Jennaira (The Real Princess)

"James," sapa Della dengan nada suara dan mimik wajah yang tampak terkejut melihat adik iparnya itu berdiri di depan kamarnya.

Saat ini jam sudah menunjukkan pukul sebelas malam.

"Halo, kakak ipar. Apa kabar?" sapa James terdengar riuh santai seraya tersenyum penuh makna terhadap Della.

Langkah kaki James mengalun pelan untuk masuk ke dalam sampai-sampai tanpa disadari sang empunya kamar. Della masih syok melihat sang adik ipar yang sudah lama tak dilihatnya di mansion. Namun kini justru menemuinya yang sedang berada di luar negeri bersama sang suami dan ibu mertuanya.

Detik berikutnya Della tersadar jika James sudah masuk ke dalam kamarnya. Kepala Della sempat celingukan sejenak melihat area sekitar kamarnya yang memang terlihat sepi. Della khawatir ada orang lain melihat James masuk ke kamarnya. Dengan cepat, Della segera menutup pintu kamarnya.

"Apa yang kamu lakukan di sini?" cecar Della secara to the point. "Bukankah kata Mama dan suamiku, kamu lagi di negara Y!" imbuhnya.

"Aku sedang rindu padamu kakak ipar," sahut James seraya mengedipkan kedua matanya yang selalu mode jela_latan di mana pun ia berada.

Della seketika tersadar atas kondisi penampilannya saat ini. Ia pikir yang bertandang ke kamarnya tadi adalah Daddy Aston. Sehingga dirinya memakai gaun tidur mirip linge_rie untuk menarik hasrat sang suami.

Namun sayang, justru tamu tak diundang yang datang ke kamarnya yakni James. Baginya, James adalah sebuah kesalahan di masa lalu. Ia tak ingin mengulanginya.

Dengan cepat tangan Della menarik jubah tidurnya untuk menutupi tubuhnya. James saat ini malah semakin berani menggoda Della. Ia merebahkan tubuhnya di atas ranjang hotel yang sebelumnya ditiduri oleh Della.

"Kau sangat se_xy sekali malam ini. Apa kau merindukan aku memasuki tubuhmu?" goda James yang sejak tadi menelisik secara utuh dari atas hingga ke bagian kaki Della.

Usia setengah abad tetap membuat tubuh Della terlihat langsing dan cantik, bagi James. Tak kalah dengan para wanita malam yang masih muda di luar sana yang pernah ia bayar untuk memuaskannya di atas ranjang.

"Cepat pergi dari kamarku!" usir Della seraya jari tangannya menunjuk ke arah pintu.

"Wohoo, kau tega sekali kakak ipar padaku. Masa ada tamu yang sengaja jauh-jauh datang menemuimu ke sini, tak ada suguhan sedikit pun untukku. Minimal berilah aku su_su," ucap James seraya pandangannya mengarah pada buah da_da Della yang pucuknya terlihat jelas di balik gaun tidurnya tersebut.

Della menghela nafas beratnya. Sungguh baginya, malam ini adalah malam sialnya.

"Jaga sikapmu! Aku ini kakak iparmu!" bentak Della.

"Oke, aku akan jaga sikap." James pun berdiri dengan kedua telapak tangannya sedikit mengangkat santai sejajar dengan bagian kepalanya.

"Cepat pergi! Aku tak mau suamiku sampai tau kalau kamu di sini!"

"Baik, aku akan pergi." James berjalan perlahan ke arah pintu kamar Della terlihat akan pergi sesuai perintah Della. "Tapi, sebelum itu, aku mau..." ucap James sejenak menjedanya.

"Mau apa?" tanya Della menyahuti ucapan James yang terjeda.

Tiba-tiba...

Klik...

Dengan cepat James mengunci pintu kamar Della. Sontak apa yang dilakukan James membuat Della terkejut dan heran.

"Apa yang kamu lakukan? Kenapa pintu kamarku justru kamu kunci?" cecar Della dengan tatapan tajam terarah pada James.

☘️☘️

Grepp...

Tanpa diduga oleh Della, James menyergap tubuhnya. Adik iparnya itu memeluk erat tubuhnya dan membungkam mulutnya. Pupil mata Della seketika melebar akibat kelakuan James. Jantung Della berdegup dengan kencang. Ia semakin was-was.

"Jangan berisik kakak ipar," bisik James lirih di telinga Della. "Jika kamu berisik, nanti aku bisa lebih berisik pada kakakku tersayang kalau istrinya pernah bercinta denganku."

Deg...

