Terjerat Pesona Hot Duda
"Jessy, apa kau tahu siapa yang mengisi seminar besok ?" ucap seorang gadis saat baru duduk di bangku sebelah sahabatnya tersebut.
Gadis yang bernama Jessica itu hanya menanggapinya dengan mengedikkan bahunya.
"Mr Jason, pangeran impianmu." sebut Elle sang sahabat yang tentu saja membuat Jessica langsung melotot tak percaya.
Ya gadis itu adalah Jessica Collins, gadis berusia 22 tahun itu kini sedang menempuh pendidikan designer di sebuah universitas di Paris dan ia sangat mengidolakan seorang pengusaha sukses dan tampan di kota tersebut. Meskipun usia pria itu sudah menginjak 37 tahun tak membuat pesonanya luntur hingga di gilai oleh banyak wanita termasuk dirinya.
Apalagi dengan statusnya yang sudah menduda selama lima tahun membuat pria itu di berikan predikat sebagai pria tersetia karena tak kunjung memiliki pasangan.
"Tapi aku curiga apa jangan-jangan Mr Jason itu g4y ya ?" ucap Elle yang langsung mendapatkan keplakan dari sahabatnya itu.
"No Elle, dia belum mempunyai pasangan hingga sekarang mungkin karena belum menemukan yang tepat." bela gadis itu seraya menatap foto pria yang sengaja ia gunakan sebagai Wallpaper di macbooknya tersebut.
"Dan menurutmu kau wanita yang pas itu ?" cibir Elle menatap sang sahabat.
"Siapa tahu, jodoh tidak ada yang tahu bukan ?" timpal Jessica yang selalu optimis.
"Tapi dia pria yang sudah sangat dewasa Jessy dan dia lebih pantas bersanding dengan tante-tante bukan gadis sepertimu, lagipula jika itu terjadi kau lebih mirip seperti sugar baby baginya dan apa kau tidak ngeri saat membayangkannya ?" Elle mencoba memengaruhi pikiran sahabatnya itu siapa tahu akan berubah pikiran, karena banyak sekali pemuda yang menaruh hati padanya. Namun pilihan gadis itu justru jatuh pada pria dewasa yang kehidupannya masih sangat misterius.
"Membayangkan apa ?" Jessica langsung mengernyit tak mengerti.
"Perhatikan lengannya itu? terlihat sangat besar dan liat, aku jadi membayangkan yang lainnya juga itu pasti akan sangat mengerikan." ucap Elle seraya menunjuk wallpaper di layar macbook gadis itu.
Jessica yang mendengar penuturan sahabatnya itu seketika menelan ludahnya, lantas pandangannya beralih ke arah macbooknya tersebut. Di sana nampak seorang pria dengan tubuh yang begitu terbentuk memenuhi layar monitornya.
Lengannya sangat kekar dan berotot, pasti bagian tubuh yang lain juga sama. Jessica jadi penasaran dengan isi di balik Tshirt yang pria itu kenakan.
"Astaga kenapa pikiranku jadi kotor begini ?" Jessica langsung merutuki pikirannya sendiri.
Lalu pandangannya beralih ke bagian wajahnya di mana pria itu memiliki garis rahang yang sangat tegas. Hidungnya mancung dan sorot matanya seperti elang yang sedang bersiap menerkam mangsanya.
"Benarkan pria itu sangat mengerikan? tidak, aku tidak bisa membayangkannya Jessy." ucap Elle yang kembali mendapatkan keplakan dari sahabatnya itu.
"Dasar mesum." cibir Jessica menanggapi.
"Kau juga berpikiran yang sama denganku bukan ?" balas Elle tak kalah meledek sembari berlari menjauh sebelum gadis itu kembali mengeplaknya untuk kesekian kalinya.
Jessica hanya menanggapinya dengan smirk kecil, entahlah sejak usianya belasan tahun ia sudah sangat tertarik dengan pria dewasa. Menurutnya pria dewasa lebih mampu membuatnya bahagia dan takkan tega menyakitinya.
Mungkin karena masa kecilnya yang kurang begitu mendapatkan kasih sayang dari sang ayah, hingga membuatnya ingin mendapatkannya dari pria lain dan tanpa ia sadari lambat laun kesukaannya beralih pada pria dewasa dan bukan pria seumurannya.
Keesokan harinya.....
"Ah sial !!
