Kehidupan sempurna. Paras cantik, harta melimpah, suami yang berkuasa. Nayla merasa hidupnya begitu sempurna, sampai ketika Stefan suaminya membawa seorang gadis muda pulang ke rumahnya. Kecewa dan merasa terkhianati membuat Nayla memutuskan untuk menuntut cerai suaminya ...
Dan di saat terpuruknya, ia menerima lagi pinangan dari seorang pria muda bernama Hayden yang menjanjikan kebahagiaan baru padanya ...
Apa yang akan terjadi selanjutnya? Mari bersama-sama simak ceritanya ...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nikma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dia yang Merugi
Malam harinya, saat Nayla sudah bersiap untuk tidur. Ia kembali mendapatkan pesan dari Elf.
Elf : Apakah anda sudah berusaha mencari saya, My Lady?
Nayla tersenyum singkat membaca pesan itu. Sudah dua kali ini ia mendapatkan pertanyaan yang sama. Harga dirinya terasa terusik saat nyatanya ia belum menemukan petunjuk siapa sebenarnya Elf itu.
Nayla : Maaf mengecewakan anda lagi tuan. Sayangnya saya belum menemukan petunjuk lain lagi.
Elf : Apakah anda ingin menyerah My Lady?
Nayla : Tidak. Saya akan berusaha lebih keras lagi. Berikan saya waktu lagi.
Elf : Baiklah My Lady ... Saya akan menunggu anda kapanpun itu.
Dan sayangnya sampai waktu pesta tahun baru tiba. Nayla tak juga menemukan petunjuk tambahan apapun lagi. Terlebih memang semakin dekat waktu dengan acara, banyak yang perlu ia cek agar pesta berjalan lancar.
Akhirnya hari pesta akhir tahun tiba. Selain kesuksesan pesta itu, Nayla juga lebih mencemaskan hal lain lagi. Karena, kemungkinan terbongkarnya hubungan gelap Stefan pada keluarganya seperti sudah di depan mata.
Untuk saat ini semua masih aman. Karena keluarganya, memilih untuk tinggal di hotel daripada menginap di kediaman Saverio. Hal itu cukup membuat Nayla tenang. Bukan berarti ia ingin terus menyembunyikan perlakuan tercela suaminya.
Namun, menurut Nayla saat itu bukanlah waktu yang tepat. Ia tak mau usaha dan kerja kerasnya yang sudah ia siapkan dari waktu lama harus hancur karena perbuatan Stefan. Setidaknya setelah acara akhir tahun ini selesai, barulah Nayla akan memberitahu keluarganya.
Malam itu, Nayla mengenakan gaun bewarna merah dengan beberapa aksen hiasan bewarna hitam. Tak lupa hiasan rambut dan kalung mutiara mahal melengkapi penampilannya malam itu. Nayla terlihat begitu glamor dan elegan.
"Wah, anda terlihat sangat cantik, nyonya." Puji Lisa setelah selesai membantu Nayla bersiap bersama yang lainnya. Nayla hanya tersenyum kecil sebagai tanggapan.
Saat Nayla keluar kamar dan berjalan menuju ke ruang tamu. Di sana ia melihat Stefan sudah menunggunya. Serenggang apapun hubungan mereka, malam itu mereka harus beracting untuk terlihat baik-baik saja.
Stefan yang melihat Nayla datang dengan penampilannya saat itu, membuatnya langsung terpana. Ia terpaku menganggumi kecantikan Nayla, istrinya.
Stefan sendiri mengenakan setelan jas bewarna hitam yang sudah di sesuaikan dengan gaun yang dikenakan oleh Nayla. Sehingga ia terlihat begitu gagah bersanding disebelah Nayla.
Saat Nayla sudah berada di dekatnya, Stefan tersenyum lembut padanya dan mulai mengulurkan tangannya meraih tangan Nayla. Nayla sampai bingung dengan sikap Stefan itu.
Bukannya terharu karena sudah lama suaminya itu tak pernah memperlakukannya dengan lembut. Nayla justru merasa jijik. Ia segera menarik tangannya lagi.
"Kita masih di rumah. Jadi, tak perlu bersikap dekat. Nanti saja waktu di tempat pesta." Ucap Nayla sambil berjalan terlebih dulu ke arah mobil dan meninggalkan Stefan yang masih terdiam di tempatnya.
Stefan hanya tertawa hambar melihat sikap dingin Nayla. Ia merasa sia-sia karena sempat terpesona pada Nayla beberapa waktu lalu. Akhirnya ia bersikap acuh lagi pada Nayla. Sehingga, atmosfer di dalam mobil itu terasa sangat sesak tanpa ada percakapan dari keduanya sama sekali.
Tak berselang lama, akhirnya mereka sampai ke tempat acara. Barulah di sana Nayla menerima uluran tangan Stefan. Ia juga sudah mulai memasang senyum sopannya. Dan berpura-pura seakan hubungannya dengan Stefan baik-baik saja. Dan tak ada yang merasa curiga dengan itu.
Kedatangan Nayla dan Stefan di sambut meriah oleh semua tamu undangan. Tak berselang lama, keduanya sudah dikerumuni tamu dan rekan bisnisnya. Semua berjalan dengan lancar dan sempurna.
Sampai, Nayla tak sengaja melihat seseorang yang baru saja datang. Ia merasa marah dan langsung mengepalkan tangannya dengan kuat. Orang itu adalah Roselyn. Ia datang dengan canggung sambil mengenakan gaun mewah yang tidak cocok dengan wajah dan karakternya.