Mendengar ancaman James, Della tak bisa berkutik. Sungguh ia menyesali kejadian di masa lalunya bersama adik iparnya. Perselingkuhan.

"Malam ini aku sedang ingin. Aku rindu dengan tubuhmu, kakak ipar. Aromamu sungguh menggairahkan buatku," bisik James seraya membawa paksa tubuh Della ke arah ranjang.

Jubah tidur Della pun sudah James tarik dari tubuh kakak iparnya itu secara kasar, lalu dilempar sesukanya.

BUGH...

Tubuh Della pun kini terjatuh di atas ranjang secara kasar dengan posisi telentang. Kakinya masih setengah menjuntai ke bawah dekat tepi ranjang.

Sontak hal ini membuat gaun tidur Della sedikit terangkat hingga terlihat celana dalamnya. Semakin membuat hasrat James naik ke ubun-ubun. Ia pun jadi tak sabaran untuk mereguk kembali kenikmatan terlarang yang dulu pernah ia cicipi.

James mematikan lampu utama kamar dan berganti temaram redup cahaya dari lampu tidur. Ia segera melepaskan kemeja dan celana yang melekat ditubuhnya.

Della yang melihat hal itu seketika dilanda cemas dan ketakutan. Tentu ia tak ingin melakukan hal terlarang itu kembali dengan James yang notabene adik iparnya. Della juga takut jika hal ini diperg0ki oleh Daddy Aston atau orang lain.

"Aku mohon, James. Jangan lakukan ini padaku. Aku tak ingin," rengek Della dengan kondisi kedua matanya mulai muncul riak-riak air mata.

"Kamu jangan munafik! Pasti kamu rindu senjataku mengobrak-abrik tubuhmu hingga mende_sah berulang kali!" desis James yang saat ini sudah dalam kondisi setengah telan_jang. Tinggal celana dalam warna hitam yang tersisa membalut tubuhnya.

"Aku tak mau Mas Aston sampai tau,"

"Ya, dia jangan sampai tau!"

"Kamu bisa lakukan hal itu dengan wanita lain. Aku mohon James, jangan aku." Pinta Della berusaha membujuk James.

"Aku bosan dengan mereka," tolak James yang kini sudah mengung_kung tubuh Della di atas ranjang. "Cuma kamu yang aku inginkan malam ini, Sayang."

"Aku tak ingin mengkhianati Mas Aston kembali, James. Cukup aku melakukan kesalahan di masa lalu. Aku tak mau melakukan kesalahan yang sama untuk saat ini dan di masa depan!" desis Della.

Krekk...

Secara kasar James merobek gaun tidur Della, lalu dibuang sembarangan. Dengan spontan, Della menutupi tubuh bagian atasnya dengan kedua tangannya.

"Tubuhmu masih mulus dan cantik, sama seperti yang dulu. Sungguh bodoh Aston punya istri yang cantik dan begitu se_xy sepertimu, tapi tak pernah dipakai setelah kamu melahirkan Ares."

"Aku tak peduli suamiku hanya menganggap diriku pabrik anak untuk pewaris utama keluarga Bakari! Yang pasti aku sangat mencintainya!" pekik Della tak terima ketika James menjelek-jelekkan Daddy Aston.

James membuka lebar secara paksa kedua tangan Della yang menutupi bagian da_da. Lalu, ia mencekalnya. Kemudian James menc0ndongkan tubuhnya ke arah telinga Della dan berbisik sesuatu hal yang mematikan. Membuat Della mati kutu.

"Jangan pernah berteriak untuk menolakku. Apalagi saat hasratku sedang tak bisa dibendung seperti malam ini. Layani aku hingga puas atau bukan hanya perselingkuhan kita yang ku bongkar pada kakakku,"

"Apa maksudmu?"

"Tak perlu berpura-pura denganku. Aku punya kartu As_mu. Walaupun kejadian itu sudah puluhan tahun yang lalu," ancam James.

Otak Della seketika berpikir dengan cepat kesalahan yang lain di masa lalunya yang pernah dilakukannya dan hal itu diketahui oleh James. Pupil mata Della mengedar cepat, tanda dirinya sedang dilanda cemas dan gelisah. James membacanya dengan jelas bahwa targetnya dilanda ketakutan.

"Kejahatanmu yang membuat Jenny keguguran bisa langsung terdengar saat ini juga di telinga Kak Aston kalau kamu tidak melayaniku dengan baik malam ini!" ancam James.

Deg...

Bersambung...

🍁🍁🍁

*Rating bintang lima yess💋💋