Fishya merupakan istri seorang wakil CEO, berusaha menghentikan temannya Erlina yang mencoba bunuh diri.
Erlina memegang pisau di rumah sakit, hendak mengiris nadinya."Fishya! Kamu tidak mengerti perasaanku. Suamiku meninggal karena over dosis narkotika. Lalu bisnisnya hancur. Sedangkan kamu bisa hidup bahagia, dengan suami menjadi wakil CEO. Jika bisa aku ingin hidup sepertimu!" Teriaknya.
"Erlina sabar dulu. Kehidupanku tidak sebaik yang kamu duga." Fishya mendekat, mencoba menghentikan.
Tapi.
Srak!
Erlina menusuk tubuh Fishya, kemudian baru membunuh dirinya sendiri. Sepasang sahabat yang mati di saat yang sama.
***
Tapi keajaiban tiba-tiba terjadi, mereka kembali ke masa SMU.
Erlina yang mengetahui masa depan, dengan percaya diri merebut kekasih Fishya. Menyakini dirinya akan dapat hidup senang sebagai istri wakil CEO.
Sedangkan Fishya yang juga mengetahui masa depan hanya tersenyum."Baik, kita bertukar pasangan. Aku akan memungut samapahmu." Batinnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KOHAPU, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Jika
Erwin membaca lembar demi lembar kontrak yang telah ditandatangani kedua belah pihak. Jujur saja kontrak ini tidak menguntungkan bagi Virgo.
"Ini merugikan bagimu? Kamu tidak menyesal? 100 juta bukan jumlah uang yang sedikit." Tanya Erwin, membuka kacamata bacanya memastikan.
"Apa kurang? Sudah aku duga pasti kurang." Ucap Virgo menatap antusias, bersiap mengeluarkan buku cek miliknya.
Erwin membulatkan matanya tidak percaya. Apa ini yang disebut dengan crazy rich?
Sedangkan Ghana melirik ke arah adiknya."Dimana kamu mendapatkan orang seperti ini?"
"Dibuang oleh Erlina, jadi aku pungut. Kasihan sekali, dia kehujanan dalam kardus kecil, matanya berkaca-kaca meminta untuk dibawa pulang." Jawaban tidak logis dari Fishya, membuat Ghana menatap jenuh.
Erwin menghentikan Virgo, kemudian menghela napas."100 juta lebih dari cukup, untuk menjalankan usaha yang baru dirintis."
"Tapi...itu hanya uang jajanku 3 hari. Apa benar-benar cukup?" Sebuah pertanyaan tidak masuk akal sama sekali. Orang ini benar-benar anak manja dari keluarga kaya.
"Fi... Fishya...orang ini adalah malaikat!" Teriak Erwin yang memang telah memimpikan untuk membuka bisnis EO dari usia muda. Tapi tidak pernah terwujud, karena hidup yang pas-pasan dengan gaji seadanya. Sedangkan beban kerja tinggi. Jika berhenti, tidak ada lowongan untuk dirinya yang hanya lulusan SMU, dengan usia diatas 30 tahun.
"Pa... paman, ini hanya investasi." Ucap Virgo gugup.
"Hanya investasi? Karenamu kemungkinan besar aku bisa melanjutkan kuliah management yang membuat ayahku sampai menggadaikan berbagai barang di rumah. Kamu adalah malaikat! Adik ipar terbaik bagiku!" Teriak Ghana penuh rasa haru, memeluk Virgo.
Ini aneh...tapi membuatnya nyaman. Seperti memiliki keluarga yang hangat. Virgo diam tertegun, 100 juta dapat membeli cinta sebuah keluarga? Itu tidak terbayangkan olehnya.
Orang tua Erlina sudah beberapa kali meminta uang padanya. Bahkan dirinya kerap membelikan oleh-oleh bernilai ratusan juta. Tapi hanya senyuman aneh dan perhatian palsu yang didapatkannya.
"Terimakasih..." Seorang wanita berada di ambang pintu. Mungkin tengah memasak sebelumnya, mendengar segalanya. Dari wajahnya yang mirip Fishya, mungkin ibunya?
"Kakak! Ayah! Ajari Virgo untuk berbisnis. Bagaimana menipu tapi tetap memuaskan customer. Satu lagi! Bisnis ini rencana impian ayah! Jadi tidak boleh bangkrut sama sekali." Ucap Fishya tegas.
Matanya sedikit melirik ke arah Virgo, kemudian kembali menempel. Tidak ingin Erlina sadar dan memeluk Virgo kembali."Virgo, kamu ingin mendapatkan cinta Erlina kembali kan?" tanya sang rubah.
Virgo mengangguk, antara yakin dan tidak yakin Fishya dapat menolongnya.
"Erlina menyukai pria sederhana yang pintar seperti Andika. Karena itu tiga bulan ini jangan gunakan uangmu, kamu hanya boleh menggunakan uang dari keuntungan EO (Event Organizer)."
"Tapi---" Kalimat Virgo disela.
"Masa depan dengan Erlina dan anak-anak kalian yang manis menanti." Ucapnya bergelayut di lengan Virgo, masih mencari kesempatan tipis-tipis.
Pemuda yang mengangguk setuju pada akhirnya. Fishya benar! Andika sudah mulai bekerja di toko ayahnya di usia muda. Maka membuat Erlina kembali dirinya harus meniru Andika.