Jessica langsung melompat dari ranjangnya saat melihat jam yang telah menujukkan pukul 7 pagi, harusnya ia sudah berada di kampusnya namun kini mandi pun belum ia lakukan.
Kemudian gadis itu segera berlalu menuju toiletnya untuk melakukan ritual mandi kilat, entah bersih atau tidak ia tak peduli karena kalau tidak cepat maka ia akan terlambat menghadiri seminar.
Hari ini idolanya itu akan mengisi seminar di kampusnya dan ia ingin datang tepat waktu meskipun tak mungkin akan di liriknya karena ratusan mahasiswa pasti akan hadir di sana.
"Semangat Jessy, aku yakin pria itu jodohmu." gumamnya meyakinkan dirinya sendiri.
Kemudian gadis itu segera mengemudikan mobilnya sembari sebelah tangannya menyisir rambutnya dan di mulutnya terlihat sepotong roti tanpa olesan apapun.
Hidup seorang diri di Paris membuatnya lumayan kewalahan mengingat di rumahnya ia adalah seorang nona muda dengan banyak pelayan yang melayaninya.
Berkali-kali Jessica nampak menekan klakson mobilnya saat terjebak kemacetan di depannya tersebut. "Astaga, aku bisa terlambat kalau begini." gumamnya lantas mengambil minuman untuk membasahi tenggorokannya yang kering.
Sembari menunggu macet terurai gadis itu nampak mengambil lipstik di dalam dashboard mobilnya, lalu segera mengolesnya di bibirnya. Namun tiba-tiba terdengar suara klakson nyaring di belakangnya hingga membuatnya terkejut dan menjadikan polesan lipstiknya berantakan kemana-mana.
"Astaga kenapa aku jadi seperti badut begini." gerutunya lantas segera mengambil tisu untuk mengelap bibirnya sembari sebelah tangannya mengemudikan mobilnya membelah jalanan yang mulai sedikit longgar itu.
Beberapa saat kemudian gadis itu telah sampai di kampusnya dan segera berlalu menuju aula, sepertinya ia terlambat datang.
Tak ingin kehabisan kursi gadis itu segera berlari menuju pintu belakang gedung tersebut karena menurutnya lewat sana lebih dekat dan akan cepat sampai. Namun tiba-tiba.....
Brukkk
Jessica nampak tak sengaja menabrak seseorang hingga membuatnya hampir terhuyung jatuh, beruntung sebuah tangan kekar langsung menariknya lalu membawanya ke dalam pelukannya.
Merasa berada dalam dekapan seorang pria, Jessica segera mengangkat wajahnya untuk memastikan siapa pria itu dan detik selanjutnya gadis itu langsung tercengang bahkan kini tubuhnya tiba-tiba kaku.
"Mr. Jason ?" gumamnya dalam hati karena untuk berucap pun bibirnya tak mampu bergerak.
Begitu juga dengan pria itu yang juga tercengang saat melihat gadis dalam dekapannya tersebut dan kini pandangan keduanya terkunci beberapa saat hingga membuat Jessica seperti berada dalam mimpi. Jika ini memang mimpi ia tak ingin bangun untuk selamanya.
"Apa kau sengaja ingin menggoda para pria dengan lipstikmu itu ?" ucap pria itu dengan suara baritonnya sembari mengusap lembut bekas lipstik di tepi bibir gadis itu yang nampak sedikit berantakan dengan ibu jarinya.
Kemudian pria itu segera menegakkan badan gadis itu hingga kini posisi mereka tak lagi berdekatan, lalu tanpa berkata-kata lagi pria itu segera berlalu pergi dari sana meninggalkan Jessica yang masih tercengang dengan kejadian yang tiba-tiba saja itu.
Gadis yang masih berdiri di tempatnya itu nampak tak percaya dengan apa yang baru saja terjadi, ia tak menyangka bisa berada sedekat itu dengan idolanya tersebut. Bahkan pelukan lengan kekar pria itu masih begitu terasa jelas di tubuhnya dan sentuhan hangat di bibirnya membuatnya hampir tak berdaya.
"Sepertinya aku akan pingsan." gumamnya, Jessica benar-benar telah terjerat oleh pesona hot duda tersebut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
Rohimatul Amanah
awal yang baik
2024-08-25
0
Dewi Kasinji
ijin baca kak
2024-08-19
1
Eva Karmita
mampir disini
2024-07-22
0