NovelToon NovelToon
Takdir Kedua Nainara

Takdir Kedua Nainara

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Time Travel / Mengubah Takdir / Romansa / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Fantasi Wanita
Popularitas:5.3k
Nilai: 5
Nama Author: HaluBerkarya

Cewek naif itu sudah mati!

Pernah mencintai orang yang salah? Nainara tahu betul rasanya.
Kematian membuka matanya, cinta bisa berwajah iblis.
Namun takdir memberinya kesempatan kedua, kembali ke sepuluh tahun lalu.
Kali ini, ia tak akan menjadi gadis polos lagi. Ia akan menjadi Naina yang kuat, cerdas, dan mampu menulis ulang akhir hidupnya sendiri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon HaluBerkarya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 9.

Naina, Zora serta Julian beranjak pergi meninggalkan Aaron dan ibunya di sana. Mereka bertiga berjalan di lorong, berbicara santai, hingga, "Tuan, Anda ternyata di si—“ seorang kepala rumah sakit, menghampiri mereka.

Kalimatnya terpotong saat mata Julian menatap tajam ke arahnya, setelah itu baru dia melihat Naina dan Zora bergantian dengan senyum kikuk yang terpancar di wajahnya.

“Maafkan saya, Pak. Lama menemui bapak,”  Ujar Julian menunduk hormat.

Kepala rumah sakit itu hanya tertawa canggung, “Iya tidak apa-apa,” jawabnya sedikit ragu. Naina dan Zora bergantian melihat interaksi dua orang itu, yang jika di lihat-lihat ada keakraban yang tergambar di sana.

“Julian... Ini? Kamu kenal dengan kepala rumah sakit di sini?” tanya Naina sekedar untuk menghapus rasa penasarannya.

Iya, dari kemarin Naina merasa sedikit asing dengan Julian, pria itu menurutnya sangat misterius. Bukan apa-apa, karena di kehidupan sebelumnya Naina bahkan tidak pernah di beri petunjuk tentang Julian sedikit pun. Seolah Julian adalah orang baru yang misterius.

“Em, dia...” Julian menggaruk tengkuknya, mencari alasan yang tepat.

“Dia asisten baru saya, Nona,” jawab dokter itu dengan cepat.

“Ya, asisten... Aku bekerja sampingan di sini,” lanjut Julian meyakinkan Nainara dan Zora. Kalimatnya memang meyakinkan, buktinya Naina dan Zora tidak mengulik lebih lanjut, hal itu membuat Julian menghela nafas lega.

“Oke kalau begitu kalian boleh ngobrol-ngobrol saja dulu, kebetulan Aku lagi istirahat yang berarti Julian senggang,” sang dokter buru-buru pergi dari sana, meninggalkan mereka bertiga.

...----------------...

“Julian, kamu itu murid baru kah?” tanya Naina. Saat ini, mereka tengah duduk santai di kafe yang ada dekat rumah sakit, sembari memakan cemilan dan ngopi.

“Hm,” jawab Julian singkat. Sejujurnya dia sudah tidak nyaman dengan pertanyaan -pertanyaan dari Nainara.

“Oh iya? Kok kemarin nggak kenalan?”

“Kenalan sayang, kamu saja yang lama di toilet!” jawab Zora.

“Ah, begitu?” Naina meletakkan kopinya, lalu kembali menatap Julian penuh rasa ingin tahu. Gadis itu terus bicara, seolah di pikirannya penuh dengan pertanyaan untuk mengulik Julian, “Ngomong-ngomong kamu butuh uang banget ya, Julian?” Dia kembali bertanya dengan begitu hati-hati.

Julian hanya mengangguk tipis. Wajahnya tetap datar, meski di balik kacamatanya, pria itu berusaha keras untuk menyembunyikan senyum, “Aku bekerja sambilan untuk biaya sekolah,” jawabnya asal.

Dia pekerjaan keras Batin Naina merasa iba dengan pria itu.

setelah cukup lama bersantai di sana, ketiga orang itu beranjak keluar dan berdiri di depan kafe. Nainara mengeluarkan ponselnya dari dalam tas, hendak menghubungi pak Agi.

Sebelum berhasil dia hubungi sopir pribadinya, ponselnya lebih dulu berdering, telepon dari rumah.

“Iya, Bi..” jawab Nainara.

“Non cepat pulang, di rumah terjadi kekacauan, ada beberapa barang hilang, termasuk kalung kristal Nona,” ujar Bibi sri panik dadi seberang sana.

