NovelToon NovelToon
TERJEBAK PERMAINAN KAKAK TIRI

TERJEBAK PERMAINAN KAKAK TIRI

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Dikelilingi wanita cantik / Cinta Terlarang
Popularitas:7.4k
Nilai: 5
Nama Author: julies

Area ehem ehem! Yang bocil harap Skip!!!

Bagi Candra, sang Casanova, tidak ada perempuan yang bisa dia ajak serius untuk menjalin suatu hubungan setelah merasa hidupnya hancur karena perceraian sang ayah dan ibunya.

Perempuan bagi Candra adalah miniatur, pajangan sekalian mainan yang hanya untuk dinikmati sampai tetes terakhir.

Namun, kehadiran Lila, seorang gadis yang kini menjadi adik tirinya, membuat dia harus memikirkan ulang tentang cinta. Cinta dan benci hadir bersamaan dalam indahnya jalinan kasih terlarang.

Lalu bagaimana jika larangan itu tetap dilanggar dan sudah melampaui batas?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon julies, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kamu Jahat, Tapi Enak

Setelah insiden kejahilan Candra kepada Kalila yang berujung khilaf tapi tak sampai menjebol gawang sang adik tiri, Kalila jadi sering bercermin.

Dia jadi sering memegang bibirnya, memejamkan mata, membayangkan kembali peristiwa yang sempat terjadi antara dirinya dan Candra beberapa hari ini.

Sebagai perempuan yang tidak pernah pacaran dan masih bersegel perawan tingting, yang artinya Kalila masih suci lahir dan batin walaupun sempat beberapa kali ternodai matanya karena Jessy sering menunjukkan film bule sedang main kuda-kudaan, kejadian dengannya dan Candra sedikit banyak merubah banyak hal.

Pertama, Kalila jadi semakin was-was terhadap kakak tirinya itu dan yang kedua dia sudah mulai gila, sebab Kalila sekarang menyadari Candra bukan cuma jahat, tapi dia juga enak!

Oh no ... Oh no ... Oh no!

Kalila membentur-benturkan kepalanya ke perut Sweety yang dicurigai sedang hamil di luar nikah karena main sembarangan sama kucing tetangga, sampai kucing itu menggeram menatapnya karena perbuatan Kalila itu berpotensi akan membuatnya keguguran.

"Sweetyy! Dia benar-benar jahat. Dia rebut c*uman pertama aku. Dia juga sering banget bikin aku kesal! Dia sering ajak aku berantem sampe aku punya niatan pengen mutilasi rambut gondrongnya itu biar kekuatannya hilang! Sekarang dia udah gituan sama aku, Sweetyy aaarrrgghhhhhh! Aku gak bisa begini, aku mesti minta tanggungjawab!" Kalila berkata dengan frustasi merasa hal paling berharga dalam dirinya sudah direnggut begitu saja oleh Candra.

Wooiiii lo belom sampe kawin sama Biawak itu! Ngapaen minta tanggungjawab?! Mending lo cari noh calon bapak anak-anak gue, suruh dia tanggungjawa karena udah bikin gue bunting! Mungkin begitulah kira-kira arti tatapan malas dan jengah Sweety kepada babunya yang sekarang sedang stress karena tragedi c*uman paksa dengan sedikit raba-raba manjalita.

"Kalila, kamu di dalam?" Suara mama Belina membuat Kalila segera sadar dari rasa frustasinya. Ia segera beranjak dari ranjang dan membuka pintu kamar.

Mama Belina sudah pulang bersama papa Mahesa. Kalila menatap mamanya dengan seulas senyum, senyum lain, senyum seperti tidak enak, seperti saat Kalila ketahuan dapat nilai merah saat pelajaran matematika waktu di sekolah dulu.

"Mama, udah pulang ya?" tanya Kalila sambil tersenyum kaku dengan memamerkan giginya yang putih bersih.

"Kamu kenapa sih? Kok Mama ngerasa aneh ya?" tanya mama sambil melangkah masuk ke dalam kamar anaknya lalu duduk dengan anggun di tepi ranjang. Ia menepuk-nepuk sisi sebelahnya, meminta Kalila ikut duduk juga.

