Terjerat Pesona Hot Duda

"Apa wanita itu mantan istri Mr Jason ?" ulang Jessica saat Max tak kunjung menjawab pertanyaannya.

"Bukan nona, nona Carol hanya relasi kerja tuan Jason." terang Max kemudian.

"Kau yakin? dia begitu mesra memanggil Mr Jason." timpal Jessica lagi mengingat wanita itu tadi menyematkan panggilan sayang pada sang kekasih.

"Nona Carol memang seperti itu nona, tidak hanya pada tuan Jason tapi kepada semua pria yang dekat dengannya." terang Max lagi.

"Benarkah? dia seperti wanita penggoda." gerutu Jessica mencibir, namun Max tak lagi menimpali.

"Lalu apa istri tuan Mr Jason masih hidup, tuan Max ?" korek Jessica ingin tahu.

Max nampak menatap gadis itu dari spion depannya. "Lebih baik anda bertanya langsung pada tuan Jason, nona." ucapnya kemudian.

"Astaga, kamu sama saja dengan tuanmu itu." Jessica nampak mencebik kesal dan itu juga tak luput dari pengawasan Max.

"Tuan Jason menyukai anda nona dan yang saya tahu beliau tak pernah menjalin hubungan dengan seorang wanita selama 5 tahun terakhir ini." terang Max berharap bisa membuat gadis itu merasa lebih baik.

"Memang sudah berapa lama kamu bekerja dengannya ?" tanya Jessica pada pria berusia sekitar 30 tahunan itu.

"Lebih dari 10 tahunan, nona." sahut Max.

"Jadi kau tahu mantan istri Mr Jason bukan? apa dia sangat cantik ?" tanya Jessica penasaran.

"Benar nona, beliau sangat cantik seperti anda." sahut Max seraya melirik ke arah gadis itu.

"Apa Mr Jason juga memiliki anak dengan mantan istrinya ?" tanya Jessica lagi.

"Hm, seorang putra." sahut Max dan itu membuat Jessica nampak mengernyit karena ia tak pernah melihat anak kecil berkeliaran di rumah kekasihnya tersebut.

"Apa dia ikut ibunya ?" tanyanya ingin tahu.

"Hm, benar nona." sahut Max lirih.

"Dimana ?" tanya Jessica penasaran.

"Maaf nona anda bisa bertanya langsung pada tuan Jason." Max langsung menolak bercerita lebih jauh, toh itu bukan urusannya untuk menjelaskannya. Lagipula pekerjaannya hanyalah mengabdi pada sang tuan.

Jessica nampak mendesah pelan, kenapa kehidupan kekasihnya itu begitu misterius. Namun perlakuan pria itu padanya sangat lembut dan penuh kasih sayang, kini ia bimbang dengan perasaannya antara ingin menolak atau justru jatuh semakin dalam.

...----------------...

Sudah beberapa hari ini Jessica tak mendapatkan kabar dari Mr Jason, bahkan ponsel pria itu pun tak bisa di hubungi. "Apa aku ke rumahnya saja ?" gumamnya, karena ia tidak tahu pria itu di rawat di rumah sakit mana.

"Jessy, kau sedang berbicara dengan siapa ?" Elle yang baru datang nampak menatap sahabatnya itu yang sedang berbicara seorang diri.

"Tidak, aku hanya mengomentari video yang sedang ku tonton." sahut Jessica beralasan.

"Akhir-akhir ini aku melihat perubahan pada dirimu Jessy, apa ada sesuatu yang kau sembunyikan ?" tanya Elle to the point seraya menatap lekat gadis itu.

"Tidak ada Elle, aku baik-baik saja." Jessica nampak menjauh dari sahabatnya itu kemudian berlalu ke meja makan, mengambil sebuah apel lantas menggigitnya.

"Hari ini di kampus sedang beredar gosip heboh apa kamu sudah tahu ?" tanya Elle kemudian.

"Tidak, hari ini aku tidak ada kelas dan kamu tahu sendirikan aku hanya berdiam diri di rumah seharian." sahut Jessica, seharian ini ia memang malas pergi kemana-mana. Belum ada kabar perihal keadaan kekasihnya itu membuatnya benar-benar tak bersemangat menjalani harinya.

"Kau tidak melihat pesan di grup kampus ?" Elle nampak menaikkan sebelah alisnya menatap sahabatnya itu.

