Gharial El Barrack, seorang pria yang dijodohkan dengan selebriti papan atas. Namun, hasratnya justru hanya bangkit ketika bersama sang adik, Liliyana.
Hingga suatu kejadian membawa Liliyana terjebak dengan kegilaan Gharial.
Akankah mereka bersatu? Sementara di mata umum, cinta mereka adalah cinta terlarang?
Noted : Banyak umpatan kasar, dan kata-kata nyeleneh. Kalau tidak suka harap skip!
Salam anu 👑
Follow Ig @nitamelia05
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ntaamelia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 14. Emosi
Tanpa mengindahkan apapun lagi, Ghara langsung menarik lengan Lily untuk keluar dari gedung pesta. Bahkan semua sahabatnya, tidak bisa menghentikan dia, sebab mereka tahu bahwa Ghara sedang tidak main-main.
Merasa bahwa Ghara begitu kejam, karena membiarkan Keysha jatuh ke kolam renang, Lily pun tak berhenti meronta-ronta. Dia tahu Ghara tidak menyukai wanita itu, tetapi bukan begini caranya.
"Lepasin aku, Kak! Aku mau bantu Kak Key," teriak Lily, tetapi cengkraman di tangannya sungguh kuat. Dan Ghara tidak sedikitpun menjawab ucapan gadis cantik itu.
Hingga akhirnya mereka sampai di mobil, Ghara langsung meminta Lily masuk. Namun, Lily masih saja keras kepala. Di matanya Ghara benar-benar keterlaluan, hingga memperlakukan seorang wanita seperti itu.
"Lily masuk!" sentak Ghara, namun Lily malah menggelengkan kepala.
"Aku gak mau ikutin apa kata Kak Ghara, lebih baik aku pulang sendiri, dari pada harus sama orang jahat kayak Kakak!"
Mendengar itu, dada Ghara terasa bergemuruh, dia tidak bermaksud menyakiti Lily, atau memaksakan kehendaknya. Namun, sepertinya Lily yang tak tahu apa-apa, hanya bisa menyudutkannya.
"Jangan salahin gue, karena gue gak pernah terima penolakan!" cetus Ghara, lalu mengangkat tubuh Lily, agar gadis itu masuk ke dalam mobil. Mereka terus ribut, karena Lily menggelinjangg, agar bisa terlepas.
Sayang seribu sayang, dia tidak bisa menghentikan kegilaan Ghara. Karena dengan cepat, pria itu sudah ikut masuk ke dalam mobil, dan menjalankan kendaraan roda empat itu meninggalkan gedung pesta.
"Kakak jahat!" teriak Lily tepat di depan wajah Ghara. Menguapkan semua rasa kesalnya, karena walau bagaimanapun, Keysha adalah seorang wanita yang sedang memperjuangkan cintanya.
Sebagai makhluk yang sama, ia dapat merasakan bagaimana posisi tunangan kakaknya.
"Gak seharusnya Kakak bersikap kayak gini sama Kak Key! Dia itu baik, dan selalu berusaha terima Kakak apa adanya," cerca Lily dengan nafas yang begitu memburu, sementara Ghara terus fokus pada jalanan.
Dia mencengkeram erat kemudi, mencoba untuk menahan emosinya, karena dia begitu sadar, siapa yang ada di sampingnya sekarang. Seseorang yang ia cinta.
Hingga tiba-tiba terdengar isak tangis, karena Lily begitu kecewa dengan semua perlakuan Ghara. Bagaimana jika kelak seorang pria berlaku seperti itu padanya? Pasti semua keluarga, bahkan Ghara pun tidak akan terima.
"Jawab aku, kurangnya Kak Key itu di mana?" tanya Lily dengan suara yang bergetar, sementara tangannya terus mengelap bulir-bulir air yang berjatuhan di atas pipi mulusnya.
Namun, Ghara masih membisu. Sebab Lily tidak akan pernah mengerti apa yang selama ini dirasakannya.
Hingga beberapa saat berlalu, Lily yang begitu kesal lantas memukul lengan Ghara.
Plak!
"Jawab aku, Kak! Apa kurangnya Kak Key, sampe Kakak bersikap kayak anak kecil gini?! Kakak seharusnya bisa berpikir, Kak Key itu cewek, Kakak gak pantes kasarin dia, apalagi sampe membahayakan nyawa Kak Key, aku kecewa sama Kak Ghara, karena Kakak kayak bukan Kakak yang selama ini aku kenal!" cerocos Lily dengan panjang lebar dengan sorot mata yang terlihat berapi-api.
Membuat dada Ghara terasa sesak, dengan emosi yang semakin naik ke puncak ubun-ubun. Dia mengeratkan gigi gerahamnya, hingga rahangnya terlihat mengeras.
"Lu gak tahu apa-apa!" ucap Ghara dengan penuh penekanan, seraya melirik ke arah Lily.
Mata Lily menyalak tajam. "Gak tahu apa-apa gimana? Aku jelas tahu gimana sikap Kak Ghara selama ini. Kak Key gak pernah dapet perlakuan yang sama dari Kakak, dan rasanya itu gak adil!"
"DAN LU GAK TAHU APA-APA KENAPA GUE BERSIKAP KAYAK GINI!" sentak Ghara seraya membawa mobilnya ke sisi jalan, dengan rem yang begitu mendadak. Membuat Lily merasa sangat terkejut. Mendengar bentakan Ghara, sungguh membuat hatinya begitu hancur, hingga dia kembali menangis.
Nafas Ghara terdengar menderu hebat, dia melirik ke arah Lily yang sedang terisak-isak. Padahal sedari tadi dia sudah berusaha menahan semuanya, tetapi selalu saja memancingnya.
"Aku mau turun!" kata Lily, dan hal tersebut sukses membuat Ghara menoleh ke arahnya. "Cepet buka pintunya, aku mau turun!"
"Jangan macem-macem! Lu belum pernah liat gue marah 'kan?"
Lily sedikit merasa takut sebenarnya, tetapi karena dia pun sedang di puncak emosinya, dia pun menantang Ghara. "Kalo gitu kasih tahu aku, alasan Kakak bersikap kayak gitu sama Kak Key! Aku gak mau denger alesan yang omong kosong!"
Ghara menarik sudut bibirnya ke atas, Lily benar-benar tidak bisa dianggap remeh. "Lu mau tahu alesan gue apa?" Tanya Ghara, seraya mencondongkan tubuh ke arah Lily, membuat gadis cantik itu mundur dengan reflek.
Lily meneguk ludah, matanya yang memerah berusaha untuk membalas tatapan mata Ghara. Dia bergeming, dan terus seperti itu, hingga Ghara kembali bersuara.
"Elu!"
Deg.
***
Yang gak tahu cerita orang tuanya Ghara, gak usah pusing, karena di sana juga gak dijelasin siapa Lily🤣🙏
Jadi, hanya ngothor dan Tuhan yang tahu🤭
Yang masih naenyaaa, dan bertanya-tanya judulnya apa. Nih, aku kasih tahu yah "Pesona Adik Angkat." Ada di rumah sebelah, okey 😘
"maen apa dad?? "😆😅