengan gadis dada Aris terasa sangat sakit dan Aris juga melihat kalau Miya di penuhi puluhan makluk halus yang menggerogoti jiwanya, hingga Aris mengasah kemampuan nya untuk memecahkan teka-teki pada gadis itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Izza naimah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 4

" Kenapa, Den. Butuh sesuatu?"

Aris menggeleng. sama sekali tidak berniat untuk memberitahu Bi Titin, takutnya ART-nya berhenti bekerja seperti yang sudah-sudah. gara-gara dirinya tidak bisa jaga mulut dan memberitahukan hantu yang ada di rumah ini, mereka langsung berhenti kerja karena mengaku di teror.

naik lantai 2, Aris yang hendak mengetuk pintu kamar kakaknya, urung saat sama-sama mendengar suara aneh dari dalam. pun ia menempelkan telinganya ke pintu untuk mendengar lebih jelas.

" Oh my God! sepertinya suaranya tidak asing. Ini kan suara orang-"

 Aris menutup mulut agar suara cekikikannya tidak terdengar sampai ke dalam. tidak puas, Aris mencoba mengintip dari lubang kunci sayangnya tidak kelihatan apa-apa. Aris berdecak kesal, alhasil Ia hanya menguping dengan tubuh sedikit membungkuk, sesekali terkekeh geli.

" Anjay, suara ceweknya seksi banget "

Tak lama kemudian

Ceklek!

Pintu terbuka.

Aris mendongak, kemudian tersenyum canggung melihat Leon melotot. lelaki itu langsung menarik telinga Aris sampai sang adik berdiri.

" ngapain lo? Nguping? "

Aris menepis tangan Leon.

"gue dengar suara cewek di kamar lo. ngapain lo pada? gue bilangin papa lo mesum di kamar" ancamnya Seraya melirik-lirik ke dalam penasaran dengan cewek pemilik suara seksi tersebut.

" emangnya gue ngapain bego" kalian menoyor kepala Aris.

Aris memanyunkan bibir, Mana berani dia melawan Leon, bisa-bisa remuk semua badannya. Leon kan atlet taekwondo di kampusnya.

seorang gadis keluar dari dalam kamar yang sambil mengikat rambut coklatnya yang berantakan, wajahnya merah, keringat membasahi pelipisi gadis yang ditumbuhi bulu-bulu tipis.

"Ada apa! "

"Eh, Kak Angel" ternyata pacar kakaknya. Gadis itu memang sudah sering keluar masuk rumahnya. bahkan sudah akrab dengan orang tua mereka.

Angel tersenyum ramah. " udah pulang sekolah, Ris? "

" barusan kak "

"oh " Angel mengganggu, lalu beralih pada Leon.

"Sayang, aku pulang, ya? "

"serius gak mau diantar? "

"Iya, aku dijemput sama Sopir"

"Ya udah, hati-hati"

Mata Aris terbelalak melihat Leon dan Angel saling beradu bibir di depannya. sialan! Aris kan juga mau.

"kakak pulang ya, Ris"

"Iya, Kak" Aris menatap kepergian Angel sampai kepalanya ikut muter. Leon yang melihat itu lantas menekan kepala Aris, lalu membaliknya paksa hingga mereka saling berhadapan.

" apa-apaan lo, ngeliatin pacar gue sampai segitunya"

"Kak Angel seksi" Aris nyengir lebar.

Wah, cari mati!

" Bangsat! "

"AAKHHH!! "

Leon menjambak rambut Aris, menariknya dengan kasar. begitu sampai di depan kamar Aris, Leon menendang pantat Aris hingga lelaki itu tersungkur di lantai.

"SAKIT BABI!! Gue laporin papa lo bawa cewek ke kamar" Aris bangun Seraya mengusap pantatnya.

" Gue laporin juga ke Papa, soal laptop lo yang banyak virusnya"

seketika Aris menciut. wajahnya semakin cemberut. kalau sudah soal mengancam virus di laptop, Aris langsung tak berkutik.

Leon menutup kasar pintu kamar Aris.

"Bangsat! Anak kadal! Mati aja lo sono! sial banget gue jadi Adik lo. Leon monyet" maki Aris dengan suara lirih. Mana berani kuat-kuat apalagi sampai terdengar Leon.

Memutar tubuh, Aris mendapati kucing orange nya sudah siap adu kekuatan dengannya. Aris langsung mengambil posisi dengan jurus Naruto. setelah itu menerjang Gatotkaca, kucing gendutnya yang super galak, hobi tidur dan mecahin barang-barang mama. mereka beradu pertarungan sengit, hingga berakhir Aris kena cakar lagi.