Naina terdiam membeku, “Ba.. Bagaimana bisa, Bi? Ada perampok masuk atau bagaimana?” tanyanya khawatir. Sementara pandangannya terus melihat ke jalanan, menunggu pak Agi.

“Haiss, tasku ketinggalan di dalam,” ujar Zora kembali masuk ke dalam kafe untuk mengambil tasnya.

Tak berselang, mobil jemputan datang.

“Ayo, Ra.” Naina yang dalam keadaan panik menarik asal tangan Julian yang dia kira itu adalah Zora, untuk masuk ke mobil.

Julian yang tak sempat menolak ikut masuk ke dalam mobil, sementara Zora masih ketinggalan di kafe.

.

.

Naina berlari cepat masuk ke dalam rumah, langkahnya berderap panik diikuti Julian yang mengekor dari belakang. Tujuan pertamanya adalah kamar, gadis itu nyaris menangis saat melihat Bibi Sri masih mengitari kamar untuk mencari kalungnya.

“Bagaimana bisa hilang, Bi? Hanya Bibi yang membersihkan kamar Naina dan kalung itu hanya Bibi yang tau di mana letaknya!” Naina marah besar, seolah kalung itu begitu berharga untuknya.

“Aku juga tidak tau, Non.. Tapi Aku berani bersumpah bahwa bukan Aku yang ambil. Tadi saat Aku hendak membersihkan kamar Nona, suasana sudah tampak berantakkan, dan Aku melihat laci serta kotak kalungnya sudah berserakan di sini..” tutur Bibi sri dengan wajah takut, dia menunjukan kotak beludru itu, kosong.

“Pokoknya bantu Aku cari, Bi. Itu barang berharga untuk Naina, tolong..” air mata yang sejak tadi dia bendung kini jatuh, gadis itu menangis sesenggukan. Julian yang melihat itu merasa sedih, dia berjalan menghampiri, ikut menggeledah se isi kamar, namun pencarian mereka nihil.

Tak berhasil di temukan, Naina berlari keluar, kali ini tujuannya tentu ruangan CCTV. Tangannya menari cepat di atas keyboard, membuka folder rekaman, namun layar monitor menampilkan deretan file kosong. Semuanya terhapus.

“Kenapa bisa semuanya terhapus? CCTV-nya eror?” tanya Naina frustasi. Dia terus berusaha tapi tidak bisa, hingga Julian datang membawanya segelas air putih.

“Kamu tidak perlu panik, fokus saja dan minum dulu!” ujarnya memberi semangat pada gadis itu.

Naina terdiam sesaat, dia menatap Julian dengan rasa heran, “kok kamu di sini?” tanyanya.

“Ah, itu. Bukankah kamu tadi yang membawa Aku ke sini?’ jawab Julian santai, menyadarkan Naina sekejap.

“Oh Tuhan,” gadis itu memukul jidatnya. “Zora.. Zora ketinggalan di kafe?” tanyanya kembali panik. Dia meraih ponselnya untuk menghubungi Zora.

“Iya, sayang. Aku sudah dalam perjalanan pulang ke rumah, kamu tega meninggalkanku di sini!” drama Zora dari seberang, tapi itu cukup membuat Naina menghela nafas lega.

"Syukurlah.." setelah itu sambungan terputus.

Namun pandangannya kembali menatap layar monitor, “Haisss...” desahnya frustasi.

“Kalungnya berharga benget ya?” tanya Julian, mendekat ke arah keyboard.

“sangat, itu berharga buat aku,” jawab Naina.

“Aku boleh bantu pulihkan?” tanyanya lagi memastikan.

Naina mengangguk, membiarkan Julian memulihkan rekaman CCTV-nya. Tidak sampai beberapa lama baginya, rekaman itu kembali pulih.

“Gi.. Gia dan Bibi Jema?”  Lirih Naina dengan kalimat penuh tanya, tangannya terkepal kuat saat melihat hasil rekaman di mana Gia dan Bibi Jema dengan lantang masuk ke dalam kamarnya.

Dan apa ini, mereka keluar dengan beberapa pakaian mewah Naina yang di tenteng.

“Dasar pencuri!” geram Naina, kemudian menyalinkan rekaman itu ke ponselnya. Tak lama berselang, dia keluar ruangan, kemudian turun ke lantai bawah dengan membawa amarah besar.

 “Bi, Gia tadi datang ke rumah?” tanyanya dingin, menatap tajam ke arah Bibi Sri yang berdiri canggung di ruang tamu.