Sedangkan Fishya tersenyum picik, setelah ini tinggal menyebarkan rumor bahwa orang tua Virgo bangkrut. Maka Erlina tidak mungkin berbalik kembali, sampah... maksudnya harta karun ini akan menjadi miliknya selama-lamanya.
"Pria polos memang yang paling seksi..." Gumam siluman rubah picik penggoda. Tapi lebih dari itu, sejatinya Fishya merindukan putranya. Putranya sebelum waktu terulang, anak yang terlahir dari ambisi Andika sekaligus anak yang membuat Andika membencinya.
Anak yang juga dipengaruhi oleh ibu mertuanya untuk membenci Fishya. Mengapa? Karena keluarga indah yang terlihat dari luar, penuh dengan darah dan kesengsaraannya.
Tidak hanya kasar dan manipulatif. Untuk keuntungannya sendiri, Andika membius istrinya sendiri. Kemudian melemparkannya ke ranjang, entah siapa.
Kala dirinya mengandung, Andika terlihat senang, sekaligus tidak senang. Karena kehamilan Fishya merupakan bagian dari kesepakatan dengan orang yang meminta bantuan padanya. Saat anak itu lahir, maka sang anak akan diambil. Dan Andika mendapatkan uang dengan jumlah yang cukup besar.
Tapi, entah kenapa kesepakatan batal sepihak. Uang yang didapatkannya hanya setengah, membuat Andika murka. Namun, Fishya begitu senang karena tidak perlu berpisah dengan putranya.
Anak yang kala dewasa membencinya karena hasutan ibu mertua. Dan suami yang berselingkuh memiliki tiga anak dari wanita yang berbeda.
Cukup jenuh dengan segalanya. Tapi Fishya berusaha tetap tegar. Siapa sangka mendapatkan kesempatan mengulangi waktu.
Namun.
Tetap saja, itu artinya putranya di kehidupan sebelumnya, tidak akan terlahir ke dunia ini. Karena Fishya sendiri tidak mengetahui siapa ayah kandung dari putranya.
Fishya menyipitkan matanya."Aku penasaran anakmu akan menjadi seperti apa?" Tanyanya pada Virgo.
"Tentu saja akan tampan sepertiku." Virgo sesumbar, ikut-ikutan menyipitkan matanya."Anakmu mungkin akan menjadi cerdas. Tapi menyebalkan sepertimu."
"Genderuwo!"
"Kuntilanak!"
Itulah perdebatan kecil kala mereka akan mulai membuka sebuah bisnis. Menyewa kantor kecil, mengurus perijinan, kegiatan sepulang sekolah, sebagai hal baru untuk Virgo. Pemuda yang baru mengetahui, mengumpulkan uang bukan hal yang mudah.
***
"Ayo! Hari ini harus bisa 3 kilometer!" Teriak Fishya mengayuh sepeda sementara Virgo masih berlari.
"Ah...ah... Fishya! Aku tidak kuat...ah..." Pemuda yang masih berusaha berlari.
Sudah seminggu ini Fishya tinggal di rumah Virgo. Mengawasi porsi makannya, porsi bermain game, serta waktu belajar. Mungkin inilah yang membuat Andika terkadang jenuh pada Fishya.
"Ayo naik! Biar aku yang bonceng pulang." Fishya menghentikan sepedanya.
Dengan ragu Virgo naik, udara pagi begitu segar terasa di tubuh mereka."Aku bebas!" Teriak Virgo.
"Aku kaya!" Fishya ikut-ikutan berteriak kala sepeda melewati jalanan menurun.
"Kamu tidak merasa aku menyebalkan?" Tanya Fishya, memelankan laju sepedanya kala melewati jembatan.
"Sedikit menyebalkan, karena ada mulutmu yang cerewet, rumahku jadi tidak pernah tenang..." Virgo memeluk perut Fishya erat, bersandar di punggungnya. Entah kenapa...ini menyenangkan. Bukan liburan ke luar negeri, atau top up ratusan juta hingga mendapatkan pujian dari pemain lain.
Hanya bersandar...
Namun, laju sepedanya terhenti. Kala gerbang rumah terlihat terbuka, sebuah mobil terparkir. Mobil yang dikenalinya, sebagai mobil milik orang tua Erlina.
Virgo menghela napas, merapikan penampilannya."Apa aku sudah terlihat rapi?" Tanyanya.
"Su...sudah." Fishya berusaha tersenyum. Benar-benar berusaha, tapi belum jelas apa tujuan orang tua Erlina kemari. Apa meminta Virgo kembali pada Erlina? Semoga saja tidak, padahal dirinya sudah menyebarkan rumor di sekolah bahwa orang tua Virgo bangkrut.
"Ayo!" Virgo menarik tangan Fishya, mengira Erlina dan orang tuanya datang untuk menegaskan hubungan.
Fishya menelan ludah, semakin dalam memasuki area rumah pada akhirnya ketiga orang itu terlihat.
Kedua orang tua Erlina, Haikal dan Saskia. Tidak lupa juga Erlina ada disana. Senyuman menyungging di wajahnya, senyuman yang bagaikan merendahkan Virgo.
"Erlina... Om...Tante..." Virgo mendekat tersenyum ramah.
Tangan Saskia bergerak cepat hendak menampar Virgo. Seseorang yang sering memberikan perhiasan mahal padanya.
Bawa fisya sekalian..
klau ga..
Tetep di sini dengan memperluas EO nya
Buktikan kalian adalah duo rubah yg mematikan
BTW aku suka cover nya thor mnggambrkn fishya bgt🥰