Dan, ya. Dia melupakan niat awalnya melabrak orang tua Ocit, yang tak lain dan tak bukan adalah si brengsek Leon, karena Ocit sudah menghamili anak gadisnya yang Ayu.

***

makan malam di keluarga Aris berlangsung bersama keheningan. tidak ada yang berani bersuara karena ada Papa. sesuai peraturan di rumah ini. dilarang bicara saat makan. namun, itu tidak berlaku untuk Aris yang super lasak, yang selalu menjadi sasaran kemarahan Papa sekecil apapun masalahnya.

seperti saat ini ayam di piringnya loncat ke meja ketika akan dipotong Semua mata langsung tertuju pada Aris Aris cepat-cepat mencomot ayam tersebut menggunakan tangan lalu kembali makan demi menghindari kontak mata dengan papa

"pelan-pelan makannya"

" Iya, Pah" angguk Aris.

 Haning kembali.

beberapa saat kemudian, Aris merasakan ada tangan dingin yang menyentuh kakinya saking terkejutnya Aris refleks mengangkat kaki hingga tak sengaja lututnya menghantam meja makan sampai bergetar. kuah sup yang hendak diseruput mama jadi jatuh bercucuran.

" akh, aduh, aduh " Pekik Aris spontan

 Leon menunduk saya melipat bibirnya ke dalam matanya terpejam menahan tawa.

" Aris! "

"Maaf, Pah. kaget digigit nyamuk" dalih Aris. pura-pura menggaruk kakinya. kalau ia jujur ada tangan hantu yang menyentuh kakinya Papa pasti tidak akan percaya.

"kamu masih makan garuk-garuk kaki" delik mama.

"eh,iya lupa" Sebelum dimarahi Papa. Aris cepat-cepat mencuci tangannya di wastafel dapur, setelah itu kembali makan. ya, begitulah. Papa memang sangat ditakuti oleh Leon dan Aris, Kecuali Mama, si pemegang Tahta tertinggi di rumah ini. bahkan Papa yang memiliki Perangai bak bodyguard mafia saja takut pada istri tercintanya. hanya Lian dan Aris lah yang berani membantah mama, Itupun kalau tidak ada papa. selesai makan, bi titin menyajikan potongan buah-buahan sebagai cuci mulut. di saat inilah baru boleh mengobrol.

" Leon, Papa sudah mendapat universitas yang cocok untuk S2 kamu. tempatnya di Singapura, kebetulan salah satu dosen di sana teman Papa"

Leon melirik mamanya yang menyimak.

" nggak kejauhan, pa? di Indonesia masih banyak kok kampus yang bagus. Kalau di luar kota masih oke lah, sebulan sekali pulang, tapi kalau di luar negeri..."

Oh, Aris paham. si anak kesayangan Mama itu mana bisa hidup tanpa mama. Sedikit-sedikit mama. mau ini Mama, mau itu Mama. bangun tidur mama, mau tidur mama.

" nggak apa-apa, le. anaknya teman-teman Mama juga kuliahnya di luar negeri. ada yang di London lagi. kamu kalau mau ke sana pasti diusahakan sama papa, Iya kan, Pa?"

Papa mengganggu.

" tapi papa maunya kamu coba dulu di kampus tempat teman Papa ngajar ini. , Siapa tahu kamu betah. tempatnya strategis. mau ke mana-mana dekat"

Leon tersenyum tipis.

" Leon pikir-pikir dulu deh, Pah" Iya menusuk melon menggunakan garpu lalu memasukkannya ke dalam mulut.

" jangan kebanyakan mikir, sebentar lagi Kamu mau wisuda"

Leon hanya mengangguk. Hening setelahnya. Aris membuang muka, pura-pura sibuk makan buah sambil melihat sekitarnya yang tidak menarik supaya tidak ditanya-tanyai papa.

"Aris"

Fuck!

"Iya Pah?" Aris tersenyum.

" Kamu sudah tahu nanti kalau lulus mau ambil jurusan kuliah apa?"

Aris menggeleng pelan sambil nyengir takut-takut.

mama mencebik.

" Sudahlah, Pah. dia memang nggak bisa diharapkan. matematikanya saja 15. kebanyakan mainnya. Pacaran terus. tadi Mama dapat laporan dari teman arisan katanya mereka sering lihat Aris nganter cewek yang berbeda-beda setiap hari. Pusing mama."

.

.

.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!