“E-em, kurang tahu, Non,” jawab Bibi Sri gugup. “Soalnya tadi saya habis dari pasar. Pas pulang, kata Pak Satpam, Mbak Jema sempat keluar menemui seseorang. Jadi... tidak bisa dipastikan apakah Nona Gia datang.” jelas Bibi Sri.

Namun, “Iya, Kak, aku yang ajak,” suara itu membuat suasana makin kaku. Nathan muncul dari arah pintu, tenang-tenang saja, sementara di belakangnya Gia ikut masuk sambil menenteng paper bag.

“Ada apa sih? Kok muka kalian tegang begitu?” tanya Nathan heran, tapi ada nada ngeri di suaranya saat melihat guratan merah amarah di wajah Naina, gadis itu tampak seperti siap menelan siapa pun hidup-hidup.

“Dari mana?” suara Naina naik satu oktaf, tajam menusuk, sorot matanya terkunci pada Nathan.

"Dari mall, Bibi Jema meminta Aku menemani Gia jalan-jalan," jawabnya sedikit ketakutan. Dia melangkah mundur saat Naina semakin mendekat dengan aura gelap ke arahnya.

"Kamu membawa pencuri ke rumah, kemudian membawanya belanja, kamu tau nggak sih kamu itu sedang di manfaatkan oleh manusia jalang ini?!" teriak Naina sambil menuding Gia tanpa ragu.

"Kak Naina..."

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
uni_riva
ada sekolah apa thoorr 😁
≛⃝⃕|ℙ$꙳Äññå🌻✨༅༄: jiakhhhhh typo yang melenceng🤣🤣
total 1 replies
uni_riva
perjanjian apa yg sdh di sepakati mereka yaaa/Slight/
uni_riva
aku juga tak paham maksud nya bijimana /Shy/
≛⃝⃕|ℙ$꙳Äññå🌻✨༅༄: Aku pun/Proud/
total 1 replies
uni_riva
mna nih lanjutin nya thoorr /Cry/
uni_riva
si jae ini lawan atau kawan yaw
🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana §𝆺𝅥⃝© 🦂
Siapa lagi tuh si jaevan
🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana §𝆺𝅥⃝© 🦂: Masa calon pacar zora liatin na airin mulu 😅
total 2 replies
🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana §𝆺𝅥⃝© 🦂
Kalo sama julian dia udah tue trus kan bukan manusia 🤔 kalo sama si kalron dia benalu parasit
🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana §𝆺𝅥⃝© 🦂: Sama yg pasti2 aja lah 😂
total 2 replies
uni_riva
jgn sampe nih Zora sama Nathan jadian jga ya /Facepalm//Slight//Facepalm/
≛⃝⃕|ℙ$꙳Äññå🌻✨༅༄: Julian sama Naina saja belum😂
total 1 replies
uni_riva
modus mu Julian /Facepalm//Facepalm/
⧗⃟ᷢʷ Ñåñā💜: Akal-akalan barat🤣
total 1 replies
uni_riva
naina gak bsa tegas apa sama si gorong2 😏
≛⃝⃕|ℙ$꙳Äññå🌻✨༅༄: Naina: nge-tes hts🫦😂
total 1 replies
🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana §𝆺𝅥⃝© 🦂
Kebanyakan mikir ah julian mah /Proud/
uni_riva
knp gak saling mengungkapkan Klo kalian saling jatuh cinta /Shy/
uni_riva
jgn sampe naina kepincut lagi sama si gorong2 yaaa thoorr 😏
≛⃝⃕|ℙ$꙳Äññå🌻✨༅༄: Aaron: Naina hanya boleh untukku🫦
total 3 replies
uni_riva
knp blm up jga thoorr /Cry/
uni_riva: gak bisa saballllll aku lagi thoorr /Angry//Angry//Angry/
total 2 replies
uni_riva
dalam mimpi mu 😤
🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana §𝆺𝅥⃝© 🦂
Kalungna othor noh yg simpen 😅
uni_riva
turunkan tanganmu, bukan thoorr 😁
uni_riva
cih ternyata nih org gak pinter2 amat 😏
≛⃝⃕|ℙ$꙳Äññå🌻✨༅༄: itu pintarnya secuil, di urutan 25 dari bawah, berarti masih ada 25 orang di bawahnya🤣
total 3 replies
🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana §𝆺𝅥⃝© 🦂
Waduh siapa tuh yg datang /Determined//Determined/
🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana §𝆺𝅥⃝© 🦂: 😁😄 iya
total 5 replies
🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana §𝆺𝅥⃝© 🦂
Bagus ceritana mantull 🤗🥰🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!