NovelToon NovelToon
Permaisuri Bar Bar

Permaisuri Bar Bar

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Time Travel / Transmigrasi / Preman
Popularitas:8.6k
Nilai: 5
Nama Author: ANWi

Zhao Yue, preman jalanan abad 21 yang menguasai pasar malam, hidup dengan moto " Kalau mau aman, jangan macam-macam denganku." Jago berkelahi, lidah pedas, dan aura menakutkan adalah ciri khasnya.

Suatu malam, setelah menghabisi geng saingan, ia dikepung dan dipukul keras di kepala. Saat tersadar, ia berada di ranjang keemasan dan dipanggil “Yang Mulia Permaisuri.” Kini, Zhao Yue berada di tubuh Permaisuri Xian Rong dari Dinasti Wei—istri kaisar yang dikenal lemah dan sakit-sakitan. Namun sejak roh preman masuk, sang permaisuri berubah menjadi galak, blak-blakan, dan barbar.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ANWi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Masakan kedua Permaisuri yang Sangat Pedas

Xian Rong menatap mangkuk kosong di meja dapur istana, udara pagi yang sejuk masuk lewat jendela berornamen kayu, membawa aroma dupa yang samar. Tangannya lincah mengambil seikat mi segar buatan sendiri, menepuk-nepuknya untuk melepaskan debu tepung. Di sampingnya, panci berisi kaldu panas mendidih, aroma rempah dari jahe, bawang putih, dan sedikit lada Sichuan mulai menguar, memenuhi ruangan.

“Mei, ambilkan bawang daun dan minyak wijen,” perintahnya, matanya menyipit penuh konsentrasi. Dayang itu segera menuruti, meletakkan semua bahan di dekatnya. Xian Rong menumis bawang putih dengan sedikit minyak panas, lalu memasukkan lada Sichuan, mengaduk cepat hingga aroma pedas dan harum memenuhi dapur.

Mi dimasukkan ke dalam kaldu mendidih, diaduk sebentar agar matang sempurna, kemudian disaring dan diletakkan di mangkuk saji. Dengan gerakan cekatan, ia menuangkan minyak pedas dari tumisan bawang dan lada ke atas mi, menambahkan daun bawang cincang di atasnya. Uap panas mengepul, aroma pedas dan harum menggoda selera.

Mei hanya bisa menatap kagum, takut ikut salah langkah. “Yang Mulia… aromanya… luar biasa.”

Xian Rong tersenyum tipis, menusuk sejumput mi dengan sumpit, meniupnya sebentar, lalu mencicipi. Pedas, harum, dan pas rasanya—persis seperti yang ia inginkan. " Hahaha, siapa pun yang berani meremehkan permaisuri, harus siap menghadapi rasa pedas ini,” gumamnya sambil menatap keluar dapur, bersiap untuk makan pagi bersama para ulet bulu.

" Hei kepala koki yang kepala nya botak, kemari!" Panggil Xian Rong dengan sedikit meledek.

Koki itu gemetaran. " Hamba Yang Mulia."

" Iya kamu yang botak."

Segera kepala koku beranjak dari sikap berlutut di depan dapur dan menuju hadapan Xian Rong. Kepala nya tertunduk.

" Sajikan ini di jadwal makan pagi. Jangan bilang kalau aku yang memasaknya atau dapur kesayangan ini akan kubakar habis."

Kepala koki itu mengangguk. " Baik Yang Mulia." Tangan nya sudah dipenuhi buliran keringan.

***

Cahaya matahari masuk lewat kisi-kisi jendela, memantul di permukaan meja panjang berlapis kain sutra emas. Para selir sudah duduk rapi di tempat masing-masing, mengenakan hanfu pagi berwarna lembut, sambil saling melempar senyum.

Di tengah meja, piring-piring mi tampak mengundang. Uapnya harum, tapi ada sensasi pedas samar yang menusuk hidung. Selir Hua Qian mengambil sumpitnya lebih dulu, diikuti Selir Lian Fei dan Selir Yin Yin. Begitu suapan pertama masuk, wajah mereka langsung berubah—mata membelalak, bibir bergetar, dan napas mulai tersengal.

“P–pedasnya…!” Selir Lian Fei buru-buru meneguk teh, tapi justru pedasnya makin merata di lidah. Selir Hua Qian mencoba menjaga wibawa, namun ujung matanya mulai berair. Selir Yin Yin yang biasanya manis hanya bisa menunduk, pipinya memerah seperti buah delima matang.

" Panggil tukang masak nya cepat!" Titah Selir Hua Qian ke dayang nya. Dengan cepat, dayang tergesa menuju dapur.

Melihat kegaduhan itu, koki istana yang berdiri di sudut ruangan melangkah maju, membungkuk hormat. “Ampun, Yang Mulia. Itu… masakan spesial pagi ini, resep rahasia yang dibuat langsung oleh hamba.”

Para selir saling pandang, sebagian mencoba menelan mi terakhir dengan susah payah. Di ujung meja, Xian Rong hanya tersenyum samar, menyesap tehnya pelan. “ Selir Hua Qian, Kau alay sekali. Mie ini hanya level setengah bahkan belum level satu. Sungguh alay,” katanya lembut namun penuh tusukan.

Hua Qian mengangka alis nya. " Alay? Apa itu hssst permaisuri hssst." Tanya nya sambil menahan pedas.

" Ya pokok nya, mulai hari ini akan kusebut kau sebagai Selir Alay." Cerocos Xian Rong lembut.

Sementara disisi lain, Lian Fei menatap Xian Rong. " Permaisuri, apakah Ada sudah meminum ramuan yang saya beri ?"

Xian Rong memutar bola mata nya. " Sudah tentu saja." Balas nya dengan senyum manis. " Seperti nya ramuan mu benar benar manjur. Aku sudah segar sekarang." Lanjut wanita itu.

Jangan jangan tabib memberiku ramuan yang salah. Atau butuh proses? Batin Lian Fei. Lah aku tidak terlalu peduli, yang penting hari ini Yang Mulia Kaisar akan berkunjung ke pavilium ku. Lihat saja! Aku duluan yang akan hamil anak Kaisar! Batin nya lagi.

***

Happy Reading ❤️ Mohon Dukungan untuk like komen dan subscribe, Terimakasih❤️

1
Dewiendahsetiowati
mana ada yang nolak ramen yang enak
ANWi: hmm betulll, kecuali...kalo gengsi 😳
total 1 replies
Dewiendahsetiowati
hadir thor
ANWi: asiap kaka cantik
total 1 replies
livv livv
lanjut thor
ANWi: Siap kak, terimakasih suda mampir ya❤️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!