"Gak papa kok, Ma. Kalila tadi ngantuk, jadi agak terkejut pas dengar Mama dateng."

"Ah, masa gitu?" tanya Mama penuh selidik.

"Iya, Ma. Gitu doang kok." Kalila jadi kagok sambil mengalihkan pandangan matanya ke depan. Tak ingin ketauan kalau sekarang dia sedang gusar.

"Kamu tuh kayak orang lagi jatuh cinta tau gak sih?"

What?!

Jatuh cinta?! Sama biawak gondrong jahat tapi enak itu?!

Kalila terbelalak. Mamanya seolah sedang memberi pertanyaan paling tidak masuk akan yang sering ia temukan di setiap ujian sekolah dulu. Padahal bukan tidak masuk akal, tapi memang Kalila tidak bisa mengerjakannya. Ngeles aja!

Dan ... tunggu, mama hanya menyebutnya seperti sedang jatuh cinta saja, tapi tidak ada embel-embel Candra sama sekali. Kenapa Kalila malah mengira mamanya menebak ia sedang jatuh cinta kepada kakak tirinya itu? Kalila menekan-nekan kepalanya yang seketika berdeyut, kejadian jahat tapi enak bikin dia jadi nyut-nyut.

"Mama, ya enggaklah. Kalila tuh beneran deh tadi lagi ngantuk berat. Pengen tidur eh, Mama dateng." kilah Kalila lagi.

Mama akhirnya tersenyum, ia mengelus rambut panjang Kalila yang bergelombang di bagian bawah itu dengan penuh rasa sayang. Lalu, tatapannya berubah menjadi lebih serius kepada Kalila seperti saat dia sedang menghadapi tante Ambar yang tiap kali datang cuma buat ngutang.

Gak jelas tante Ambar ngutang buat apa, tapi sepertinya untuk bayar tagihan paylatter yang semakin menumpuk tiap bulan. Sudah jangan bahas tante Ambar, dia lagi bahagia dengan magicom barunya merk yongma.

"Kalila, Mama tahu selama kita di sini Candra sikapnya dingin banget sama kita. Papa Mahesa sering cerita tentang Candra dan ada alasannya kenapa dia begitu. Mama harap, kamu bisa maklum dan ngerti ya. Mama yakin kok, Candra anak yang baik.

Dia cuma belum bisa berdamai dengan kejadian di masa lalu. Mama yakin, dia akan berubah jadi kakak yang baik buat kamu nanti, apalagi kalau dia sadar bahwa dia udah dapat adik yang baik dan lucu seperti Kalila."

Apa?? Mama bilang aku mesti maklum?? aku mesti terima apa yang udah dilakuin sama cowok brengsek itu sama aku?? Mama! Dia udah merebut c*uman pertama aku, dia udah meraba-raba aku sekarang mama bilang aku harus maklumin semua sifat dia yang gila itu? Lelepin aku bareng ikan Mas papa Mahesa, Ma! Lelepin! Kalila udah teriak dalam hati sambil menatap mamanya dengan senyuman terpaksa.

"Iya, Ma, Lila maklum kok." Niatnya ingin protes tapi bibir malah berkata lain, jelas tidak sealiran dengan kehendak hati.

Lila sendiri sampai saat ini belum punya keberanian untuk mengatakan apa yang sudah terjadi dengannya dan Candra dalam beberapa hari belakangan ini.

Ia tidak mau membuat hubungan mama dan papa Mahesa menjadi renggang dengan apa yang akan disampaikannya kepada mamanya itu. Jadi Kalila membiarkan saja, ia hanya bertekad nanti akan semakin menjaga jarak dengan kakaknya yang sudah membuatnya terbayang-bayang sampai saat ini.

"Ya sudah, Mama senang dengarnya. Nanti kalian pasti bisa dekat. Bisa menyayangi selayaknya kakak dan adik."