"Tidak." Jessica menggelengkan kepalanya, sedari tadi ia hanya fokus pada nomor Mr Jason dan tak peduli beberapa pesan masuk ke dalam ponselnya.

"Jessica, sebenarnya ada apa denganmu? kenapa hal seperti ini saja aku harus tahu dari orang lain." Elle terlihat mulai kesal.

"Aku tidak tahu apa maksudmu Elle." timpal Jessica lantas kembali menggigit apelnya yang sisa separuh.

"Lihatlah ini !!" Elle menunjukkan layar ponselnya di mana beredar banyak gosip jika gadis itu tengah menjalin hubungan asmara dengan Mr Jason, seorang duda matang yang sedang di idolakan oleh para wanita dewasa di negerinya.

"I-ini ?" Jessica nampak tak bisa berkata-kata saat melihat berita di grup kampusnya itu, ini pasti ulah Pedro karena ingin mempermalukannya.

Apalagi dalam artikel itu ia yang di tuding mengejar-ngejar pria dewasa itu agar di jadikan sugar babynya.

"Jessy berapa kali aku katakan padamu, Mr Jason tidak cocok denganmu. Dia terlalu tua buat gadis seumuran kita." Elle mencoba mempengaruhi gadis itu.

"Tapi aku mencintainya." sahut Jessica dengan jujur, bukankah cintai tak memandang usia?

"Astaga Jessica buka matamu, apa kata orang tuamu nanti jika berita ini sampai terdengar oleh mereka ?" Elle kembali memperingatkan sahabatnya itu.

"Mr Jason pria yang baik dan terhormat aku yakin mereka pasti akan setuju." sahut Jessica dengan mempertahankan egonya.

"Semoga saja benar seperti itu." Elle nampak menghela napasnya sejenak lantas segera berlalu masuk ke dalam kamarnya dengan perasaan sedikit kecewa.

Tak berapa lama terdengar notifikasi pesan di ponsel Jessica dan setelah membacanya gadis itu langsung berlari ke arah jendelanya yang menghubungkan langsung ke arah lobby Apartemennya.

Di sana nampak Mr Jason sedang bersandar di badan mobilnya, mendongakkan kepalanya menatap ke arah jendelanya lalu melambaikan tangan padanya.

"Mr Jason ?"

Jessica langsung mengulas senyumnya lalu segera berlari keluar unitnya setelah melihat pria yang begitu ia rindukan selama beberapa hari ini, sesampainya di parkiran gadis itu langsung berlari dan memeluk pria itu dengan erat.

Sejak kecil baru kali ini ia merasakan begitu di sayangi oleh seorang pria bahkan kasih sayang pria itu melebihi apa yang ia dapatkan dari sang ayah.

"Apa kamu baik-baik saja? kenapa ponselmu tidak bisa di hubungi? kamu tahu aku sangat mengkhawatirkan mu, sepanjang hari aku selalu menyalahkan diriku sendiri karena telah membuatmu makan makanan yang seharusnya tidak boleh kamu makan." Jessica langsung mengeluarkan seluruh isi hatinya sembari berkaca-kaca dan itu membuat Mr Jason nampak menatap haru padanya.

Kemudian pria itu menangkupkan kedua tangannya di pipi gadis itu. "Aku baik-baik saja sayang, aku minta maaf karena tak menghubungimu selama beberapa hari karena aku harus mendapatkan perawatan secara intensif dan ponselku sepertinya di sembunyikan oleh Max." terang pria itu.

"Benarkah? kenapa Max berani sekali padamu ?" Jessica nampak sangat kesal.

"Ya mau bagaimana lagi dia melaksanakan titah mendiang ayahku untuk selalu menjagaku dengan baik." terang Mr Jason kemudian.

"Aku pikir kamu sedang menghabiskan waktu dengan wanita itu." ucap Jessica kemudian dan sontak membuat Mr Jason menatapnya tak percaya.

"Carol ?" ucap pria itu memastikan.

"Entahlah aku tak peduli dengan namanya, karena yang ku tahu dia memanggil mu dengan mesra waktu itu." Jessica nampak mencebikkan bibirnya dan kentara sekali ia sedang di landa cemburu saat ini.

Mr Jason menatap gemas gadis itu. "Mau menginap di mansionku malam ini? aku akan menjelaskan semuanya padamu." tawarnya kemudian dan itu membuat Jessica nampak tercengang.

"Menginap ?" gumamnya tak yakin.