Nayla langsung melemparkan tatapan tajam pada Stefan yang masih dikelilingi oleh tamu-tamu yang lain. Dalam hati Nayla bertanya-tanya. Apakah Stefan yang mengundang gadis itu kesana? Atau kedatangan gadis itu atas inisiatifnya sendiri.
Tak berselang lama, akhirnya Nayla mendapatkan jawabannya. Saat ia melihat Roselyn yang tengah canggung di tengah-tengah keramaian itu, mendadak matanya langsung berbinar saat melihat keberadaan Stefan di kejauhan.
Dan Stefan yang melihat keberadaan Roselyn, juga secara alami mendekati gadis itu dengan senyum diwajahnya, seperti menyapa tamu undangan yang lain. Sehingga, tidak ada yang menaruh curiga sedikitpun pada keduanya.
Nayla melihat itu semua dari kejauhan dengan tangan mengepal kuat. Ia merasa marah dan kesal. Bagaimana ia bisa mengundang Roselyn ke sana? Padahal ia sendiri juga yang sepakat untuk menyembunyikan keberadaan gadis itu. Dan sekarang, dengan dia mengundang Roselyn ke sana kemungkinan terbongkarnya identitas gadis itu juga akan semakin besar.
Walaupun Stefan berpura-pura bersikap biasa seakan Roselyn adalah salah satu tamunya, Nayla bisa melihat tatapan terpesona pada gadis itu. Nayla hanya tersenyum hambar melihat pemandangan itu di kejauhan. Seakan posisinya sebagai istri Stefan memang sudah tak pernah ada lagi.
Stefan memang sengaja mengundang Roselyn ke pesta itu setelah gadis itu merengek padanya. Akhirnya, Stefan menyetujui permintaan Roselyn dengan syarat Roselyn harus bersikap senetral mungkin seakan ia hanya tamu undangan seperti yang lain. Dan Roselyn menyetujui hal itu. Stefan juga memang sengaja mengajak Roselyn dengan niat membuat Nayla merasa marah dan cemburu.
Setelah menyambut Roselyn secara alami, Stefan segera mencari keberadaan Nayla dan melihat kondisinya. Tapi, bukannya wajah cemburu Nayla yang ia lihat. Justru, ia melihat Nayla sedang tersenyum bersama seorang pria. Dan saat Stefan mengamati lebih jauh siapa pria itu, dia mengenalnya. Dia adalah Hayden.
Sebelumnya saat Nayla masih mengemati Stefan dan simpanannya dengan kesal. Ia terkejut karena tiba-tiba Hayden sudah berdiri di sampingnya.
"Anda sedang melihat apa nona?" Tanya Hayden setengah berbisik. Hayden pun mengikuti arah pandang Nayla. Dan di sana ia melihat Stefan suami Nayla dengan seorang gadis yang ia temui di kediaman Saverio sebelumnya.
"Bukankah gadis itu, yang saya temui di kediaman anda beberapa hari lalu, nona?" Tanya Hayden yang langsung membuat Nayla menatap sekitar memastikan tak ada yang mendengar perkataannya barusan.
"Tuan Hayden, bisakah saya meminta anda untuk berpura-pura tidak mengenal gadis itu di sini." Pinta Nayla setengah berbisik.
"Ah, baik nona. Sesuai keinginan anda. Tapi, kenapa wajah anda terlihat kesal seperti itu?" Tanya Hayden sambil menatap Nayla perhatian.
"Haahh. Saya yakin anda sudah bisa menebak siapa gadis itu sebenarnya. Jadi, saya tidak akan berusaha menyembunyikan hal ini dari anda lagi. Tapi, bisakah anda berjanji tidak akan mengatakannya pada siapapun?" Ucap Nayla sambil menatap Hayden di sampingnya.
"Tentu saja, nona. Saya berjanji demi nama baik saya." Kata Hayden dengan eskpresi yang dibuat serius namun masih terkesan lucu.
"Baiklah, saya akan mempercayainya ... Hm, seperti yang anda lihat gadis itu adalah kekasih suami saya. Kedengarannya memang aneh membicarakan hal ini. Tapi, dalam pernikahan bisnis sepertinya hal ini sudah biasa." Ucap Nayla dengan senyum kecut.
"Hmmm.. Sungguh, saya tarik penilaian bagus saya pada suami anda. Ternyata dia adalah orang yang aneh. Bagaimana dia mencari wanita lain dengan istri yang begitu sempurna seperti ini di depannya?!" Seru Hayden dengan menggebu-gebu. Mendengar itu, Nayla pun reflek langsung tersenyum. Ia tak menyangka akan mendengar kata-kata itu dari Hayden. Dan saat itulah saat Stefan melihat ke arahnya.
"Terima kasih atas kata-kata baik anda tuan ..." Ucap Nayla dengan senyum tulus.
"Tidak perlu berterima kasih pada saya nona. Saya hanya mengatakan kebenaran saja. Kalau suami anda tidak menghargai anda. Dia sendiri lah yang akan merugi nantinya." Ucap Hayden dengan bersungguh-sungguh.
Mendengar itu, perasaan Nayla jadi jauh lebih ringan. Ia senang, karena ada satu orang lagi yang berpihak kepadanya.
"Saya akan mentraktir anda makan nanti." Ucap Nayla dengan senyuman cerah.
"Saya akan menantikannya." Jawab Hayden dengan senyum lebar juga.
Keduanya saling melemparkan senyum tanpa menyadari tatapan Stefan yang memanas pada mereka. Bukanya Nayla yang cemburu, justru Stefan lah yang merasa cemburu dan kesal karena itu. Ia juga bertanya-tanya kenapa Nayla terlihat begitu dekat dengan tuan Hayden? Apa sebenarnya hubungan keduanya?
.
.
.
Bersambung ...