Enggak, Ma. Aku gak bakal mau dekat sama dia! Aku gak mau kejadian itu terulang lagi! Enggak bakalan! Sudah teriak lagi Kalila pake toa, tapi hanya di dalam hati yang jelas tidak bisa di dengar mamanya sama sekali.

Cuma cicak di dinding yang berbunyi seolah menertawakan Lila yang nasibnya apes sekali. Dapet kakak tiri jahat tapi enak dan bikin pengen lagi.

"Ya sudah, kamu istirahat ya, Kalila. Mama mau ke dapur dulu mau siapin buat makan malam kita nanti. Rencananya Mama juga mau masak makanan kesukaannya Candra,mudah-mudahan dia suka ya."

Kasih sianida, Ma, kasih sianida! Kalila mengompori lagi ibunya itu tapi hanya didalam hati yang lagi-lagi membuat cicak di dinding berbunyi menertawakan Kalila.

Sementara di dalam sebuah ruangan bersama Bella, Candra sedang menikmati setengah dari tubuh sekretarisnya itu. Mereka tidak jadi pergi ke mall, mereka bahkan belum keluar dari apartemen perempuan itu.

"Candra, ayo dong. Aku pengen banget," bisik Bella seperti kucing komplek yang lagi birahi.

Candra tertawa kecil lalu menggeser tubuh perempuan yang sedang dipangkunya itu.

"Sampai mati juga gue gak mau lagi begituan."

"Can, aku ini siapa kamu sih?!" tuntut Bella yang sudah membenahi lagi pakaiannya.

"Sekretaris gue lah."

Bella berdecak kesal lalu duduk di samping Candra dengan sebal. Semakin sebal saat ia melihat Candra sedang tertawa-tawa melihat sebuah rekaman video yang isinya seorang gadis sedang susah payah berlarian menghindari hujan buatan beberapa jam yang lalu darinya.

"Kamu suka dia Can?" tanya Bella ketus.

"Bukan urusan lo."

"Candra!"

"Diem deh Bell, gue gak pernah serius sama perempuan mana pun. Jangan nebak yang enggak-enggak."

Candra beranjak sambil menyimpan kembali ponselnya lalu berjalan menjauh dari Bella menuju keluar apartemen. Hari ini, Candra bahagia dan entah mengapa pula rasanya ia ingin cepat pulang ke rumah.

Mungkin dia kangen Sweety? Atau majikannya Sweety yang sedang membersihkan tubuhnya gila-gilaan di dalam kamar mandi sebagai cara bersuci agar menghilangkan jejak tangan Candra yang rasanya masih membekas walau sudah terjadi beberapa jam lalu. Candra memang benar-benar jahat, tapi ... Enak.

1
🎀evalidya 🆁🅰🅹🅰 ❀∂Я
selalu semangat kakak, Tuhan memberkati dgn kebahagiaan dan kesabaran....
moominRJ
Lanjutt kaa😍
moominRJ
Hahaa bner tuh ka mamam tuh gengsi🤣
moominRJ
Awas la hati2 nanti demit gondrong ganteng ngegrayangin kmu lagi😁
moominRJ
Makasihh ka up nya🥰
moominRJ
Wahhh wahh bisa2nya si gondrong memanfaatkan moment🤭
Yayang Coedil
nahlhoooo.........!!!!!
Susi Lawati
bagus juga cerita nya
🎀evalidya 🆁🅰🅹🅰 ❀∂Я
pokoknya the best kalo kak Julies, si ceo gondrong 🤗🤗🤗🤗
july: hihihi
total 1 replies
Reni Anjarwani
lanjut thor
moominRJ
Smngatt kaka mksih up nyaa🥰
moominRJ
Wah lila hati2 bucin sma keong racun🤣
moominRJ
Candra omesss🤣
moominRJ
Posesif sekalih anda bpa candra😁
moominRJ
Makanya bella ngaca sadar diri jg cuma sekertaris ko kya bos ngatur2
moominRJ
Makasih up nya kaka🥰
moominRJ
Posesif amat pak🤭
Reni Anjarwani
semanggat up terus kak karyanya bagus
lyani
nah kan siap2 kau bel
lyani
bukannya takut ketahuan kamu bel
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!